Anda di halaman 1dari 9

GASTER Vol. XII No.

2 Agustus 2015

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS


MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR
(PUS)

Herlina Tri Damailia, Theresia Rina Oktavia


Prodi Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Deteksi dini kanker seviks melalui metode pap smear merupakan pemeriksaan yang bertujuan
untuk menemukan lesi prakanker yang bila mendapat penataksanaan yang tepat dapat mencegah
terjadinya kanker serviks. Rendahnya skrinning kanker serviks (Pap smear) disebabkan oleh
terbatasnya akses skrinning dan pengobatan dan kurangnya informasi dan pelayanan terhadap
penyakit kanker serviks karena tingkat ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan wanita yang
kurang tentang pap smear.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor determinan deteksi dini kanker
serviks melalui metode pap smear pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Potrobangsan
Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara Kota Magelang Tahun 2014.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Populasinya adalah seluruh PUS di Kelurahan Potrobangsan yaitu sejumlah 1069 PUS. Total
sampel yang diteliti sebanyak 107 PUS dengan teknik pengambilan sampel berupa teknik
proporsional random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Contingency

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan

ada hubungan status ekonomi dengan deteksi dini kanker serviks melalui metode pap smear (p

cakupan deteksi dini kanker serviks melalui metode pap smear.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, akses skrinning, status ekonomi, dukungan petugas kesehatan,
pap smear

PENDAHULUAN menempati urutan pertama sebagai penyebab


kematian wanita usia reproduktif. Hampir 80
Setiap tahun di seluruh dunia terdapat
% kasus berada di negara berkembang (Aziz
600.000 kanker serviks invasif baru dan
dkk, 2006). Kanker serviks merupakan jenis
300.000 kematian, negara berkembang
kanker terbanyak yang diderita perempuan

Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ... 99


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

di Indonesia, kasus baru kanker serviks Rendahnya skrinning kanker serviks


ditemukan 40-45 kasus perhari, 52 juta ( pa p s m e ar ) di s eb abk an t e r bat as nya
perempuan Indonesia berisiko terkena kanker akses skrinning dan pengobatan. Masih
serviks. (Nurwijaya dkk, 2010). banyak wanita Indonesia kurang mendapat
informasi dan pelayanan terhadap penyakit
Prevalensi kanker serviks Provinsi Jawa
kanker serviks karena tingkat ekonomi
Tengah tahun 2012 adalah sebesar 0,007% dan
rendah dan tingkat pengetahuan wanita
tertinggi di Kota Magelang sebesar 0,071%.
yang kurang tentang deteksi dini melaui
metode pap smear ataupun IVA (Imam,
Tahun 2012). Menurut data Kasus Penyakit
2008).
Tidak Menular di Puskesmas dan Rumah Sakit
Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, jumlah Hasil wawancara dengan 10 PUS (Pasangan
kasus kanker serviks yang ditemukan di Usia Subur) di Kelurahan Potrobangsan
Kota Magelang adalah 85 kasus, lebih tinggi didapatkan 3 orang (30%) pernah melakukan
dibandingkan kasus di Kabupaten Magelang pap smear dan 7 orang (70%) belum pernah
sejumlah 28 kasus. melakukan pap smear dengan alasan 2 orang
(28,57 %) tidak tahu apa itu pap smear, 2
Masalah lain adalah hampir 70 % kasus
orang (28,57%) tidak tahu ada pelaksanaan
datang ke rumah sakit dalam keadaan stadium
pap smear atau kurangnya informasi, 3 orang
lanjut. Ini berarti lebih dari Stadium IIB.
(42, 86%) tidak berminat melakukan pap
Hal terpenting menghadapi penderita kanker
smear karena takut akan hasil pemeriksaan dan
serviks adalah diagnosis sedini mungkin dan
biaya pemeriksaan yang mahal. Berdasarkan
memberikan terapi efektif sekaligus prediksi
permasalahan tersebut, peneliti tertarik
prognosisnya. (Aziz dkk, 2006). Cakupan
mengambil penelitian dengan judul “Faktor-
deteksi dini kanker serviks baik melalui
Faktor Determinan Deteksi Dini Kanker
metode pap smear maupun IVA (Inspeksi
Serviks Melalui Metode Pap Smear pada PUS
Visual Asam Asetat) masih kurang dari 5 %,
di Kelurahan Potrobangsan Wilayah Kerja
padahal pemerintah menargetkan cakupan
Puskesmas Magelang Utara Kota Magelang
deteksi dini kanker serviks adalah 85 %.
Tahun 2014”
(Samadi, 2011).

100 Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ...


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

METODE PENELITIAN tingkat kesalahan (á) 5% = 0,05 dengan derajat


kepercayaan 95%. Ketentuan pengujian,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
apabila nilai p value <0,05 maka Ha diterima
survey analitik dengan pendekatan cross
dan Ho ditolak. Analisis statistik menggunakan
sectional (Arikunto, 2010). Variabel bebas
program SPSS. (Sopiyudin, 2012).
dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan,
akses skrinning, status ekonomi, dan dukungan
HASIL PENELITIAN
petugas kesehatan. Sedangkan Variabel terikat
Analisis Univariat
dalam penelitian ini adalah deteksi dini kanker
a. Tingkat Pengetahuan PUS
serviks melalui metode pap smear. Populasi
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat
dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan Pengetahuan PUS

usia subur (PUS) di Kelurahan Potrobangsan Tingkat Frekuensi Persentase


No
Pengetahuan (f) (%)
yaitu sejumlah 1.069 PUS (Data PLKB 1. Kurang 29 27,1
2. Cukup 43 40,2
2013). Pengambilan sampel dilakukan dengan 3. Baik 35 32,7
menggunakan teknik proporsional random Total 107 100

sampling, didapatkan sebanyak 107 sampel. Dari 107 responden yang diteliti paling
(Sugiyono, 2011) banyak responden memiliki pengetahuan

Data primer diperoleh dari jawaban cukup sebanyak 43 orang (40,2%%)

kuesioner responden. Data sekunder dalam dan paling sedikit responden dengan

penelitian ini adalah daftar nama pasangan pengetahuan kurang sebanyak 29 orang

usia subur (PUS) di Kelurahan Potrobangsan (27,1%).

yang diperoleh dari data PLKB Kelurahan


b. Akses Skrining
Potrobangsan Wilayah Kerja Puskesmas
Magelang Utara tahun 2013. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Akses
Skrinning
Analisis data penelitian dilakukan dengan Akses Frekuensi Persentase
No
Skrinning (f) (%)
cara sebagai berikut : analisis univariat untuk
1. Tidak 62 57,9
mengetahui distribusi frekuensi dan prosentase Tersedia
2. Tersedia 45 42,1
dari setiap variabel. Analisis bivariat dilakukan Total 107 100

Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ... 101


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

Sebagian besar responden menyatakan yang mendapat dukungan sebanyak 59


tidak tersedia akses skrinning yaitu orang (55,1%) dan 48 orang (44,9%).
sebanyak 62 orang (51,4%) dan menyatakan
e. Gambaran Pelaksanaan Pap Smear
tersedia akses skrining sebanyak 45 orang
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pap Smear
(42,1%).
Deteksi Dini
Kanker
c. Status Ekonomi Serviks Frekuensi Persentase
No
Melalui (f) (%)
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi Metode Pap
Smear
Status Frekuensi Persentase
No 1. Tidak Pernah 91 85
Ekonomi (f) (%)
Pap Smear
1. Tidak sesuai 19 17,8
2. Pernah Pap 16 15
UMK
Smear
2. Sesuai UMK 88 82,2
Total 107 100
Total 107 100

Sebanyak 91 orang (85%) belum


Hampir seluruh responden dengan
pernah pap smear dan hanya sedikit
status ekonomi sesuai UMK yaitu 88
responden yang pernah melakukan pap
orang (82,2%) dan hanya sebagian kecil
smear yaitu sebanyak 16 orang (15%).
responden dengan status ekonomi tidak
sesuai UMK yaitu 19 orang (17,8%). Analisis Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
Pelaksanaan Pap Smear
d. Dukungan Petugas Kesehatan
Tabel 6 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Dukungan
dengan pelaksanaan Pap Smear
Petugas Kesehatan
Deteksi Dini Kanker
Dukungan Serviks Melalui
Frekuensi Persentase
No Petugas Metode Pap Smear
(f) (%)
Kesehatan Tingkat Total
Tidak
Penge- Pernah
1. Kurang 59 55,1 Pernah
tahuan Pap
Mendukung Pap
Smear
2. Mendukung 48 44,9 Smear
f % f % f %
Total 107 100
Kurang 29 100 0 0 29 100
Cukup 42 97,7 1 2,3 43 100
Jumlah yang hampir sama antara Baik 20 57,1 15 42,9 25 100
responden yang kurang mendapat p value = C=0,0479 Jumlah 107 100
0,000
dukungan dari petugas kesehatan dengan

102 Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ...


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

Seluruh responden dengan tingkat kontingensi (C) diperoleh nilai sebesar


pengetahuan kurang 29 (100%) tidak pernah 0,442 yang menunjukkan bahwa keeratan
melakukan Pap Smear. Hampir seluruh hubungan antar variabel adalah sedang.
responden dengan tingkat pengetahuan
c. Hubungan status ekonomi dengan
cukup 42 (97,7%) tidak pernah Pap
pelaksanaan pap smear
Smear. Sedangkan responden dengan
Tabel 8 Tabulasi Silang Status Ekonomi
tingkat pengetahuan baik lebih banyak dengan pelaksanaan pap smear

yang melakukan Pap Smear 20 (57,1%). Deteksi Dini Kanker


Serviks Melalui
Metode Pap Smear
Status Tidak Total
sebesar 0,479 yang menunjukkan bahwa Pernah
Ekonomi Pernah
Pap
Pap
keeratan hubungan antar variabel adalah Smear
Smear
f % f % f %
sedang.
Tidak 19 100 0 0 19 100
Sesuai
UMK
b. Hubungan Akses Skrinning dengan
Sesuai 72 81,8 16 18,2 88 100
Pelaksanaan Pap Smear.
UMK
Tabel 7 Tabulasi Silang Akses Skrinning p value = C= 0,191 Jumlah 107 100
0,000
dengan Pelaksanaan Pap Smear
Deteksi Dini Kanker Responden yang memiliki status
Serviks Melalui
Metode Pap Smear ekonomi tidak sesuai UMK sebanyak 19
Akses Total
Tidak
Skrin- Pernah orang (100%) tidak pernah pap smear, 90
Pernah
ning Pap
Pap
Smear responden yang memiliki status ekonomi
Smear
f % f % f % sesuai UMK sebanyak 72 orang (81,8%)
Tidak 62 100 0 0 62 100
Tersedia
Tersedia 29 64,4% 16 35,6 45 100
kontingensi (C) diperoleh nilai sebesar
p value = C=0,0442 Jumlah 107 100
0,000 0,191 yang menunjukkan bahwa keeratan

Responden yang tidak tersedia akses hubungan antar variabel adalah sangat

skrinning sebanyak 62 orang (100%) tidak lemah.

pernah Pap Smear, 45 responden yang


d. Hubungan dukungan petugas kesehatan
tersedia akses skrinning sebanyak 29 orang
dengan pelaksanaan pap smear

Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ... 103


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

Tabel 9 Tabulasi Silang Dukungan Petugas karena promosi dan sosialisasi tentang masalah
Kesehatan dengan pelaksanaan Pap Smear
deteksi dini kanker serviks oleh petugas
Deteksi Dini Kanker
Serviks Melalui kesehatan ke masyarakat masih sangat kurang.
Dukung- Metode Pap Smear
an Total Peningkatan pengetahuan tidak akan selalu
Tidak
Petugas Pernah
Pernah
Kesehat-
Pap
Pap menyebabkan perubahan perilaku, namun
an Smear
Smear
memperlihatkan hubungan yang positif
f % f % f %
Kurang 59 100 0 0 59 100 antara kedua variabel tersebut sehingga
Mendu-
kung jika pengetahuan tinggi maka perilakunya
Mendu- 32 66,7 16 33,3 48 100
kung
cenderung baik. Untuk berperilaku sehat,
p value = C=0,422 Jumlah 107 100 masyarakat memerlukan sarana dan prasarana
0,000
mendukung. Seperti halnya pemeriksaan
Responden yang kurang mendapat
deteksi dini kanker leher rahim dengan metode
dukungan dari petugas kesehatan sebanyak
pap smear memerlukan sarana prasarana seperti
59 orang (100%) tidak pernah melakukan
tenaga kesehatan terlatih, alat-alat pemeriksaan
pap smear, dari 48 responden yang
dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas ini pada
mendapat dukungan dari petugas kesehatan
hakekatnya mendukung atau memungkinkan
sebanyak 32 orang (66,7%) tidak pernah
terwujudnya perilaku kesehatan (Soekidjo,
2010). berdasarkan hasil wawancara peneliti
diperoleh nilai 0,422 yang menunjukkan
sampai saat ini baik di Puskesmas Magelang
bahwa keeratan hubungan antar variabel
Utara maupun puskesmas lainnya di Kota
adalah sedang.
Magelang belum mempunyai akses skrinning
termasuk fasilitas maupun tenaga terlatih yang
PEMBAHASAN
mendukung untuk dilakukan pemeriksaan
Rendahnya deteksi dini kanker serviks deteksi dini kanker serviks metode pap smear
melalui metode pap smear di wilayah Kelurahan ataupun IVA disamping memang karena belum

Potrobangsan disebabkan karena kurangnya ada kebijakan/ program dari Dinas Kesehatan

pengetahuan atau informasi. Berdasarkan hasil Kota Magelang.

kuesioner pada aspek dukungan kesehatan Semakin tinggi tingkat kemampuan sosial
dapat disimpulkan bahwa hal ini disebabkan ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan

104 Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ...


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

seseorang dan memudahkan dirinya untuk dini kanker serviks melalui metode pap smear
mencukupi kebutuhannya terhadap kesehatan, maka semakin banyak PUS yang melakukan
sepert i melakukan pem eri ksaan IVA. deteksi dini kanker serviks.
Responden yang memiliki status ekonomi
KESIMPULAN DAN SARAN
sesuai UMK namun hampir sebagian besar atau
sebanyak 72 responden (81,8%) tidak pernah Kesimpulan

melakukan deteksi dini kanker serviks. Artinya 1. Sebagian besar PUS mempunyai tingkat

bahwa status ekonomi tidak akan berpengaruh pengetahuan cukup tentang deteksi kanker

langsung terhadap seseorang untuk mencukupi serviks melalui metode pap smear yaitu
sebesar 40,2 %.
kebutuhannya terhadap kesehatan, disebutkan
2. Sebagian besar PUS tidak tersedia akses
pula bahwa ada faktor tingkat pengetahuan,
skrinning deteksi kanker serviks melalui
dengan kata lain meskipun seseorang dengan
metode pap smear yaitu sebesar 57,9 %.
status ekonomi baik namun jika tingkat
3. Sebagian besar PUS mempunyai status
pengetahuannya kurang atau dirinya kurang
ekonomi sesuai UMK yaitu sebesar 82,2
informasi maka tidak menjamin bahwa orang
%.
tersebut akan melakukan deteksi dini kanker
4. Sebagian besar PUS kurang mendapat
serviks.
dukungan dari petugas kesehatan tentang
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan deteksi kanker serviks melalui metode pap
bahwa ada hubungan dukungan petugas smear yaitu sebesar 55,1 %.
kesehatan dengan deteksi dini kanker serviks 5. Sebagian besar PUS tidak pernah

melalui metode pap smear, hal ini dapat melakukan deteksi kanker serviks melalui

ditunjukkan dari proporsi PUS yang pernah metode pap smear yaitu sebesar 85 %.

melakukan deteksi dini kanker serviks melalui


metode pap smear seluruhnya sebanyak 16 tingkat pengetahuan dengan deteksi dini
kanker serviks melalui metode pap smear
orang (100%) ditemukan pada PUS yang
, dengan nilai p value = 0,000 (< 0,05)
mendapat dukungan dari petugas kesehatan.
dan hasil nilai keeratan hubungan sebesar
Jadi semakin banyak petugas kesehatan yang
0,479, keeratan hubungan dalam kategori
memberikan dukungan terkait dengan deteksi
sedang.

Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ... 105


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

program deteksi kanker serviks melalui


akses skrinning dengan deteksi dini kanker metode pap smear dan dapat bekerjasama
serviks melalui metode pap smear ,dengan dengan Yayasan Kanker Indonesia atau
nilai p value=0,000 (< 0,05) dan hasil nilai lembaga-lembaga lain di bidang kesehatan
keeratan hubungan sebesar 0,442, keeratan untuk mengadakan kegiatan pemeriksaan
hubungan tersebut dalam kategori sedang. pap smear gratis khususnya di wilayah
Kota Magelang,
antara status ekonomi dengan deteksi dini
kanker serviks melalui metode pap smear 2. Bagi Pasangan Usia Subur (PUS)
dengan nilai p value=0,044 (< 0,05) dan
Diharapkan agar PUS lebih
hasil nilai keeratan hubungan sebesar
meningkatkan pengetahuannya tentang
0,191, keeratan hubungan dalam kategori
deteksi dini kanker serviks dengan cara
sangat lemah.
mencari informasi atau bertanya kepada

dukungan petugas kesehatan dengan petugas kesehatan dan yang terpenting

deteksi dini kanker serviks melalui metode adalah agar PUS dapat melaksanakan

pap smear dengan nilai p value=0,000 (< deteksi dini kanker serviks melalui metode

0,05) dan hasil nilai keeratan hubungan pap smear.


sebesar 0,422, keeratan hubungan dalam
kategori sedang. 3. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan agar petugas kesehatan


Saran
dapat meningkatkan kegiatan pendidikan
1. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas
kesehatan tentang deteksi dini kanker
Kota Magelang
serviks dengan metode pap smear melalui
Diharapkan agar Dinas Kesehatan kegiatan penyuluhan, konseling maupun
dan Puskesmas Kota Magelang dapat mengajak para PUS untuk melakukan
mempertimbangkan dalam penentuan pemeriksaan pap smear.
kebijakan terkait dengan pengadaan

106 Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ...


GASTER Vol. XII No. 2 Agustus 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Aziz, M.Farid, dkk. (2006). Buku Acuan Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Tahun 2012. <http://www.dinkesjatengprov.go.id>.Diunduh tanggal 10 Febuari 2013.

Dahlan, S. (2008) Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Jakarta, Arkans.

Nurwijaya, Hartati, dkk. (2010). Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Samadi, Heru Priyanto. (2011). Yes, I Know Everything About Kanker Serviks. Solo: Metagraf
Creative Imprint of Tiga Serangkai.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini ... 107

Anda mungkin juga menyukai