DESA
No Dokumen :
No Revisi :
UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS
KAK
TanggalTerbit : KRANGGAN
Halaman :1/3
Disahkan Oleh
Dibuat Oleh Diteliti oleh
Ka. Pusk. Kranggan
I. PENDAHULUAN
Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka
Bakti Husada Tingkat Nasional.
Pembinaan Saka Bakti Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan
dalam bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya.
Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan Saka tersebut agar :
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini untuk membentuk mewujudkan kader pembangunan dibidang
kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota gerakan pramuka dan masyarakat dilingkungannya dan peduli terhadap
masyarakat di lingkungannya.
III. PESERTA
Peserta kegiatan ini seluruh anggota Saka Bakti Husada perwakilan dari 23
Puskesmas seluruh Kabupaten Temanggung. Puskesmas Kranggan dalam kegiatan
ini mengirimkan perwakilan dari MA assalam dengan 5 siswa putra dan 5 siswa
putri dari MA Assalam Kranggan, dan 1 guru pendamping .Sedangkan dari
puskesmas 2 orang petugas PROMKES
IV. FASILITATOR
fasilitator berasal dari dinas kesehatan kabupaten Temanggung dan Saka Bakti
Husada kwartir Temanggung
V. MATERI / KEGIATAN
Jenis kegiatan yang diadakan dalam kegiatan ini adalah :
1. Giat umum
yaitu upacara pembukaan dan upacara penutupan
2. Giat wawasan
yaitu konsultasi gizi
3. Giat Bakti
Yaitu pembagian bibit pohon
4. Giat prestasi
Yaitu pembuatan tempat sampah
5. Merangkai buah
6. Lomba yel yel beregu
VI. PEMBIAYAAN
1. Konsultasi Gizi
2. Pembagian bibit pohon
2 09.30 – 13.30 WIB 3. Pembuatan tempat sampah Sangga kerja
4. Merangkai buah
5. Lomba yel yel beregu
IX .PENUTUP
Mengetahui
Pembinaan Saka Bakti Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan
dalam bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya.
Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan Saka tersebut agar :
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini untuk membentuk mewujudkan kader pembangunan dibidang
kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota
gerakan pramuka dan masyarakat dilingkungannya dan peduli terhadap masyarakat di
lingkungannya.
III. PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah siswa siswi setaraf SMA/SMK beserta pendamping
dilingkungan Puskesmas kranggan. Dari Undangan 38 orang yang hadir 32 orang
IV. NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari Perawat,petugas gizi dan
petugas PROMKES
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
1. Materi tentang Gizi remaja dan dieet seimbang
2. Materi PSN
3. Latihan GIAT yang dilombakan dalam saka bakti husada in action
VI. METODE.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kranggan Pelaksana
I. PENDAHULUAN
Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada terdiri dari 6 krida yaitu lingkungan sehat,,keluarga sehat, bina gizi,
penangulangan penyakit, PHBS, dan bina obat.
Pembinaan Saka Bakti Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan
dalam bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya.
Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan Saka tersebut agar :
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini untuk membentuk mewujudkan kader pembangunan dibidang
kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota gerakan
pramuka dan masyarakat dilingkungannya dan peduli terhadap masyarakat di lingkungannya.
III. PESERTA
Peserta yang datang pada kegiatan ini adalah 32 siswa siswi setaraf SMK / SMA bersama
pendamping di wilayah Puskesmas Kranggan .
IV. NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari supporting staf Promkes
dan petugas PROMKES .
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
1. Materi tentang TOGA
2. Paparan juknis pelaksanaan Saka Bakti Husada in action
3. Latihan Giat yang dilombakan dalam Saka Bakti Husada in action
Mengetahui
I. PENDAHULUAN
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan
triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak
menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul
kembali. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare
merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya
hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit
(transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner
(PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi. Meningkatnya
PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi
bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan
PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga,
karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi
sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan
secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal,
GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1)
Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3)
Memeriksakan kesehatan secara rutin.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai dan ditindak lanjuti
dengan insruksi oleh Presiden Nomor 1 tahun 2017 dan Peraturan gubernur Jawa
tengah Nomer 35 tahun 2017 ,yang mengedepankan upaya promotif dan preventif,
tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan
GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran
Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat
dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya.
Pencanangan GERMAS merupakan salah satu cara untuk mensosialisan kegiatan
yang ada. Kegiatan ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan Program Indonesia
Sehat dengan pendekatan keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS). Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi
dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas
masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan.
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini untuk mengajak Lembaga Pemerintah terutama kecamatan,
desa, lintas sektor,tokoh agama, dan masyarakat, agar memberikan dukungan,
komitmen, dan peran-sertanya dalam bergotong royong meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
a. Hari : Selasa
b. Tanggal : 8 Mei 2018.
c. Tempat : Lingkungan kantor Kecamatan Kranggan
IV. PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah semua karyawan karyawati puskesmas kranggan,
kader kesehatan,lintas sektor, masyarakat
V. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari anggaran kegiatan BOK th 2018
Mengetahui
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2018 di dusun Kramat desa Kramat
IV. PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah 10 Anggota TOGA desa, termasuk kader TOGA di dusun
Kramat Desa Kramat dan 2 Petugas puskesma Kranggan
V. PEMBIAYAAN
Metode kegiatan adalah ceramah ,tanya jawab,melihat secara langsung TOGA di desa
Mengetahui
I. PENDAHULUAN
Pelayanana kesehatan ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan
persalimnan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Kualitas
pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
janinnya, ibu bersalin,bayi baru lahir dan ibu nifas.
Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan
bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit
yang diderita ibu hamil,melakukan intervensi secara adequat sehingga ibu siapa
menjalani persalinan secara adequat.
Oleh karena itu pelayanan antenatal terpadu harus dilakukan secara rutin, sesuai
standar terpadu, untuk terwujudnya pelayanan yang berkualitas.
II. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
III. PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah sejumlah ibu hamil dengan umur kehamilan dari
trimester I – trimester III
IV. JENIS PELAYANAN
Pelayanan antenatal terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
yaitu dokter,bidan,Ahli gizi, dan Petugas laboratorium.
Pelayanan antenatal terpadu terdiri dari :
1. Anamnesa
Mengetahui
Suharni
NIP. 19660106 199403 2 003 NIP. 19641023 198912 2001
LAPORAN HASIL KEGIATAN SAKA BHAKTI HUSADA IN ACTION
PADA TANGGAL 27 SEPTEMBER 2018 DI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TEMANGGUNG
I. PENDAHULUAN
Satuan Karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan
,pembinaan ketrampilan,,penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk
membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Kegiatan ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan kader pembangunan dibidang
kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota
gerakan pramuka dan masyarakat dilingkungannya.
Pembinaan Saka Bakti Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan
dalam bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya.
Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan Saka tersebut agar :
II. TUJUAN
V. METODE KEGIATAN
Ceramah,tanya jawab,dan praktek
I . PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II . TUJUAN
III . PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS Desa Kramat dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV . NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
1. Kesehatan Reproduksi
2. Macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
I. Kesehatan Reproduksi dan Alat kontrasepsi oleh Nina Nugraeni p, Am. Keb.
Dijelaskan tentang definisi Kesehatan Reproduksi organ reproduksi remaja laki laki dan
perempuan, macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
IX. PENUTUP
- Dengan diberikanya pendidikan kesehatan pada masyarakat dan PUS,
diharapkan dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat kontrasepsi, sehingga
dapat memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya.
I . PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II . TUJUAN
III . PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS Desa Kemloko dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV . NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
1. Kesehatan Reproduksi
2. Macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
Penyuluhan dimulai pada jam 09.00 WIB. Dengan uraian materi sebagai berikut :
I. Kesehatan Reproduksi dan Alat kontrasepsi oleh Nina Nugraeni p, Am. Keb.
Dijelaskan tentang definisi Kesehatan Reproduksi organ reproduksi remaja laki laki dan
perempuan, macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
- Karena sangat minimnya pengetahuan dan informasi tentang Kespro dan Alat
kontrasepsi maka sangat penting untuk diberikan pada masyarakat dan PUS tentang
pendidikan kesehatan tersebut, agar dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat
kontrasepsi, sehingga diharapkan dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya.
IX. PENUTUP
I . PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II . TUJUAN
III . PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS Desa Pendowo dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV . NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
1. Kesehatan Reproduksi
2. Macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
IX. PENUTUP
- Dengan diberikanya pendidikan kesehatan pada masyarakat dan PUS,
diharapkan dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat kontrasepsi, sehingga
dapat memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya.
I. PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan penyuluhanKesehatanReproduksi dan alat kontrasepsi di
tingkat desa ini adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan
PUS agar mengetahui Kesehatan Reproduksi,macam macam kontrasepsi,dan efek
sampingnya sehingga bisa memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.
III. PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS desa Gentan dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV. NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V. MATERI
Materi yang disampaikan meliputi :
4. Kesehatan Reproduksi
5. Macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
IX. PENUTUP
- Dengan diberikanya pendidikan kesehatan pada masyarakat dan PUS,
diharapkan dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat kontrasepsi, sehingga
dapat memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya.
I. PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan penyuluhanKesehatanReproduksi dan alat kontrasepsi di
tingkat desa ini adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan
PUS agar mengetahui Kesehatan Reproduksi,macam macam kontrasepsi,dan efek
sampingnya sehingga bisa memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.
III PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS desa Klepu dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V MATERI
1.Kesehatan Reproduksi
2.Macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
Penyuluhan dimulai pada jam 09.00 WIB. Dengan uraian materisebagai berikut :
1.Kesehatan Reproduksi dan Alat kontrasepsi oleh Nina Nugraeni p, Am. Keb.
Dijelaskan tentang definisi Kesehatan Reproduksi organ reproduksi remaja laki laki dan
perempuan, macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
- Karena sangat minimnya pengetahuan dan informasi tentang Kespro dan Alat
kontrasepsi maka sangat penting untuk diberikan pada masyarakat dan PUS tentang
pendidikan kesehatan tersebut, agar dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat
kontrasepsi, sehingga diharapkan dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya.
IX PENUTUP
I.PENDAHULUAN
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya
meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.Untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dilakukan berbagai strategi
diantaranya informasi isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian
kontrasepsi.
II.TUJUAN
III.PESERTA
Peserta penyuluhan adalah orang masyarakat dan PUS desa Kranggan dan 3
orang petugas dari puskesmas.
IV.NARASUMBER
Narasumber berasal dari Puskesmas Kranggan yang terdiri dari,Bidan, dan dokter.
V.MATERI
1.Kesehatan Reproduksi
Penyuluhan dimulai pada jam 09.00 WIB. Dengan uraian materisebagai berikut :
2. Kesehatan Reproduksi dan Alat kontrasepsi oleh Nina Nugraeni p, Am. Keb.
Dijelaskan tentang definisi Kesehatan Reproduksi organ reproduksi remaja laki laki dan
perempuan, macam macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya
IX.PENUTUP
- Dengan diberikanya pendidikan kesehatan pada masyarakat dan PUS,
diharapkan dapat mengerti dan paham tentang Kespro dan Alat kontrasepsi, sehingga
dapat memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya.