ASIMETRIS
ASIMETRIS
TEKNOLOGI JEMBATAN
UNTUK DESA ASIMETRIS ( JUDESA )
Aspek Perencanaan
3. PANJANG BENTANG
Dalam menentukan lokasi tepat dari rencana konstruksi JUDESA, maka harus
mempertimbangkan panjang bentang terpendek yang mungkin dari jembatan. Hal ini
perlu dioptimasi dengan kelandaian dan kenyamanan akses pengguna jembatan. JUDESA
yang telah didesain secara tipikal dapat mengakomodasi kebutuhan panjang bentang
jembatan dengan batasan bentang 30 m hingga mencapai 120 meter
4. RESIKO GERUSAN
Untuk menghindari resiko gerusan pada bagian bangunan bawah jembatan yang dapat
menyebabkan keruntuhan jembatan, maka lokasi JUDESA harus berada pada bagian lurus
dari sungai atau arus, jauh dari cekungan tempat erosi atau gerusan dapat terjadi.
TEKNOLOGI JEMBATAN
UNTUK DESA ASIMETRIS ( JUDESA )
Aspek Perencanaan
Teknis Konstruksi
2. Jarak bebas
Jarak bebas yang dianjurkan untuk penentuan elevasi lantai jembatan untuk daerah datar
adalah minimum 1 m, untuk daerah perbukitan dengan kelandaian curam, jarak bebas
minimum 5m.
3. Tinggi Banjir
Tinggi banjir rata-rata di lokasi rencana jembatan dapat diamati dengan:
observasi tempat yang tertandai oleh material yang tertahan pada tumbuhan, jenis arus,
endapan pasir/tanah
Diskusi dengan masyarakat setempat;
Data muka air banjir tertinggi
TEKNOLOGI JEMBATAN
UNTUK DESA ASIMETRIS ( JUDESA )
Teknis Konstruksi