I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn.A
No. RM : 21-72-xx
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Tgl. MRS : 08-07-2019
Tgl. Pengkajian : 15-07-2019
Alamat : jl.s.parman, gang ananbas
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Dayak
Pendidikan Terakhir : Slta
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragic
Dokter Yang Merawat : Dr.Kasan.Wj
B. KELUHAN UTAMA
Saat MRS : klien mengatakan kelemahan pada tangan dan kaki kanan
Saat Pengkajian : klien mengatakan pusing hilang timbul dan mengeluh lemah pada bagian
tangan kanan dan kaki kanannya
C. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sering lemas dan
pusing keluarga klien juga mengatakan pernah masuk rumah sakit dengan diagnosa stroke
non hemoragic dan diabetes melitus 9 tahun yang lalu, pada hari senin tanggal 08-07-2019
klien masuk IGD Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin dengan keluhan sakit kepala dan
badan terasa lemas di lakukan pemasangan infus dan mendapat penanganan lanjut di ICCU
Rumah Sakit Suaka Insan karena klien megalami penurunan tekanan darah setelah tekanan
darah normal klien di pindahkan ke bangsal anna kamar 12.
38
39
D. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran : Compos metis
Scale Coma Glosgow : Eye 4 Verbal 5 Motorik 6
2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 89 x/ menit ....
c. Pernapasan : 24 x/ menit ....
d. Suhu : 36,3 c .............
E. GENOGRAM
Keterangan
Klien Anak laki-laki Anak perempuan
F. PEMERIKSAAN FISIK
Area
No. Pemeriks Hasil Pemeriksaan
aan
1 Kulit dan I : bentuk kepala bulat, tidak ada lesi di kepala, rambut klien berwarna
Kepala hitam, lurus distribusi merata, kebersihan kepala bersih, tidak ada
benjolan rambut kusut dan kusam
P : tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi, rambut
kering
2 Mata I : mata kiri dan kanan simetris, tidak ada edema di mata klien,
konjungtiva anemis tidak ada lesi dan luka, perdarahan negatif, tdiak ada
peradangan , penglihatan baik tidak pakai alat bantu penglihatan seperti
kacamata
P : tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan
3 Hidung I : bentuk seeptum massal simetris, tidak ada pengeluaran lendir, tidak ada
lesi, tidak terdapat coping hidung, tidak terpasang alat bantu napas sperti
oksigen
5 Telinga I : kedua telinga simetris tidak ada lesi, tidak ada serumen, tidak ada
pngeluaran darah dan cairan, tidak berbau, tidak ada peradangan, dan
secret di telinga
P : tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan
6 Leher I : tidak ada lesi, tidak ada jejas di leher
P : tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid dan limfe, JVP tidak ada
7 Dada I : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, dinding dada simetris, ekspansi
dinding dada simetris, tidak ada alat bantu napas
P : tidak ada nyeri tekan , tidak ada krepitasi, taktil premitus teraba kiri,
41
1111 4444
1111 4444
42
4. Pola Nutrisi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatkan klien makan dirumah 2x dalam sehari dengan nasi lauk pauk dan
sering makan roti manis minum klien dalam sehari 5-6 gelas
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan napsu makan klien baik dan selalu menghabiskan porsi yang di
sediakan rumah sakit TB 162 BB 49 IMT 18,7 ( Normal ) diet nasi saring
Masalah :
5. Pola Eliminasi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatakan bab 1 x dalam sehari biasanya pada pagi hari tidak ada sembelit
dan tidak ada darah
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan selama dirumah sakit klien menggunakan popok dan kondom
cateter
Masalah :
6. Pola Kognitif – Perceptual
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatakan klien suka kwatir pada penyakitnya sekarang
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan saat dirumah sakit klien tampak gelisah
Masalah :
7. Pola Konsep Diri
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan mampu mengenal dirinya dan menjalankan kewajibannya sebagai
kepala keluarga, peran klien dengan keluarga maupun tetangga sangat baik
b. Keadaan Saat Ini
Klien dapat mengenali dirinya , mengenali anak dan istrinya tetapi tidak bisa
menjalankan tugas sebgai kepala keluarga krena pasien sekarang masih dalam keadaan
sakit
Masalah :
44
8. Pola Koping
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatakn apabila klien mempunyai masalah pasti bercerita dengan anak
istrinya
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan saat ini keinginan klien hanya ingin sembuh dan ingin cepat
berkumpul dengan keluarganya
Masalah :
9. Pola Seksualitas – Reproduksi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatakan sudah lama tidak ada berhubungan dengan suaminya
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan tidak ada berhubungan dengan suami
Masalah :
10. Pola Peran – Hubungan
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien megatakan peran klien drumah sebagai kepala keluarga , hubungan dengan
keluarga baik maupun dengan tetangga baik
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan klien sebagai anak pertama dari tujuh saudara hubungan dengan
keluarga baik maupun dengan tetangga baik
Masalah :
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Keadaan Sebelum Sakit
Istri klien mengatakan klien sadar dengan penyakitnya dan selalu berdoa untuk yang
terbaik
b. Keadaan Saat Ini
Istri klien mengatakan klien hanya ingin sembuh sehat dan bisa berkumpul dengan
keluarga kembali
Masalah :
45
2 Pumpisel (pantoprazole) 1 vial IV Tukak duodenum, Hipersensitivitas - Ruam Pantoprazole bekerja - 12 benar
lines tukak lambung; kasus terhadap pantoprazole - Pruritus, yaitu rasa dengan cara pemberian
inflamasi esofagus gatal di seluruh menghambat sel-sel obat pada
(refluks esofagitis) atau beberapa di lapisan lambung klien
sedang & berat. bagian tubuh untuk menghasilkan - Kaji riwayat
Pengobatan kondisi - Mual asam lambung, alergi klien
hipersekresi patologis - Muntah sehingga produksi
yg berhubungan dg - Nyeri kepala asam lambung
sindrom Zollinger- - Nyeri dada berkurang
Ellison atau kondisi - Nyeri lambung
neoplasma. - Perut kembung
- Konstipasi
- Diare
47
3 Furosemid adalah obat golongan Gagal ginjal akut dg - Pusing. bekerja dnegan cara - 12 benar
diuretik yang anuria, koma hepatik, - Vertigo. menghambat pemberian
digunakan untuk hipokalemia, - Mual dan muntah. penyerapan kembali obat pada
membuang cairan hiponatremia & atau - Penglihatan zat natrium oleh sel klien
atau garam berlebih hipovolamia dg atau buram. tubulus ginjal - Kaji riwayat
di dalam tubuh tanpa hipotensi. - Diare. sehingga terjadi alergi klien
melalui urine dan Gangguan fungsi - Konstipasi. peningkatan
meredakan ginjal atau hati. pengeluaran air,
pembengkakan yang natrium, klorida, dan
disebabkan oleh kalium tanpa
gagal jantung, mempengaruhi
penyakit hati, tekanan darah
penyakit ginjal atau normal. Oleh karena
kondisi terkait itu furosemid
digunakan untuk
membuang cairan
yang berlebihan dari
di dalam tubuh.
4 Tiarit (amiodarone) tablet Mengobati & Disfungsi sinus node - Peningkatan kadar Amiodarone bekerja - 12 benar
mencegah Aritmia berat, blok AV derajat SGOT dan SGPT dengan menghambat pemberian
Ventrikel & 2 dan 3, sinkop. dalam darah signal listrik tertentu obat pada
Supraventrikel yang Disfungsi tiroid. sebagai penanda di jantung yang klien
membahaykan jiwa, Hamil dan laktasi. gangguan fungsi menyebabkan irama - Kaji riwayat
Fibrilasi Atrium Sensitif terhadap hati jantung menjadi tidak alergi klien
paroxismal, Atrial iodida. - Lemas normal
flutter, Takikardia - Tidak nafsu makan
Atrial ektopik - Sembelit
- Hipotensi
- Sakit kepala
- Pusing
- Gangguan daya
ingat
- Sensitif terhadap
cahaya
- Gangguan tidur
- Hipotiroidisme
48
5 Noverapid 8 unit Insulin merupakan Hipoglikemia - bengkak di Cara kerjanya adalah - 12 benar
hormon yang tangan atau kaki membantu glukosa pemberian
diproduksi oleh - kalium rendah atau gula darah obat pada
tubuh. Hormon ini (kebingungan, masuk ke dalam sel klien
diproduksi oleh organ denyut jantung tubuh Anda, sehingga - Kaji riwayat
pankreas dan tubuh Anda bisa
tidak stabil, rasa alergi klien
berperan untuk mengubahnya
menurunkan kadar haus yang menjadi energi
gula darah. Insulin ekstrem, sering
Aspart merupakan buang air kecil,
salah satu jenis rasa tidak
insulin kerja cepat. nyaman pada
kaki, kelemahan
otot atau merasa
lemas)
50
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 S:- Resiko ketidakefektifan perfusi Stroke non haemoragic
jaringan serebral
Penyumbatan pembuluh
darah otak
Syok neurologic
2 S : klien mengatakan klien tidak Hambatan mobilitas fisik Stroke non haemoragic
bisa menggerakkan tangan
kanan dan kaki kanannya Iskemik pada arteri
serebral anterior
Kerusakan neuromasular
O:
- Tanda-tanda vital Hemiparises
T : 36,3 C
P : 89 x / menit Gangguan neuromaskular
R : 23 x / menit
BP : 100/60 mmHg
- GCS E 4 V 5 M 6
- Skala otot
1 4
1 4
- Skala aktifitas 4
51
Kerusakan neuromuskular
O:-
Hemiparesis
Kelemahan fisik
Kerusakan neuromaskular
Himeplegia
Imobilisasi fisik
52
Asuhan keperawatan
Diagnosa keperawatan : Resiko ketidakefektifan perpusi jaringan serebral dengan faktor resiko kurangnya suplay darah ke otak di tandai dengan klien masih
mengatakan masih mengeluh pusing kepala, tekanan darah : 100/60 mmHg, Nadi : 89 x/menit, Pernapasan : 23x/menit, Suhu : 36,3C,
Spo2 98 %.
d. Kolaborasi pemberian d. Untuk mencegah bolus d. Memberian obat injeksi citicoline 250 mg
obat neurotropik serebral iv lines sesuai dengan order dokter (01:00
P : Hentikan intervensi
Pm)
53
Diagnosa keperawatan : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromaskuler ditandai dengan klien masih mengalami kelemahan pada
tangan kanan dan kaki kanan, kekuatan otot klien 1111 4444 , skala aktifitas 4, gcs e4 v5 m6, tanda-tanda vital tekanan darah 100/60,
nadi 89 x/menit, pernapasan 23x/M, suhu 36,3 C. 1111 4444
\
d. Ajarkan latihan ROM
d. Mencegah kekakuan d. Mengajarkan kepada klien dan
pasif ataupun ROM otot
keluarga bagaimana latihan rom
aktif untuk klien (12:23 Pm)
55
Diagnosa keperawatan : Resiko jatuh dengan faktor resiko penurunan kekuatan ekstremitas ditanda dengan klien mengalami kelemahan pada bagian
ekstremitas sebelah kanan tangan dan kaki kanannya.
Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Setelah dilakukan a. Kaji ulang adanya a. Untuk mengetahui faktor a. mengkaji faktor yang dapat membuat S : -
tindakan asuhan faktor resiko jatuh apa yang membuat kien klien jatuh (08:21 Am)
keperawatan selama 1x24 pada klien bisa terjatuh
jam diharapkan resiko b. melakukan modifikasi lingkungan
jatuh tidak terjadi. b. Lakukan modifikasi b. agar dapar meminamilisir memasang pagar tempat tidur
- Mengidentifikasi lingkungan seperti resiko jatuh pada klien (08:58 Am)
bahaya lingkungan memasang pagar
yang dapat O:-
tempat tidur
meningkatkan
kemungkinan cidera
klien
- Mengidentifikasi c. Ajarkan kepada c. untuk menghindari hal- c. mengajarkan kepada keluarga untuk
tindakan preventif atas keluarga upaya hal yang tidak di selalu memasang pagar tempat tidur klien
bahaya tertentu pencegahan jatuh inginkan agar terhindar dari jatuh (11:42 Am) A : resiko jatuh tidak terjadi
- Melaporkan cara pada klien seperti
penggunaan yang memasang pagar
tepat dalam melidungi tempat tidur.
diri dari cidera
P : Hentikan intervensi
56
Diagnosa keperawatan : Resiko decubitus dengan faktor resiko penurunan mobilitas, periode imobilitas pada permukaan keras yang lama
Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Hasil
Setelah dilakukan a. Kaji pola kebutuhan a. Mengetahu dasar dalam a. Melakukan pengkajian S : -
tindakan asuhan persinal hygiene klien melakukan intervensi klien dan di lakukan
keperawatan selama
tindakan memandikan klien
1x24 jam diharapkan
resiko decubitus tidak (08:00 Am)
terjadi.
- Tidak kemerahan
O:-
- Tidak hematoma
- Suhu dalam batas
normal
- Tidak ada lesi
b. Lakukan mobilisasi b. Mengurangi lamanya b. Melakukan mobilisasi
- Tidak ada edema
- Tidak gatal minimal setiap 2 jam penekan jaringan yang
minimal setiap 2 jam sekali
- Tidak ada erosi dan sekali dapat menyebabkan A : resiko decubitus tidak terjadi
ruam dekubitus dan dengan menganjurkan
- Tidak ada memar meningkatkan sirkulasi keluarga untuk
- Turgor kulit < 2 darah
detik memiringkan pasien kekiri
P : Hentikan intervensi
dan kekanan (10 :10 Am)
c.
d. Mengaja kebersihan kulit
c. Jaga kebersihan kulit c. Kulit yang lembab
pasien agar tetap kering mudah terkena infeksi pasien agar tetap kering
dengan menganjurkan
keluarga untuk mengganti
pempers bila sudah penuh
dan mengeringkan tubuh
pasien yang terkena basah
57
e. Memonitor adanya
d. Monitor adanya d. Melihat adanya tanda- kemerahan pada kulit
kemerahan pada kulit tanda kerusakan kulit
(11 :20 Am)
58
CATATAN PERKEMBANGAN
I:
- Mengkaji tanda-tanda vital : tekanan darah :
100/60 mmHg, Nadi : 89 x/menit, Pernapasan :
23x/menit, Suhu : 36,3 C
- Mempertahankan posisi kepala klien di tempat
tidur agar pasien lebih nyaman
- Membantu klien melakukan perubahan posisi
seperti miring kiri dan kanan setiap 2 jam sekali
- Kolaborasi pemberian obat injeksi citicoline 250
mg
E:S:-
O:-
P:
- Mengkaji tanda-tanda vital : tekanan darah :
100/60 mmHg, Nadi : 89 x/menit, Pernapasan :
23x/menit, Suhu : 36,3 C
- Mempertahankan posisi kepala klien di tempat
tidur agar pasien lebih nyaman
- Membantu klien melakukan perubahan posisi
seperti miring kiri dan kanan setiap 2 jam sekali
- Kolaborasi pemberian obat injeksi citicoline 250
mg
60
61
E:
S : Klien mengatakan klien masih mengeluh
mengalami kelemahan pada ekstremitas atas
kanan dan ekstremitas bawah kanan
1 4
1 4
- Skala aktifitas 4
O:-
A : Resiko jatuh
E:S:-
O:-
A : Resiko decubitus
E:S:-
O:-