Sebagian besar cairan yang tersaring dari ujung kapiler arteriol darah akan
mengalir ke sel-sel dan akan direabsorpsi kembali ke ujung kapiler vena. Namun,
terdapat sekitar 1/10 cairan yang masuk ke kapiler limfe dan kembali ke darah
melalui sistem limfatik. Cairan yang kembali melalui sistem limfatik adalah cairan
yang membawa molekul-molekul besar, seperti protein. Total jumlah cairan limfe
dalam sehari hanya sebanyak 2-3 liter. Cairan dari ruang interstisial masuk ke
dalam pembuluh limfe melalui katup satu arah. Katup tersebut terbentuk dari sel
endotel yang bertumpang tindih, melebihi pinggir sel. Cairan dari ruang
interstisial, beserta partikel-partikel di dalamnya, dapat mendorong katup tersebut
dan masuk ke dalam kapiler limfatik. Saat cairan tersebut masuk, cairan akan sulit
kembali ke luar karena bentuk katup yang akan menutup jika ada aliran balik dari
dalam kapiler. Namun, bagian paling ujung dari kapiler terminal limfatik terdapat
katup yang akan mengalirkan cairannya ke sirkulasi darah.
Cairan limfe merupakan turunan dari cairan di ruang interstisial yang mengalir ke
pembuluh limfatik. Komposisi limfe hampir sama dengan cairan di ruang
interstisial. Konsentrasi protein dalam cairan limfe dari jaringan hampir sama
dengan konsentrasi protein di ruang interstisial, yaitu sekitar 2 g/dL. Sementara
konsentrasi protein dalam cairan limfe yang berasal dari liver sebesar 6 g/dL dan
dari usus sebesar 3-4 g/dL. Selain mengangkut protein, sistem limfatik merupakan
rute utama untuk absorpsi nutrisi dari sistem pencernaan, terutama untuk
penyerapan lemak. Kecepatan aliran limfe yang menuju duktus torasikus adalah
sebesar 100 mL/jam dan kira-kira sebanyak 20 mL mengalir menuju sirkulasi
setiap jamnya melalui saluran lain, sehingga total aliran limfe adalah sekitar 120
mL/jam atau 2-3 liter per hari.
Regio servikal. Nodus limfatikus ini mengikuti batas bawah dari mandibular,
anterior dan posterior menuju telinga, dan dalam leher sepanjang jalur dari
pembuluh darah besar. Nodus ini dihubungkan dengan pembuluh limfatik yang
mengeluarkan limfe dari kulit kepala dan wajah, dan juga jaringan dari kavitas
nasalis dan faring.
Regio aksila. Nodus limfatikus pada regio ini menerima limfe dari pembuluh yang
mengosongkan limfe tungkai atas, dinding toraks, kelenjar mammae (payudara),
dan dinding atas dari abdomen.
Regio supratroklear. Nodus limfatikus terletak secara superfisial pada sisi medial
dari siku tangan. Nodus ini sering mengalami pembesaran pada anak-anak sebagai
respon terhadap infeksi yang didapat dari luka pada tangan.
Regio inguinal. Nodus limfatikus pada regio ini menerima limfe dari tungkai
bawah, genitalia eksterna, dan dinding abdomen bawah.
Kavitas pelvis. Nodus limfatikus ini secara utama mengikuti pembuluh darah iliak
dan menerima limfe dari pembuluh limfatik dari pelvic viscera.
Kavitas abominalis. Nodus limfatikus ini membentuk rantai sepanjang cabang
utama dari arteri mesenterik dan aorta abdominal. Nodus ini menerima limfe dari
abdominal viscera.
Kavitas toraks. Nodus limfatikus ini terletak dalam mediastinum dan sepanjang
trakea dan bronkus. Nodus ini menerima limfe dari thoracic viscera dan dari
dinding interal dari thoraks.
- Onset
- Gejala konstitusional
Pemeriksaan fisik :
f) Etiologi
Imunodefisiensi/Autoimun
Infeksi
Pengaruh obat-obatan
k) Manifestasi klinis
Benjolan > 1cm
Benjolan semakin besar
Tidak disebabkan infeksi sebelumnya ataupun konsumsi obat-obatan