95 186 1 SM
95 186 1 SM
2 Agustus 2015
ABSTRAK
Deteksi dini kanker seviks melalui metode pap smear merupakan pemeriksaan yang
bertujuan untuk menemukan lesi prakanker yang bila mendapat penataksanaan yang
tepat dapat mencegah terjadinya kanker serviks. Rendahnya skrinning kanker serviks
(Pap smear) disebabkan oleh terbatasnya akses skrinning dan pengobatan dan
kurangnya informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker serviks karena tingkat
ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan wanita yang kurang tentang pap smear.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor determinan deteksi dini kanker
serviks melalui metode pap smear pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan
Potrobangsan Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara Kota Magelang Tahun 2014.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Populasinya adalah seluruh PUS di Kelurahan Potrobangsan yaitu sejumlah 1069 PUS. Total
sampel yang diteliti sebanyak 107 PUS dengan teknik pengambilan sampel berupa teknik
proporsional random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Contingency
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan
ada hubungan status ekonomi dengan deteksi dini kanker serviks melalui metode pap smear (p
Tengah tahun 2012 adalah sebesar 0,007% dan terhadap penyakit kanker serviks karena
tertinggi di Kota Magelang sebesar 0,071%. tingkat ekonomi rendah dan tingkat
pengetahuan wanita yang kurang
Tahun 2012). Menurut data Kasus tentang deteksi dini melaui metode pap
Penyakit Tidak Menular di Puskesmas dan smear ataupun IVA (Imam, 2008).
Rumah Sakit Provinsi Jawa Tengah tahun Hasil wawancara dengan 10 PUS
2012, jumlah kasus kanker serviks yang (Pasangan Usia Subur) di Kelurahan
ditemukan di Kota Magelang adalah 85 Potrobangsan didapatkan 3 orang (30%) pernah
kasus, lebih tinggi dibandingkan kasus di melakukan pap smear dan 7 orang (70%) belum
Kabupaten Magelang sejumlah 28 kasus. pernah melakukan pap smear dengan alasan 2
Masalah lain adalah hampir 70 % kasus orang (28,57 %) tidak tahu apa itu pap smear, 2
datang ke rumah sakit dalam keadaan orang (28,57%) tidak tahu ada pelaksanaan pap
stadium lanjut. Ini berarti lebih dari Stadium smear atau kurangnya informasi, 3 orang (42,
IIB. Hal terpenting menghadapi penderita 86%) tidak berminat melakukan pap smear
kanker serviks adalah diagnosis sedini karena takut akan hasil pemeriksaan dan biaya
2006). Cakupan deteksi dini kanker serviks mengambil penelitian dengan judul “Faktor-
baik melalui metode pap smear maupun IVA Faktor Determinan Deteksi Dini Kanker Serviks
(Inspeksi Visual Asam Asetat) masih kurang Melalui Metode Pap Smear pada PUS di
cakupan deteksi dini kanker serviks adalah Puskesmas Magelang Utara Kota Magelang
tidak tersedia akses skrinning yaitu orang (55,1%) dan 48 orang (44,9%).
pernah melakukan Pap Smear. Hampir hubungan antar variabel adalah sedang.
seluruh responden dengan tingkat
c. Hubungan status ekonomi dengan
pengetahuan cukup 42 (97,7%) tidak pernah
pelaksanaan pap smear
Pap Smear. Sedangkan responden dengan
Tabel 8 Tabulasi Silang Status Ekonomi
tingkat pengetahuan baik lebih banyak yang dengan pelaksanaan pap smear
Tabel 9 Tabulasi Silang Dukungan Petugas karena promosi dan sosialisasi tentang masalah
Kesehatan dengan pelaksanaan Pap Smear
deteksi dini kanker serviks oleh petugas
Deteksi Dini Kanker
Serviks Melalui kesehatan ke masyarakat masih sangat kurang.
Dukung- Metode Pap Smear
an Peningkatan pengetahuan tidak akan selalu
Tidak Total
Petugas Pernah menyebabkan perubahan perilaku, namun
Pernah
Kesehat- Pap
Pap
an Smear memperlihatkan hubungan yang positif antara
Smear
f % f % f % kedua variabel tersebut sehingga jika
Kurang 59 100 0 0 59 100
Mendu- pengetahuan tinggi maka perilakunya cenderung
kung
Mendu- 32 66,7 16 33,3 48 100 baik. Untuk berperilaku sehat, masyarakat
kung
memerlukan sarana dan prasarana mendukung.
p value = C=0,422 Jumlah 107 100
0,000 Seperti halnya pemeriksaan deteksi dini kanker
Responden yang kurang mendapat
leher rahim dengan metode pap smear
dukungan dari petugas kesehatan sebanyak memerlukan sarana prasarana seperti tenaga
59 orang (100%) tidak pernah melakukan kesehatan terlatih, alat-alat pemeriksaan dan
pap smear, dari 48 responden yang lain-lain. Fasilitas-fasilitas ini pada hakekatnya
mendapat dukungan dari petugas kesehatan mendukung atau memungkinkan terwujudnya
sebanyak 32 orang (66,7%) tidak pernah perilaku kesehatan (Soekidjo, 2010).
Rendahnya deteksi dini kanker serviks serviks metode pap smear ataupun IVA
melalui metode pap smear di wilayah Kelurahan disamping memang karena belum ada kebijakan/
Potrobangsan disebabkan karena kurangnya program dari Dinas Kesehatan Kota Magelang.
kuesioner pada aspek dukungan kesehatan Semakin tinggi tingkat kemampuan sosial
dapat disimpulkan bahwa hal ini disebabkan ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan
seseorang dan memudahkan dirinya untuk dini kanker serviks melalui metode pap
mencukupi kebutuhannya terhadap smear maka semakin banyak PUS yang
kesehatan, seperti melakukan pemeriksaan melakukan deteksi dini kanker serviks.
IVA. Responden yang memiliki status ekonomi
KESIMPULAN DAN SARAN
sesuai UMK namun hampir sebagian besar
pernah melakukan deteksi dini kanker serviks. 1. Sebagian besar PUS mempunyai
tingkat pengetahuan cukup tentang
Artinya bahwa status ekonomi tidak akan
deteksi kanker serviks melalui metode
berpengaruh langsung terhadap seseorang
pap smear yaitu sebesar 40,2 %.
untuk mencukupi kebutuhannya terhadap
2. Sebagian besar PUS tidak tersedia akses
kesehatan, disebutkan pula bahwa ada faktor
skrinning deteksi kanker serviks melalui
tingkat pengetahuan, dengan kata lain
metode pap smear yaitu sebesar 57,9 %.
meskipun seseorang dengan status ekonomi
3. Sebagian besar PUS mempunyai
baik namun jika tingkat pengetahuannya
status ekonomi sesuai UMK yaitu
kurang atau dirinya kurang informasi maka
sebesar 82,2 %.
tidak menjamin bahwa orang tersebut akan 4. Sebagian besar PUS kurang mendapat
melakukan deteksi dini kanker serviks. dukungan dari petugas kesehatan tentang
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan deteksi kanker serviks melalui metode pap
kesehatan dengan deteksi dini kanker serviks 5. Sebagian besar PUS tidak pernah
melalui metode pap smear, hal ini dapat melakukan deteksi kanker serviks melalui
ditunjukkan dari proporsi PUS yang pernah metode pap smear yaitu sebesar 85 %.
deteksi dini kanker serviks melalui metode adalah agar PUS dapat melaksanakan
pap smear dengan nilai p value=0,000 (< deteksi dini kanker serviks melalui
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aziz, M.Farid, dkk. (2006). Buku Acuan Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Dahlan, S. (2008) Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Jakarta, Arkans.
Nurwijaya, Hartati, dkk. (2010). Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Samadi, Heru Priyanto. (2011). Yes, I Know Everything About Kanker Serviks. Solo:
Metagraf Creative Imprint of Tiga Serangkai.