Anda di halaman 1dari 32

Buku Nikah Terjemahan kitab Fath Izar oleh Drs KH.

Imron Djamil
(Kyai Mojo) dan Bu Nyai HJ.Titi Maryam Petangan Tambak Rejo J...

20 April 2014 pukul 12:34

Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam yang telah memberikan rohmat, hidayah dan inayahNya pada kita
semua sehingga sampai saat ini kita semua masih dalam keadaan sehat , kuat
dan yang terpenting dalam keadaan iman dan islam. Sholawat dan salam
semoga tetap terhaturkan pada junjungan kita nabi agung, penebar rohmat
dan penyebar benih kesucian cinta Yaitu Nabi Muhammad SAW. Pun
kepada keluarga, para sahabat, tabi,in dan semua kaum muslimin muslimat.

Penulis mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada:


1. Kedua orang tua yang tidak perna lelah mendidik, mengarahkan dan
membekali penulis sehingga masih bisa meneruskan jenjang pendidikanya
secara terus menerus.
2. Kepada pengasuhh PP Kyai Mojo ( Abah Drs KH. Imron Djamil dan Bu
Nyai HJ.Titi Maryam) yang telah banyak memberi inspirasi serta pendidikan
lahir maupun batin.
3. Pada adhik tercinta yang sekarang dalam proses tahfidhul Qur’an yang
senantiasa memberi dorongan-dorongan moral baik secara nasehat maupun
teguran.
4. Adhek tercinta yang dalam proses meneruskan jenjang pendidikannya di
Aliyah Negeri Tambakberas sekaligus di Pondok Pesantren Al-Maliki.
5. Pada semua santri pondok pesantren Kyai mojo yang telah memberi
inspirasi dan bantuan sehingga penulis bisa menyeleseikan pembuatan buku
cetakan ini.

Semoga amal kalian semua diterima disisi Allah SWT dan dicatat sebagai
amal hasanah yang menjadi syafa’at di hari kiamat nanti.
Penulis merasa terilhami untuk membuat buku atau cetakan yang berisi
pelajaran-pelajaran pondok baik itu semisal terjemah ataupun penjelasan-
penjelasan akan pelajaran-pelajaran yang ada di pesantren khusunya Pondok
Pesantren Kyai Mojo, artikel-artikel, puisi-puisi, buku saku dan lain-lain.
Karena penulis merasakan betapa pentingnya sebuah literatur sekaligus
penjelasan akan pelajaran-pelajaran agama terkhusus di dunia pesantren
mengingat banyaknya santri di era-era baru ini kesulitan dalam memahami
kitab-kitab kuning yang notabenya menjadi makanan pokok di dunia
pesantren. Selain itu penulis menyadari betapa pentingnya hal itu dicapai
karena wajibnya memahami pengetahuan-pengetahuan agama tersebut.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekhilafan dalam


penulisan buku cetakan ini. Baik dari segi bahasa, keindahan atau uslub-
uslub yang ada. Maka dari itu penulis sangat berharap saran, masukan serta
bimbingan dari para pembaca untuk menyumbangkan idenya, partisipasinya
dan pikiran-pikiran guna untuk lebih memperbaiki buku ini.
Akhirnya kami hanya mohon pada Allah SWT semoga buku ini memberi
manfa’at pada kita semua dan khususnya pada semua santri terkhusus santri
pondok pesantren kyai mojo tambakberas Jombang. Sehingga dapat
mengantar dan mengkder anak-anak didik yang bermanfa’at,berguna bagi
masyarakat bangsa dan Negara. Aamiin ya Robbal “alamin.

Penulis : Moh Ali Ridwan Al-Bashory Jombang Jatim

BEKAL UNTUK MENIKAH


Sering kali kita mendengar, mengetahui, melihat atau bahkan mengalami
sendiri tentang nikah atau dalam bahasa jawa dikenal dengan kata “Rabi”
(red;). Dalam islam hal-hal yang berkenaan dengan pernikahan telah dibahas
secara tuntas dan detail. Dalam kitab-kitab salaf misalnya, dalam buku-buku
terjemah, pamplet atau bahkan dalam cerita atau yang sudah sering
disinggung tentang semua hal yang berkaitan dengan pernikahan. Akan
tetapi dalam buku ini penulis mencoba menjelaskan kembali dengan bahasa
yang insyaAllah mudah dipahami, mudah ditangkap tidak terlalu njlimet dan
mengambil dari banyak sumber terutama kitab-kitab salaf, terjemahan,
buku-buku primbon, kamasutra dan lain-lain dan yang terpenting dengan
bahasan yang lengkap, komplit dan berisi.

• Hukum Nikah
a. Sunah
Bagi orang yang membutuhkan atau bagi yang menginginkan nikah. Akan
tetapi jika tidak terpenuhi ia masih bisa menahan nafsu syahwatnya.
b. Wajib
Apabila tidak mampu menahan syahwat, sedang ia mampu memberikan
nafkah buat keluarga baik dhohir maupun batin.
c. Makruh
Ketika nikah itu tidak dibutuhkan dan masih bisa menahan syahwat. Hal ini
semisal wali, ahli ma’rifat yang mayoritas mereka tidak membutuhkan dunia
terutama menika.
d. Haram
Dengan tujuan balas dendam, tidak butuh dengan wanita dan dalam keadaan
bisa menahan nafsu dan syahwat atau banyak alasan keji dan jahat yang
menjadi tujuannya.
e. Mubah
Jika memang Tidak butuh, tidak mampu atau tidak menginginkan menikah.
• Hukum Memandang Perempuan
1. Haram / tidak boleh
Yaitu jika Memandang wanita lain tanpa ada hajat / kebutuhan.
2. Boleh
Yaitu memandang wanita pada bagian Selain farji, hal ini bagi seorang
suami ketika memandang istri dan anaknya.
3. Boleh
Yaitu memandang wanita pada bagian Selain diantara pusar dan lutut, hal ini
memandangnya laki-laki pada mahromnya atau amat yang dijadikan istri.
4. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki hanya pada wajah dan telapak
tangan ( yaitu memandangnya seorang laki-laki pada wanita yang akan
dilamar ).
5. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki pada seorang wanita Untuk anggota
badan yang dibutuhkan saja ( yaitu semisal bagi dokter / dukun / orang yang
akan mengobati).
6. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki Hanya pada wajah saja, hal ini bagi
saksi / untuk keperluan muamalah)
7. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki Pada daerah-darah yang boleh di
ciumi (bagi amat untuk sayyidnya).

• Urutan menjadi wali dalam menikahkan perempuan


1. Ayah
2. Kakek dari jalur ayah
3. Saudara laki-laki sekandung
4. Saudara laki-laki seayah
5. Anaknya saudara laki-laki sekandung
6. Anaknya saudara laki-laki seayah
7. Paman
8. Anaknya paman
9. Mantan juragan yang pernah memerdekakan
10. Ahli asobahnya mantan juragan yang pernah memerdekakan
11. Hakim

• Golongan wanita yang haram dinikahi menurut Nash Al-Qur`an


A. Dari segi nasabnya
1. Ibu keatas (nenek, buyut, canggah dan seterusnya)
2. Anak perempuan kebawah ( cucu, cicit, dst )
3. Bibi dari jalur ibu
4. Bibi dari jalur ayah
5. Anak perempuan saudara laki-laki
6. Anak perempuan saudaara perempuan
B. Sebab susuan
1. Ibu yang menyusui dengan syarat
• Bayi yang disusui berusia di bawah 5 tahun
• Lebih dari 5 sesepan/susuan
• Ibunya sudah baligh ( usianya di atas 9 tahun )
2. Saudara sesusuan (anaknya ibu yang menyusui)
C. Sebab besanan / mantu
1. Ibunya istri (mertua perempuan)
2. Anak tiri perempuan (jika ibunya sudah di jima`)
3. Istrinya bapak
4. Istrinya anak laki-laki (mantu perempuan)
D. Sebab mengumpulkan 2 saudara / 2 wanita yg satu nasab
1. Adik dengan kakaknya
2. Seorang wanita dengan bibinya jalur bapak
3. Seorang wanita dengan bibinya jalur ibu

• Aib-aib wanita dalam pernikahan


Aib ini menyebabkan ia tertolak / tercerai dalam nikah :
1. ‫( جنون‬gila)
2. ‫( جدام‬lepra)
3. ‫( برص‬kulitnya banyak yang memutih dan darahya semakin habis)
4. ‫( رتق‬tertutupnya Vagina oleh daging)
5. ‫( قرن‬tertutupnya Vagina oleh tulang)
• Aib-aib laki-laki di dalam nikah yang menyebabkan ia tertolak / tercerai
1. ‫( جنون‬gila)
2. ‫( جدام‬lepra)
3. Barosh (kulitnya banyak yang memutih dan darahya semakin habis)
4. Terputusnya dzakar
5. Impotensi
KHITBAH / MELAMAR
Melamar adalah langkah pertama menuju mahligai perkawinan. Bagi kedua
belah pihak lamaran menjadi ajang untuk saling berfikir untuk menuju
langkah ke depan. Melamar juga menjadi medan untuk memilih pasangan
yang terbaik bagi dirinya. Dalam agama islam menyingkap beberapa rahasia
dan faidah khitbah atau melamar. Dalam melamar sang laki-laki
diperbolehkan memandang wajah si wanita yang dilamar bahkan tangan si
wanita pun boleh dilihat bahkan boleh dipegang. Hal ini mempunyai rahasia
dan hikmah yang tersembunyi. Dalam bahasan ini kami akan sedikit menukil
dari salah satu kitab Bujairomi juz 3 halaman 378 tentang beberapa hikmah
yang bisa diambil dari memandang wajah si wanita yang dilamar.
• Hikmah memandang wajah wanita yang di lamar
a. Jika mulut si wanita besar maka farjinya juga besar atau lebar
b. Jika mulutnya kecil maka farjinya juga kecil dan sempit
c. Jika Dua mulutnya tebal maka dua mulut farjinya juga tebal
d. Jika Dua mulutnya tipis maka dua mulut farjinya juga tipis
e. Jika Lidah nya seperti terpotong maka farjinya sering basah
f. Jika Hidungnya cembung maka kemauan jima`nya kecil
g. Jika Hidungnya cekung maka kemauan jima`nya besar
h. Jika Dagunya panjang maka :
Farjinya membuka
Jembutnya sedikit
i. Jika Dagunya kecil maka farjinya tertutup
j. Jika Wajah dan lehernya tebal maka
Pantatnya kecil
Farjinya besar
Tapai juga tipis / sempit
k. Jika Dhohirnya telapak kaki dan badan banyak lemaknya maka
Farjinya besar
Punya kedudukan tinggi di suaminya
l. Jika Dua betisnya menonjol maka :
Syahwatnya kuat
Tidak sabar ingin melakukan jima`
m. Jika Mata besar dan sangat hitam maka :
Syahwanya berkorbar-kobar
Rahimnya sempit
Farjinya kecil

• Hikmah memandang telapak tangan wanita


a. Jika garis tangannya tampak terputus di tengah maka ia sudah tidak
perawan lagi.
b. Jika urat-uratnya menyerupai putus / retak maka ia sudah tidak perawan
lagi.
c. jika dipegang :
o jika halus dan licin maka masih perawan
o jika di pegang kok ga` memerah atau justru pucat berarti ia sudah tidak
perawan
o jika ibu jari digenggam satu menit, jika hangat dan memerah berarti ia
masih suci / perawan
o tapi dipegang kokpucat berarti sudah ga` perawan
o jika jari kelingkingnya dipegang lalu dilepas pelan-pelan tanyakan
rasanya. Jika ga` merasakan apa-apa maka farjinya udah ga` perawan lagi.

MENCARI PASANGAN
Sebelum diadakan lamaran sang laki-laki atau yang menginginkan nikah
diharap bisa memilih calon yang terbaik baginya, dalam bahasan ini kami
akan mengulas ketentuan yang berkaitan dengan mencari pasangan :
1) Mencari pasangan yang seimbang (sekufu)
• Yang dimaksud sekufu adalah :
a. Yang Seagama / sama agamanya
b. Yang Sama tinggi dan rendah kehormatanya
c. Yang Sama penampilan fisiknya
d. Yang Sama nasab, derajat, dan silsilah keturunannya.
• Pengertian lain yang bias dipetik :
a. Laki-laki merdeka harus dengan perempuan merdeka.
b. Laki-laki budak dengan amat.
Catatan :
Laki-laki merdeka tidak boleh menikahi amat terkecuali dengan syarat :
a. Tidak menemukan perempuan merdeka / ga` ada persetujuan.
b. Ga` punya mas kawin untuk membayar mahar
c. Khawatir berbuat zina
d. Harus muslimah
e. Si laki-laki harus muslim jika memang amat juga muslimah
2) Dalam mencari pasangan diharap diniati mengikuti jejak rasulullah
a. Mencari istri yang banyak anak
b. Dengan mencetak anak yang sholeh
3) Mencari yang ta’at agama
4) Mencari yang produktif dan perawan
5) Mencari yang bukan famili dekat
6) Mencari gadis yang masih cantik

MAHAR ATAU MASKAWIN


Dalam Pernikahan
Pada dasarnya mahar adalah beberapa jumlah harta yang diberikan pada
wanita sebagai ganti kontrak hidup besama Sang Suami, sekaligus
penggunaan dhohir dan batinnya. Setengah dari mahar wajib diberikan
setelah akad nikah dan setengahnya lagi wajib diberikan setelah si istri
disetubuhi.Mahar adalah sesuatu yang sunnah diucapkan dalam akad nikah.
Sehingga seandainya seorang laik-laki cerai dengan wanita maka ia hanya
wajib memberikan setengah dari maharnya. Batasan minimal dari mahar
pada hakekatnya tidak terbatas walau ali-ali dari besi. Akan tetapi sebagian
ulama’ membatasi jumlah sedikit banyaknya. Batas minimal mahar adalah
10 dirham atau jika di-krus kan dengan rupiah kurang lebih satu juta, sedang
batas maksimal adalah 500 dirham atau sekitar limah pulu juta.
• Hukum mahar
1. Sunnah : yaitu ketika dalam akad - akadan, mengucapkannya pun
berhukum sunnah.
2. Wajib :
Pada dasarnya mahar adalah sunnah tapi mahar bisa berubah menjadi wajib
jika :
• Si suami sudah menentukan jumlah besar kecilnya mahar.
• Pak hakim yang menentukan jumlahnya.
• Si suami sudah menyetubuhi istrinya, baik maharnya sudah ditentukan
jumlahnya atau pun belum.
3. Conditional :
• apabila ketika akad nikah mahar tidak disebutkan, dan istri belum dijima’
namun kemudian istri dicerai maka suami hanya wajib memberikan
sepantasnya.
• ketika suami menyebutkan mahar ketika akad dan belum dijima, kemudian
cerai maka yang wajib hanya setengahnya saja.

WALIMATUL URSY
Walimatul Ursy adalah Walimah atau semacam pesta yang diselenggaakan
pada saat akad pernikahan. Faidah yang paling mendasar adalah meluapnya
do’a-do’a dari para hadirin, meluapnya kegembiraan si wanita dan wahana
bimbingan untuk to’at pada suami. Dari segi hukum dan ketentuan
mengadakan walimah mempunyai beberapa ketentuan sesuai dengan ilatnya
masing-masing :
a. Sunnah Muakkadah yaitu hukum asal mengadakan walimah dengan
harapan banyak do’a yang mengalir dalam pengadaan acara tersebut.
b. Wajib yaitu bagi semua undangan yang diundang.
c. Jika diadakan selama tiga hari atau lebih, maka :
• Hari pertama wajib dihadiri secara mutlaq
• Hari kedua berhukum sunnah
• Hari ketiga dan seterusnya berhukum makhruh.
d. Waktu yang paling afdhol mengadakan walimah adalah :
• Afdholnya adalah seusai pasangan suami istri melakukan jima’
• Sunnahnya adalah setelah akad pernikahan
• Jika sebelum akad nikah maka berhukum makhruh
e. Kadar yang dikeluarkan dalammengadakan walimatul Ursy adalah dengan
menyembleh satu ekor kambing, sedang bagi orang yang tidak mampu maka
cukup dengan dua mud makanan saja.
f. Macam-macam walimah :
‫العرس‬

‫الحتان‬

‫سنة النكاح وليمة‬

‫السفر‬
‫الحمل‬

g. Syarat-syarat menghadiri walimah :


1. Tidak ada orang yang menyakiti orang yang hadir
2. Di pesta itu tidak ada hal-hal yang munkar
3. Tidak ada gambar-gambar binatang yang menghiasi dinding atau tempat –
tempat yang lain
4. Tidak ada desak-desakan antara laki-laki dan perempuan.
5. Tidak tertutupnya pintu jamuan.

BERSETUBUH
Bersetubuh atau jima’ adalah hal yang wajib dilakukan oleh sang suami pada
istrinya. Setubuh adalah salaha satu bentuk nafaqoh batiniah, selain
memberikan ketenangan hati, kedamaian dan kebahagiaan, di ujung batiniah
terselubung kebutuhan pokok bagi kedua belah pihak. Pada dasarnya fitrah
manusia selalu ingin makan, ingin minum, ingin tidur, ingin mengetahui hal
yang tidak ia ketahui juga ingin memenuhi kebutuhan sexnya. Sedangkan
zina adalah hal yang paling dimurkai dan dilaknat dalam agama islam. Maka
dari itu jalur artenatif orang yang ingin memenuhi hasrat sexualnya adalah
dengan cara menikah. Maka disini terselip hukum-hukum menikah. Bagi
orang yang sudah tidak butuh dengan sex atau hal-hal yang berkaitan dengan
duniawi maka menikah bagi dia pun dibenci (makhruh), karena inti dari
menikah secara duniawi adalh pemenuhan nafsu sek atau bersetubuh. Maka
dala ulasan ini kami akan menyuplik sekelumit tentang bersetubuh.
a) Waktu – waktu yang baik untuk bersetubuh
a. Malam jumat
Barang siapa bersetubuh pada malam jum’at maka Bisa menjadikan anak
yang hafidh (hafal) dalam kitabullah
b. Malam senin
Barang siapa bersetubuh pada malam senin maka Anak menjadi fakir
miskin, Ridho terhadap perintah dan qodlo` Allah
c. Malam selasa
Barang siapa bersetubuh pada malam selasa maka Anak akan menjadi taat
kepada orang tua
d. Malam rabu
Barang siapa bersetubuh pada malam rabu maka Anak akan menjadi pandai,
cerdas dan Banyak syukurnya
e. Malam kamis
Barang siapa bersetubuh pada malam kamis Anaknya jadi mukhlish
f. Malam i`d
Barang siapa bersetubuh pada malam ‘id maka Anaknya punya enam jari
g. Awal bulan
Barang siapa bersetubuh pada malam hari awal bulan maka anaknya akan
menjadi Cerdas seperti menanjaknya bulan.
h. Bulan syawal
i. Malam ahad
Pada malam ahad Allah swt menciptakan bumi dan langit
j. Malam jum`at
Pada malam jum’at banyak kejadian-kejadian penting :
Adam menikah dengan hawa
Yusuf menikah dengan siti zulaikhah
Musa menikah dengan putri syaib
Sulaiman menikah dengan ratu bilqies
Rasulullah menikah dengan khodijah

Rasulullah menikah dengan aisyah

b) Waktu-waktu yang tidak tepat untuk jima`


1) Malam sabtu
Bisa menjadikan anak gila
Hari Sabtu adalah hari terjadi penipuan (kaun qurays di gedung ‘nadwah)
Hari Sabtu adalah hari Iblis turun ke bumi
Hari Sabtu adalah hari Diciptakan neraka jahannam
Hari Sabtu adalah hari Semua anak cucu Adam dicabut nyawanya
Hari Sabtu adalah hari Di ujinya Nabi Ayyub
2) Malam ahad
Barang siapa bersetubuh pada malam ahad maka Anak bisa jadi pencuri /
dholim.
3) Hari selasa, merupakan:

Hari mengalirnya darah, yaitu pada saat kejadian-kejadian berikut :


a. Siti Hawa mengakami haid
b. Putra Adam membunuh saudaranya
c. Terbunuhnya Jarjis
d. Terbunuhnya Zakaria dan Yahya
e. Kalahnya tukang sihir Fira`un
f. Terbunuhnya sapi bani israil
g. Terbunuhnya Asiyah binti Muzahim

4) Hari rabu, merupakan:


Hari sial, yaitu :
a. Fira`un dan pengikutnya tengggelam
b. Sialnya kaum A`ad dan Tsamud (kaum nabi Sholih)

5) Hari rabu pada minggu terakhir tiap bulan


Turunya penyakit belang.

6) Hari ke-3 tiap minggunya


7) Hari ke-5 awal bulanya
8) Hari ke-13 tiap bulanya
9) Hari ke-16 tiap bulanya
10) Hari ke-21 tiap bulanya
11) Hari ke-24 tiap bulanya
12) Hari ke-25 tiap bulanya

Dalam hadits marfu` (Abu Ya`la an Abbas dari Shofwan dari Ahmad bin
Yahya) “Rasulullah melarang jima’ pada 12 hari” :
1) Tanggal 12 muharram
2) Tanggal 10 safar
3) Tanggal 4 robiul awal
4) Tanggal 18 robiul tsani
5) Tanggal 18 jumadil ula
6) Tanggal 18 jumadil tsaniyah
7) Tanggal 12 rojab
8) Tanggal 26 sya`ban
9) Tanggal 24 romadlon
10) Tanggal 2 syawal
11) Tanggal 28 dzulqo`dah
12) Tanggal dzulhijjah

c) Tata krama bersetubuh


a. Mencari waktu usai shalat isya`
b. Hatinya bersih
• Taubat
• Suci lahir batin
c. Mulai dari arah kanan masuk kamar dengan kaki kanan dan berdo`a’
d. Si suami shalat dua roka’at, kemudian:
Baca al-quran
Baca surat al-fatihah 3x
Baca surat al-ihlas 3x
Sholawat 3x
Berdo`a
e. Si istri hendaknya wudlu
f. Mengucap salam kepada sang suami
g. Menyentuh ubun-ubunya dan berdo`a
Catatan:
Menurut ahli ilmu yang patut bagi suami pada si istrinya adalah 4 hal:
1. Memegang tangan si istri
2. Memegang dadanya (payudaranya)
3. Mencium pipinya
4. Membaca basmalah saat mulai memasukkan dzakarnya ke farjinya

h. Memeluk si istri dan membaca ‘yaa roqiib’ 7x


i. Mencuci ujung jari kaki dan tangan si istri hal ini dapat menghentikan
kekejian syetan.
j. Tenang dan romantis.
d) Cara-cara bersetubuh

1) Bersetubuh dalam keadan telanjang bulat dalam satu selimut

2) Melepas semua pakaian


Faidah melepas semua pakaian
Badan menjadi enak
Menghilangkan rasa lelah selama sehari
Leluasa bergerak (kanan kiri - atas bawah)
Membuat sang istri senang
Mengamalkan anjuran islam ‘memubadzirkan pakaian di saat tidur’
Menjaga kebersihan

3) Mencumbui si istri terlebih dahulu, yaitu dengan kronologi


Pertama-tama Memegang tangan si istr
Memeluk si istri
Meraba bagian-bagian yang sensitif
Menciumi bagian-bagian yang sensitif
Kemudian pada intinya (yaitu jima’ / memasukkan dzakar pada farji si istri)

Catatan :
Faidah / fadlilah kronologi di atas :
a. Memegang tangan si istri,
Barang siapa memegang tangannya si istri maka :
Keduanya dicatat satu amal kebaikan
Dihapus satu amal kejelekan
Di catat 40 kebaikan dihapus 40 kejelekan
Dicatat 5 kebaikan dan dihapus 5 kejelekan
b. Berpelukan
Diangkat 10 kebaikan, di hapus 10 kejelekan dan diangkat 10 derajat
c. Berciuman
Dicatat 20 kebaikan, dihapus 20 kejelekan dan diangkat 20 derajat
Dicatat 60 kebaikan, dihapus 60 kejelekan
d. Bersetubuh
Pahalanya lebih baik dari bumi seisinya
Dicatat 120 kebaikan, dihapus 120 kejelekan
e. Ketika mandi junub
Allah mengundang malaikat dan berkata ‘air yang mengalir dicatat sebagai
amal kebaikan’
Dihapus dosa-dosanya
Diangkat derajatnya
f. Ketika si istri hamil
Dicatat seperti orang yang berpuasa dan berjuang membela agama Allah.
g. Jika ia susah saat hamil-hamil
Pahalanya seperti memerdekakan budak yang beriman.
h. Jika Melahirkan
Tiada ukuran berapa besar pahalanya kecuali Allah yang tahu.
i. Menyusui anaknya
1x dihisap anaknya sama dengan memerdekakan 10 budak
j. Anak berhenti menyusui
Si ibu bersih dari dosa hingga mulailah ia hidup baru
k. Jika keringat istri menetes karena melayani suami maka keringat besok
akan penjadi syafa’at ketika ia ditanya oleh malaikat munkar nakir.
4) Istri tidur terlentang dan di pasang bantal dibawah pantatnya
5) Suami naik ke atas tubuh si istri
6) Suami memegang dzakar dengan tangan kiri dan menggesek-gesekan
disekitar vagina si istri.
7) Suami memasukkan dzakarnya dan menggosok-gosokkan luar dan dalam
farji.
8) Disaat akan keluar sperma:
pantat si istri diangkat dengan kedua tangan si suami

e) Adab dan cara jima`versi qurrotul uyun


1) Sebelum bersetubuh
Mempermainkan daerah-daerah sensitive istri agar:
Hatinya menjadi senang
Tumbuh kemauan dari si istri
Nafsunya memuncak
Menjaga posisi jima` yang baik
Menjaga waktu-waktu jima`

2) Ketika bersetubuh
Dengan diam dan halus
Menggerak-gerakkan dzakar dan mempermainkan payudaranya
Pelan-pelan sampai mucul syahwat-syahwat si istri
Jika ingin keluar mani ditahan dulu, sampai keduanya benar-benar siap,
terutama syahwat si istri.

3) Seusai setubuh
Menyuruh si istri bobo (tidur)
Disisi kanan suami, jadi anak laki-laki
Disisi kiri suami, jadi anak perempuan
Berdo`a
Jika suami hendak tidur
Basuhlah dzakarnya dahulu
Kemudian wudlu
Jika ingin mengulangi jima` lagi
Membasuh dzakar (hal ini jika keadaan malas wudlu atau mandi junub).
Kemudian jima’ lagi

f) Keadaan yang perlu dihindari saat jima`


a. Dalam keadaan haus
b. Dalam keadaan lapar
c. Dalam keadaan emosi
d. Keadaan terlalu senang/kegirangan (akal tak terkendali)
e. Sedang sedih/lelah
f. Lagi muntah-muntah
g. Keadaan murus
h. Terlika (keluar darah yang berlebihan)
i. Keluar keringat yang berlebihan
j. Keluar keringat yang berlebihan
k. Dalam keadaan gelap (menyebabkan anak buta atau buta mata hatinya),
bisa jadi anaknya ahli sihir
l. Keadaan berbicara (anak bisa bisu)
m. Ketika istri sedang haid
n. Mencabut dzakar saat bersetubuh
o. Bersetubuh di diburnya istri

g) Posisi setubuh yang perlu di hindari


a) Posisi berdiri:dapat mengakibatkan:
Lemah ketahanan ginjal
Lemah persendihan lutut
b) Posisi duduk: dapat mengakibatkan
Penyakit ginjal
Penyakit perut
Penyakit urat dan
Bisul-bisul di kulit
c) Posisi tidur miring
Menyebabkan: sakit pantatnya, lambung
d) Posisi istri di atas suami
Menyebabkan: luka di kemaluan suami
e) Posisi istri mendekam / meringkuk
Menyusahkan istri
f) Memegang dzakar dengan tangan kanan

h) Tempat tempat yang perlu dihindari

a. Dibawah pohon yang berbuah


b. Diatas langit-langit
c. Menghadap kiblat
d. Mengungkuri kiblat
e. Menghadap bulan / matahari
Didoakan jelek oleh matahari bulan

CERAI / THOLAQ
Bercerai atau berpisah dengan istri adalah hal yang mubah namun yang
paling dibenci oleh Allah SWT.
• ‫الطالق‬
1. ‫صغرى‬
a. ‫( خلع‬talak yang meminta istri dengan membayar sesuatu)
b. ‫( رجعى‬talak yang masih ada kemungkinan rujuk kembali)
c. ‫بائن‬
- ‫( صغرى‬talak 1 dan 2)
- ‫( كبرى‬talak 3)
2. ‫كبرى‬
a. ‫ظهار‬
b. ‫األ‬
c. ‫لعان‬

Hukum mentalak wanita


1. Makruh : (hukum asal)
jika tidak ada masalah, masih kuat menafkahi, atau istri tergolong wanita
yang sholehah.
2. Wajib :
jika diputuskan oleh hakim (dalam pertengkaran yang tidak bisa di lerai)
atau si suami sudah bersumpah untuk menceraikannya.
3. Sunah :
Jika si istri akhlaqnya buruk, caat, tidak normal dan dikala menceraikannya
dalam keadaan suci.
4. Haram :
Yaitu menceraikan istri dalam keadaan Haid atau usi dijima’.
5. Mubah :
- Jika si istri masih kekanak-kanakan
- Jika istri sudah menopause
- Jika istri tidak dalam keadaan hamil
- Istri yang meminta khulu’

Kesempatan tholaq bagi laki-laki


- laki-laki merdeka mempunya kesempatan / hak 3x talak, maka si suami
tidak boleh ruju’ jika sudah mentalaq 3x.
- budak laki-laki mempunyai kesempatan 2x talak.

Tidak Sahnya Tholaq yaitu ketika :


- Suami masih dalam usia anak-anak
- Suami dalam keadaan gila
- Suami dalam keadaan tidur
- Suami dalam keadaan di paksa

Talak 1 dan 2
- Orang yang talaq 1 atau 2 Boleh merujuk lagi ketika si mantan istri masih
iddah mekipun tanpa akad baru.
- Jika iddahnya sudah habis tetap masih boleh menikahinya dengan catatan
adanya akad baru.

Talak 3
- Tidak boleh merujuknya lagi meskipun dalam keadaan iddah.
- Tidak boleh menikahinya lagi kecuali dengan 5 syarat :
1. Masa iddah dari suami pertama sudah habis
2. Sudah menikah dengan laki-laki lain (suami kedua)
3. Suami kedua sudah menjima’nya
4. Suami kedua sudah menceraikannya
5. Masa iddah dari suami kedua sudah habis

Sumpah Ila’
Sumpah Ila’ adalah sumpahnya seorang suami pada istri untuk tidak
menyetubuinya selama empat bulan.

Macam-macam lafadh Ila’


- Dengan huruf Qosam contoh : Billahi aku tidak akan menyetubuhimu
selama empat bulan.
- Dengan sifat Allah, contoh : Bil-Azizi aku tidak akan menyetubuhimu
selama empat bulan.
- Dengan ta’aluq, contoh : jika aku menyetubuhimu maka secara otomatis
engkau tertolaq.

Konsekuensi Sumpah Ila’


Bagi seorang suami yang bersumpah ila’ terhadap istri maka:
o Selama empat bulan tersebut suami haram menyetubuhi istrinya.
o Jika masa empat bulan sudah habis maka suami harus memutuskan apakah
ia mau ruju’ atau mau cerai.
o Jika si suami tidak mau memutuskan maka secara otomatis hakim
memutuskam tholaq roj’I sebagai bahan pertimbangan bagi suami.

Kaffaroh atau denda sumpa Ila’


Bagi laki-laki yang sumpah ila’, jika ingin kembali pada istrinya maka wajib
membayar kaffaroh berikut :
- Memerdekakan budak mukmin
- Berpuasa tiga hari
- Memberi makan 6 orang miskin, tiap miskin setengah sho’.

Sumpah Dhihar
Sumpah Dhihar adalah sumpahnya atau ikrarnya seorang suami yang
menyamakan istrinya seperti ibunya, semisal ucapan “ dek , , , engkau
seperti ibuku “.

Konsekuensi Sumpah Dhihar


Bagi sang suami yang mengucapkan dhihar ada dua resiko yang harus ia
tanggung :
- Jikalau suami memang ada niatan untuk cerai maka secara otomatis tholaq
jatuh
- Suami haram mengumpuli istrinya sebelum ada keputusan.
- Jika suami ingin kembali pada istrinya seketika itu maka ia harus
membayar kaffarot :

Kaffarot Dhihar
1. Memerdekakan seorang budak yang mu`min
2. Puasa 2 bulan berturut-turut
3. Memberi makan 60 orang fakir miskin, setiap orang satu mud = 6 ons
Sumpah Li’an
Sumpah Li’an adalah sumpah yang dipergunakan untuk menguatkan
tuduhan zina, agar tidak di had atau sebagai penolak tuduhan tersebut
dengan tujuan menolak atau menerima laknat dari Allah. Menuduh zina atas
istrinya adalah salah satu dosa besar yang dimurkai oleh Allah SWT. Bagi
orang yang menuduh zina wajib mempunyai empat saksi yang adil atau
harus berani sumpah li’an sebagai penguat atas tuduhanya.

Lafadh Sumpah
Bagi orang yang menuduh zina yang tidak punya saksi minimal empat saksi
maka berani sumpah li’an. Diantara lafadh sumpah Li’an adalah :
- Demi Allah, Sesunguhnya istriku ini telah berbuat zina.
- Demi Allah, anak dalam kandungan istriku adalah hasil zina.
Salah satu lafadh tersebut diucapkan sebanyak empat kali kemudian yang
ke-5 kalinya ia harus mengucapkan :
“ jika aku berbohong maka laknat Allah akan menimpahku “
Begitupula bagi si istri yang dituduh zina ada kesempatan untuk menolak
tuduhan tersebut jika memang dia tidak merasa melakukan hal tersebut. Cara
menolak tuduhan tersebut adalah :
“Demi Allah, , , suamiku ini telah berbohong” sebanyak empat kali
kemudian yang ke-5 kalinya mengucapkan “jika aku bohong maka laknat
dan murka Allah akan menimpaku”

Konsekuensi Sumpah Li’an


1. Suami yang akan di had
a. Jika suami tidak punya saksi
b. Suami tidak berani sumpah li’an

2. Istri yang akan di had


a. Jika istri tidak melawan dengan semisal sumpahnya suami.

3. Jika keduanya berani mengikrarkan sumpah maka konsekuensi adalh di


padang mahsyar di pengadilah Allah SWT.

Hukuman bagi Orang yang sumpah Li’an


a. Bagi orang yang menuduh zina yang tidak punya saksi / bukti ( minimal
empat saksi ) atau Jika tidak berani sumpah li’an maka akan Di had / di dera
sebanyak 80 jilid / cambuk kecuali.
b. Bagi yang memang jelas-jelas salah maka ia yang akan di had
c. Hubungan suami istri secara otomatis lenyap atau cerai selama-lamanya.
d. Suami secara otomatis putus nasab dengan anak hasil zina.
e. Haram bagi suami menikahinya lagi, menjima’nya atau membelinya
sebagai budak.
f. Gugurnya suami menafkahinya.

IDDAH
Definisi :
- Iddah adalah Masa penantian bagi suami untuk kembali kepada istrinya.
- Iddah adalah Masa penantian bagi istri untuk memastikan apakah ia hamil
atau tidak.

Lamanya Masa Wanita yang iddah


1. Jika Tholaqnya dengan ditinggal mati suaminya, Maka:
a. Jika istri hamil maka iddahnya sampai melahirkan
b. Jika istri tidak hamil maka iddahnya sampai 4 bulan 10 hari
2. Jika Tholaqnya dengan Selain ditinggal mati suaminya, maka:
a. Jika si istri hamil maka iddahnya sampai melahirkan
b. Jika istri tidak hamil, maka :
- Sudah biasa haid atau masih haid maka iddahnya sampai 3x sucian.
- Masih kecil (belum haid) maka iddahnya 3 bulan
- janda (monopouse) maka iddahnya 3 bulan
c. Belum di jima` sang suami maka tidak ada iddah baginya.

NAFAQOH SEBAB THOLAQ


1. Sebab di talak roj’i maka wajib
- Memberikan Rumah
- Memberikan Nafakoh
2. Sebab di talak ba’in maka wajib
- Memberikan Rumah
3. Sebab ditinggal mati suami maka wajib istri wajib ihdad (menahan diri
untuk tidak berhias) sekaligus memberikan rumah.

Larangan bagi istri dalam masa Iddah :


- Keluar rumah sampai dengan masa iddahnya habis kecuali ada hajat
- Berhias
- Memakai wangi-wangian
MENYUSUI ANAK
Di kalangan kita menyusui anak sudah lazim terjadi baik itu anaknya sendiri
ataupun anak orang lain, anak tetanga, anak saudaranya bahkan anak yang
dari orang yang tidak kenal sekalipun, akan tetapi Dalam agam islam hal itu
dibahas sesuai hokum Allah. Menyusui anak sendiri memang dalam islam
juga sudah lazim akan tetapi jika menyusui anak orang lain ini lah yan
menjadi pertimbangan. Menyusui anak rang lai memiliki konsekuensi sekali
akibat-akibat tertentu baik itu baik ataupun jelek. Dalam bahasa Arab bahasn
ini dimasukkan dalam bab Rodlo’.
Syarat Terjadi Rodlo’
1. Anak yang di susui usianya kurang dari 2 tahun, jika lebih maka tidak
masuk dalam bahasan ini.
2. Menyusuinya minimal 5x / 5 sesepan dalam waktu yang berbeda,
3. Ibu yang menyusui juga harus berusia minimal 9 tahun.
4. Air susu masuk ke perut atau ke otak.

Konsekuensi dari anak Rodlo’


1. Si Ibu haram menikahi anak yang disusui.
2. Si ibu juga haram menikahi keturunan anak itu.
3. Si anak haram menikahi ibu dan semua nasabnya.

Susunan nasab ibu Rodlo’ yang haram dinikahi


1. Ibunya sampai ke atas
2. Anak keturunannya
3. Saudara perempuannya
4. Bibinya
5. Keponakannya (dari saudara laki-laki)
6. Keponakannya (dari saudara perempuan)

MEMBERI NAFAQOH
Sebab-sebab memberi Nafaqoh
a. Ada hubungan keluarga / family
b. Ada hubungan budak
c. Ada hubungan suami istri

Macam-macam golongan yang Wajib memberi nafaqoh :


1) Orang tua terhadap anaknya
Jika anak masih kecil, lemah, faqir, gila atau sangat membutuhkan.
2) Anak terhadap orang tua
Jika orang tua dalam keadaan faqir, lemah, tidak kuat berusaha, lumpuh dan
gila.
3) Sayyid / Juragan terhadap budaknya
Kewajiban juragan :
a. Member makan
b. memberikan pakaian yang layak
c. tidak memeras tenaganya
d. tidak mempekerjakannya sepanjang hai
4) Bagi Peternak terhadap peliharaanya
Dengan memberikan makanan beserta pemeliharaanya.
5) Suami terhadap istrinya :

Jika si Istri hidupnya sedang


1) Jika suami miskin, maka :
- Satu hari satu malam satu mud
- Lauk / pakaian umumnya orang miskin
2) Jika suami sedang, maka :
- Satu hari satu malam 1,5 mud
- Pakaian / lauk seperti umumnya
3) Jika suami kaya, maka :
- Satu hari satu malam 2 mud
- Lauk / pakaian umumnya orang kaya

Jika si Istri dari kalangan Istimewa semisal bangsawan, pejabat atau yang
sesderajatnya.
Maka wajib ember pelayanan istimewa
1. Pembantu
2. Makanan enak
3. Lauk enak
4. Pakaian mewah

KEWAJIBAN SUAMI ISTRI


No Kewajiban Suami Kewajiban Istri
1 Memberikan mahar Taat pada suami
2 Memberi Nafkah Dhohir Menjaga diri dari orang lain
3 Memberi nafkah batin Qona’ah (nerima apa adanya)
4 Memberi tempat tinggal Mengerti keadaan suami
5 Mengajari istri ilmu-ilmu agama Sabar (dalam menanggapi semua
halangan dan rintangan

Mengasuh Anak
Pihak yang berhak mengasuh anak jikalau masih belum pisah adalah wajib
bagi keduanya, akan tetapi jika udah cerai maka :
1. Kondisional yaitu anak bebas memilih antara ayah / ibu hal ini apabila
usianya di atas tamyiz (7 tahun)
2. Istri yang lebih berhak yaitu apabila usia anak dibawah 7 tahun

Syarat pengasuh anak


1. ‫( عقل‬berakal)
2. ‫( حرية‬merdeka)
3. ‫( الدين‬punya agama islam)
4. ‫( عفة‬punya harga diri)
5. ‫( االقامة‬mampu bertanggung jawab)
6. ‫( خلومن الزوج‬tidak punya pasangan)
7 . ‫( امانة‬bisa dipercaya)

Warisan
Macam-macam ahli waris
A. Dari Golongan laki-laki
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari ayah laki-laki
3. Ayah
4. Kakek dan terus ke atas
5. Saudara laki-laki
6. Anaknya saudara laki-laki
7. Paman
8. Anaknya paman
9. Suami
10. Juragan yang memerdekan budak

B. Dari Golongan wanita


1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki
3. Ibu
4. Nenek
5. Saudara perempuan
6. Istri
7. Juragan perempuan yang memerdekakan budaknya

C. Orang yang warisannya tidak bisa gugur


1. Ayah
2. Ibu
3. Istri
4. Suami
5. Anak kandung

D. Orang yang tidak bisa menjadi ahli waris


1. Budak
2. Budak Mudabar (budak yang berakad-akadan bisa merdeka jika
juragannya mati)
3. Budak Ummu walad (budak perempuan yang di jima` oleh juragannya
kemudian melahirkan)
4. Budak Mukatab (budak yang berakad-akadan bisa merdeka dengan
juragannya untuk membayar kemerdekaannya)
5. Pembunuh pewaris hartanya
6. Orang yangg punya dua agama atau lebih

E. Ahli Waris yang mendapat Ashobah ( yaitu bagian sisa yang dihasilkan
setelah pembagian )
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari jalur laki-laki
3. Ayah
4. Kakek dari jalur ayah
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki seayah
7. Anak saudara laki-laki sekandung (keponakan laki-laki dari jalur laki-
laki)
8. Anak saudara laki-laki seayah (keponakan laki-laki dari jalur seayah)
9. Paman sekandung (saudara ayah dan ibu)
10. Anak paman sekandung (misanan laki-laki jalur paman sekandung)
11. Anak paman seayah (misanan laki-laki jalur paman seayah)
12. ‫( المولى المعتق‬juragan laki-laki yang dulu pernah memerdekakannya)

Bagian-bagian pasti dalam ilmu Faroid


a. ½ (setengah)
b. ¼ (seperempat)
c. 1/3 (sepertiga)
d. 1/6 (seperenam)
e. 1/8 (seperdelapan)
f. 2/3 (dua pertiga)

A. Ahli waris yang mendapatkan bagian ½ (setengah)


1. Anak perempuan (jika sendirian / tidak punya saudara sama sekali)
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki (jika sendirian / tidak punya saudara
sama sekali / tidak ada ayah dan 2 bibi)
3. Suami (jika tidak ada anak)
4. Saudara perempuan (jika sendirian / tidak punya saudara sama sekali /
tidak ada anaknya mayit / cucu laki-laki / ayahnya mayit)
5. Saudara perempuan seayah (jika sendirian / tidak punya saudara sama
sekali)

B. Ahli waris yang mendapatkan bagian ¼ (Seperempat)


1. Suami (jika istri mempunyai anak / cucu)
2. Istri (jika suami tidak mempunyai anak / cucu)

C. Ahli waris yang mendapatkan bagian 1/8 (seperdelapan)


1. Istri baik satu / lebih (jika suami mempunyai anak / cucu)

D. Ahli waris yang mendapatkan bagian 2/3 (dua per tiga)


1. 2 anak perempuan / lebih (bagian pasti dan juga tidak ada anak laki-laki)
2. Cucu perempuan / lebih (jika tidak ada cucu laki-laki dan anak baik laki-
laki atau perempuan)
3. 2 saudara perempuan sekandung / lebih (jika tidak ada saudara laki-laki /
anak laki-laki / cucu laki-laki / ayah)
4. 2 saudara perempuan seayah (jika tidak ada saudara perempuan
sekandung / saudara laki-laki seayah / cucu perempuan dari anak laki-laki /
anak perempuan / anak laki-laki / cucu laki-laki / ayah / saudara laki-laki)
E. Ahli waris yang mendapatkan bagian 1/3 (sepertiga)
1. Ibu (jika tidak ada anak / cucunya mayit / saudara yang lebih dari satu)
2. Saudara dari jalur ibu (jika jumlahnya lebih dari 2 dan tidak ada, anak /
cucu / ayah / kakek
F. Ahli waris yang mendapatkan bagian 1/6 (seperenam)
1. Ibu (jika ada anak / cucunya mayit yang lebih dari satu)
2. Nenek (jika tidak ada ibu)
3. Cucu perempuan tiri (jika ada anak perempuan / cucu perempuan yang
sekandung / jalurnya lebih dekat dengan mayit)
4. Saudara perempuan seayah (jika ada saudara sekandung / tidak ada anak
laki-laki / cucu laki-laki / ayah / saudara laki-laki sekandung / mua`ssib)
5. Ayah (jika ada anak laki-laki / cucu laki-laki / tidak ada anak perempuan /
cucu perempuan)
6. Kakek (jika ada anak laki-laki / tidak ada ayah)
7. Saudara dari jalur ibu (jika jumlahnya hanya satu dan tidak ada anak /
cucu / bapak / kakek)
Ahli waris yang bagiaanya bisa gugur
1. Nenek (jika ada ibu)
2. Kakek (jika ada ayah)
3. Saudara dari jalur ibu (jika ada anaknya mayit / ayah / kakek)
4. Saudara laki-laki (jika ada anaknya mayit / cucu / ayah)
5. Saudara dari jalur ayah (jika ada anak / cucu / ayah / saudaranya mayit)

Bagian-bagian ayah
1. Asobah (jika tidak ada anak / cucunya mayit)
2. 1/6 (jika mayit punya anak / cucu laki-laki)
3. 1/6 + sisa (jika mayit punya anak / cucu perempuan)

Bagian-bagian suami
1. ½ (jika mayit tidak punya anak /cucu)
2. ¼ jika mayit mepunyai anak /cucu)

Bagian-bagian istri
1. ¼ (jika tidak bersama anak / cucu)
2. 1/8 (jika bersama anak / cucu)

Bagian-bagian ibu
1. 1/3 (jika mayit tidak punya anak /cucu dan saudara yang lebih dari 2)
2. 1/6 (jika mayit punya anak / cucu dan saudara yang lebih dari 2)
Bagian-bagian kakek
1. Asobah (jika bersama anak dan tidak ada ayah)
2. 1/6 (jika bersama anak / cucu laki-laki)
3. 1/6 ‫( باق‬jika mayit punya anak / cucu perempuan)
4. Makhjub (jika mayit mempunyai ayah)

Bagian-bagian nenek
1. 1/6 (jika tidak mempunyai ibu)
2. Makhjub ( jika bersama ibu)

Bagian-bagian anak perempuan


1. ½ (jika sendirian dan tidak bersama dengan anak laki-laki)
2. 2/3 (jika lebih dari satu dan tidak bersama dengan anak laki-laki)
3. Asobah ma`al ghoir (jika bersama dengan anak laki-laki)

Bagian-bagian cucu perempuan


1. ½ (jika sendirian dan tidak ada anak perempuan / cucu laki-laki / anak
laki-laki / 2 anak perempuan atau lebih)
2. 1/6 (jika ada anak perempuan ,tidak ada cucu laki-laki)
3. 2/3 (jika 2 atau lebih dan tidak ada ank laki-laki / 2 anak perempuan /
cucu laki-laki)
4. Asobah ma`al ghoir (jika besama dengan cucu laki-laki baik sendiri
maupun lebih)
5. Makhjub (jika bersama anak laki-laki / cucu laki-laki / 2 anak perempuan)
Bagian-bagian saudara laki-laki
1. Asobah (jika tidak ada anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah / kakek).
2. Makhjub (jika ada anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah / kakek).

Bagian-bagian saudara seayah


1. Asobah (jika muassib di atasnya tidak ada)
2. Makhjub (jika ada muassib di atasnya)

Bagian-bagian saudara perempuan


1. ½ (jika sendirian dan tidak ada anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah)
2. 2/3 (jika 2 atau lebih dan tidak ada anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah)
3. Asobah (jika bersama dengan saudara perempuan sekandung)
4. Asobah ma`al ghoir (jika bersama anak perempuan / cucu perempuan)
5. Makhjub (jika bersama anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah)
Bagian-bagian saudara perempuan seayah
1. ½ (jika sendirian dan tidak ada saudara laki-laki seayah / anak perempuan
/ cucu perempuan / anak laki-laki / cucu laki-laki /ayahsaudara laki-laki
sekandung)
2. 2/3 (jika 2 atau lebih dan tidak ada saudara laki-laki seayah / anak
perempuan / cucu perempuan / anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah / saudara
laki-laki sekandung)
3. 1/6 (jika bersama dengan saudara perempuan sekandung)
4. Asobah (jika bersama dengan saudara laki-laki seayah)
5. Asobah ma`al ghoir (jika bersama anak / cucu perempuan)
6. Makhjub (jika bersama anak laki-laki / cucu laki-laki /ayah / saudara laki-
laki sekandung)

4 golongan yang keberadaanya menjadikan asobah dari saudara


perempuannya.
1. Anak laki-laki Anak perempuan
2. Cucu laki-laki Cucu perempuan
3. Saudara laki-laki sekandung Saudara perempuan sekandung
4. Saudara laki-laki seayah Saudara perempuan seayah
4 Golongan yang bisa mewarisi hartanya mayit sedangkan saudara-saudara
perempuan tidak bisa mewarisi padahal mereka bernasabjauh dari mayit.
1. Paman bisa dapat warisan sedangkan bibi mayit tidak bias.
2. Anak nya paman laki-laki (misanan) bisa dapat warisan sedang anak-anak
bibi tidak bisa
3. Anak nya saudara laki-laki (keponakan) bisa dapat warisan sedangkan
keponakan perempuan tidak bisa
4. Para asobah nya ahli waris juragan yang pernah memerdekakannya bisa
dapat warisan sedangkan asobah perempuan (saudara perempuan asobah
laki-laki) sang juragan tidak mendapatkan warisan.

Wasiat
Wasiat adalah pesan dari mayit nsebelum meninggal yang tidak boleh lebih
dari 1/3 dan harus dilakukan
Syarat-syarat wasiat :
1. ‫( موصى‬orang yang berwasiat)
2. ‫ ( موصى له‬yang diwasiati )
3. ‫( موصى به‬barang / sesuatu yang di wasiatkan)

Barang yang diwasiatkan, harus :


1. ‫( معلوم‬bisa diketahui)
2. ‫( مجهول‬tidak diketahui)
3. ‫موجود‬
4. ‫( معدوم‬tidak kelihatan)

Jumlah Wasiat
- Kurang dari 1/3 (boleh)
- Jika Lebih dari 1/3 maka ditafsil :
o Tetap boleh dengan kesepakatan ahli waris
o tidak boleh secara mutlaq jika ahli waris tidak setuju
o tetap boleh tapi hanya diambil 1/3 nya saja
- Catatan :
Tidak boleh wasiat pada ahli waris sendiri (terkecuali ahli waris yang lain
memperbolehkannya)

Syarat-syarat Orang yang berwasiat


1. Baligh
2. Berakal
3. Miliknya sendiri
4. Wasiatnya di jalan Allah.

Syarat-syarat orang yang diwasiati


1. Muslim
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka (bukan budak)
5. Bias dipercaya

MUTIARA HIKMAH KAUM WANITA

Tujuh Do’a Orang Yang Mustajab


1. Orang yang teraniaya
2. Ibu
3. Orang yang puasa
4. Orang sakit
5. Nabi
6. Orang yang pulang haji
7. Mendo’akan saudaranya yang ghoib

Ciri-ciri Wanita Penghuni Surga


1. Afifah
Yaitu wanita yang bias menjaga harga dirinya dari semisal hal-hal yang
merendhkan martabat kemanusiaan.
2. Thoi’ah
Yaitu wanita yang taat kepada Allah dan kepada suaminya.
3. Walud
Yaitu wanita yang punya banyak anak banyak.
4. Shobiroh
Yaitu wanita yang sabar atas sikap suami, kehidupan suami atau atas semua
masalah yang menimpah keluarga.
5. Qoni’ah
Yaitu wanita yang menerima apa adanya bagian atau rizqi yangdiberikan
kepadanya.
6. Dzatu Haya’
Yaitu wanita yang punya rasa malu
7. Hafidhoh
Yaitu wanita yang mampu menjaga dirinya, aurotnya, keluarganya, anaknya
dan harta dan rumah suaminya.
8. Janda yang suaminya mati yang punya anak yang tidak mau menikah lagi
karena khawatir menelantarkan anaknya.

Tiga Hal Yang Baik Bagi Wanita Yang Jelek Bagi Laki-Laki
1. Sifat pelit
2. Sombong
3. Takut

10 Golongan Yang Sholatnya Tidak Diterima Oleh Allah


1. Orang yang sholat tidak membaca al-Fatihah
2. Orang yang tidak mau zakat
3. Budak yang kabur
4. Pemabuk
5. Imam atau pemimpin yang dibenci
6. Wanita yang tidak memakai mukena dalam sholatnya
7. Pemakan riba
8. Pemimpin yang lacut // nyleweng
9. Pemimpin yang nahi munkar
10. Wanita yang njengkelin suami

Rosululah SAW bersabda : jika seorang wanita sholat lima waktu secara
lengkap, puasa romadlon beres, ta’at kepada suami dan bias menjaga
farjinya maka ia disuruh masuk surge lewat pintu manapun ia mau.

Lima Golongan Wanita Penghuni Neraka

1. Wanita yang jelek lisannya


2. Wanita yang memaksa suaminya memenuhi kebutuhannya yang suaminya
tidak mampu
3. Wanita yang tidak menutup diri dari laki-laki lain
4. Wanita yang suka keluar rumah
5. Wanita yang hanya memikirkan makan,minum,tidur tanpa ta’at pada
Allah, Rosuullah dan pada suaminya.

10 wanita yang tidak baik bagi laki-laki


1. Wanita yang postur tubuhnya pendek
2. Rambutnya pendek
3. Tubuhnya terlalu tingi
4. Wanita yang banyak ngomong
5. Wanita yang tidak suka sama anak kecil
6. Wanita yang matrealistik
7. Wanita yang tangannya panjang
8. Suka berhias dikala keluar rumah
9. Janda
10. Wanita yang wataknya keras

6 Jenis Wanita Tidak Baik


"Jangan engkau kawini wanita yang enam, jangan yang Ananah, yang
Mananah, dan yang Hananah, dan jangan engkau kahwini yang Hadaqah,
yang Baraqah dan yang Syadaqah."
1. Wanita Ananah: banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat
memperalatkan sakit atau membuat-buat sakit.
2. Wanita Mananah: suka membangkit-bangkit terhadap suami. Wanita ini
sering menyatakan, "Aku membuat itu karenamu".
3. Wanita Hananah: menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang
lain, yang dikawininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang
lain.
4. Wanita Hadaqah: melemparkan pandangan dan matanya pada tiap
sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan
memaksa suaminya untuk membelinya.
5. Wanita Baraqah: ada 2 makna, pertama yang sepanjang hari mengilatkan
dan menghias mukanya, kedua dia marah ketika makan dan tidak mau
makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
6. Wanita Syadaqah: banyak bicara tidak menentu lagi bising.

19 Rahasia Keistimewaan Wanita


1. Doa wanita itu lebih maqbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang
lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal
tersebut, baginda menjawab, " Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa
orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya
seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut pada Allah .Dan
orang yang takut pada Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas
tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku
(Rasulullah SAW) di dalam syurga.
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu
diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan
bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.
Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia
memerdekakan anak Nabi Ismail.
6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara
perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia
bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka
dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya
adalah syurga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah
panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Dari Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-
anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan
menjadi penghalang baginya dari api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup dari pintu-
pintu neraka dan terbuka pada pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana
pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung
di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya
selama dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.
12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang
lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." "
Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."
13. Perempuan apabila Sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan,
memelihara kehormatannya pada suaminya, masuklah dia pada pintu syurga
mana saja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka
Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada
suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka
beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya
setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000
kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah
SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-
dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu
tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya
yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70
orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
Wallohu A’lam Bis Showab
Buku Nikah Terjemahan kitab Fath Izar oleh Drs KH. Imron Djamil (Kyai
Mojo) dan Bu Nyai HJ.Titi Maryam Petangan Tambak Rejo Jombang Jatim

Anda mungkin juga menyukai