Makalah Sumber Daya Manusia
Makalah Sumber Daya Manusia
PENDAHULUAN
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau
secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat
materi yang tersedia dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak
sedikitnya jumlah penduduk serta unsur-unsur yang berkaitan dengan jumlah dalam batas
tertentu merupakan potensi dalam bidang pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang
banyak merupakan sumber daya manusia untuk melakukan pembangunan.
Bangsa yang sedang membangun melalui pembangunan nasional yang berusaha
meningkatkan hasilnya di segala bidang kehidupan. Pembangunan nasional akan lebih
bermakna sejauh pembangunan itu mampu mewujudkan tujuan hakiki kebudayaan. Sumber
daya manusia sebagai pendukung pembangunan adalah perilaku produktif dari manusia
dalam bentuk tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang kondusif bagi terjadinya
perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi hari depan dan
perubahan dalam arti pembaharuan.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Oleh
karena itu dalam melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui
keadaan sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Semakin lengkap dan tepat data
mengenai sumber daya manusia yang tersedia, semakin mudah dan tepat pula perencanaan
pembangunan yang di buat.
Menurut GBHN, penduduk Indonesia, salah satu modal dasar pembangunan. Jumlah
penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi (tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi)
akan menjadi modal pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu,
kebijakan dalam bidang kependudukan perlu diarahkan untuk mencapai jumlah penduduk
yang menguntungkan serta kualitas tertentu yang diharapkan dapat mencapai sasaran
pembangunan tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan perekonomian.
Dalam artian bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut ada hal yang
penting yang menyangkut kondisi sumber daya manusia Indonesia, yaitu :
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang, sementara
jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang, dan ada sekitar 5,06 juta
orang penganggur terbuka (open unemployment).Angka ini meningkat terus selama krisis
ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja ada yang masih relatif rendah. Struktur
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2%.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan
tinggi. Sementara di sisi lain, jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat.
Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi menimbulkan dampak semakin
banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia'
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi
ikut bertanggung jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan
tinggi, karena ketidakmampuannya menciptakan iklim pendidikan yang mendukung
kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah sumber daya manusia ini menyebabkan proses pembangunan yang berjalan
selama ini kurang di dukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya
keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam intensif (hutan
dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan
demikian bukan berasal dari kemampuan produktivitas sumber daya manusia yang tinggi.
Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti
kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam
menghadapi persaingan ekonomi. Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa
Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pad masa lalu.
Rendahnya alokasi APDN untuk sektor pendidikan pada serius dari pemerintah pusat
terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM). Padahal sudah saatnya perbaikan
baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan
kekuatan asing. Tapi sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat
memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki dengan kemampuan SDM yang tinggi
sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam
setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang
dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas
penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan
tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Tiga faktor utama penentu HDI ( Human Development Indeks ) yang dikembangkan
UNDP adalah :
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Ekonomi
Pengembangan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan
orang baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan segala
kedudukannya. Hal ini berarti bahwa usaha itu tidak terbatas pada pembinaan kemampuan
fisik melainkan juga kemampuan mental sebagai pendukung suatu kebudayaan. Dengan
demikian maka pengembangan sumber daya manusia itu harus dapat mempersiapkan
keterampilan jasmaniah seseorang agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta
tanggungannya.
SARAN
Dalam proses pembangunan, manusia secara individual menempati posisi sentral, karena
manusia bukan hanya sebagai subyek pendukung melainkan juga mencipta dan tujuan
pembangunan. Dalam proses pembangunan, manusia merupakan sumber daya yang
berperan sebagai unsur pendukung utama disamping sumber daya alam dan teknologi, oleh
karena itu hendaknya kualitas sumber daya manusia perlu di tingkatkatkan sehingga dapat
mengelola potensi-potensi yang disediakan oleh alam tanpa bantuan pihak asing dan dapat
memperlancar pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
- Kadir, Mardjan dan Umar Ma'sum. Pendidikan Di Negara Sedang Berkembang . 1982.
Surabaya:Usaha Nasional.
- Masruri, Muhsinatun Siasah,dkk. Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup.
2002. Yogyakarta: UPT MKU UNY
- Sandi, I Made. Geografi Regional Republik Indonesia. 1985. Jakarta:Jurusan Geografi
FMIPA UI
- Soerjani, Moh,dkk. Lingkungan Sumber Daya Alam Dan Kependudukan Dalam
Pembangunan. 1987. Jakarta:UI-PRESS.
- Wahono,dkk. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
1995. Semarang:Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan