Anda di halaman 1dari 15

Kasus 2

Nn. I, 21 tahun. Mahasiswa, dirawat di rumah sakit jiwa karena senang


menyendiri dan tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan lalu. Suatu hari
klien tampak murung, lebih banyak menunduk saat berbicara, menolak
untuk berbicara dengan siapapun. Penampilan fisik tidak rapi, pandangan
kosong, menjawab pertanyaan secara singkat. Ketika perawat menanyakan
penyebabnya klien menjawab bahwa ia bosan hidup, rasanya ingin mati
saja. Klien mengatakan “Saya malu tidak perawan lagi”, “Saya merasa
tidak berharga, tidak ada lagi pria yang mau dengan saya”.
Keluargamengatakan bahwa klien pernah diperkosa oleh teman kuliahnya
dan temannya tersebut tidak mau bertanggung jawab.

1. Identifikasi Masalah Keperawatan.

NO. DATA MASALAH

1. Data Objektif Isolasi sosial; menarik


Senang menyendiri. diri

Tampak murung, menunduk saat berbicara,


menolak berbicara dengan siapapun.

Penampilan fisik tidak rapi, pandangan


kosong, menjawab pertanyaan secara
singkat.

2. Data Subjektif Gangguan konsep diri;


Klien mengatakan malu tidak perawatan Harga diri rendah.
lagi, merasa tidak berharga, merasa tidak
ada pria yang mau dengannya.

Klien pernah diperkosa oleh teman


kuliahnya dan temannya tidak mau
bertanggung jawab

Data Objektif
Tidak mau melakukan aktivitas sejak 3
bulan yang lalu.

3. Data Subjektif Resiko bunuh diri


Klien mengatakan bosan hidup, ingin mati
saja.
2. Pohon masalah

Resiko bunuh diri Isolasi sosial; menarik diri

Gangguan konsep diri; harga diri rendah

Koping inefektif

3. Diagnosa Keperawatan.

1. Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.


2. Gangguan konsep diri; harga diri rendah berhubunngan dengan
koping inefektif.
3. Risiko bunuh diri berhubungan dengan harga diri rendah.
4. Strategi Pelaksanaan Komunikasi.

a. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri


rendah.

TUM : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara maksimal.

TUK 1 : Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling


percaya.
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuia dengan kemampuan
yang dimiliki.
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.
TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan system.
A. SP TUK 1 DAN 2 (PERTEMUAN I)

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Klien menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan
yang lalu, tampak murung, menunduk saat berbicara. Klien
menyatakan malu tidak perawan lagi, merasa tidak berharga,
merasa tidak ada pria yang mau dengannya.

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. TUK
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.

4. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Diskusi dengan klien tentang kemampuan /aspek positif
yang dimiliki

Strategi Komunikasi

I. Fase
Perkenalan

 Selamat pagi mbak, nama saya Taufik Hidayat, saya


biasa dipanggil Ufik, nama mbak siapa, senangnya dipanggil apa
?

 Bagaimana perasaan Nn. I pagi ini ?

 Keliatannya Nn. I suka menyendiri, bagaimana kalau kita


bercakap-cakap tentang hal-hal yang biasa Nn. I lakukan di
rumah ?

 Mau dimana kita bercakap-cakap, bagaimana kalau di


teras itu ?

 Nn. I mau berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana


kalau 15 menit, setuju ?
II. Fase Kerja

 Apa yang
biasa Nn. I lakukan di rumah ?
 Bagus
sekali, kegiatan seperti itu bisa Nn. I lakukan di sini.
 Kegiatan
apa saja yang biasa Nn. I lakukan kampus ?
 Siapa di
dalam keluarga yang paling disukai Nn. I ?
 Kalau yang
paling tidak disukai siapa ?
 Apa yang
Nn. I sukai dari tempat tinggal Nn. I ?
 Kalau
boleh tahu, hobby Nn. I apa ?
 Apakah
ada kegiatan diinginkan Nn. I yang belum sempat dilakukan ?
 Menurut
Nn. I adakah kemampuan Nn. I yang jarang dimiliki orang lain ?

III. Terminasi

 Bagaimana
perasaan Nn. I setelah kita bercakap-cakap ?

 Coba Nn. I
sebutkan lagi apa saja tadi yang biasa lakukan di rumah ?
Bagus sekali.

 Coba Nn. I
sebutkan lagi kegiatan yang biasa dilakukan Nn. I dikampus,
juga kemampuan Nn. I yang masih terpendam.

 Nn. I
bagus sekali telah dapat menyebutkannya, sekarang, sambil
istirahat Nn. I bisa mengingat-ingat lagi kemampuan yang
masih belum disebutkan.

 Baiklah
Nn. I kita sudahi percakapan kita sampai disini nanti kita
bertemu lagi untuk melihat kemampuan Nn. I yang dapat Nn. I
gunakan di rumah sakit dan yang dapat digunakan di rumah,
tempatnya disini saja.
 Bagaimana
kalau jam 1 siang nanti kita bertemu lagi disini untuk bercakap-
cakap selama 15 menit.

B. SP TUK 3 (PERTEMUAN II)

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan


yang lalu, tampak murung, menunduk saat berbicara. Klien
menyatakan malu tidak perawan lagi, merasa tidak berharga,
merasa tidak ada pria yang mau dengannya.

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. TUK

Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

4. Tindakan Keperawatan

1) Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat


digunakan selama sakit
2) Mendiskusikan kemampuan yang dilanjutkan.
Strategi Komunikasi

I. Fase Orientasi

 Selamat siang Nn. I, apa yang Nn. I rasakan saat ini ?

 Nn. I sudah mencoba mengingat kemampuan yang bisa


di lakukan selain yang sudah disebutkan tadi pagi ?

 Nn. I masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang ?


 Sesuai dengan janji kita, sekarang kita akan mendiskusikan
kemampuan Nn. I yang masih dapat lakukan di rumah sakit

 Mau dimana kita bercakap-cakap, bagaimana kalau di sini


?
 Mau berapa lama, bagaimana kalau 10 menit ?

II. Kerja

 Coba Nn. I sebutkan apa saja kegiatan di rumah yang


masih bisa dilakukan di rumah sakit selama Nn. I sakit ?

 Oya, kalau begitu nanti akan kita susun jadwal untuk


melakukan hal tersebut di rumah sakit karena dengan tetrap
melakukan kegiatan tersebut maka kita akan menjadi
mandiri dan akan meningkatkan pada pemulihan kesehatan
kita.

 Kalau sehabis melakukan kegiatan-kegiatan tersebut kita


melakukan olah raga masih mampu ngga ?

 Disini ada olah raga bola voli, bulutangkis, dan tenis meja
atau bisa juga lari keliling rumah sakit.

III. Terminasi

 Nn. I ternyata waktu kita sudah habis, bagaimana


perasaan Nn. I setelah kita membahas masalah tadi ?

 Nn. I bisa menceritakan kembali apa yang telah kita


bicarakan tadi ?

 Bagus sekali, saya harap Nn. I bisa melakukannya nanti


disini sesuai kemampuan Nn. I dan saya harap Nn. I mau
menoba melakukan 1 kegiatan yang paling ringan, gimana ?
 Bagus , nanti kita akan ketemu lagi besok pada jam 9
pagi, tempatnya seperti biasa disini saja dan waktunya
sekitar 30 menit. Saya akan melihat apakah Nn. I mau
mencoba 1 kegiatan yang paling ringan dan juga besok kita
akan mendiskusikan untuk merencanakan aktivitas sehari-
hari yang mampu dilakukan Nn. I, apakah Nn. I setuju ?

 Baiklah kalau begitu saya akan kembali ke ruang


perawat, sampai ketemu lagi besok ya, selamat istirahat Nn.
I.

C. SP TUK 4 (PERTEMUAN III)

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Klien menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan
yang lalu, tampak murung, menunduk saat berbicara. Klien
menyatakan malu tidak perawan lagi, merasa tidak berharga,
merasa tidak ada pria yang mau dengannya.

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. TUK
Klien dapat membuat rencana kegiatan harian

4.Tindakan Keperawatan

a. Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan


setiap hari sesuai dengan kemampuan.
b. Meningkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
c. Memberi contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh
dilakukan klien.
Strategi Komunikasi

I. Fase Orientasi

 Selamat pagi Nn. I, bagaimana perasaannya pagi ini ?

 Tampaknya Nn. I kelihatan senang hari ini, bagaimana


dengan kegiatan yang kemaren akan dikerjakan, apakah sudah
di kerjakan ?

 Bagus sekali, Sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang


kita akan mendiskusikan untuk merencanakan aktivitas sehari-
hari yang mampu dilakukan Nn. I di rumah sakit ini, apakah Nn.
I sudah siap ?

 Tempatnya disini saja ya dan waktunya 30 menit,


setuju ?

II. Fase Kerja

 Dari beberapa kegiatanaktivitas sehari-hari yang biasa


dilakukan rumah, apa saja yang bica dilakukan di sini tanpa
bantuan orang lain ?

 Terus, apa saja kegiatan yang Nn. I bisa lakukan disini tapi
harus dengan bantuan orang lain ?

 Apa saja kegiatan/aktivitas sehari-hari yang membutuhkan


bantuan total orang lain ?

 Saya sudah mencatatnya dan sekarang kita akan membuat


jadwal untuk melaksanakan kegiatan tersebut, bagaimana,
setuju ?

 Ini ada beberapa aktivitas yang dapat sepenuhnya Nn. I


lakukan, berapa kali sehari Nn. I mau melakukan tindakan
tersebut ?
 Baik, saya tuliskan di kertas ini dan kapan Nn.I mau melakukan
aktivitas yang bisa dibantu, nanti saya akan datang kesini untuk
membantu.

 Baik, sudah saya catat, jadualnya sudah saya tulis sesuai


diskusi kita pada hari ini, saya harap Nn. I dapat
melaksanakannya supaya bisa lebih mandiri, karena orang yang
mandiri adalah orang yang baik.

 Saya harap nanti aktivitas ini dilaksanakan secara rutin sesuai


jadual dan ananti akan kita tingkatkan lagi supaya Nn. I bisa
lebih mandiri lagi.

 Sekarang akan saya contohkan cara yang efisien/mudah untuk


melaksanakan beberapa kegiatan tersebut, coba Nn. I
perhatikan.

 Sudah selesai sekarang, mudah kan ?

III. FaseTerminasi

 Bagaimana perasaan Nn. I setelah melakukan kita diskusi


dan memperhatikan contoh yang saya berikan ?

 Nn. I boleh memberikan masukan mengenai cara


melakukan aktivitas yang saya peragakan tadi mungkin ada
kekurangan.

 Sekarang saya mau Nn. I untuk menyebutkan hasil


diskusi kita pada hari ini ?

 Bagus sekali, nanti pada jam 11 siang saya akan melihat


Nn. I melakukan kegiatan yang sudah terjadual tersebut disini,
setuju ?

 Mau berapa lama waktunya ?

 Baik jadi nanti kita akan bertemu lagi nanti disini pada
jam 11 siang selama 20 menit.
 Selamat istirahat Nn.I

D. SP TUK 5 (PERTEMUAN IV)

Proses Keperawatan

1.Kondisi klien
Klien menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan
yang lalu, tampak murung, menunduk saat berbicara. Klien
menyatakan malu tidak perawan lagi, merasa tidak berharga,
merasa tidak ada pria yang mau dengannya.

2.Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3.TUK
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan
kemampuannya

4.Tindakan Keperawatan
a. Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan
yang telah direncanakan.
b. Memberi pujian atas keberhasilannya.
c. Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
Strategi Komunikasi

I. Fase Orientasi

 Selamat siang Nn. I, kalau boleh tahu apa yang


Nn. I rasakan sekarang ?

 Apakah Nn. I melakukan sesuatu selama saya


tidak ada ?

 Apakah Nn. I sudah siap dengan rencana kita


sekarang ?

 Sesuai dengan janji kita tadi, sekarang kita


akan mencoba
melakukan kegiatan lain sesuai rencana yang telah kita susun.
Tujuannya agar Nn. I tidak lupa melakukan aktivitas yang bisa
Nn. I lakukan untuk memenuhi kebutuhan Nn. I sendiri.

 Janji kita tadi selama 20 menit ya dan


tempatnya disini saja, apakah Nn. I keberatan ?

II. Fase Kerja

 Silahkan Nn. I untuk mencoba kegiatan yang


ada pada jadual yang telah saya berikan, mulai dari nomor 1
sampai seterusnya.

 Bagus sekali Nn. I, tampaknya Nn. I sudah


benar-benar terbiasa melakukan kegiatan tersebut.

 Sekarang mari kita coba kegiatan yang dirasa


Nn. I memerlukan bantuan, mulai sari nomor 1 sampai
seterusnya.

 Bagus sekali dan saya pikir nanti kalau dilatih


terus Nn. I akan berhasil melakukan kegiatan ini tanpa dibantu
orang lain tapi syaratnya harus rajin dilatih ya, nanti kalau
menemui kesulitan silahkan memanggil saya atau perawat yang
lain.
 Nah, saya sudah lihat Nn. I melakukan kegiatan
ini dan harap aktivitas ini rutin dilakukan oleh Nn. I sehingga Nn.
I menjadi mandiri.

 Kalau sudah Nn. I dapat melakukan semua


aktivitas dalam jadual itu nanti bisa Nn. I lakukan sendiri dirumah
tanpa bantuan orang lain, bagaimana menurut pendapat Nn.I ?

III. Fase Terminasi

 Apa yang Nn. I rasakan setelah melakukan aktivitas tadi ?

 Saya lihat Nn. I sudah bisa melakukan beberapa aktivitas dan


saya melihat Nn. I masih mampu mengerjakan aktivitas lainnya
lagi.

 Melihat respon klien.

 Baiklah Nn. I, waktu kita sudah habis, saya ingin kita bertemu
lagi besok pagi jam 9 dan mungkin besok terakhir kita bertemu
karena saya harus dinas dirumah sakit lain dan saya ingin
bertemu dengan keluarga Nn. I, bukankah besok mereka akan
datang ?

 Baiklah kita akan bertemu lagi besok pada jam 9 pagi di tempat
ini dan lamanya sekitar 20 menit untuk melihat apakah Nn. I
sudah melakukan kegiatan/aktivitas sesuai jadual yang telah kita
buat dan sekaligus untuk berbincang dengan keluarga Nn. I,
selamat istirahat Nn. I.

E. SP TUK 6 (PERTEMUAN VI)

Proses Keperawatan

1.Kondisi Klien

Klien menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas sejak 3 bulan


yang lalu, tampak murung, menunduk saat berbicara. Klien
menyatakan malu tidak perawan lagi, merasa tidak berharga,
merasa tidak ada pria yang mau dengannya.

2.Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.


3.TUK

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada pada


keluarga.

4.Tindakan Keperawatan

a. Memberi penkes kepada keluarga tentang cara merawat klien


dengan harga diri rendah.
b. Membantu klien memberi dukungan selama klien dirawat.
c. Membantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Strategi Komunikasi

I. Fase Orientasi

 Selamat pagi semua.

 Bagaimana perasaan Nn. I, apakah Nn. I sudah bisa


melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik di sini.

 Sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang kita akan


membicarakan masalah Nn. I dengan keluarga Nn. I.Tujuannya
agar keluarga Nn. I mengerti dan membantu Nn. I dalam
perawatan disini dan menerima Nn. I di rumah dengan baik

 Tempatnya disini saja ya, waktunya kira-kira 20


menit, bagaimana ?

II. Fase Kerja

 Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan Nn. I selama


dirawat disini.

 Menjelaskan kepada keluarga tentang kemajuan kondisi Nn.


I selama dirawat disini.

 Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya pemberian


support selama Nn. I dirawat dan apabila Nn. I sudah pulang ke
rumah.
 Menjelaskan kepada keluarga tentang lingkungan yang harus
disiapkan di rumah dan manfaat dari penyediaan lingkungan
tersebut.

 Memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan/support


dan menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi Nn. I di rumah

III. Fase Terminasi

 Bagaimana perasaan Nn. I sekarang ?

 Saya sudah bicara dengan keluarga Nn. I, ternyata


mereka baik-baik semua, pasti Nn. Senang punya keluargaseperti
itu.

 Seperti janji saya kemaren, hari ini hari terakhir kita


bertemu dan saya ingin mengetahui apa yang sudah kita pelajari
selama kita bertemu disini, coba ceritakan ?

 Jadual tersebut hendaknya dilaksanakan di rumah secara


rajin.

 Melihat respon klien.

 Baiklah Nn. I, waktu kita sudah habis, silahkan istirahat


kembali, selamat pagi semuanya.

Anda mungkin juga menyukai