Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN
JEMBATAN AKE BUTON OBI TAHAP I

PPK BIDANG BINA MARGA WILAYAH V


DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI MALUKU UTARA
TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan dan jembatan sebagai bagian prasarana transportasi yang mempunyai peranan
penting dalam menunjang bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik,
pertahanan dan keamanan. Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam rangka menyediakan
pelayanan public yang berkualitas pada bidang prasarana transportasi (Jalan dan
Jembatan) sebagai bagian dari program pembangunan tahunan pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara. Olehnya itu pada tahun 2018 ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara melakukan
pembangunan beberapa jembatan yang di anggap perlukan. Untuk menjamin kualitas
pembangunan jalan dan jembatan maka di butuhkan sebuah tindakan pengawasan
(supervisi) pada pelaksanaan pembangunan jembatan, oleh karena itu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara melakukan program pengawasan
khususnya pada pembangunan Jembatan Ake Buton di Kecamatan Obi Kabupaten
Halmahera Selatan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil yang sesuai rencana
dengan kualitas pekerjaan sesuai Spesifikasi Teknis. Tujuan umum dari program ini
adalah:
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan fisik peningkatan struktur
Jembatan
2. Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan pembangunan
Jembatan yang dikerjakan oleh Rekanan pemenang tender sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja serta berpedoman pada spesifikasi teknis yang berlaku sehingga
diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri dari laporan
pendahuluan, bulanan dan laporan akhir, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan guna pelaksanaan pekerjaan
dimaksud.
3. Membantu SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku
Utara di dalam melakukan pengendalian pengawasan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi (Kontraktor).
4. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala teknis yang
sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
5. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pengendalian
pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
6. Pengedalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

1.3 Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Pengawasan Teknik
Jembatan Ake Buton tahap I sehingga tercapai kesesuaian dengan rencana / detail
engineering design pembangunan Jembatan Ake Buton Obi Tahap I serta
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Maluku Utara khususnya menyangkut masalah pengendalian teknis di lapangan dan
administrasi teknik pada umumnya, yang dilimpahkan kepada Penyedia Jasa ini.

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan pengawasan yang harus ditangani oleh konsultan adalah di Desa
Jikotamo dan Desa Buton Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
1.5 Sumber Pendanaan
Kegiatan pengawasan ini di biayai oleh APBD Provinsi Maluku Utara Tahun Anggaran
2018 melalui DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan nilai HPS Rp.
150.000.000.-(Seratus Lima Puluh Juta rupiah).

1.6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah V Bidang Bina Marga:
SOFYAN KAMARULLAH, ST, Satuan Kerja : SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Maluku Utara.
BAB II
DATA PENUNJANG

2.1 Data Dasar


Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa /Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu untuk
mendapatkan konfirmasi mengenai item pekerjaan yang akan ditangani/diawasi.
Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:
a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang
ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.
b. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya.
c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang digunakan sehingga
dapat menentukan jenis konstruksi yang akan ditangani.
d. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan
dianggap penting.

2.2 Standar Teknis/Pedoman

Dalam kegiatan Pengawasan (Supervisi) seperti yang dimaksud pada KAK ini,
Konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/ Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen.
2. Persyaratan Obyektif Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut
waktu, mutu dan biaya pekerjaan har us dilaksanakan dengan profesionalisme dan
tanggung jawab yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan Prosedural Penyelesaian administrasif sehubungan dengan
pelaksanaan tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawas berlaku
pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku,
antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan
ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.
2.3 Dasar Hukum
1. Undang – undang No. 38 Th. 2004 tentang Jalan
2. Peraturan Pemerintah No. 34 Th. 2006 tentang Jalan
3. Undang – undang No. 18 Th. 1990 tentang Jasa Konstruksi

BAB III
RUANG LINGKUP DAN TUGAS PENGAWASAN

3.1 Lingkup Kegiatan

 Lingkup Pekerjaan yang termasuk dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi serta prosedur
yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak;
2. Mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan pembayaran bulanan serta
pembayaran akhir kepada Penyedia Jasa Konstruksi;
3. Memeriksa dan menganalisa hasil pengujian bahan – bahan yang digunakan serta
mutu pekerjaan;
4. Menjamin bahwa konstruksi tersebut telah memenuhi syarat;
5. Memberikan nasehat dan justifikasi teknis mengenai perubahan pekerjaan dan
tuntutan ( claims );
 Lingkup kegiatan pengawasan (supervisi) ini adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Teknik Jalan Ruas Saketa - Dehepodo

3.2 Keluaran/Output

Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan


pembangunan yang dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang
menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan,
sehingga wujud akhir pembangunan jalan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima dengan baik oleh
Pengguna Jasa /Pejabat Pembuat Komitmen berhubungan dengan pekerjaan di
lapangan, serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.
Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan Kegiatan Supervisi menjadi tanggung-jawab Konsultan Supervisi. Keluaran
yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK ini diantaranya :
1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan supervisi.
2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk
yang penting dari Konsultan Supervisi/ Direksi Kegiatan, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi
keterangan tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pekerjaan.
f. Laporan kegiatan mingguan, sebagai resume laporan harian yang di sajikan
dalam buku laporan bulanan.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah/Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaaan.
6. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) yang dibuat oleh
kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.
9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2 (dua) kali sebulan.
10. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari
Rekanan/Kontraktor.
3.3 Peralatan, Material dan Fasilitas dari PPK
Data informasi yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan
serta menyediakan ruangan manakala konsultan membutuhkan konsultasi atau
koordinasi, bilamana ruangan tersebut tidak sedang digunakan.

3.4 Peralatan dan material dari Penyedia Jasa Konsultan

Penyedia jasa wajib untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang
berkaitan dengan tugas pengawasan.

3.5 Lingkup Kewenangan dari Penyedia Jasa Lingkup Kewenangan


Lingkup kewenangan bagi Konsultan Pengawasan (Supervisi) adalah pelaksanaan
supervisi pembangunan Jembatan Ake Buton Obi Tahap I, meliputi :
a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu
pekerjaan.
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan,
ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,
maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul.
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan,
penilaian/ penelitian kualitas bahan, dan larangan/penggunaan bahan yang
tidak memenuhi persyaratan.
d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan pekerjaan,
penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang,
perpanjangan waktu pelaksanaan.

Tanggung Jawab Supervisi

Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa supervisi yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Dalam hal ini
pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan
administratif, sehingga Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu
pada ketentuan-ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung jawab
Konsultan Supervisi antara lain terhadap :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/
Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis
yang berlaku, diantaranya: Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan,yaitu :
1. Gambar-gambar pelaksanaan.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong.
4. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan
5. Bar Chart dan S-Curve serta Network Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana/ Pemborong (setelah disetujui)
6. Pengarahan Penugasan/ Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi.
b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang berlaku
dan disyaratkan.
c. Hasil evaluasi Supervisi dan dampak yang ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak
hanya Konsultan sebagai suatu Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli
professional supervisi yang terlibat.
3.6 Jangka Waktu

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan ini adalah 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari kalender atau 6 bulan.
3.7 Kebutuhan Personil

Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam kegiatan


pengawasan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor
utama optimalnya pelaksanaan Kegiatan pengawasan. Untuk itu dalam melaksanakan
tugasnya, Konsultan pengawasan harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi
kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat
kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan pengawasan harus
menyediakan tenaga (personil) yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal
terdiri dari :
1. Site Engineer (1 org /6 bulan)

Seorang Sarjana Teknik minimal Strata-1 ( S1 ) Jurusan Teknik Sipil Lulusan


Universitas Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah lulus ujian Negara atau
yang telah diakreditasi dan memiliki sertifikat keahlian dengan kualifikasi Ahli Madya
Pengawas Jalan dan Jembatan, mempunyai pengalaman professional sebagai site
enggineering dalam bidang pengawasan konstruksi jalan dan jembatan serta
berpengalaman mengkoordinasikan pekerjaan minimal 5 tahun. Site Engineer
bertanggung jawab terutama atas pengendalian seluruh pelaksanaan pengawasan
pekerjaan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah di tentukan dalam
dokumen kontrak. Site Engineer akan berkedudukan ditempat yang berdekatan
dengan tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas, kewajiban
dan tanggungjawab Site Engineer meliputi :
a. Menjamin bahwa semua isi dan kerangka acuan tugas ini akan dipenuhi dengan
baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;
b. Membantu mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberikan arahanarahan
terkait dengan Quality dan Quantity pekerjaan kepada inspector pada tiap paket
pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah
kontrak fisik ditandatangani;
c. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama
berhubungan dengan :

 Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring


kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
 Pengertian tentang spesifikasi
 Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan
 Metode pengendalian mutu yang benar sesuai dengan prosedur/ketentuan
yang berlaku.
 Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran
 Rincian teknis sehubungan dengan “Change Order” yang diperlukan.
d. Membuat pernyataan penerimaan ( acceptance ) atau penolakan ( rejection ) atas
material dan produk pekerjaan;
e. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan segera
melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 5% ( lima persen ) dari rencana;
f. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara
khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan;
g. Menyusun laporan pengamatan periodic yang berisi ; a). hasil konsolidasi laporan/
catatan-catatan dari pengawas; b) Catatan-catatan apabila ada penyimpangan
disertai bukti-bukti yang memadai (foto hasil sampling)
h. Rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan dimasa
mendatang;
i. Menyusun justifikasi teknis, termasuk gambar-gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak bila terjadi perubahan;
j. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (As Built Drawing) dan mengupayakan agar semua gambar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional
Hand Over/PHO);
k. Memeriksa dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly
Certificate);
l. Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan;
m. Membantu pejabat pembuat komitmen dalam menyelesaikan pekerjaan baik dari
segi teknis maupun administrasi;
n. Berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Prov. Maluku Utara sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;
o. Mengkaji, manganalisa kerusakan-kerusakan jalan dan jembatan dan
menyimpulkan untuk kemudian membuat alternatif penanganan selanjutnya;
p. Bertanggung jawab atas seluruh tugas-tugas inpector baik terkait dengan Quality
maupun Quantity pekerjaan dilapangan;

2. Inspector (1 Org/6 Bulan)

Seorang Sarjana Teknik minimal Strata-1 ( S1 ) Jurusan Teknik Sipil Lulusan


Universitas Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah lulus ujian Negara
atau yang telah diakreditasi dan mempunyai pengalaman profesional sebagai
Inspektor dalam bidang pengawasan konstruksi Jalan dan Jembatan minimal 5
(Lima) Tahun. Tugas, dan kewajiban Inspector adalah mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Site Engineer untuk mengawasi kualitas konstruksi
dan penggunaan material serta memastikan berdasarkan basis harian bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gambar-
gambar kerja yang disahkan oleh Site Engineer.
b. Mengawasi semua pengambilan dan penggunaan material serta memberikan
laporan kepada Site Enggineering untuk meminta arahan.
c. Membuat catatan harian tentang aktifitas kontraktor dan engineer dengan
format laporan standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan.
d. Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik ( Chart )
yang telah disetujui.
e. Membantu Site Enggineering dalam membuat laporan dan serah terima
sementara serta pemeriksaan kualitas di lapangan.
f. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran dan lain-
lain ) serta ketidakberesan di lapangan kepada Site Engineer.

3.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Pekerjaan pengawasan ini terbagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu:


1. Tahap Persiapan;
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan;
3. Tahap Penyerahan Laporan;
a. Laporan Pendahuluan;
b. Laporan Bulanan;
c. Laporan Akhir.

Konsultan Supervisi harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan


tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar
fungsi dan tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar,
uraian tugas Konsultan Supervisi secara bertahap di lapangan antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi
pelaksanaan pekerjaan supervisi.
2. Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.

b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan

1. Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum, Supervisi lapangan,


koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir kalinya.
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepatdan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. (jadwal harus jelas mengingat waktu pelaksanaan fisik sangat
terbatas)
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Jasa;
5. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/ Kontraktor pelaksana,
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengguna Jasa;
c. Konsultasi
1. Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa /Pejabat Pembuat Komitmen
untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan pembangunan.
2. Mengadakan rapat lapangan apabila terjadi masalah dalam proses
pembangunan fisik di lapangan dengan Pengguna Jasa /Pejabat Pembuat
Komitmen, Konsultan Perencana Teknis; Rekanan/ Kontraktor pelaksana dan
Tim Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.
d. Pelaporan

1. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis


kepada Pengguna Jasa/ Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
Rekanan/ Kontraktor pelaksana.
2. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase
dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/
Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
3. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
4. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Rekanan/Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang
dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana (shop drawings).
5. Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan
akhir pekerjaan.
e. Penyiapan/ Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan
1. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3. Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.

BAB IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
4.1 UMUM
Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan kepada
Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir

4.2 LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan Pendahuluan, berisikan tentang;


 Rencana kerja, alokasi personil serta jadual pelaksanaan Penyedia Jasa secara
menyeluruh; Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu
sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 ( Lima ) buku laporan.

4.3 LAPORAN BULANAN


Laporan Bulanan, berisi :
 Rencana dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan;
 Total kemajuan pekerjaan kegiatan serta melaporkan keterlambatan
keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya;
 Saran-saran yang mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan serta
perubahan lingkup dan jadwal pekerjaan bila ada termasuk grafi-grafik dan foto-
foto sebagai pendukung laporan tersebut.
 Laporan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna jasa senantiasa
mendapat informasi tepat pada waktunya.
 Apa bila ada pertemuan pada tahap-tahap tertentu yang diusulkan untuk
pemberian keputusan yang bertalian dengan adanya tahapan mendatang, maka
hal itu harus dirinci dalam laporan.
 Apa bila ada perubahan design yang besar dilapangan yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak kontraktor maka dapat di masukkan dalam laporan bulanan
sebagai pelaporan pada pengguna jasa dengan melapirkan dokumen sebagai
berikut:

 Data asli sesuai dengan data waktu lelang.


 Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk review design.
 Catatan As-Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail dari semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan sampai saat ini.
 Copy dari semua change order dan addendum yang telah disahkan
sebelumnya.
 Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang dan detail
analisa harga satuan.
 Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam design apabila dipakai
anggapan yang lain dari standard Bina Marga.
 Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli dan design
perbaikan yang diusulkan.
 Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga, sehubungan dengan
revisi design yang diusulkan.
 Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari usulan perubahan
design.
 Laporan ini juga berisi masalah-masalah, seperti misalnya sifat geologi
dilokasi, keadaan dan perlakuan yang khusus bagi pondasi, dan hal-hal lain
yang bersifat khusus atau unik.
 Apa bila perlu, laporan ini memuat juga laporan teknis yang menyebutkan cara
kerja yang dipilih oleh konsultan sebelum melangkah ketahapan berikutnya
dalam pemberian jasa. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu (1)
minggu setiap pada bulan berikutnya, sebanyak 5 ( lima ) buku laporan.

4.4 LAPORAN AKHIR


Laporan Akhir, berisi :
Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan pekerjaan dari
awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat informasi lain mengenai
pelaksanaan pekerjaan tersebut serta As Build Drawing jika terjadi perubahan
gambar di lapangan.Laporan Akhir harus dibuat sebelum konsultan mengakhiri
tugasnya/selambat-lambatnya di serahkan pada hari berakhirnya pekerjaan sesuai
kontrak sebanyak 5 ( Lima) buku laporan beserta soft file.

BAB V
HAL-HAL LAIN

5.1 Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
5.2 Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai


persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan
pekerjaan pengawasan.

5.3 Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

STRUKTUR ORGANISASI

SITE ENGGINEERING

INSPECTOR

BAB VI
PENUTUP

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua


bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah
mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pokja
(LPSE) Pengadaan Jasa Konsultansi, Konsultan Supervisi agar segera membuat Usulan
Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti
Pengadaan Jasa Konsultan pengawasan (Supervisi) sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan, Di Sofifi, Mei 2018

TERTANDA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BIDANG BINA MARGA WILAYAH 5

SOFYAN KAMARULLAH, ST
NIP. 19710212 200112 1 004

Anda mungkin juga menyukai