Labsheet Praktikum Mikrokontroller 2 CVAVR Ok REV
Labsheet Praktikum Mikrokontroller 2 CVAVR Ok REV
A. Teori Singkat
Pada pembahasan bahasa C pada labsheet ini tidak mungkin dilakukan secara
terperinci, dan hanya akan dijelaskan secara garis besar saja. Contoh-contoh nantinya akan
langsung dipraktikkan untuk memprogram mikrokontroller. Meskipun anda belum menguasai
pemrograman C, anda tidak perlu khawatir karena untuk memprogram mikrokontroller
dengan bahasa C sangat mudah dilakukan. Struktur penulisan bahasa C secara umum terdiri
atas empat blok, yaitu;
1. Header
2. Deklarasi konstanta global dan atau variabel
3. Fungsi dan atau prosedur (bias di bawah program utama)
4. Program utama
Secara umum, pemrograman C paling sederhana dilakukan dengan hanya menuliskan
program utamanya saja, yaitu:
/*Program utama */
void main (void);
while (1)
{
…
};
}
1. Header
Header berisi include file (.hex), yaitu library (pustaka) yang akan digunakan dalam
pemrograman. Perhatikan contoh dibawah ini:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 2 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
#incude <stdio.h>
…
2. Tipe Data
Berikut ini adalah tabel tipe-tipe variabel data yang dapat digunakan di compiler
Code Vision AVR:
Tabel 1. Tipe-tipe variabel data compiler Code Vision AVR
Khusus untuk tipe data bit hanya bisa dideklarasikan untuk variabel global.
3. Konstanta
Penulisan konstanta adalah sebagai berikut:
Integer atau long integer dapat ditulis dengan format decimal (contoh 1234), biner
dengan awalan 0b (contoh 0b101001), heksadesimal dengan awalan 0x (contoh 0xff) atau
octal dengan awalan 0 (contoh 0777).
Unsigned integer ditulis dengan diakhiri U (contoh 10000U).
Long integer ditulis dengan diakhiri L (contoh 99L).
Unsigned long integer ditulis dengan diakhiri UL (contoh 99UL).
Floating poin ditulis dengan diakhiri F (contoh 1.234F).
Karakter konstanta harus ditulis dalam tanda kutip (contoh ‘a’), sedangkan konstanta
string harus dalam tanda kutip dua (contoh “Saya Belajar C”).
5. Komentar
Komentar diawali dengan tanda ’/*’ dan diakhiri dengan ‘*/’. Perhatikan contoh dibawah:
/* ini komentar */
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 3 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
/* ini komentar
Multi baris */
Sedangkan komentar satu baris bisa dengan tanda ‘//’ sebagaimana contoh dibawah ini.
6. Reserved Keywords
Berikut ini adalah daftar kata baku yang tidak bias dipakai (reserfed keywords) unutk
label, identifikasa atau variabel.
7. Operator
Suatu intruksi pasti mengandung operator dan operand. Operand adalah variabel atau
konstanta yang merupakan bagian pernyataan sedangkan operator adalah suatu simbol yang
menyatakan operasi mana yang akan dilakukun oleh operand tersebut. Contoh:
c= a+b;
Ada tiga operand (a, b dan c) dan dua operator (= dan +). Operator dalam C dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. unary
operator yang beroperasi pada satu operand, misal: -n
b. binary
operator yang beroperasi pada dua operand, misal: a-n
c. ternary
operator memerlukan tiga autu lebih operand, misal: a = (b*c) + d
8. Aritmatika
/ c=a/b pembagian
n=n/2
% Sisa = a % b Menghasilkan sisa dari pembagi. a dan b bilangan bulat
= a= b Pemberian nilai
+= A += 2 Penambahan suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada
sebelumnya. Sama dengan a = a + 2
-= A -= 2 Pengurangan suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada
sebelumnya. Sama dengan a = a - 2
*= A *= 2 Pengalian suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada
sebelumnya.nSama dengan a = a * 2
/= a /= 2 Pembagian suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada
sebelumnya.mSama dengan a = a / 2
%= A %= 2 Sisa dari suatu nilai pada suatu variabel yang sudah ada
sebelumnya yang dibagi oleh nilai atau variable lainnya.
Sama dengan a = a % 2
* *pointer Menunjukkan isi dari pointer
9. Logika
Tabel 3. Simbol dan Pembanding
Simbol Contoh Logika pembanding
== If (a= = b) Logika sama dengan, digunakan untuk pembanding.
Menghasilkan nilai true jika a=b
!= If (a != b) Tidak sama dengan. Menghasilkan nilai true jika a ≠ b.
< If (a < b) Logika lebih kecil dari. Menghasilkan nilai true jika a <
b.
<= If (a <= b) Logika lebih kecil sama dengan dari. Menghasilkan nilai
true jika a ≤ b.
> If (a > b) Logika lebih besar dari. Menghasilkan nilai true jika a >
b.
>= If (a >= b) Logika lebih beser sama dengan dari. Menghasilkan nilai
true jika a ≥ b.
! If (!a) NOT
&& If (a = = b && AND
a= = c)
|| If (a = = b | | a = OR
=c)
11. Percabangan
if – then
bentuk umum dari percabangan ini adalah:
if (kondisi) {
// pernyataan
};
Artinya adalah pernyataan akan dijalankan jika kondisi terpenuhi. Perhatikan contoh
dibawah ini:
if (a<0x50) {
PORTC=0x55;
};
Dalam contoh ini PORTC akan dikirim data 0x55 (ingat mode heksa) jika nilai a
lebih kecil dari 0x50.
if – then – else
bentuk umum dari percabangan ini adalah:
if (kondisi)
{
// pernyataan a
}
else
{
// pernyataan b
};
Artinya adalah pernyataanya akan dijalankan jika kondisi terpenuhi dan pernyataan b
akan dijalankan jika kondisi tidak terpenuhi. Perhatikan contoh dibawah ini:
if (a<0x50)
{
PORTC=0x55;
}
else
{
PORTC=0xAA;
};
PORTC akan dikirim data 0x55 jika a lebih kecil dari 0x50 dan PORTC akan dikirim
data 0xAA jika a ≥0x50.
switch – case
Pernyataan switch – case digunakan jika terjadi banyak percabangan. Struktur
penulisan pernyataan ini adalah sebagai berikut:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 6 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
…..
switch (ekspresi)
{
pernyataan1
`break;
case konstanta2:
pernyataan2
break;
……
case konstantaN:
pernyataanN
break;
}
…….
PORTC akan dikirim data 0x01 jika nilai a=1, PORTC akan dikirim data 0x02 jika
nilai a=2 dan PORTC akan dikirim data 0x04 jika nilai a=3.
switch (ekspresi)
{
case konstanta1
break;
case konstanta2:
pernyataan2
break;
….
case konstantaN:
pernyataanN
break;
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 7 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
default:
Pernyataan-pernyataan;
}
……
switch (a) {
case 1 :
PORTC=0x01;
break;
case 2 :
PORTC=0x02;
break;
case 3 :
PORTC=0x04;
break;
default:
PORTC=0XFF;
}
…..
PORTC akan dikirim data 0x01 jika nilai a=1, PORTC akan dikirim data 0x02 jika
nilai a=2 dan PORTC akan dikirim data 0x04 jika nilai a=3 dan jika kondisi case tidak
sesuai dengan ekspresi maka pernyataan di default akan dijalankan.
Perulangan for
Pernyataan for akan melakukan perulangan berapa kali sesuai yang diinginkan.
Struktur penulisan perulangan for adalah sebagai berikut:
….
For (mulai ; kondisi ; penambahan atau pengurangan)
{
Pernyataan-pernyataan;
};
Mulai adalah pemberian nilai awal, kemudian kondisi adalah pengondisi dalam for
yaitu jika kondisi bernilai true maka pernyataan dalam for akan dijalankan. Penambahan
atau pengurangan adalah penambahan atau pengurangan terhadap nilai awal. Perhatikan
contoh dibawah:
…..
a=1;
for (i=1; i<50; i++)
{
a=a*2;
PORTC=a;
};
…..
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 8 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
Contoh program di atas akan melakukuan perulangan 40 kali, yaitu dari 1 hingga 50
dengan penambahan 1 (i++, lihat operator aritmatik). Hasilnya PORTC akan dikirim data
1, kemudian data 2,4,8, …..
while
Bentuk dari perulangan while adalah sebagai berikut:
while (kondisi)
{
pernyataan-pernyataan;
}
do – while
Bentuk perulangan ini kebalikan dari while – do, yaitu pernyataan dilakukan terlebih
dahulu kemudian diuji kondisinya
do
{
pernyataan-pernyataan;
} while (kondisi);
…..
i=1;
a=1;
do
{
a=a*2;
PORTC=a;;
i++ ;
}
while (i<50);
……
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 9 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
14. Prosedur
Prosedur adalah suatu kumpulan instruksi untuk mengerjakan suatu keperluan tertentu
tanpa mengembalikan suatu nilai.
…..
void nama_prosedur (parameter1, parameter2,……parameterN)
{
}
…..
…..
void delay(unsigned char i)
{
while (i--) {
/* penulisan untuk bahasa assembly*/
/*akan dibahas tersendiri */
#asm
nop
nop
#endasm
};
}
…..
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 10 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
15. Fungsi
Fungsi adalah suatu kumpulan instruksi untuk mengerjakan suatu keperluan tertentu
dengan hasil akhir pengembalian nilai dari keperluan tersebut.
…..
Type data nama_fungsi (parameter1, parameter2, ….parameterN)
{
Pernyataan-pernyataan;
return variable_hasil;
}
….
…..
int luas(int pj, int lb)
{
luas = pj*lb;
return luas;
}
….
Pemanggilan prosedur atau fungsi dilakukan dengan langsung menuliskan prosedur atau
fungsinya. Perhatikan contoh dibawah:
….
delay(150); // cara memanggil prosedur
dt = luas (5,10); // cara menggunakan fungsi
}
…..
Atau jika hanya beberapa instruksi maka kita bisa melakukannya dengan cara:
….
#asm(“nop\nop\nop”)
….
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 11 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
B. Rangkaian
-
C. Program
Program 1
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
int i;
DDRC=0xFF;
PORTC=0x00;
while (1)
{
for(i=1;i<=8;i++)
{
PORTC=out1;
delay_ms(200);
out1<<=1;
}
out1=0x01;
};
}
Program 2
#include <mega16.h>
// Declare your global variables here
void main(void)
{
PORTB=0xFF;
DDRB=0xFF;
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
while (1)
{
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LABSHEET PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER
No. : ST/EKA/ EKA263/02 Revisi : 01 Kamis 010218 Hal. 12 dari 12 hal.
Sem.:Genap Codevision AVR 4 x 50 menit
if(PINB.0==0) {PORTC=0x01;}
if(PINB.1==0) {PORTC=0x02;}
if(PINB.2==0) {PORTC=0x04;}
if(PINB.3==0) {PORTC=0x08;}
if(PINB.4==0) {PORTC=0x10; }
if(PINB.5==0) {PORTC=0x20;}
if(PINB.6==0) {PORTC=0x40;}
if(PINB.7==0) {PORTC=0x80;}
else {}
};
}
D. Tugas
1. Tulislah program 1 dan program 2 dengan CVAVR
2. Lakukan konversi menjadi file yang berextensi .c menjadi berextensi .COF dan .HEX
yang siap dimasukan ke dalam mikrokontroller
3. Masukan file yang berextensi COF atau HEX ke dalam mikrokontroller ATMEGA16,
yang telah digambar pada labsheet 1, pertemuan sebelumnya
4. Lakukan penekanan Tombol PLAY pada proteus amati apa yang terjadi
5. Buatlah program yang sama untuk mikrokontroller ATMEGA32