Anda di halaman 1dari 6

187

NATURAL B, Vol. 3, No. 2, Oktober 2015

Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup


Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa
Kuni Nadliroh1)*, Chomsin S. Widodo2), Didik R. Santoso2)

1)
Program Studi Magister Ilmu Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
2)
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya

Diterima 29 Januari 2015, direvisi 28 April 2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gelombang bunyi terhadap buka tutup
stomata tanaman padi melalui teknologi sonic bloom, frekuensi yang tepat digunakan untuk tanaman padi,
serta membantu intensifikasi pertanian.Penelitian ini dilakukan terhadap padi jenis logawa, dimana
tanaman padi yang digunakan adalah tanaman padi siap tanam.Tanaman padi siap tanam diberi
perlakuan tanpa gelombang, 10 Hz, 4 kHz, 7 kHz, 30 kHz. Parameter yang diamati adalah lebar stomata
tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman padi mempunyai lebar stomata paling besar
terjadi ketika tanaman diberikan gelombang bunyi dengan frekuensi 4 kHz, dengan pemberian gelombang
pada jam 06.00 - 09.00.

Kata kunci : sonic bloom, lebar stomata, intensifikasi

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of sound waves to open the closed stomata rice plants in
sonic bloom technology, the frequency used for rice crops, as well as help the intensification of agriculture.
This study was conducted on rice types Logawa, where rice plants used are rice plants ready for planting.
Ready for planting rice plants treated without wave, 10 Hz, 4 kHz, 7 kHz, 30kHz. Parameters measured
were wide rice plant stomata. The results showed that the rice plants have stomata greatest width occurs
when the plant is given 4 kHz frequency sound waves, the waves at 06.00 - 09.00.

Keywords : sonic bloom, width stomata, intensification

pertumbuhan tanaman, serta asam amino dan


PENDAHULUAN berbagai trace mineral seperti Ca, K, Mg, dan
Zn [3]. Gelombang bunyi pada frekuensi 3,5
Daun merupakan bagian dari tumbuhan kHz - 5 kHz mampu merangsang terbukanya
yang sangat berperan dalam hal pengadaan stomata (mulut daun) sehingga meningkatkan
makanan untuk seluruh bagian tumbuhan. Pada laju fotosintesis yang akan berpengaruh
daun terdapat stomata yang merupakan tempat terhadap pertumbuhan tanaman [1]. Teknik ini
masuknya CO2 sebagai bahan untuk terbukti telah mampu meningkatkan
fotosintesis. Terdapat salah satu teknologi yang pertumbuhan pada kentang, bawang merah di
bisa digunakan untuk membuka stomata lebih brebes Jawa Tengah, dengan frekuensi yang
lebar dari ukuran stomata biasanya yaitu 10 μm digunakan 3,5 kHz - 5 kHz, pemberian
– 20 μm sehingga CO2 yang masuk ke daun frekuensi diberikan dua kali pada pagi pukul
sebagai bahan untuk fotosintesis lebih banyak. 04.30 sampai pukul 09.00 sedangkan pada sore
Nutrisi sonic bloom terbuat dari bahan dasar hari diberikan pada pukul 16.00-20.00,
rumput laut, dan mengandung asam giberelat perlakuan tersebut memberikan dampak yang
(gibberelic acid) yang mempercepat positif yaitu peningkatan hasil panen sebesar
--------------------- 23% (Yulianto, 2008) [7]. Sedangkan pada
*Corresponding author: tanaman padi, sonic bloom mampu
E-mail: mbahcempu@yahoo.com meningkatkan hasil panen sampai 19,9% [8].
188 Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa

Teknologi sonic bloom ini juga mampu frekuensi 4 kHz, frekkuensi diberikan mulai
meningkatkan produksi cabai merah. Hasil pukul 06.00 kemudian pada pukul 09.00
cabai merah dengan perlakuan sonic bloom dilakukan pengambilan data lebar stomata
mencapai 11,92 ton tiap hektarnya, sedangkan sebagai data pertama, selanjutnya sampel tetap
pada umumnya tiap hektar cabai petani hanya diberi perlakuan yang sama sampai pukul 12.00
bisa panen 8,36 ton, sehingga dari sini dapat dan data lebar stomata diambil kembali,
dilihat bahwa peningkatan hasil panen cabai demikian untuk tiga jam setelah setelah jam
dengan sonic bloom mencapai 42,6% [7]. 12.00 yaitu pukul 15.00 dan pukul 18.00 juga
Mengingat akan pentingnya tanaman padi dilakukan pengambilan data, sehingga terdapat
sebagai makanan pokok maka akan dilakukan empat data pada satu frekuensi dan pada hari
penelitian mengenai respon buka tutup stomata yang sama. Lebar stomata yang di dapatkan di
jika tanaman padi tersebut ditambahkan rata-rata dan di buat grafik perbandingan antara
gelombang bunyi. Menurut penelitian di atas lebar stomata dengan frekuensi. Setelah data
gelombang bunyi yang pernah diteliti adalah lebar stomata didapatkan maka daun tersebut
gelombang bunyi audiosonik dan ultrasonik, diuji kandungan kaliumnya
pada penelitian ini akan ditambahkan frekuensi
infrasonik, sehingga penelitian ini
menggunakan frekuensi infrasonik, audiosonik
dan ultrasonik pada range frekuensi tertentu,
serta akan dilakukan uji kalium sehingga dapat
dipastikan yang menyebabkan stomata
membuka lebih lebar adalah mineral tambahan
yang dilakukan dengan sonic bloom. Penelitian
ini diambil dua masalah yaitu apakah Gambar 1 Sketsa Alat Penelitian (Keterangan: 1=
pemberian frekuensi suara terhadap tanaman Generator, 2= Sterofoam, 3= Sampel, 4=
padi berpengaruh terhadap respon buka tutup Speaker)
stomata dan pada range frekuensi berapakah
gelombang mampu membuka stomata tanaman
padi lebih lebar. Penelitian ini dibatasi hanya HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan 5 frekuensi yaitu 0 kHz, 0,01 kHz, 4
kHz, 7 kHz, dan 30 kHz. Gambar 2 merupakan gambar stomata daun
yang diambil pada frekuensi 4 kHz pada pukul
09.00, pada gambar tersebut terdapat beberapa
METODE PENELITIAN stomata yang diukur, dari beberapa stomata
tersebut dipilih lima stomata yang paling lebar.
Penelitian ini dilaksanakan di BPTP Lima stomata yang paling lebar tersebt dirata-
MALANG Jawa Timur pada bulan Mei-Juni rata yang kemudian akan digunakan untuk
2014.NPeralatan dan bahan yang digunakan menganalisa perubahan stomata terhadap
adalah sterofom ukuran 50 cm × 20 cm sebagai frekuensi yang diberikan kepada tanaman
ruang hampa, generator, gunting, mikrospkop, sampel
mika transparan, selotip, preparat, bibit padi,
air, nutrisi sonic bloom, polybag, tanah sawah.
Persiapan sampel dilakukan dengan persemaian
padi pada tanah yang telah digemburkan,
setelah tanaman padi berumur 21 hari maka
tanaman padi siap digunakan sebagai sampel,
Pada Gambar 1 merupakan sketsa alat yang
dipergunakan dalam penilitian.
Pengamatan dilakukan terhadap lebar
stomata dengan sistem selotip [2], dimana
pengukuran lebar stomata diulang sebanyak
empat kali pengulangan. Pengambilan data Gambar 2 Stomata Frekuensi 4 kHz Hari ke-3 pada Jam
dilakukan setiap tiga jam. Misalnya untuk 09.00
Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa 189

Perubahan lebar stomata pada hari pertama 3

Perubahan lebar stomata


(Gambar 3) dapat dilihat bahwa perubahan
2.5
lebar stomata paling lebar terjadi saat tanaman
tersebut diberi perlakuan sonic bloom dengan 2

frekuensi gelombang bunyi 4 kHz, sedangkan 1.5

(µm)
untuk lebar stomata paling sempit terjadi pada 1
tanaman yang diberi perlakuan sonic bloom 0.5
dengan frekuensi 30 kHz. Jika dilihat dari
0
urutan lebar stomata didapatkan stomata yang 0.01 0.25 6.25
paling lebar terjadi pada frekuensi 4 kHz, 7 kHz, -0.5
0,01 kHz, tanpa sonic bloom dan yang terakhir -1
Frekuensi (kHz)
adalah sonic bloom dengan frekuensi 30 kHz.
jam 09.00 jam 12.00 jam 15.00 jam 18.00
Kemudian Gambar 4 menunjukkan perubahan
lebar stomata di hari kedua dan diperoleh hasil Gambar 5 Perubahan Lebar Stomata Hari Ketiga
bahwa perubahan lebar stomata paling tinggi
terjadi ketika tanaman diberi perlakuan sonic Lebar stomata pada pemberian sonic bloom
bloom frekuensi 4 kHz. Selanjutnya pada dengan frekuensi 10 Hz, 4 kHz, 7 kHz, 30 kHz,
Gambar 5 yaitu perubahan lebar stomata yang dan tanaman padi tanpa perlakuan sonic bloom
terjadi pada hari ketiga. Ketika perlakuan maka dapat dilihat bahwa pada frekuensi 4 kHz
sampai hari ketiga hasil yang diperoleh sama padi mengalami pelebaran stomata paling lebar,
dengan hasil perubahan di hari kedua dengan akan tetapi jika dilihat dari waktu yang tepat
perubahan lebar stomata paling tinggi terjadi untuk pemberian sonic bloom yang memberikan
pada frekuensi 4 kHz efek pembukaan stomata paling lebar terjadi
pada sonic bloom dengan frekuensi 4 kHz yang
diberikan pada pukul 06.00-09.00, dan
Perubahan lebar stomata

0.5
penyempitan stomata paling sempit jika sonic
0.4 bloom diberikan pada frekuensi 30 kHz pada
0.3 pukul 12.00 - 15.00.
Tanaman yang diberi sonic bloom dengan
(µm)

0.2
frekuensi 4 kHz mempunyai lebar stomata
0.1
paling lebar diantara tanaman yang diberi
0 perlakuan sonic bloom dengan frekuensi yang
0.01 0.25 6.25
-0.1 lain (pada umumnya padi mempunyai lebar
stomata 10 µm - 20 µm dengan perbesaran 200
-0.2
Frekuensi (kHz) kali) [3]. Sehingga dapat dikatakan bahwa
teknologi sonic bloom bisa memperlebar
jam 09.00 jam 12.00 jam 15.00 jam 18.00
stomata tanaman padi dan teknologi ini bisa
Gambar 3 Perubahan Lebar Stomata Hari Pertama digunakan pada tanaman padi. Setelah
frekuensi 4 kHz stomata yang lebih lebar adalah
0.3 tanaman yang diberi perlakuan sonic bloom
Perubahan lebar stomata

dengan frekuensi 7 kHz, selanjutnya 10 Hz,


0.2 tanpa sonic bloom dan yang terakhir 30 kHz.
0.1
Sehingga jika diurutkan data tersebu mulai yang
mempunyai lebar stomata paling lebar adalah 4
(µm)

0 kHz, 7 kHz, 10 kHz, tanpa sonic bloom, dan


0.01 0.25 6.25
-0.1
yang terakhir adalah 30 kHz.
Pemberian sonic bloom dengan frekuensi
-0.2 yang lebih rendah dari 4 kHz lebar stomata
-0.3
lebih sempit dari pada tanaman dengan
Frekuensi (kHz) perlakuan frekuensi 4 kHz, ada beberapa faktor
jam 09.00 jam 12.00 jam 15.00 jam 18.00
yang menyebabkan hal tersebut, dimungkinkan
karena terdapat microbubble (gelembung yang
Gambar 4 Perubahan Lebar Stomata Hari Kedua dibentuk di dalam sitoplasma akibat adanya
190 Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa

gelombang bunyi yang diberikan pada potensial osmotik selnya. Dengan demikian
tanaman/daun) menghasilkan energi yang tidak akan menggerakkan air sel-sel sekitarnya
cukup kuat sehingga energi untuk berosmosis menuju sel penutup. Akibatnya,
meningkatkan tekanan turgor sel akibatnya tekanan turgor sel penutup meningkat dan
stomata membuka lebih sempit, sedangkan stoma membuka. Terbentuknya celah mulut
untuk frekuensi yang lebih besar dari 4 kHz karena ada dua faktor struktural sel penutup
mempunyai lebar stomata yang lebih sempit yang mendukung, yaitu:
dimungkinkan hal ini dikarenakan energi dari 1. Kedua ujung dari dua sel penutup saling
microbubble yang terbentuk terlalu besar menempel/ berdekatan satu sama lain,
sehingga megakibatkan tekanan turgor sel sehingga pada saat turgor meningkat, sel
terlalu tinggi sehingga menyebabkan stomata penutupnya akan melengkung dan
dan komponen lain yang berada di dalam sel membentuk celah yang dibatasi oleh kedua
mengalami kerusakan. Mekanisme membuka dinding sel penutup.
menutupnya stomata merupakan peristiwa yang 2. Adanya benang-benang mikrofibril
kompleks. Membuka dan menutupnya stoma selulosa yang terorientasi secara radial
terjadi karena perubahan atau pengaturan turgor (miselasi radial). Hal ini memungkinkan sel
sel penutup. Berikut merupakan mekanisme tumbuh memanjang dan bukan tumbuh
terbukanya stomata akibat adanya cahaya membesar ke arah samping, dengan
matahari: sel penjaga menyerap cahaya demikian bila turgor ke dua sel penutup
matahari dan membentuk ATP, ATP tersebut meningkat, sementara bagian ujung-
digunakan untuk memompa ion H+ sehingga ujungnya saling bertautan di tempatnya,
keadaan di dalam sel akan lebih negatif, untuk maka akan tumbuh melengkung dan
menyeimbangkan konsentrasi maka ion kalium membentuk celah mulut.
masuk ke dalam sel, air masuk ke daun melalui Uji kalium dilakukan dengan metode AAS,
sel penjaga secara osmosis, sehingga terbentuk dimana metode AAS merupakan suatu metode
tekanan turgor, tekanan turgor ini menaikkan analisis untuk penentuan unsur-unsur logam
tekanan potensial sel sehingga sel mempunyai dan metaloid yang berdasarkan pada
ketebalan yang tidak sama, sel penjaga lebih penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom-atom
lebar sehingga menggembung keluar dan bebas unsur tersebut. Dalam hal ini uuntuk
stomata membuka. membebaskan ato-atom yang akan diuji
Banyak faktor mempengaruhi aktivitas menggunakan HNO3. Prinsip pengukuran
buka-tutupnya stoma. Kondisi lingkungan dengan metode AAS adalah adanya absorpsi
tersebut antara lain seperti konsentrasi CO2, sinar UV oleh atom-atom logam dalam keadaan
suhu, kelembaban udara, intensitas dasar. Sinar UV yang diabsorpsi berasal dari
pencahayaan, dan kecepatan angin. Pada emeisi cahaya logam yang terdapat pada
umumnya stoma membuka pada siang hari, sumber energi “hollow cathode”. Sinar yang
kecuali tumbuhan gurun. Membukanya stomata berasal dari “hollow cathode” diserap oleh
pada malam hari untuk tumbuhan gurun atom-atom logam yang terdapat dalam nyala
merupakan bentuk adaptasi fisiologis untuk api, sehingga konfigurasi atom tersebut menjadi
mengurangi resiko hilangnya air berlebihan. keadaan tereksitasi. Apabila electron kembali
Beberapa teori berusaha menjelaskan ke keadaan dasar “ground state” maka akan
mekanisme buka-tutupnya stomata, diantaranya mengemisikan cahayanya. Besarnya intensitas
adalah teori “gerakan atau pompa ion K”. cahaya yang diemisikan sebanding dengan
Masuknya ion terjadi secara difusi melalui konsentrasi sampel (berupa atom) yang terdapat
pertukaranion dengan Cl– dan H+. Telah pada nyala api.
diketahui bahwa K+ terlibat dalam metabolisme Tabel 1 menyajikan kandungan daun
karbohidrat, karena perananya mendukung tanaman padi yang diberikan perlakuan sonic
aktivitas enzim fosforilase. Enzim ini berperan bloom berbagai frekuensi. Dari uji kalium
dalam konversi amilum menjadi glukosa. Bila sesuai tabel 1 didapatkan hasil bahwa
ion K+ meningkat pada sel penutup, aktivitas kandungan kalium tertinggi untuk sonic bloom
pengubahan amilum menjadi glukosa juga frekuensi 4 kHz. Untuk kandungan kalium
meningkat. Dengan bertambahnya konsentrasi terendah saat tanaman tersebut diberi perlakuan
glukosa sel penutup maka akan meningkatkan sonic bloom dengan frekuensi 30 kHz.
Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa 191

Tabel 1 Hasil Uji Kalium yaitu berikatan dengan air sehingga ukurannya
No. Frekuensi (kHz) Kadar kalium (%) menjadi lebih besar sehingga tidak bisa
1 4 13,46 ± 0,17 melewati pori. Untuk bisa melewati pori airnya
2 7 11,29 ± 0,00 harus dibuang. Ikatan Na dengan air lebih kuat
3 0,01 10,51 ± 0,01 dari pada ikatan K+ dengan air, sehingga air
4 Tanpa sonic bloom 9,61 ± 0,05
mudah dibuang dari ikatannya dengan K+ dan
dapat melewati pori, pori seperti ini disebut
5 30 8,34 ± 0,02
saluran kalium. Saat potensial membran turun
maka jalur Na terbuka sehingga ion Na masuk
Kalium berperan penting dalam proses
sehingga membran mengalami depolarisasi dan
fisiologis, metabolisme karbohidrat,
membran sebelah dalam terlalu positif dari pada
pembentukan, pemecahan dan translokasi pati.
di luar, tetapi ditempat lain dalam keadaan tetap
Kadar kalium yang cukup pada tanaman
yaitu membran dalam lebih negatif dari pada
mengakibatkan normalnya pembentukan dan
membran luar. Ketika ada rangsangan K masuk
pembesaran ukuran sel pada bagian tanaman.
sehingga sebelah dalam lebih negatif [4].
Terjadinya respon yang nyata pada hasil karena
Sistem buka tutup stomata dengan
meningkatnya laju proses fotosintesis dimana
menggunakan teknologi sonic bloom ini jika
unsur kalium berperan dalam fotofosforilasi
dikaitkan antara pengaruh gelombang bunyi
dalam proses fotosintesis. Tanaman yang
yang diberikan dengan nutrisi sonic bloom
mendapatkan K+ cukup akan tumbuh lebih
sebagai berikut gelombang bunyi yang
cepat karena K+ dapat memelihara tekana turgor
diberikan kepada tanaman padi akan
sel secara konstan, jika tekanan turgor sel yang
beresonansi yang akan meningkatkan gerakan
tinggi tersebut terjaga maka stomata dapat lebih
sitoplasma sehingga menimbulkan microbubble
lebar dan lebih lama terbuka secara maksimal.
yang akan mendorong sel penjaga keluar dan
Kalium yang diserap oleh daun padi tersebut
akan berakibat tekanan turgor sel meningkat
bereaksi dengan sinar matahari untuk
sehingga stomata membuka. Sedangkan peran
merangsang pembukaan stomata lebih lebar,
kalium dalam hal pembukaan stomata adalah
sehingga tanpa adanya sinar matahari yang
menjaga agar stomata tersebut tetap terbuka
cukup maka teknologi sonic bloom tidak bisa
dengan menjaga turgoditas sel penjaganya.
bekerja secara maksimal. Kalium masuk ke
kalium menjaga turgoditas sel penjaga dengan
dalam daun padi tersebut terjadi secara
cara jika kandungan kalium tinggi maka kalium
transport aktif. Disebut aktif karena karena
tersebut akan memacu enzim fosforilase,
membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
dimana enzim ini berperan dalam dalam
Karena transpor aktif membutuhkan energi
konversi amilum menjadi glukosa, jika amilum
berupa ATP maka prosesnya selalu
naik maka akan meningkatkan gerakan air yang
bergandengan dengan pernafasan sel, karena itu
bergerak menuju stomata dengan cara osmosis
transpor aktif zat dapat terganggu jika
akibatnya tekanan turgor meningkat dan
pernafasan sel juga terganggu. Dalam keadaan
stomata membuka. Semakin lebar stomata
istirahat (normal) konsentrasi natrium diluar sel
semakin tinggi kandungan kalium, hal ini
lebih besar dari pada didalam sel begitu pula
dipengaruhi oleh pompa natrium kalium pada
dengan kalium yang memiliki kandungan lebih
stomata tersebut, semakin lebar stomata maka
banyak didalam sel dari pada diluar sel, jadi
kalium yang digunakan untuk menjaga tekanan
muatan diluar sel lebih positif dari pada didalam
turgor semakin tinggi sehingga mempunyai
sel. Sifat natrium cenderung berdifusi ke dalam
kandungan kalium yang lebih tinggi.
sel dan kalium keluar sel, kalau ini berlangsung
lama maka sel akan bengkak, sehingga sel akan
rusak. Untuk menghindari kerusakan sel KESIMPULAN
tersebut maka perlu diadakannya pompa kalium
natrium. Molekul Na lebih kecil dari molekul Dari hasil penelitian di atas dapat
K+, sehingga untuk ukuran pori pori tertentu Na disimpulkan bahwa sonic bloom bisa diterapkan
bisa lewat tetapi K+ tidak bisa lewat. Pori seperti pada tanaman padi. Frekuensi yang sesuai yang
ini disebut dengan saluran natrium. Molekul Na bisa diberikan kepada tanaman padi adalah 4
dan K+ ada yang berikatan dengan energi hidrasi kHz. Sedangkan untuk pemberian sonic bloom
192 Analisis Pengaruh Frekuensi Bunyi Terhadap System Buka Tutup Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa

yang tepat pada tanaman padi adalah jam 6 Indonesia. Proseding Presentasi Profil
sampai jam 9 pagi. Teknologi Sonic Blom. PT.
INTERFORM. Bogor.
[4] Salisbury, F.B., Ross, C.W., (1985). Plant
DAFTAR PUSTAKA Physiology. Wadsworth Publishing
Company. California
[1] Carlson D., (2001). Sonic Bloom, a 90- [5] Ruskandi, Setiawan Odih., (2003). Kadar
Minute Explanatory Video, Scientific Hara Makro Berbagai Jenis Limbah
Enterprises, Inc., Hazel Hills Farm, Tanaman Sela pada Pola Tanam Kelapa.
Wisconsin. USA Prosiding Temu Teknis Fungsional Non
[2] Delsi, Y., Dewi, M., Sopa, G.A., Fauzi, Peneliti. Pusat Penelitian dan
A.R., Toyip, (2011). Laporan Praktikum Pengembangan Pertanian. Sukabumi
Fisiologi Tanaman Lanjut: Pengamatan [6] Yulianto (2006). Sonic Bloom Sebagai
Stomata. Program Studi Agronomi dan Alternatif Teknologi Terobosan Untuk
Hortikultura, Pascasarjana Institut Meningkatkan Produktivitas Padi,
Pertanian Bogor. Bogor Agrosains 8(2): 87-90.
[3] Purwadaria, H.K., (1999). Sonic Bloom – [7] Yulianto (2008). Penerapan Teknologi
Teknologi Pemupukan bersama Sonic Bloom Dan Pupuk Organik Untuk
Gelombang Suara: Pilihan peningkatan Peningkatan Produkso Bawang Merah.
produksi dan mutu hasil pertanian di Agroland (15)3: 148-155.

Anda mungkin juga menyukai