Anda di halaman 1dari 3

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN CAIRAN SEREBROSPINALIS

A. Pengertian
Liquor Cerebrospinalis adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf pusat. Fungsinya
adalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur komposisi ion, membawa
keluar metabolit-metabolit (karena otak tidak mempunyai pembuluh limpe) dan
memberikan perlindungan terhadap tekanan.

B. Tujuan
Pemeriksaan LCS ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak maupun
sumsum tulang, meningitis, tumor, abses, enchefilitis maupun infeksi virus pada daerah
tersebut.

C. Indikasi
1. Mengambil bahan pemeriksaan CSF untuk diagnostik dan persiapan pemeriksaan
pasien yang dicurigai mengalami meningitis, encepahilitis atau tumor malignan
2. Untuk mengidentifikasi adanya darah dalam CSF akibat trauma atau dicurigai
adanya perdarahan subarachnoid
3. Untuk memasukan cairan opaq ke dalam ruang subarakhnoid
4. Untuk mengidentifikan dan tekanan intrakarnial /intraspinal intrakarnial/ intraspinal,
untuk memasukan obat intratekal seperti terapi antibiotik atau obat sitotoksik

D. Kontra indikasi
1. Infeksi dekat tempat penusukan. Kontaminasi dari infeksi akan menyebabkan
meningitis.
2. Pasien dengan peningkatan tekanan intra kranial. Herniasi serebral atau herniasi
serebral.
3. Pasien yang mengalami penyakit sendi-sendi vertebra degeneratif. Hal ini akan sulit
untuk penusukan jarum ke ruang interspinal.

E. Persiapan
Persiapan alat
1. Troleey berisi :
a. Kassa steril
b. Kapas steril
c. Sarung tangan steril
d. Baju steril
e. Jarum punksi ukuran 19, 20, 22,23 G.
f. Manometer spinal
g. Masker dan pelindung mata
h. Alkohol dalam lauran antiseptic untuk membersihkan kulit.
i. Spuit dan jarum untuk memberikan obat anestesi local
j. Obat anestesi loka (lidokian 1% 2 x ml), tanpa epinefrin.
k. Tempat penampung csf steril x 3 (untuk bakteriologi, sitologi dan biokimia).
l. Plester
m. Depper
2. Jam yang ada penunjuk detiknya
3. Tempat sampah
Persiapan pasien
1. Penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan dan
penandatanganan informed consent
2. Mengantarkan pasien ke ruang pemeriksaan
3. Pasien diposisikan tidur lateral pada ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke
abdomen. Bila pasiennya obesitas, bisa mengambil posisi duduk di atas kursi, dengan
kursi dibalikan dan kepala disandarkan pada tempat sandarannya

F. Prosedur pengambilan cairan serebrospinalis


1. Perawat dan dokter cuci tangan
2. Paparkan daerah lumbal
3. Pasien diposisikan di ujung, samping tempat tidur atau meja pemeriksaan dengan
bokong menghadap ke dokter, paha dan tungkai difleksikan semaksimal mungkin
meningkatkan rongga antara prosesus spina vertebra, untuk mempercepat masuknya
jarum ke ruang subarakhnoid
4. Bantal kecil ditempatkan di bawah kepala pasien untuk mempertahankan spina dalam
posisi lurus; mungkin juga bantal kecil ditempatkan diantara tungkai untuk mencegah
tungkai atas berputar ke depan
5. Perawat membantu pasien mempertahankan kepala pasien untuk menghindari
pergerakan yang tiba-tiba, karena akan menyebabkan trauma
6. Pasien dianjurkan untuk relaks dan diinstruksikan bernafas secara normal, karena
hiperventilasi akan menurunkan meningginya tekanan
7. Perawat menggambarkan prosedur step demi step kepada pasien selama proses
berlangsung
8. Dokter menggunakan sarung tangan steril
9. Dokter membersihkan tempat penusukan dengan larutan antiseptik
10. Anestesi lokal disuntikan ke tempat tempat penusukan dan jarum spinal dimasukan ke
ruang subarakhnoid melalui interspace lumbal ketiga dan keempat atau kelima
11. Spesimen CSF dikeluarkan dan biasanya ditampung dalam tiga ples, diberi label,
kemudian jarum dicabut
12. Kassa ditempelkan pada tempat penusukan
13. Anjurkan pasien berbaring terlentang selama 2 – 3 jam untuk memisahkan kelurusan
bekas jarum puncture dural dan arakhnoid di lapisan otak, untuk mengurangi
kebocoran CSF.
14. Monitor pasien untuk komplikasi lumbar puncture dan memberi tahu dokter bila
terjadi komplikasi.
15. Anjurkan meningkatktan intake cairan untuk mengurangi risiko headache post-
prosedur
16. Rapikan pasien dan alat-alat
17. Perawat dan dokter cuci tangan
18. Ples-ples CSF dikirim ke laboratorium dengan segera
LEMBAR OBSERVASI
PERSIAPAN PEMERIKSAAN CAIRAN SEREBROSPINALIS

Petunjuk :
1. Lakukan observasi pada persiapan pasien untuk pemeriksaan Cairan Serebrospinalis
2. Beri tanda contreng (√) pada item yang diobservasi
3. Beri catatan pada hasil observasi saudara

No Item yang diobservasi Tanggal observasi Keterangan

1 Perawat mempersiapkan alat yang


diperlukan untuk pengambilan cairan
serebrospinalis
2 Penjelasan kepada pasien dan keluarga
mengenai prosedur yang akan dilakukan
dan penandatanganan informed consent
3 Mengantarkan pasien ke ruang
pemeriksaan
4 Pasien diposisikan tidur lateral pada
ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke
abdomen. Bila pasiennya obesitas, bisa
mengambil posisi duduk di atas kursi,
dengan kursi dibalikan dan kepala
disandarkan pada tempat sandarannya
5 Perawat cuci tangan
6 Perawat mendampingi pasien selama
pengambilan cairan serebrospinalis
7 Perawat menganjurkan pasien berbaring
terlentang selama 2 – 3 jam paska
pengambilan cairan serebrospinalis untuk
memisahkan kelurusan bekas jarum
puncture dural dan arakhnoid di lapisan
otak, untuk mengurangi kebocoran CSF
8 Monitor pasien untuk komplikasi lumbar
puncture dan memberi tahu dokter bila
terjadi komplikasi
9 Perawat menganjurkan meningkatan
intake cairan untuk mengurangi risiko
headache post-prosedur

10 Perawat merapihkan pasien dan alat-alat


11 Perawat mencuci tangan

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai