Imron Djamil
(Kyai Mojo) dan Bu Nyai HJ.Titi Maryam Petangan Tambak Rejo J...
Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam yang telah memberikan rohmat, hidayah dan inayahNya pada kita
semua sehingga sampai saat ini kita semua masih dalam keadaan sehat , kuat
dan yang terpenting dalam keadaan iman dan islam. Sholawat dan salam
semoga tetap terhaturkan pada junjungan kita nabi agung, penebar rohmat
dan penyebar benih kesucian cinta Yaitu Nabi Muhammad SAW. Pun
kepada keluarga, para sahabat, tabi,in dan semua kaum muslimin muslimat.
Semoga amal kalian semua diterima disisi Allah SWT dan dicatat sebagai
amal hasanah yang menjadi syafa’at di hari kiamat nanti.
Penulis merasa terilhami untuk membuat buku atau cetakan yang berisi
pelajaran-pelajaran pondok baik itu semisal terjemah ataupun penjelasan-
penjelasan akan pelajaran-pelajaran yang ada di pesantren khusunya Pondok
Pesantren Kyai Mojo, artikel-artikel, puisi-puisi, buku saku dan lain-lain.
Karena penulis merasakan betapa pentingnya sebuah literatur sekaligus
penjelasan akan pelajaran-pelajaran agama terkhusus di dunia pesantren
mengingat banyaknya santri di era-era baru ini kesulitan dalam memahami
kitab-kitab kuning yang notabenya menjadi makanan pokok di dunia
pesantren. Selain itu penulis menyadari betapa pentingnya hal itu dicapai
karena wajibnya memahami pengetahuan-pengetahuan agama tersebut.
• Hukum Nikah
a. Sunah
Bagi orang yang membutuhkan atau bagi yang menginginkan nikah. Akan
tetapi jika tidak terpenuhi ia masih bisa menahan nafsu syahwatnya.
b. Wajib
Apabila tidak mampu menahan syahwat, sedang ia mampu memberikan
nafkah buat keluarga baik dhohir maupun batin.
c. Makruh
Ketika nikah itu tidak dibutuhkan dan masih bisa menahan syahwat. Hal ini
semisal wali, ahli ma’rifat yang mayoritas mereka tidak membutuhkan dunia
terutama menika.
d. Haram
Dengan tujuan balas dendam, tidak butuh dengan wanita dan dalam keadaan
bisa menahan nafsu dan syahwat atau banyak alasan keji dan jahat yang
menjadi tujuannya.
e. Mubah
Jika memang Tidak butuh, tidak mampu atau tidak menginginkan menikah.
• Hukum Memandang Perempuan
1. Haram / tidak boleh
Yaitu jika Memandang wanita lain tanpa ada hajat / kebutuhan.
2. Boleh
Yaitu memandang wanita pada bagian Selain farji, hal ini bagi seorang
suami ketika memandang istri dan anaknya.
3. Boleh
Yaitu memandang wanita pada bagian Selain diantara pusar dan lutut, hal ini
memandangnya laki-laki pada mahromnya atau amat yang dijadikan istri.
4. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki hanya pada wajah dan telapak
tangan ( yaitu memandangnya seorang laki-laki pada wanita yang akan
dilamar ).
5. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki pada seorang wanita Untuk anggota
badan yang dibutuhkan saja ( yaitu semisal bagi dokter / dukun / orang yang
akan mengobati).
6. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki Hanya pada wajah saja, hal ini bagi
saksi / untuk keperluan muamalah)
7. Boleh
Yaitu memandangnya seorang laki-laki Pada daerah-darah yang boleh di
ciumi (bagi amat untuk sayyidnya).
MENCARI PASANGAN
Sebelum diadakan lamaran sang laki-laki atau yang menginginkan nikah
diharap bisa memilih calon yang terbaik baginya, dalam bahasan ini kami
akan mengulas ketentuan yang berkaitan dengan mencari pasangan :
1) Mencari pasangan yang seimbang (sekufu)
• Yang dimaksud sekufu adalah :
a. Yang Seagama / sama agamanya
b. Yang Sama tinggi dan rendah kehormatanya
c. Yang Sama penampilan fisiknya
d. Yang Sama nasab, derajat, dan silsilah keturunannya.
• Pengertian lain yang bias dipetik :
a. Laki-laki merdeka harus dengan perempuan merdeka.
b. Laki-laki budak dengan amat.
Catatan :
Laki-laki merdeka tidak boleh menikahi amat terkecuali dengan syarat :
a. Tidak menemukan perempuan merdeka / ga` ada persetujuan.
b. Ga` punya mas kawin untuk membayar mahar
c. Khawatir berbuat zina
d. Harus muslimah
e. Si laki-laki harus muslim jika memang amat juga muslimah
2) Dalam mencari pasangan diharap diniati mengikuti jejak rasulullah
a. Mencari istri yang banyak anak
b. Dengan mencetak anak yang sholeh
3) Mencari yang ta’at agama
4) Mencari yang produktif dan perawan
5) Mencari yang bukan famili dekat
6) Mencari gadis yang masih cantik
WALIMATUL URSY
Walimatul Ursy adalah Walimah atau semacam pesta yang diselenggaakan
pada saat akad pernikahan. Faidah yang paling mendasar adalah meluapnya
do’a-do’a dari para hadirin, meluapnya kegembiraan si wanita dan wahana
bimbingan untuk to’at pada suami. Dari segi hukum dan ketentuan
mengadakan walimah mempunyai beberapa ketentuan sesuai dengan ilatnya
masing-masing :
a. Sunnah Muakkadah yaitu hukum asal mengadakan walimah dengan
harapan banyak do’a yang mengalir dalam pengadaan acara tersebut.
b. Wajib yaitu bagi semua undangan yang diundang.
c. Jika diadakan selama tiga hari atau lebih, maka :
• Hari pertama wajib dihadiri secara mutlaq
• Hari kedua berhukum sunnah
• Hari ketiga dan seterusnya berhukum makhruh.
d. Waktu yang paling afdhol mengadakan walimah adalah :
• Afdholnya adalah seusai pasangan suami istri melakukan jima’
• Sunnahnya adalah setelah akad pernikahan
• Jika sebelum akad nikah maka berhukum makhruh
e. Kadar yang dikeluarkan dalammengadakan walimatul Ursy adalah dengan
menyembleh satu ekor kambing, sedang bagi orang yang tidak mampu maka
cukup dengan dua mud makanan saja.
f. Macam-macam walimah :
العرس
الحتان
السفر
الحمل
BERSETUBUH
Bersetubuh atau jima’ adalah hal yang wajib dilakukan oleh sang suami pada
istrinya. Setubuh adalah salaha satu bentuk nafaqoh batiniah, selain
memberikan ketenangan hati, kedamaian dan kebahagiaan, di ujung batiniah
terselubung kebutuhan pokok bagi kedua belah pihak. Pada dasarnya fitrah
manusia selalu ingin makan, ingin minum, ingin tidur, ingin mengetahui hal
yang tidak ia ketahui juga ingin memenuhi kebutuhan sexnya. Sedangkan
zina adalah hal yang paling dimurkai dan dilaknat dalam agama islam. Maka
dari itu jalur artenatif orang yang ingin memenuhi hasrat sexualnya adalah
dengan cara menikah. Maka disini terselip hukum-hukum menikah. Bagi
orang yang sudah tidak butuh dengan sex atau hal-hal yang berkaitan dengan
duniawi maka menikah bagi dia pun dibenci (makhruh), karena inti dari
menikah secara duniawi adalh pemenuhan nafsu sek atau bersetubuh. Maka
dala ulasan ini kami akan menyuplik sekelumit tentang bersetubuh.
a) Waktu – waktu yang baik untuk bersetubuh
a. Malam jumat
Barang siapa bersetubuh pada malam jum’at maka Bisa menjadikan anak
yang hafidh (hafal) dalam kitabullah
b. Malam senin
Barang siapa bersetubuh pada malam senin maka Anak menjadi fakir
miskin, Ridho terhadap perintah dan qodlo` Allah
c. Malam selasa
Barang siapa bersetubuh pada malam selasa maka Anak akan menjadi taat
kepada orang tua
d. Malam rabu
Barang siapa bersetubuh pada malam rabu maka Anak akan menjadi pandai,
cerdas dan Banyak syukurnya
e. Malam kamis
Barang siapa bersetubuh pada malam kamis Anaknya jadi mukhlish
f. Malam i`d
Barang siapa bersetubuh pada malam ‘id maka Anaknya punya enam jari
g. Awal bulan
Barang siapa bersetubuh pada malam hari awal bulan maka anaknya akan
menjadi Cerdas seperti menanjaknya bulan.
h. Bulan syawal
i. Malam ahad
Pada malam ahad Allah swt menciptakan bumi dan langit
j. Malam jum`at
Pada malam jum’at banyak kejadian-kejadian penting :
Adam menikah dengan hawa
Yusuf menikah dengan siti zulaikhah
Musa menikah dengan putri syaib
Sulaiman menikah dengan ratu bilqies
Rasulullah menikah dengan khodijah
Dalam hadits marfu` (Abu Ya`la an Abbas dari Shofwan dari Ahmad bin
Yahya) “Rasulullah melarang jima’ pada 12 hari” :
1) Tanggal 12 muharram
2) Tanggal 10 safar
3) Tanggal 4 robiul awal
4) Tanggal 18 robiul tsani
5) Tanggal 18 jumadil ula
6) Tanggal 18 jumadil tsaniyah
7) Tanggal 12 rojab
8) Tanggal 26 sya`ban
9) Tanggal 24 romadlon
10) Tanggal 2 syawal
11) Tanggal 28 dzulqo`dah
12) Tanggal dzulhijjah
Catatan :
Faidah / fadlilah kronologi di atas :
a. Memegang tangan si istri,
Barang siapa memegang tangannya si istri maka :
Keduanya dicatat satu amal kebaikan
Dihapus satu amal kejelekan
Di catat 40 kebaikan dihapus 40 kejelekan
Dicatat 5 kebaikan dan dihapus 5 kejelekan
b. Berpelukan
Diangkat 10 kebaikan, di hapus 10 kejelekan dan diangkat 10 derajat
c. Berciuman
Dicatat 20 kebaikan, dihapus 20 kejelekan dan diangkat 20 derajat
Dicatat 60 kebaikan, dihapus 60 kejelekan
d. Bersetubuh
Pahalanya lebih baik dari bumi seisinya
Dicatat 120 kebaikan, dihapus 120 kejelekan
e. Ketika mandi junub
Allah mengundang malaikat dan berkata ‘air yang mengalir dicatat sebagai
amal kebaikan’
Dihapus dosa-dosanya
Diangkat derajatnya
f. Ketika si istri hamil
Dicatat seperti orang yang berpuasa dan berjuang membela agama Allah.
g. Jika ia susah saat hamil-hamil
Pahalanya seperti memerdekakan budak yang beriman.
h. Jika Melahirkan
Tiada ukuran berapa besar pahalanya kecuali Allah yang tahu.
i. Menyusui anaknya
1x dihisap anaknya sama dengan memerdekakan 10 budak
j. Anak berhenti menyusui
Si ibu bersih dari dosa hingga mulailah ia hidup baru
k. Jika keringat istri menetes karena melayani suami maka keringat besok
akan penjadi syafa’at ketika ia ditanya oleh malaikat munkar nakir.
4) Istri tidur terlentang dan di pasang bantal dibawah pantatnya
5) Suami naik ke atas tubuh si istri
6) Suami memegang dzakar dengan tangan kiri dan menggesek-gesekan
disekitar vagina si istri.
7) Suami memasukkan dzakarnya dan menggosok-gosokkan luar dan dalam
farji.
8) Disaat akan keluar sperma:
pantat si istri diangkat dengan kedua tangan si suami
2) Ketika bersetubuh
Dengan diam dan halus
Menggerak-gerakkan dzakar dan mempermainkan payudaranya
Pelan-pelan sampai mucul syahwat-syahwat si istri
Jika ingin keluar mani ditahan dulu, sampai keduanya benar-benar siap,
terutama syahwat si istri.
3) Seusai setubuh
Menyuruh si istri bobo (tidur)
Disisi kanan suami, jadi anak laki-laki
Disisi kiri suami, jadi anak perempuan
Berdo`a
Jika suami hendak tidur
Basuhlah dzakarnya dahulu
Kemudian wudlu
Jika ingin mengulangi jima` lagi
Membasuh dzakar (hal ini jika keadaan malas wudlu atau mandi junub).
Kemudian jima’ lagi
CERAI / THOLAQ
Bercerai atau berpisah dengan istri adalah hal yang mubah namun yang
paling dibenci oleh Allah SWT.
• الطالق
1. صغرى
a. ( خلعtalak yang meminta istri dengan membayar sesuatu)
b. ( رجعىtalak yang masih ada kemungkinan rujuk kembali)
c. بائن
- ( صغرىtalak 1 dan 2)
- ( كبرىtalak 3)
2. كبرى
a. ظهار
b. األ
c. لعان
Talak 1 dan 2
- Orang yang talaq 1 atau 2 Boleh merujuk lagi ketika si mantan istri masih
iddah mekipun tanpa akad baru.
- Jika iddahnya sudah habis tetap masih boleh menikahinya dengan catatan
adanya akad baru.
Talak 3
- Tidak boleh merujuknya lagi meskipun dalam keadaan iddah.
- Tidak boleh menikahinya lagi kecuali dengan 5 syarat :
1. Masa iddah dari suami pertama sudah habis
2. Sudah menikah dengan laki-laki lain (suami kedua)
3. Suami kedua sudah menjima’nya
4. Suami kedua sudah menceraikannya
5. Masa iddah dari suami kedua sudah habis
Sumpah Ila’
Sumpah Ila’ adalah sumpahnya seorang suami pada istri untuk tidak
menyetubuinya selama empat bulan.
Sumpah Dhihar
Sumpah Dhihar adalah sumpahnya atau ikrarnya seorang suami yang
menyamakan istrinya seperti ibunya, semisal ucapan “ dek , , , engkau
seperti ibuku “.
Kaffarot Dhihar
1. Memerdekakan seorang budak yang mu`min
2. Puasa 2 bulan berturut-turut
3. Memberi makan 60 orang fakir miskin, setiap orang satu mud = 6 ons
Sumpah Li’an
Sumpah Li’an adalah sumpah yang dipergunakan untuk menguatkan
tuduhan zina, agar tidak di had atau sebagai penolak tuduhan tersebut
dengan tujuan menolak atau menerima laknat dari Allah. Menuduh zina atas
istrinya adalah salah satu dosa besar yang dimurkai oleh Allah SWT. Bagi
orang yang menuduh zina wajib mempunyai empat saksi yang adil atau
harus berani sumpah li’an sebagai penguat atas tuduhanya.
Lafadh Sumpah
Bagi orang yang menuduh zina yang tidak punya saksi minimal empat saksi
maka berani sumpah li’an. Diantara lafadh sumpah Li’an adalah :
- Demi Allah, Sesunguhnya istriku ini telah berbuat zina.
- Demi Allah, anak dalam kandungan istriku adalah hasil zina.
Salah satu lafadh tersebut diucapkan sebanyak empat kali kemudian yang
ke-5 kalinya ia harus mengucapkan :
“ jika aku berbohong maka laknat Allah akan menimpahku “
Begitupula bagi si istri yang dituduh zina ada kesempatan untuk menolak
tuduhan tersebut jika memang dia tidak merasa melakukan hal tersebut. Cara
menolak tuduhan tersebut adalah :
“Demi Allah, , , suamiku ini telah berbohong” sebanyak empat kali
kemudian yang ke-5 kalinya mengucapkan “jika aku bohong maka laknat
dan murka Allah akan menimpaku”
IDDAH
Definisi :
- Iddah adalah Masa penantian bagi suami untuk kembali kepada istrinya.
- Iddah adalah Masa penantian bagi istri untuk memastikan apakah ia hamil
atau tidak.
MEMBERI NAFAQOH
Sebab-sebab memberi Nafaqoh
a. Ada hubungan keluarga / family
b. Ada hubungan budak
c. Ada hubungan suami istri
Jika si Istri dari kalangan Istimewa semisal bangsawan, pejabat atau yang
sesderajatnya.
Maka wajib ember pelayanan istimewa
1. Pembantu
2. Makanan enak
3. Lauk enak
4. Pakaian mewah
Mengasuh Anak
Pihak yang berhak mengasuh anak jikalau masih belum pisah adalah wajib
bagi keduanya, akan tetapi jika udah cerai maka :
1. Kondisional yaitu anak bebas memilih antara ayah / ibu hal ini apabila
usianya di atas tamyiz (7 tahun)
2. Istri yang lebih berhak yaitu apabila usia anak dibawah 7 tahun
Warisan
Macam-macam ahli waris
A. Dari Golongan laki-laki
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari ayah laki-laki
3. Ayah
4. Kakek dan terus ke atas
5. Saudara laki-laki
6. Anaknya saudara laki-laki
7. Paman
8. Anaknya paman
9. Suami
10. Juragan yang memerdekan budak
E. Ahli Waris yang mendapat Ashobah ( yaitu bagian sisa yang dihasilkan
setelah pembagian )
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari jalur laki-laki
3. Ayah
4. Kakek dari jalur ayah
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki seayah
7. Anak saudara laki-laki sekandung (keponakan laki-laki dari jalur laki-
laki)
8. Anak saudara laki-laki seayah (keponakan laki-laki dari jalur seayah)
9. Paman sekandung (saudara ayah dan ibu)
10. Anak paman sekandung (misanan laki-laki jalur paman sekandung)
11. Anak paman seayah (misanan laki-laki jalur paman seayah)
12. ( المولى المعتقjuragan laki-laki yang dulu pernah memerdekakannya)
Bagian-bagian ayah
1. Asobah (jika tidak ada anak / cucunya mayit)
2. 1/6 (jika mayit punya anak / cucu laki-laki)
3. 1/6 + sisa (jika mayit punya anak / cucu perempuan)
Bagian-bagian suami
1. ½ (jika mayit tidak punya anak /cucu)
2. ¼ jika mayit mepunyai anak /cucu)
Bagian-bagian istri
1. ¼ (jika tidak bersama anak / cucu)
2. 1/8 (jika bersama anak / cucu)
Bagian-bagian ibu
1. 1/3 (jika mayit tidak punya anak /cucu dan saudara yang lebih dari 2)
2. 1/6 (jika mayit punya anak / cucu dan saudara yang lebih dari 2)
Bagian-bagian kakek
1. Asobah (jika bersama anak dan tidak ada ayah)
2. 1/6 (jika bersama anak / cucu laki-laki)
3. 1/6 ( باقjika mayit punya anak / cucu perempuan)
4. Makhjub (jika mayit mempunyai ayah)
Bagian-bagian nenek
1. 1/6 (jika tidak mempunyai ibu)
2. Makhjub ( jika bersama ibu)
Wasiat
Wasiat adalah pesan dari mayit nsebelum meninggal yang tidak boleh lebih
dari 1/3 dan harus dilakukan
Syarat-syarat wasiat :
1. ( موصىorang yang berwasiat)
2. ( موصى لهyang diwasiati )
3. ( موصى بهbarang / sesuatu yang di wasiatkan)
Jumlah Wasiat
- Kurang dari 1/3 (boleh)
- Jika Lebih dari 1/3 maka ditafsil :
o Tetap boleh dengan kesepakatan ahli waris
o tidak boleh secara mutlaq jika ahli waris tidak setuju
o tetap boleh tapi hanya diambil 1/3 nya saja
- Catatan :
Tidak boleh wasiat pada ahli waris sendiri (terkecuali ahli waris yang lain
memperbolehkannya)
Tiga Hal Yang Baik Bagi Wanita Yang Jelek Bagi Laki-Laki
1. Sifat pelit
2. Sombong
3. Takut
Rosululah SAW bersabda : jika seorang wanita sholat lima waktu secara
lengkap, puasa romadlon beres, ta’at kepada suami dan bias menjaga
farjinya maka ia disuruh masuk surge lewat pintu manapun ia mau.