Anda di halaman 1dari 19

STATUS UJIAN

SCHIZOPHRENIA MULTIPLE EPISODES


CURRENTLY IN ACUTE EPISODE

Disusun oleh:
Caesilia Khairunisa
030.14.035

Pembimbing :
dr. Pramudya P, Sp.KJ
dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp.KJ
dr. Fransiska Drie Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 15 JULI – 16 AGUSTUS 2019
LEMBAR PENGESAHAN

STATUS UJIAN
SCHIZOPHRENIA MULTIPLE EPISODES
CURRENTLY IN ACUTE EPISODE

Diajukan untuk memenuhi syarat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Periode 15 Juli – 16 Agustus 2019
di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo

Disusun oleh :
Caesilia Khairunisa
030.14.035

Pembimbing :
dr. Pramudya P, Sp.KJ
dr. Eunice P. Najoan, Sp.KJ
dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp.KJ
dr. Fransiska Drie Sp.KJ

Telah diterima dan disetujui oleh dokter pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo

Jakarta, 8 Agustus 2019

(....................................)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan status ujian yang berjudul “Schizophrenia
Multiple Episodes Currently in Acute Episode” dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi
salah satu persyaratan dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo periode
15 Juli – 16 Agustus 2019.
Selama penulisan status ujian ini, penulis memperoleh banyak dukungan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. dr. Pramudya P, Sp.KJ, dr. Eunice P Najoan, Sp.KJ, dr. Rudyhard E. Hutagalung
Sp.KJ dan dr. Fransiska Drie N,Sp.KJ selaku dokter pembimbing Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo
2. Para staf dan karyawan di dalam maupun di luar lingkungan Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut Dr. Mintohardjo yang telah membantu dan memberi pengarahan
selama berlangsungnya kegiatan kepaniteraan
3. Orang tua dan keluarga penulis atas segala bentuk doa dan dukungannya
4. Rekan – rekan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut Dr. Mintohardjo atas bantuang dan kebersamaannya
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak agar
status ujian ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga pembuatan status ujian ini dapat
memberikan manfaat, yaitu menambah ilmu pengetahuan bagi seluruh pembaca, khususnya
untuk rekan - rekan kedokteran maupun paramedis lainnya dan masyarakat pada umumnya.

Jakarta, 8 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
STATUS UJIAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Identitas Pasien ...................................................................................................................... 1
1.2 Riwayat Perjalanan Penyakit ................................................................................................. 1
1.3 Pemeriksaan Status Mental .................................................................................................... 5
1.4 Pemeriksaan Diagnosis Lanjutan ........................................................................................... 7
1.5 Pemeriksaan Penunjang ......................................................................................................... 10
1.6 Ikhtisar Penemuan Bermakna ................................................................................................ 10
1.7 Diagnosis ................................................................................................................................ 11
1.8 Daftar Masalah ....................................................................................................................... 11
1.9 Prognosis ................................................................................................................................ 11
1.10Penatalaksanaan .................................................................................................................... 11
1.11Saran...................................................................................................................................... 12

iii
STATUS UJIAN

1.1 IDENTITAS PASIEN


Nama : Tn. AR
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak berkerja
Status pernikahan : Belum menikah
Alamat : Jalan Siaga III No.10, RT 010 / 003, Cempaka Baru,
Kemayoran, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan
Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
No. RM : 114927
Masuk RS : Jumat, 12 Juli 2019

1.2 RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


Data didapat dari:
1. Autoanamnesis
2. Rekam medis

A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSAL Dr. Mintohardjo diantar
saudara kandung nya (adik pasien) dengan keluhan mengamuk sejak 4 hari
SMRS.

B. Keluhan Tambahan
Sejak 4 hari SMRS, adik pasien mengatakan bahwa pasien mengamuk di
rumah. Dirumah, pasien marah – marah dan melempar barang – barang yang ada
di sekitarnya. Pasien mengaku pada saat sebelum ke rumah sakit, ia tidak bisa
mengontrol emosi nya (emosional). Pasien juga sempat kabur dari rumah selama
setengah hari mencoba menenangkan diri. Pasien meminta dirawat langsung di
Pulau Bengkalis atas permintaan sendiri. Saat di Pulau Bengkalis, pasien

1
mengaku sering didatangi 3 sosok wanita dan 2 ekor monyet.

C. Riwayat Gangguan Sekarang


Autoanamnesis
Dilakukan pada hari Selasa, 16 Juli 2019 di Bangsal Pulau Bengkalis
RSAL Dr. Mintoharjo
Pasien datang ke IGD RSAL Dr. Mintoharjo pada hari Jumat, 12 Juli
2019 di bawa oleh saudara kandung nya (adik pasien) dengan keluhan
mengamuk sejak 4 hari SMRS. Dirumah, pasien marah – marah dan melempar
barang – barang yang ada di sekitarnya. Pasien mengaku pada saat sebelum ke
rumah sakit, ia tidak bisa mengontrol emosi nya (emosional). Pasien juga
sempat kabur dari rumah selama setengah hari mencoba menenangkan diri.
Sesaat setelah sampai di IGD RSAL Dr. Mintohardjo, pasien meminta dirawat
langsung di Pulau Bengkalis atas permintaan sendiri.
Sebelum masuk ke rumah sakit, pasien tinggal bersama adik kedua nya
beserta adik ipar dan dua keponakannya. Di rumah adik nya tersebut, sedang
akan diadakan acara khitanan keponakannya (anak dari adik nya yang
pertama). Pasien pun membantu persiapan acara tersebut, seperti menata
karpet, membantu memindahkan kursi dan meja yang ada di ruang tamu agar
bisa dipasang tikar pada ruang tamu tersebut dan membantu membersihkan
rumah dengan menyapu dan mengepel rumah tersebut. Menurut pasien,
kegiatan tersebut sampai membuatnya merasa lelah dan akhirnya pada
keadaan lelah itulah pasien mulai merasa bahwa emosi nya tidak dapat di
kontrol dan selalu merasa ingin marah. Pasien pun marah – marah pada
siapapun anggota keluarga yang ada didekatnya dan sampai melempari barang
– barang yang ada disekitarnya. Pasien mengatakan saat persiapan tersebut
sempat terpeleset sehingga lutut kanannya terasa sakit. Namun tidak ada luka
terbuka ataupun lebam pada lutut kaki kanannya maupun sekitarnya serta
langkah dari kaki kanan pasien pun tidak ada kelainan.
Sehari sebelum mendatangi IGD RSAL Dr. Mintohardjo, pasien pun
sempat kabur dari rumah ke Balai Warga di sekitar komplek rumah adik
pasien untuk menenangkan diri, namun hal ini juga tidak berhasil untuk
meredakan emosi yang dirasakannya.
Saat di Pulau Bengkalis, pasien mengaku sering didatangi 3 sosok

2
wanita dan 2 ekor monyet. Sosok yang dilihat oleh pasien ini tidak dikenali
nya dan menurut pasien sosok ini tidak berbicara apapun dan melakukan
apapun, hanya memandangi pasien saja.

Alloanamnesis
Tidak dilakukan

D. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat gangguan psikiatri
• Riwayat Awal Keluhan Muncul
Pasien bercerita kepada pemeriksa awal terjadinya keluhan pada saat
22 tahun yang lalu di tahun 1998 (saat pasien berusia 20 tahun). Saat itu,
pasien menyampaikan bahwa benda pusaka milik ayah nya (Keris) yang
diturunkan dari kakek pasien seperti suka berjalan kearah dirinya.
Kemudian pasien mengaku sering mendengar suara – suara yang tidak
didengar oleh orang lain, menyuruhnya untuk menggunakan keris tersebut
karena ada “isi” nya. Lalu pasien tanpa sadar suka mengamuk dirumah,
suka marah – marah dengan ibu dan adik – adik nya. Akhirnya, adik
pasien membawa pasien untuk berobat ke RSAL Dr.Mintohardjo dan
dirawat di Pulau Bengkalis. Saat di Pulau Bengkalis, pasien sempat
mendapat Electro Convulsive Therapy (ECT).

• Riwayat Masuk Rumah Sakit di RSAL dr. Mintohardjo


1) 12 Maret 2015 – 25 Maret 2015
Pramorbid dan stresor: Pasien datang sendiri diantar ojek
disuruh oleh keluarga. Merasa pusing sempoyongan sejak 1 hari
SMRS. 2 hari batuk dan pilek serta mual. Sehabis minum obat Neozep
2 strip (6 butir) dalam 12 jam. Setelah minum obat menjadi
mengantuk, sempoyongan, bicara menjadi tidak jelas.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, hexymer 2 x 2 mg, clozapine 1 x
100 mg

2) 24 Agustus 2015 – 8 September 2015


Pramorbid dan stresor: Pasien merasa gelisah, sulit tidur, emosi

3
tidak terkontrol, ada keluhan melihat jari – jari yang menghampiri nya.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

3) 23 November 2015 – 11 Desember 2015


Pramorbid dan stresor: Pasien mengeluh kelelahan tanpa sebab,
merasa pusing. Awalnya terasa nyeri pada kaki lalu tanpa sadar pasien
mengamuk, tidak dapat mengontrol emosi. Mendengar suara – suara di
malam hari serta melihat bayangan putih. Lalu dibawa keluarga ke
RSAL.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

4) 23 Desember 2015 – 4 Januari 2016


Pramorbid dan stresor: Pasien datang sendiri ke RSAL atas
suruhan keluarganya. Pasien merasa cemas, kurang diperhatikan oleh
keluarga dan menjadi marah – marah saat dirumah.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

5) 20 April 2016 – 11 Mei 2016


Pramorbid dan stresor: Pasien mengeluh tidak bisa tidur selama
2 hari. Emosi tidak terkontrol, marah – marah ke adik karena tidak
memiliki pekerjaan. Pasien merasa tidak ada semangat hidup.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

6) 17 November 2016 – 25 November 2016


Pramorbid dan stresor: Pasien mengeluh sulit tidur 3 hari
SMRS, melihat rumahnya seperti terbakar dan merasa panas pada
seluruh badan seperti terbakar. Pasien takut melihat pohon di
sekitarnya karena melihat banyak jin di sekitar pohon.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

4
7) 9 Maret 2017 – 21 Maret 2017
Pramorbid dan stresor: Pasien dibawa oleh adik nya karena
mengamuk dirumah, bicara meracau, marah – marah tanpa sadar,
mendengar suara – suara yang menyuruhnya untuk marah, melihat
benda – benda yang tidak dapat dilihat orang lain.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

8) 12 September 2017 – 18 September 2017


Pramorbid dan stresor: Pasien datang sendiri ke RSAL dengan
keluhan tidur terganggu sejak 1 minggu SMRS, sulit memulai tidur,
saat tidur juga sering terbangun, gelisah dan lemas. Sering muncul
bayangan putih sejak 5 hari SMRS. Pasien tampak kebingungan.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

9) 21 Februari 2018 – 27 Februari 2018


Pramorbid dan stresor: Pasien mengatakan melihat bintang –
bintang sejak ibu kandung nya meninggal 13 hari SMRS. Sebelumnya,
ibu pasien di rawat di ruang ICU. Pasien tidak merasa takut pada
bintang – bintang yang dilihatnya.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

10)24 April 2018 – 30 April 2018


Pramorbid dan stresor: Pasien marah – marah, bicara kacau,
tidak mau keluar rumah, tidak mau merawat diru. Tidak bisa tidur 2
hari SMRS.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

11)12 Juni 2018 – 23 Juni 2018


Pramorbid dan stresor: Pasien mengamuk, marah – marah sejak
4 hari SMRS. Pasien tidak bisa tidur, menendang adiknya tanpa sebab,

5
memaki penjual nasi dekat rumahnya tanpa sebab, menghabiskan uang
di Supermarket sebanyak 1 juta rupiah tanpa tujuan yang jelas.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

12)26 Juli 2018 – 1 Agustus 2018


Pramorbid dan stresor: Pasien tampak bingung, gelisah sejak 2
hari SMRS. Pasien mondar – mandir, masuk dan keluar rumah, tidak
bisa tidur.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

13)11 Oktober 2018 – 24 Oktober 2018


Pramorbid dan stresor: 8 hari kabur dari rumah, sesampai di
rumah pasien mengacak – acak barang, mengamuk, sulit tidur, saat
tertidur suka terbangun karena mendengar suara wanita.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

14)11 Maret 2019 – 19 Maret 2019


Pramorbid dan stresor: Dibawa oleh keluarga pasien
mengamuk 4 hari SMRS. 3 bulan terakhir tidak mau minum obat.
Tidak bisa tidur selama 4 hari. Pasien sedih karena adik nya terkena
stroke.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

15)23 April 2019 – 1 Mei 2019


Pramorbid dan stresor: Pasien marah – marah, mondar –
mandir dirumah, tidak meminum obat nya dan dengan sendiri nya
untuk minta dirawat di Bengkalis.
Obat: Risperidone 2 x 2mg, Hexymer 2 x 2mg, Clozapine 2 x
100 mg

6
2. Riwayat gangguan medis umum
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif, alkohol dan merokok


Pasien tidak pernah menggunakan narkoba, tidak pernah meminum alkohol,
pasien perokok aktif dengan kuantitas 1 bungkus per hari nya.

E. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Masa prenatal dan perinatal
Tidak ada data.
2. Masa kanak awal (0 – 3 tahun)
Tidak ada data.
3. Masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun)
Tidak ada data.
4. Masa kanak akhir dan remaja
Tidak ada data.
5. Masa dewasa
a) Riwayat pendidikan
Sekolah Menengah Atas.
b) Riwayat pekerjaan
Tidak bekerja.
c) Riwayat perkawinan
Pasien belum pernah menikah.
d) Aktivitas sosial
Pasien sering berkegiatan di luar rumah, mengikuti kegiatan warga di Balai
Warga sekitar rumah adiknya, seperti gotong royong untuk membersihkan
lingkungan sekitar rumah, mengikuti rapat – rapat bulanan yang
diselenggarakan Balai Warga untuk acara – acara tertentu yang akan
diadakan di lingkungan tersebut (17 Agustus – an, dan lainnya). Pasien juga
suka bermain sepeda dengan kedua keponakannya.
e) Riwayat pelanggaran hukum
Tidak ada data.
f) Riwayat situasi kehidupan sekarang

7
Pasien selama ini tinggal di rumah adiknya bersama adik nya, suami adik
nya dan dua keponakannya.
g) Riwayat keluarga
Dari data rekam medis, tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien.
h) Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya sakit dan ingin sembuh.
i) Persepsi dan harapan keluarga
Menurut hasil wawancara dengan pasien, adik pasien membebaskan pasien
untuk mengikuti kegiatan rutin di Balai Warga sekitar rumahnya. Kedua
adik pasien berharap agar pasien sembuh dari sakitnya dan lebih terkontrol
terutama untuk emosinya.

1.3 PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Berdasarkan pemeriksaan tanggal 16 Juli 2019 di bangsal Pulau Bengkalis RSAL dr.
Mintohardjo :
1) Deskripsi umum
a. Kesadaran
Compos Mentis

b. Penampilan
Pasien seorang laki - laki berusia 42 tahun, wajah dan penampilan tampak sesuai
usia. Pasien mengenakan baju kaus abu – abu berkerah dan celana panjang.
Secara umum tampak perawatan diri cukup baik.

c. Psikomotor
Pasien duduk tenang selama wawancara. Tidak ada aktivitas psikomotor yang
berlebihan atau menghambat.

d. Sikap terhadap pemeriksa


Pasien kooperatif terhadap pemeriksa. Pada saat wawancara terdapat kontak mata
yang cukup baik dan pasien memperhatikan dengan baik.

8
2) Pembicaraan
Pembicaraan pasien dapat dimengerti dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Pasien banyak berbicara, merasa sedih akan kondisi nya saat ini dan
mengatakan bahwa ia ingin sembuh karena sudah mengalami hal ini berulang kali
selama 22 tahun lamanya.

3) Fungsi intelektual (kognitif)


• Pengetahuan umum : Sesuai dengan pendidikan
• Daya konsentrasi : Tidak mudah teralihkan
• Orientasi
- Waktu : Baik, pasien mengetahui bahwa waktu saat wawancara di pagi
hari
- Tempat : Baik, pasien mengetahui saat ini sedang berada di Pulau
Bengkalis, RSAL Dr.Mintohardjo
- Orang : Baik, pasien mengenali dokter yang memeriksa, perawat dan
orang lain disekitar
• Daya ingat : Baik
• Pikiran abstrak : Baik

4) Mood dan afek


• Mood : Hipothym
• Ekspresi Afektif : Dangkal
• Keserasian : Tidak serasi
• Taraf empati : Dapat diraba rasakan

5) Gangguan persepsi
• Halusinasi : Visual
• Ilusi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada

6) Proses berpikir
a. Arus pikir

9
• Produktivitas
1. Kualitas : kohoren
2. Kuantitas : logorrhea
• Kontinuitas : Baik, secara keseluruhan pembicaraan lancar
• Hendaya berbahasa : Tidak ada

b. Isi pikir
• Preokupasi : Tidak ada
• Waham : Tidak ada

7) Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls saat wawancara.

8) Daya nilai
• Daya nilai sosial : Baik, sikap pasien sopan selama wawancara
• Uji daya nilai : Baik
• Penilaian realita : Baik, pasien mengetahui menyela pembicaraan orang lain itu
tidak baik

9) Tilikan
Derajat 6, pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan

10) Taraf dapat dipercaya


Dapat dipercaya

1.4 PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LANJUTAN


A) Keadaan Umum
• Kesadaran : compos mentis

B) Tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 89x/menit

10
• Suhu : 36,7 °C
• Pernafasan : 19x/menit

C) Status generalis
Keadaan umum
TD : 120/80 mmHg
HR : 89 x / menit
Tanda vital
RR : 19 x / menit
S : 36,70C
Status generalis
Normocephaly, rambut berwarna hitam dan putih, distribusi rambut
Kepala
merata
Wajah simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit
Wajah
bermakna, tidak terdapat kelainan bentuk
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+,
Mata
ptosis (-), enfotalmus dan eksoftalmus (-), strabismus (-), nystagmus
(-),diplopia (-)
Bentuk hidung normal, deformitas (-), sumbatan (-), nafas cuping
Hidung
hidung (-), sekret (-), darah yang keluar dari hidung (-)
Daun telinga normotia, deformitas (-), simetris, benjolan (-),
bengkak (-), dan hiperemis (-), nyeri tekan pada telinga (-), sekret (-
Telinga
), darah yang keluar dari telinga (-). Tidak ada gangguan
pendengaran.
Tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak sianosis, gusi normal, lidah
Mulut normoglosi, tonsil T1/T1, faring tidak hiperemis, bentuk bibir
dalam batas normal, karies pada gigi (+)
Tidak terdapat jejas, memar (-), KGB dan tiroid tidak membesar
Leher
dalam batas normal, , JVP tidak mengalami peningkatan ( 5+2 cm)
Inspeksi
Bentuk dinding dada:
• Efloresensi bermakna (-)
Thoraks
• Simetris kanan/kiri saat inspirasi maupun ekspirasi
• Retraksi sela iga (-)
• Iktus cordis tidak tampak

11
Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Gerak dinding dada simetris
• Paru: vocal fremitus kanan/kiri sama kuat
• Jantung : ictus cordis teraba pada ICS IV 2 cm medial garis
midclavikularis sinistra
Perkusi
• Sonor pada kedua lapang paru
• Batas paru-jantung kanan: ICS II- ICS III linea para
sternalis dextra
• Batas paru-jantung kiri: ICS IV linea midclavikularis
sinistra
• Batas paru atas –jantung: ICS II linea parasternalis
sinisitra
Auskultasi
• Paru : suara napas vesikuler +/+,ronki -/-, wheezing -/-
• Jantung : S1=S2, irama regular , murmur (-), gallop (-)
Inspeksi
• Jejas (-)
• Abdomen simetris, datar
• Efloresensi bermakna (-)
• Spider nevi (-)
• Smiling umbilicus (-)
Auskultasi
• Bising usus terdengar, 3x/menit
Abdomen • Venous Hum (-), Atrial Bruit (-)
Perkusi
• Timpani pada keempat kuadran abdomen
• Shifting dullness (-)
Palpasi
• Supel
• Massa (-)
• Nyeri tekan (-)
• Lien dan hepar tidak teraba

12
Inspeksi
• Tidak terdapat deformitas pada ekstremitas atas maupun
bawah
• Terdapat luka lecet pada ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas
Palpasi
• Akral teraba hangat
• Oedem (-) pada kedua ekstremitas
• CTR <2s

D) Status Neurologis
● GCS : E4M6V5
● Rangsang meningeal : Tidak dilakukan
● Tanda-tanda ekstrapiramidal : Tidak ada
● Motorik : Baik
● Sensorik : Baik

1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan

1.6 IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


A. Karateristik sindrom
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien, didapatkan:
1. Simtom Positif
• Halusinasi visual
• Disorganized speech (logorrhea)
• Dysfunctional behaviour

B. Masalah dalam hubungan intrapersonal


Terdapat penurunan fungsi pekerjaan dan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar

C. Durasi
Pasien sudah mengalami gangguan sejak kurang lebih 22 tahun.

13
D. Bukan merupakan gangguan mood / skizoafektif
Pada pasien tidak terdapat gangguan depresi berat ataupun manik, ataupun campuran
dari keduanya.

E. Bukan merupakan akibat langsung dari penggunaan zat – zat tertentu ataupun
suatu kondisi medis umum
Gejala yang dialami pasien bukan merupakan akibat langsung dari penggunaan zat -
zat tertentu ataupun suatu kondisi medis umum. Selain itu, kondisi kesehatan pasien
baik.

F. Tidak ada riwayat gangguan perkembangan pervasif


Pasien tumbuh dan berkembang dengan baik, secara normal sesuai dengan usia.

1.7. DIAGNOSIS
Schizophrenia Multiple Episodes Currently in Acute Episode

1.8. DAFTAR MASALAH


• Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna
• Psikologik : Terdapat halusinasi visual.
• Lingkungan : Pasien suka marah dan sulit untuk mengendalikan emosi nya

1.9. PROGNOSIS
• Negatif

1.10. PENATALAKSANAAN
A. Psikofarmaka
● Risperidone tablet 2 x 2 mg per oral per hari

B. Psikoterapi
● Memberikan informasi kepada pasien serta keluarganya mengenai kondisi yang
dialami oleh pasien serta terapi yang harus dilakukan, sehingga keluarga bisa
menerima dan memahami kondisi pasien, serta mendukung pasien selama
pengobatan.
● Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai terapi yang

14
diberikan kepada pasien bahwa terapi bersifat jangka panjang, sehingga pasien
menyadari pentingnya kepatuhan minum obat secara teratur.
● Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta rutin kontrol ke psikiater yang
berkompeten terhadap penyakit pasien.

1.11. SARAN
● Pasien harus minum obat secara teratur dalam jangka waktu panjang, dan diawasi
kepatuhannya oleh keluarga yang tinggal serumah dengan pasien.
● Mengawasi sungguh-sungguh benarkah pasien meminum obat bahkan jika perlu
mendampingi pasien saat minum obat.
● Keluarga lebih memperhatikan kebersihan diri pasien.
● Keluarga hendaknya memberi dukungan dan perhatian lebih kepada pasien.

15

Anda mungkin juga menyukai