1. Perkembangan fisik. Pada fase dewasa awal adalah puncak perkembangan fisik dan juga
penurunan perkembangan individu secara fisik.
2. Perkembangan seksualitas. Terjadi sikap dan prilaku seksual secara heteroseksual dan
homoseksual.
3. Perkembangan kogitif. Menggambarkan efisiensi dalam memperoleh informasi yang baru,
berubah dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan itu (Schaise, 1997).
4. Perkembangan karir. Suatu individu ketika memulai dunia kerja yang baru harus menyesuaikan
diri dengan peran yang baru dan memenuhi tuntutan karir (Heise, 1991 ; Smither, 1998).
5. Perkembangan sosio-emosional. Menggambarkan hubungan sosial individu dengan
lingkungannya yang terdiri dari 3 fase yaitu fase pertama (menjadi dewasa dan hidup mandiri),
fase kedua (pasangan baru yang membentuk keluarga baru (Goldrick, 1989)), dan fase ketiga
(menjadi keluarga sebagai orang tua dan memiliki anak).
Setiap kebudayaan memuat pembedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa
secara resmi. Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang paling lama dalam rentang hidup.
Selama masa yang panjang ini, perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang
dapat diramalkan yang menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri, tekanan-tekanan, serta
harapan-harapan. Saat terjadinya peubahan-perubahan fisik dan psikis tertentu, masa dewasa
biasanya dibagi menjadi tiga periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut,[3], yaitu:
Fsikis : fungsi organ-organ berjalan dengan sempurna dan mengalami masa produktifitas
yang tinggi
Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat
menggunakan kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luas.
Fungsi psikomotorik :Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara maksimal,
biasanya atlit yang berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau klimaknya pada usia
dewasa muda.
Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta mudah
berkomunikasi dengan orang lain.
Intelegensi : Kemampuan berfikir lebih realistis dan berfikir jauh kedepan, strategis dan
selalu bersemangat untuk berwawasan luas.
Emosional : stabilitas emosi masih mengalami naik turun, namun tetap terkontrol dan
cendrung mengarah ketitik ketitik keseimbangan dan bisa mnerima tanggung jawab.
Kepribadian
Sosial : Masa dewasa dini biasanya akan lebih supel dalam berteman namun kondisi
mereka seringkali mengubah cara berteman kerah kelompok-kelompok.
Moralitas dan keagamaan : masa dewasa dini selalu memiliki keinginan untuk bisa
mengikuti nilai-nilai adapt istiadat yang berlaku, begitu pula dengan nilai keagamaan yang
memiliki tempat tersendiri dihati orang dewasa, namun seringkali dewasa muda belum bisa
mengikuti nilai-nilai tersebut secara sempurna.
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada
akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun
biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh penurunan daya ingat. Usia
madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut
dibagi dalam dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia sekitar 35-50 tahun, dan (2) Usia
madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis
menjadi lebih kelihatan. Ciri- ciri dari masa dewasa madya yaitu:
Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang baik, tetapi diakhir usia dewasa madya
kecepatan respon mengalami penurunan.
Fungsi psikomotorik :
Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan kaki mulai
mengalami keterbatasan.
Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa
Sosial : Masa dewasa madya awal biasanya lebih giat bermasyarakat dan mengenal
tetangga.
Moralitas dan keagamaan : sangat menghargai adat istiadat dan daya tarik kearah religi
mulai terlihat apalagi diusia madya akhir.
Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek tersebut
menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan penyesuaian diri secara baik atau
buruk. Akan tetapi, ciri-ciri usia lanjut cendrung menuju dan membawa penyesuaian diri yang
buruk daripada yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Ciri-ciri usia lanjut
yaitu:
Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa penuaan fisik lebih cepat dibandingkan dengan
penuaan mental, walaupun hal yang sebaliknya juga kadang-kadang terjadi, terutama apabila
seseorang sangat memikirkan proses ketuannya dan membiarkan saja penuaan mentalnya
terjadnya terjadi apabila tanda-tanda pertama ketuaan fisik tampak.
Perubahanfungsi inderawi
Terjadi perubahan umum fungsi inderawi pada usia lanjut, mulai dari terjadi kemunduran
atau berkurang fungsinya, hingga kehilangan fungsi inderawi, yaitu: indra penglihatan, indera
pendengaran, indera perasa, indera penciuman, indra perabaan dan indera sensitivitas terhadap rasa
sakit.
- kelenturan otot-otot tangan bagian depan dan otot-otot yang menopang tegaknya tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
psikologi perkembangan fase dewasa yaitu salah satu bidang psikolog yang memfokuskan
pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan pada fase dewasa.
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru
dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-
40 thn.
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada
akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental.
Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek tersebut
menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan penyesuaian diri secara baik atau
buruk.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi kami penulis. Kritik dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan
makalah saya. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., kekhilafan dan kekurangan milik
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Dr.H. Syamsu Yusuf, LN.,m.,pd. Pengantar Psikologi. FIP UPI: 2002. h.1-2
[2]
Prof.dr.M. Djawad Dahlan, Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Rosda: 2001, h.3-4.
[3]
Ibid.hal 5
[4]
Dra.Wiji Hidayati, M. Ag. Psikologi Perkembangan. (Yogyakarta: TERAS, 2008)hal. 152-159
[5]
Prof.DR. Zakiah Daradjat. Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: Bulan Bintang, 1996). Hal 136- 164