Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MPASI (MAKANAN PENDAMPING ASI)

Nama Kelomnpok:

Ratih Rahmania

Nur Ilma Amalia

Desy Rinawaty

Prima Dio Prasojo

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA IV RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

SAP PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR

Tanggal 4 september 2018

Oleh:

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG

Kelompok 5B

1. Desy Rinawaty
2. Nur ilma Amalia P.
3. Ratih Rahmania K. N.
4. Pria Dio P.

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : MPASI

Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan Pengunjung

Hari/Tanggal : Kamis, 4 September 2018

Tempat : Ruang Penyuluhan IRNA IV

Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Mahasiswa/Mahasiswi Poltekkes Malang Prodi Sarjana Terapan


Keperawatan Lawang

A. Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
individual. Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan
merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap
individu. Oleh sebab itu, dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi
sehat dan kuat , perlu memperhatikan makanan, tidak saja dari segi kuantitas (jumlah)
jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga dari segi kualitas (mutu) makanan itu
sendiri. Makanan yang banyak hanya akan mengenyangkan perut, tetapi gizi yang
cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.
Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang
gizi dapat berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhannya pula. Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh
besar bukan saja terhadap pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap
perkembangan jiwa. Kurangnrya pengetahuan ibu terhadap gizi yang diperlukan oleh
bayi sesuai usianya menyebabkan masalah gizi yang mengganggu kesehatan,
diantaranya obesitas akibat makan terlalu banyak tanpa memperhatikan kebutuhan
gizi seimbang, gizi buruk, masalah pertumbuhan, dan sebagainya.

B. Tujuan Instruksional
 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 60 menit peserta
mampu memahami apa itu MPASI dan mengetahui waktu kapan pemberian
MPASI yang tepat

 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 60 menit peserta diharapkan dapat :
- mengetahui manfaat MPASI
- prinsip pemberian MPASI
- MPASI yang paling tepat diberikan saat pertama kali pemberian MPASI .
A. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah keluarga pasien , dan pengunjung
B. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
C. Media
1. Power point
2. LCD Proyektor
3. Laptop
D. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan dan Kegiatan Peserta
No Kegiatan Pendidikan
Waktu
1 Pembukaan 1. Membuka dengan 1. Menjawab salam
5 menit salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan 3. Memperhatikan
diri. 4. Menjawab
3. Menjelaskan maksud pertanyaan
dan tujuan
penyuluhan
4. Melakukan kontrak
waktu.
5. Menanyakan kepada
peserta tentang
materi yang akan
disampaikan
2 Penyajian Menyampaikan materi
15 menit 1. Mendengarkan
• Pengertian MPASI memberikan tanggapan
• Manfaat MPASI dan pertanyaan
• Prinsip pemberian mengenai hal yang
MPASI kurang di mengerti.
• Hal-hal yang harus 2. Memberikan
diperhatikan saat pemaparan dan
pemberian MPASI penjelasan dengan
Membuka sesi diskusi baik.

3 Penutup 1. Menanyakan 1. Menjawab pertanyaan


10 menit pengetahuan pada 2. Memberikan
peserta setelah dilakukan tanggapan baik
penyuluhan
2. Menyimpulkan hasil
kegiatan penyuluhan
3. Menutup dengan salam

E. Kriteria Pemantauan dan Evaluasi


1. Pemantauan
a. Input
1) Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal 5 orang
2) Media penyuluhan yang digunakan sesuai dengan SPO dan Up to date
3) Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit.
4) Tempat penyuluhan adalah di ruang penyuluhan
5) Pengorganisasian penyuluhan dilaksanakan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan.
b. Proses
1) Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan.
3) Narasu,ber menguasai materi dengan baik.
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami
materi penyuluhan.
d. Outcome
Setelah dilakukankegiatan penyuluhan ada peningkatan perilaku kesehatan
yang lebih baik
2. Evaluasi
Adalah kegiatan evaluasi pelaksanaan PKRS untuk melihat seberapa mengerti
peserta penyuluhan tentang pemberian MPASI
MATERI PENYULUHAN MPASI

A. Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) adalah makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. (Depkes RI, 2006)

Menurut Depkes RI 1997, bahwa makanan tambahan adalah makanan yang


diberikan kepada bayi umur 4 bulan keatas untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Sedangkan menurut Diah dan Rina (2000), makanan tambahan adalah makanan yang
diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan sampai dengan usia 24 bulan.

Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada bayi
berusia 6 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan zat gizi menjadi semakin
bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sedangkan produksi ASI
mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat memerlukan makanan tambahan sebagai
pendamping ASI atau minuman pengganti ASI (PASI). Disamping itu juga bayi telah
memiliki reflek mengunyah, sehingga harus mulai diperkenalkan dan diberi makanan
lumat. Untuk menyesuaikan kemampuan bayi terhadap makanan tersebut maka
pemberian makanan pendamping harus dilakukan secara bertahap baik bentuk, jumlah
dan macamnya.

B. Manfaat MPASI
Manfaat Makanan Pendamping ASI antara lain :
• Memperkenalkan jenis makanan baru
• Memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi oleh ASI
• Membentuk daya tahan tubh terhadap makanan dan minuman
• Melatih perkembangan bayi (motorik maupun emosional karena bayi sudah
menunjukkan tanda-tanda siap makan yang di dukung dengan perkembangan
fisik seperti kekuatan leher dalam menopang kepala, berusaha duduk dan
sudah mulai menggigit benda yang digenggamnya.

C. Prinsip pemberian MPASI


10 Prinsip pemberian MPASI menurut WHO :
1) Berikan MPASI sejak usia 6 bulan
Pada usia 6 bulan, berat badan mencapai dua kali lipat dari berat lahir dan bayi
menjadi lebih aktif. Oleh karena itu, ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan energi
untuk tumbuh kembang. Selain itu, pemberian MPASI sejak usia 6 bulan sangat
tepat dengan kesiapan bayi menerima makanan padat. Saluran cerna bayi sudah
cukup matur untuk mencerna protein, serat, lemak, dalam bentuk yang lebih
padat selain susu.
2) ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun
Pada usia 6-12 bulan, ASI memenuhi setengah dari kebutuhan energi sehari-
hari. Pada usia 12-24 bulan, ASI hanya memenuhi sepertiga energi. Selain
sumber nutrisi, ASI juga memberikan kekebalan tubuh.

3) Sabar dalam memberikan MPASI


Berikan makan secara perlahan dan sabar, jangan dipaksa. Jika anak menolak
berbagai jenis makanan, cobalah variasi makanan, rasa, tekstur dan metode
makan. Ajak anak berbicara dan lakukan kontak mata.
4) Kebersihan makanan
Peralatan makanan anak harus dicuci bersih. Jangan lupa mencuci tangan bayi
dan pemberi makan sebelumnya.
5) Naikkan jumlah makanan anak secara bertahap
Kebutuhan energi akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia,
sehingga MPASI harus bertambah jumlahnya dan nilai gizinya.
6) Tingkatkan konsistensi makanan secara bertahap
- Usia 6 bulan : makanan lumat
- Usia 8 bulan : anak dapat menggenggam makanan dan memakannya sendir
- Usia12 bulan : anak sebaiknya dapat memakan makanan yang sama dengan
anggota keluarga, namun makanan yang beresiko harus dihindari.
7) Tingkatkan frekuensi makanan secara bertahap
Seiring dengan bertambahnya usia, kebutuhan energi akan bertambah.
Makanan dapat dibagi menjadi beberapa porsi besar. Jumlah makanan
tergantung pada hal berikut :
- Jumlah makanan yang mampu dimakan anak setiap kali makan
- Jumlah kepadatan energi yang terkandung dalam makanan
8) Pilih makanan kaya nutrisi
MPASI harus mengandung energi,protein dan zat gizi lainnya. MPASI tidak
boleh pedas atau asin, MPASI dapat dikunya anak, MPASI harus disukai anak,
MPASI mudah didapatkan dan terjangkau secara ekonomi.
9) Berikan suplemen seperlunya
Suplemen diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak seperti vitamin A,
zat besi.
10) Berikan ASI lebih banyak saat anak sakit
Pada saat anak sakit pada umumnya nafsu makan akan berkurang, oleh
karena itu tawarkan anak makanan dengan tekstur lembut dan makanan
favoritnya, serta tetap berikan ASI.

D. Hal-hal yang perludiperhatikan dalam pemberian MPASI

Dalam memilih makanan, sebaiknya perhatikan beberapa hal yang sebaiknya tidak
diberikan pada bayi di bawah usia setahun:

• Terlalu banyak jus dapat menyebabkan bayi mengalami diare. Jus juga memiliki
kandungan serat dan nutrisi yang lebih rendah dibanding buah yang dipotong atau
dihaluskan. Jika terlalu lama berada dalam mulut, jus juga dapat menyebabkan
lubang pada gigi.
• Hindari memberikan susu sapi dan madu pada bayi di bawah 1 tahun. Susu sapi
tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi dan justru dapat meningkatkan risiko
kekurangan zat besi. Sementara madu dapat menimbulkan botulisme.
• Hindari memberikan biji-bijian dan makanan kecil yang berisiko menyebabkan
tersedak seperti popcorn, kacang, permen.
• Hindari memberikan makanan cepat saji dan makanan kemasan pada bayi,
termasuk bubur bayi yang banyak dijual di supermarket dalam bentuk bubuk. Jauh
lebih baik untuk mengolah masakan sendiri dengan bahan segar tanpa tambahan
pengawet dan bahan lain. Olahan makanan ini dapat disimpan dalam wadah-wadah
sesuai porsi di lemari pendingin untuk kemudian dipanaskan saat akan dikonsumsi.

Pemberian MPASI Pertama (6-9) bulan


• Pada awal pemberian MPASI bayi genap berumur 6 bulan (5 bulan 30 hari),
frekuensi MPASI makanan utama atau makan besar diberikan bertahap 2 – 3
kali sehari. Pada umur 6 – 8 bulan 29 hari, frekuensi MPASI makanan utama
(makan besar) diberikan 3 kali. Berikan snack seperti biskuit atau buah
matang 1 – 2 kali sehari. Pada awal MPASI di umur 6 bulan jumlah takaran
makanan MPASI yang diberikan sekitar 2 – 3 sendok makan per kali
pemberian. Pada umur 6 – 8 bulan 29 hari, jumlah takaran makanan MPASI
dinaikkan bertahap dari 2 – 3 sendok makan menjadi ½ cangkir/mangkok
(125 mL) per kali pemberian. Jadi saat bayi umur 6 bulan 2 minggu
diharapkan sudah lancar makan sehingga bisa diberikan takaran setengah
mangkok (125 mL) saat makan.
• Menurut petunjuk MPASI WHO, pada umur 6 bulan tekstur makanan MPASI
yang diberikan adalah makanan lumat/halus (bubur saring, pure atau
makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikan tekstur makanan MPASI tidak
terlalu cair atau encer, jadi gunakan sedikit saja air. Jadi tekstur bubur cair,
tapi jika sendok dimiringkan bubur tidak tumpah.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

DAFTAR HADIR

HARI/TANGGAL :

TOPIK :

TEMPAT :

PETUGAS :

NO NAMA ALAMAT TTD

1 1.

2 2.

3 3

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

8 8.

9 9.

10 10.

11 11.

12 12.

13 13.

14 14.

15 15.

16 16.

17 17.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Lokal. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

Azwar. 2000. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta :Dirjen Kesmas Depkes
RI.

http://milissehat.web.id/

Anda mungkin juga menyukai