Deskripsi Diri *)
INSTRUMEN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)
DESKRIPSI DIRI
PETUNJUK UMUM
Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau
telah lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial
Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan nyata
dan bukan hasil rekaan.
Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.
Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.
Deskripsi Kasus 1:
CATATAN : Kasus boleh MIKRO (berkaitan dengan individu / keluarga, contohnya
Penanganan Anak Putus Sekolah / KDRT / Pengurus Komponen Lansia dan Anak yang
tidak memberikan dana bantuan dll)
Kasus MAKRO yang berkaitan dengan kelompok / masyarakat luas (Misal, Pembentukan
KUBE / Penanganan Masalah dalam KUBE / Menyelesaikan Isu PHBS di KPM dengan
Membuat Program Arisan Jamban / dan lain sebagainya.
Dijelaskan siapa yang bermasalah (Who-nama klien disamarka misal klien “Rh” atau
anak KPM yang bernama “Sw”), apa masalahnya (What), di mana masalah itu (alamate
Where) , kenapa masalah itu bisa terjadi dan penting untung diselesaikan (Why), kapan
terjadinya masalah tersebut (When) dan bagaimana masalah tersebut terjadi,
kronologisnya (How)
CONTOH MIKRO:
Klien “WN” adalah anak kedua dari salah satu KPM yang saya dampingi di Desa
Kahyangan Kecamatan Langit. “WN” berusia 11 tahun pada tahun 2017 dan saat itu
duduk dibangku kelas V Sekolah Dasar (SD) di salah satu SD di Desa Kahyangan. Ibu
“WN” yang menjadi pengurus PKH tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga yang
memiliki 3 orang anak, kakak “WN” yang sudah tidak bersekolah (17 tahun) dan adik
“WN” yang masih balita, sedangkan ayah “WN” bekerja sebagai buruh bangunan.
Diketahui “WN” pada bulan Maret 2018 jarang berangkat sekolah dan mulai mogok
sekolah selama 2 minggu. Saya sebagai pendamping sosial mendapatkan pengaduan
tersebut saat P2K2 di kelompok ibu “WN” dan ditegaskan lagi saat saya melakukan
Verifikasi kepada guru “WN” di sekolah. Dan terus dijelaskan
2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:
a. Pemahaman penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan
permasalahan yang ditangani pada kasus 1.
1) Sebutkan teori/konsep-konsep yang relevan untuk menjelaskan permasalahan
pada kasus 1 dan jelaskan isi dari teori/ konsep-konsep tersebut sesuai konteks
kasus 1 (minimal 150 kata)
Deskripsi isi teori/ konsep-konsep:
[1]
Silahkan cari di internet / buku terkait teori yang sesuai dengan masalah teman-
teman
Misal, saya mendatangi anak KPM yang sudah tidak mau bersekolah itu dan
bertemu dengan ibu dan anak tersebut. Pada pertemuan pertama anak masih
sangat malu-malu saat ditanya, bahkan tidak mau menjawab pertanyaan saya,
sehingga saya lebih banyak memberi dukungan kepada ibunya terlebih dahulu,
saya mengatakan “blab la bla jdjkshdhdsfvsdhb”. Kemudian tiga hari setelah itu
saya kembali mendatangi anak itu …………….terus dilanjutkan
KAITKAN DENGAN TEORI
2) Uraikan bahwa penerapan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang anda
lakukan mengakibatkan hasil praktik pelayanan anda lebih baik dibandingkan
dengan jika tanpa menggunakan pengetahuan tersebut (minimal 150 kata)
CONTOH I
Dulu saat saya tidak menggunakan teori motivasi, saya memberitahukan saja
kepada KPM saat PK agar anaknya bisa berangkat sekolah dan hasilnya memang
tidak maksimal tapi setelah saya cari tahu maupun bertanya ke teman-teman
pendamping lain yang menyarankan untuk dikunjungi anak KPM tersebut,
hasilnya pun berbeda, lebih ada kemajuan karena saya bisa memotivasi langsung
anaknya dan mengetahui kondisi mereka di rumah (home visit)
CONTOH 2
PEMBENTUKAN KUBE
Dulu saat saya belum tahu teorinya, saya saat mendampingi kelompok membuat
KUBE asal saja dalam menentukan apa saja yang harus dibuat dan dijual dalam
KUBE, dan ternyata hal tersebut tidak berjalan dengan baik karena saya tidak
melihat potensi dan kebutuhan dari kelompok dan lingkungan mereka.
Setelah saya menggunakan teori pemasaran, saya jadi tahu dengan
mengidentifikasi potensi yang ada di kelompok KPM, banyak ibu-ibu yang
suaminya beternak bebek sehingga diputuskan untuk membentuk KUBE telor
asin dan pemasarannya pun mudah karena lokasi kelompok saya dekat dengan
pasar induk kecamatan.
B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN
1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan
fungsi sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan
ketidakberfungsian sosial dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya,
kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan
permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H).
Deskripsi Kasus 2:
Tuliskan contoh kasus yang berbeda dari kasus sebelumnya dengan menggunakan teknik
5W + 1H. Boleh kasus dengan setting Makro (Melibatkan komunitas/kelompok/orang
banyak) ataupun setting Mikro (Melibatakan Individu/perseorangan/keluarga)
CONTOH MAKRO:
Salah satu kelompok dampingan saya yang ada di Desa Maju Mundur Kecamatan Sidaora
hampir KPM nya memiliki penghasilan yang sangat sedikit, mereka mengeluh selalu
kekurangan setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kelompok tersebut
saya dampingi pada tahun 2015, kebanyakan adalah KPM PKH Kohort 2013. Tidak hanya
itu beberapa keluarga penerima manfaat mengakui dengan adanya keterbatasan ekonomi
tersebut terkadang membuat mereka mengalami tekanan dalam keluarga. Karena dengan
kekurangan uang tersebut memaksa mereka untuk berhutang sehingga menyebabkan
mereka ditagih tagih hutang oleh orang lain.
Kebanyakan ibu – ibu KPM yang berada pada kelompok tersebut hanya memiliki satu
sumber penghasilan dalam keluarga mereka yaitu dari suami mereka, sedangkan
kebanyakan suami mereka hanya bekerja sebagai buruh dengan waktu bekerja sesuai
dengan permintaan dari orang lain. Bagi ibu – ibu tersebut sangat sulit untuk mencari
sumber penghasilan tambahan. Untuk mencari pekerjaan di perusahaan atau toko selain
lowongan nya yang jarang mereka juga tidak memiliki ijazah yang memenuhi kriteria ,
sedangkan untuk memulai sebuah usaha kecil kecilan mereka tidak memiliki modal yang
cukup dan bingung pula mau memulai usaha apa.
2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:
a. Penerapan metode/teknik dalam praktik pelayanan yang telah anda lakukan pada
proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan dan dampaknya terhadap
proses praktik selanjutnya.
1) Uraikan metode/teknik yang anda gunakan pada proses awal upaya
penanganan kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya
sebagaimana yang anda lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan metode/teknik pada proses awal: [6]
Silahkan menggambarkan bagaimana kontak/komunikasi awal anda kepada
kelompok tersebut sehingga dapat ditemukan Kasus yang anda jelaskan di atas.
Misalnya : metode yang saya gunakan ialah dengan mengadakan pertemuan
kelompok di setiap bulannya. Dimana dalam setiap pertemuan tersebut saya
berusaha membangun suasana yang nyaman antara KPM dengan pendamping
sosial. Dan selanjutnya…….
CONTOH:
Bekerja dengan klien dalam menyelesaikan masalahnya harus menyesuaikan
keadaan klien. Seperti saya sebagai pendamping sosial yang menangani masalah
KPM saya yang berusia lanjut usia dan tinggal di pedesaan, saya harus menghargai
dia yang mungkin sudah tidak bisa mencerna dengan baik pertanyaan-pertanyaan
saya, sehingga saya harus berbicara pelan-pelan lalu mengikuti nilai-nilai pedesaan
dengan menggunakan bahasa daerah saat berbicara dengan dia dan keluarganya.
Harus sabar dan telaten dan selalu melihat kondisi klien tersebut. BISA TERUS
DILANJUTKAN SAMPAI 150 KATA (yang ini hanya contoh)
Deskripsi penerapan nilai-nilai umum etka bekerja dengan teman sejawat: [13]
Bekerja sama dengan teman sejawat sangat diperlukan, dalam hal ini teman sejawat
saya adalah sesame pendamping sosial terutama yang ada satu kecamatan dengan
saya. Kami seringkali bertukar pengalaman, solusi dan saling mendukung satu sama
lain. Kerjasama dilakukan diberbagai kegiatan, sharing studi kasus pun sangat
bermanfaat karena biasanya kami mengalami masalah-masalah yang sama terutama
dengan klien / KPM PKH.
c. Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja:
Uraikan bagaimana anda menerapkan nilai-nilai umum terhadap lembaga tempat
bekerja/masyarakat umum, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik
pelayanann anda (minimal 150 kata)
Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat kerja pada diri saya yaitu dengan
pihak pemerintah desa dan kecamatan tempat saya bekerja, lalu dengan pihak
dinsos, korkab PKH, Operator dan Peksos Supervisor serta pihak sekolah dan
puskesmas.
……………..,……………………. 20….
Nama Jelas