Disusun oleh:
Caesilia Khairunisa
030.14.035
Pembimbing :
dr. Pramudya P, Sp.KJ
dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp.KJ
dr. Fransiska Drie Sp.KJ
STATUS UJIAN
SCHIZOPHRENIA MULTIPLE EPISODES
CURRENTLY IN ACUTE EPISODE
Disusun oleh :
Caesilia Khairunisa
030.14.035
Pembimbing :
dr. Pramudya P, Sp.KJ
dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp.KJ
dr. Fransiska Drie Sp.KJ
Telah diterima dan disetujui oleh dokter pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo
(....................................)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan status ujian yang berjudul “Schizophrenia
Multiple Episodes Currently in Acute Episode” dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi
salah satu persyaratan dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo periode
15 Juli – 16 Agustus 2019.
Selama penulisan status ujian ini, penulis memperoleh banyak dukungan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. dr. Pramudya P, Sp.KJ, dr. Eunice P Najoan, Sp.KJ, dr. Rudyhard E. Hutagalung
Sp.KJ dan dr. Fransiska Drie N,Sp.KJ selaku dokter pembimbing Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo
2. Para staf dan karyawan di dalam maupun di luar lingkungan Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut Dr. Mintohardjo yang telah membantu dan memberi pengarahan
selama berlangsungnya kegiatan kepaniteraan
3. Orang tua dan keluarga penulis atas segala bentuk doa dan dukungannya
4. Rekan – rekan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut Dr. Mintohardjo atas bantuang dan kebersamaannya
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak agar
status ujian ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga pembuatan status ujian ini dapat
memberikan manfaat, yaitu menambah ilmu pengetahuan bagi seluruh pembaca, khususnya
untuk rekan - rekan kedokteran maupun paramedis lainnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
STATUS UJIAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Identitas Pasien ...................................................................................................................... 1
1.2 Riwayat Perjalanan Penyakit ................................................................................................. 1
1.3 Pemeriksaan Status Mental .................................................................................................... 5
1.4 Pemeriksaan Diagnosis Lanjutan ........................................................................................... 7
1.5 Pemeriksaan Penunjang ......................................................................................................... 10
1.6 Ikhtisar Penemuan Bermakna ................................................................................................ 10
1.7 Diagnosis ................................................................................................................................ 11
1.8 Daftar Masalah ....................................................................................................................... 11
1.9 Prognosis ................................................................................................................................ 11
1.10Penatalaksanaan .................................................................................................................... 11
1.11Saran...................................................................................................................................... 12
iii
STATUS UJIAN
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSAL Dr. Mintohardjo diantar
saudara kandung nya (adik pasien) dengan keluhan mengamuk sejak 4 hari
SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Sejak 4 hari SMRS, adik pasien mengatakan bahwa pasien mengamuk di
rumah. Dirumah, pasien marah – marah dan melempar barang – barang yang ada
di sekitarnya. Pasien mengaku pada saat sebelum ke rumah sakit, ia tidak bisa
mengontrol emosi nya (emosional). Pasien juga sempat kabur dari rumah selama
setengah hari mencoba menenangkan diri. Pasien meminta dirawat langsung di
Pulau Bengkalis atas permintaan sendiri. Saat di Pulau Bengkalis, pasien
1
mengaku sering didatangi 3 sosok wanita dan 2 ekor monyet.
2
wanita dan 2 ekor monyet. Sosok yang dilihat oleh pasien ini tidak dikenali
nya dan menurut pasien sosok ini tidak berbicara apapun dan melakukan
apapun, hanya memandangi pasien saja.
Alloanamnesis
Tidak dilakukan
3
tidak terkontrol, ada keluhan melihat jari – jari yang menghampiri nya.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg
4
7) 9 Maret 2017 – 21 Maret 2017
Pramorbid dan stresor: Pasien dibawa oleh adik nya karena
mengamuk dirumah, bicara meracau, marah – marah tanpa sadar,
mendengar suara – suara yang menyuruhnya untuk marah, melihat
benda – benda yang tidak dapat dilihat orang lain.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg
5
memaki penjual nasi dekat rumahnya tanpa sebab, menghabiskan uang
di Supermarket sebanyak 1 juta rupiah tanpa tujuan yang jelas.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg
6
2. Riwayat gangguan medis umum
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya.
7
Pasien selama ini tinggal di rumah adiknya bersama adik nya, suami adik
nya dan dua keponakannya.
g) Riwayat keluarga
Dari data rekam medis, tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien.
h) Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya sakit dan ingin sembuh.
i) Persepsi dan harapan keluarga
Menurut hasil wawancara dengan pasien, adik pasien membebaskan pasien
untuk mengikuti kegiatan rutin di Balai Warga sekitar rumahnya. Kedua
adik pasien berharap agar pasien sembuh dari sakitnya dan lebih terkontrol
terutama untuk emosinya.
b. Penampilan
Pasien seorang laki - laki berusia 42 tahun, wajah dan penampilan tampak sesuai
usia. Pasien mengenakan baju kaus abu – abu berkerah dan celana panjang.
Secara umum tampak perawatan diri cukup baik.
c. Psikomotor
Pasien duduk tenang selama wawancara. Tidak ada aktivitas psikomotor yang
berlebihan atau menghambat.
8
2) Pembicaraan
Pembicaraan pasien dapat dimengerti dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Pasien banyak berbicara, merasa sedih akan kondisi nya saat ini dan
mengatakan bahwa ia ingin sembuh karena sudah mengalami hal ini berulang kali
selama 22 tahun lamanya.
5) Gangguan persepsi
• Halusinasi : Visual
• Ilusi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
6) Proses berpikir
a. Arus pikir
9
• Produktivitas
1. Kualitas : kohoren
2. Kuantitas : logorrhea
• Kontinuitas : Baik, secara keseluruhan pembicaraan lancar
• Hendaya berbahasa : Tidak ada
b. Isi pikir
• Preokupasi : Tidak ada
• Waham : Tidak ada
7) Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls saat wawancara.
8) Daya nilai
• Daya nilai sosial : Baik, sikap pasien sopan selama wawancara
• Uji daya nilai : Baik
• Penilaian realita : Baik, pasien mengetahui menyela pembicaraan orang lain itu
tidak baik
9) Tilikan
Derajat 6, pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan
B) Tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 89x/menit
10
• Suhu : 36,7 °C
• Pernafasan : 19x/menit
C) Status generalis
Keadaan umum
TD : 120/80 mmHg
HR : 89 x / menit
Tanda vital
RR : 19 x / menit
S : 36,70C
Status generalis
Normocephaly, rambut berwarna hitam dan putih, distribusi rambut
Kepala
merata
Wajah simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit
Wajah
bermakna, tidak terdapat kelainan bentuk
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+,
Mata
ptosis (-), enfotalmus dan eksoftalmus (-), strabismus (-), nystagmus
(-),diplopia (-)
Bentuk hidung normal, deformitas (-), sumbatan (-), nafas cuping
Hidung
hidung (-), sekret (-), darah yang keluar dari hidung (-)
Daun telinga normotia, deformitas (-), simetris, benjolan (-),
bengkak (-), dan hiperemis (-), nyeri tekan pada telinga (-), sekret (-
Telinga
), darah yang keluar dari telinga (-). Tidak ada gangguan
pendengaran.
Tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak sianosis, gusi normal, lidah
Mulut normoglosi, tonsil T1/T1, faring tidak hiperemis, bentuk bibir
dalam batas normal, karies pada gigi (+)
Tidak terdapat jejas, memar (-), KGB dan tiroid tidak membesar
Leher
dalam batas normal, , JVP tidak mengalami peningkatan ( 5+2 cm)
Inspeksi
Bentuk dinding dada:
• Efloresensi bermakna (-)
Thoraks
• Simetris kanan/kiri saat inspirasi maupun ekspirasi
• Retraksi sela iga (-)
• Iktus cordis tidak tampak
11
Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Gerak dinding dada simetris
• Paru: vocal fremitus kanan/kiri sama kuat
• Jantung : ictus cordis teraba pada ICS IV 2 cm medial garis
midclavikularis sinistra
Perkusi
• Sonor pada kedua lapang paru
• Batas paru-jantung kanan: ICS II- ICS III linea para
sternalis dextra
• Batas paru-jantung kiri: ICS IV linea midclavikularis
sinistra
• Batas paru atas –jantung: ICS II linea parasternalis
sinisitra
Auskultasi
• Paru : suara napas vesikuler +/+,ronki -/-, wheezing -/-
• Jantung : S1=S2, irama regular , murmur (-), gallop (-)
Inspeksi
• Jejas (-)
• Abdomen simetris, datar
• Efloresensi bermakna (-)
• Spider nevi (-)
• Smiling umbilicus (-)
Auskultasi
• Bising usus terdengar, 3x/menit
Abdomen • Venous Hum (-), Atrial Bruit (-)
Perkusi
• Timpani pada keempat kuadran abdomen
• Shifting dullness (-)
Palpasi
• Supel
• Massa (-)
• Nyeri tekan (-)
• Lien dan hepar tidak teraba
12
Inspeksi
• Tidak terdapat deformitas pada ekstremitas atas maupun
bawah
• Terdapat luka lecet pada ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas
Palpasi
• Akral teraba hangat
• Oedem (-) pada kedua ekstremitas
• CTR <2s
D) Status Neurologis
● GCS : E4M6V5
● Rangsang meningeal : Tidak dilakukan
● Tanda-tanda ekstrapiramidal : Tidak ada
● Motorik : Baik
● Sensorik : Baik
C. Durasi
Pasien sudah mengalami gangguan sejak kurang lebih 22 tahun.
13
D. Bukan merupakan gangguan mood / skizoafektif
Pada pasien tidak terdapat gangguan depresi berat ataupun manik, ataupun campuran
dari keduanya.
E. Bukan merupakan akibat langsung dari penggunaan zat – zat tertentu ataupun
suatu kondisi medis umum
Gejala yang dialami pasien bukan merupakan akibat langsung dari penggunaan zat -
zat tertentu ataupun suatu kondisi medis umum. Selain itu, kondisi kesehatan pasien
baik.
1.7. DIAGNOSIS
Schizophrenia Multiple Episodes Currently in Acute Episode
1.9. PROGNOSIS
• Negatif
1.10. PENATALAKSANAAN
A. Psikofarmaka
● Risperidone tablet 2 x 2 mg per oral per hari
B. Psikoterapi
● Memberikan informasi kepada pasien serta keluarganya mengenai kondisi yang
dialami oleh pasien serta terapi yang harus dilakukan, sehingga keluarga bisa
menerima dan memahami kondisi pasien, serta mendukung pasien selama
pengobatan.
● Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai terapi yang
14
diberikan kepada pasien bahwa terapi bersifat jangka panjang, sehingga pasien
menyadari pentingnya kepatuhan minum obat secara teratur.
● Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta rutin kontrol ke psikiater yang
berkompeten terhadap penyakit pasien.
1.11. SARAN
● Pasien harus minum obat secara teratur dalam jangka waktu panjang, dan diawasi
kepatuhannya oleh keluarga yang tinggal serumah dengan pasien.
● Mengawasi sungguh-sungguh benarkah pasien meminum obat bahkan jika perlu
mendampingi pasien saat minum obat.
● Keluarga lebih memperhatikan kebersihan diri pasien.
● Keluarga hendaknya memberi dukungan dan perhatian lebih kepada pasien.
15