Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Kelompok 21
Haslinda 151000264
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar (PBL) ini. Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL) ini merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi
mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan ini disusun sebagai bahan laporan hasil
kegiatan selama PBL dan sebagai informasi mengenai masalah kesehatan dan
intervensi belajar lapanganyang telah dilaksanakan 9 minggu di Kelurahan
Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Proses
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Rusmalawaty sebagai dosen pembimbing lapangan PBL, Kepala Kelurahan dan
Perangkat Kelurahan Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu
Bara, Bidan Kelurahan Tanjung Tiram dan masyarakat Kelurahan Tanjung Tiram.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
materi mapun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan laporan kami.
Harapannya, semoga laporan ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi kelompok.
Kelompok 21
RINGKASAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
ABSTRAK…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………...…………………………………………………………..
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
KUALITAS SAMPAH……………………….............................................
LINGKUNGAN ……………………………………………………………
4.4.2. INTERVENSI………………………………………………………………
5.1 KESIMPULAN………………………………………………………….....
5.2 SARAN…………………………………………………………………......
DAFTAR TABEL
Pada tahun 2019 semester ini Pengalaman Belajar Lapangan FKM USU
dilaksanakan di Kabupaten Batu Bara yang terdiri dari 4 kecamatan yaitu:
Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kecamatan Talawi dan
Kecamatan Tanjung Tiram
1.2.3 Kompetensi
Mahasiswa mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat,
memahami layanan kesehatan di Puskesmas, menganalisis situasi permasalahan
kesehatan yang terjadi di masyarakat, mengenali tipologi masyarakat, mampu
mengembangkan masyarakat agar dapat menangani permasalahan yang terjadi
dan mampu menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang ada.
Menurut Sugiharto (1987), Air Limbah (waste water) adalah kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan
hal yang bersifat kotoran umum.
𝑁 572
𝑛 = 1+𝑁 (𝑑2 )n= n = 85,1 85
1+572(0,12 )
Dimana:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan rumus besar sampel minimal diatas, maka n= 85 ≈
85KK. Maka besar sampel minimal sebanyak 85 KK.
3.3. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
langsung dengan responden berdasarkan pedoman berupa kuesioner yang telah
diselesaikan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari profil
Kelurahan Tanjung Tiram dan profil Puskesmas Pembantu Kelurahan Tanjung
Tiram.
1. Tahap Pendekatan
Untuk mendapatkan data kesehatan masyarakat, lebih dahulu
dilakukanpendekatan kepada penduduk, kader kesehatan, dan tokoh – tokoh yang
berperan penting seperti kepala Kelurahan Tanjung Tiram, bidan desa, serta tokoh
– tokoh agama dan masyarakat. Pendekatan dilakukan melalui kunjungan dari
rumah ke rumah (door to door).
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan melihat langsung keadaan lingkungan
Kelurahan Tanjung Tirambaik rumah penduduk maupunsarana air
bersih,SaluranPembuangan Air Limbah (SPAL), sampah dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Data kesehatan masyarakat dikumpulkan melalui
observasi menggunakan kuesioner.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada masyarakat di Kelurahan
Tanjung Tiram dengan menggunakan kuesioner tertulis yang telah dipersiapkan,
dengan cara mengunjungi rumah penduduk satu persatu. Data kesehatan
masyarakat yang dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner,
meliputi :
1. Pembukaan oleh moderator yang berisi ucapan selamat datang dan ucapan
terima kasih.
2. Kata Sambutan dari Kepala Lurah Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung
Tiram Kabupaten Batu Bara.
3. Kata sambutan dari Ketua Kelompok PBL FKM USU sekaligus
penjelasan mengenai tujuan diadakannya Rembug Kelurahan.
4. Penyajian masalah kesehatan yang diperoleh dari analisis data primer dan
data sekunder yang telah diperoleh sebanyak tiga masalah di Kelurahan
Tanjung Tiramadalah Kurangnya Kesadaran masyarakat dalam menangani
permasalahan sampah, Tidak tersedianya saluran pembuangan air limbah
(SPAL) yang memadai, dan kebiasaan merokok didalam dan diluar rumah.
5. Peserta rembug Kelurahan diperkenankan mengajukan pertanyaan
mengenai masalah yang dipaparkan.
6. Penyajian penjelasan tentang pemberian skor dengan metode CARL.
7. Setelah memberikan paparan tentang masalah yang diangkat, peserta
Rembug Kelurahan diperkenankan untuk memberikan penilaian (skor).
8. Setelah peserta Rembug Kelurahan memberikan nilai (skor), selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai tertinggi yang dijadikan
prioritas masalah.
9. Setelah didapatkan prioritas masalah, selanjutnya musyawarah penentuan
intervensi yang akan dilakukan terhadap prioritas masalah.
Cara penilaian menggunakan metode CARL adalah dengan cara memberi skor
sebagai berikut :
CxAxRxL
4.4.2. Intervensi
1. Gotong Royong
Mengajak masyarakat dengan bergotong royong bersama di kelurahan
dengan cara mendatangi rumah warga setiap lingkungan di Kelurahan
Tanjung Tiram.
Teknik gotong royong dilakukan dengan membagi kelompok berdasarkan
lingkungan. Setiap mahasiswa PBL di bagi menjadi tiga kelompok
dimana satu kelompok terdiri dari tiga orang, ketiga orang tersebut turut
membantu kepala lingkungan dan warga dalam membersihkan sampah
Kesimpulan
Pada percobaan pertama,setelah kapas di sumbatkan ke pangkal rokok,terdapat
gumpalan residu asap rokok pada permukaan kapas dan kapas berubah warna menjadi kuning
kecokelatan. Dan pada percobaan kedua,kapas yang diikatkan pada lubang botol berubah
warna menjadi cokelat gelap setelah asap rokok yang ada didalam botol ditekan keluar.
Terdapat perbedaan yang jelas dari kedua kapas yang digunakan untuk percobaan.
Kapas pada percobaan pertama mengumpulkan kotoran yang lebih pekat. Sedangkan kapas
pada percobaan kedua mengumpulkan kotoran tidak sepekat kapas yang pertama.
Jadi,baik perokok aktif maupun perokok pasif merasakan dampak buruk dari paparan
asap rokok. Asap rokok yang dihirup masuk kedalam paru-paru akan menimbulkan
permasalahan pada bagian sistem pernapasan.
4.5.7 Partisipasi pada Hari Gizi Nasional Ke- 59 Kec. Tanjung Tiram Kab.Batu bara
Hari/Tanggal : Minggu, 24 Maret 2019
Waktu : 08.00- 12.00 WIB
Tempat : Kantor Camat Tanjung Tiram Kab. Batu Bara
Peserta : Mahasiswa PBL FKM USU
5.1.KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil selama 9 minggu kegiatan Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) di Kecamatan Tanjung Tiram Kelurahan Tanjung Tiram sebagai
berikut:
3. Tiga prioritas masalah tersebut dibawa ke rembug kelurahan yang dihadiri oleh Lurah,
Kepala pusekesmas, Bidan Kelurahan, Ibu PKK, Kepala lingkungan, Karang Taruna
(ketua karang taruna),Tokoh Masyarakat dan tokoh Agama. Untuk menentukan
masalah yang perlu diprioritaskan kami menggunakan formulir CARL yang berisi tiga
prioritas masalah yang disebarkan ke semua unsur yang hadir. Sehingga disimpulkan
prioritas masalah adalah Buang sampah sembarangan.
4. Dari prioritas masalah yang sudah di rembugkan, kegiatan intervensi yang dilakukan
berupa gotong royong dilakukan 2 kali dalam sebulan yaitu pada tanggal 27 Maret
dan 3 April 2019 dan gerakan pungut sampah (GPS) .
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat di berikan berdasarkan hasil dari kegiatan Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL) yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan keluarga yang menjadi sampel percontohan gerakan pungut sampah (GPS)
perpanjangan tangan dari kami jika menemukan ada tetangga atau saudara yang buang
sampah sembarangan baik ke sungai maupun sekitar pekarangan rumah supaya tidak buang
sampah sembarangan.