Anda di halaman 1dari 2

I. ENDOKRIN e.

Diabetes Gestasional

1. DIABETES MELITUS
a. Gejala khas : Poli dipsi, poli fagi, poli uri,
penurunan berat badan.
b. Klasifikasi menurut perkeni 2015 :

Bedakan DM tipe 1 dan 2 = C-PEPTIDE f. Insulin pada DM


c. Kriteria diagnostik (perkeni 2015) - DM tipe 1
- KAD , HONK
- DM gestasional
- Gang. Ginjal berat
- DM tidak terkontrol
- Ulkus DM

• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT):


GDPT 100-125 mg/dl dan TTGO glukosa
plasma 2-jam <140 mg/dl;
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT):
Glukosa plasma 2 -jam setelah TTGO
antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma
puasa <100 mg/dl
• Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
 Prediabetes
• Diagnosis prediabetes dapat juga
ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan HbA1c 5,7-6,4%.
d. Pemilihan OHO

OHO Mekanisme Efek, kontraindikasi


SULFONILUREA Meningkatkan sekresi Hipoglikemia
(glibenklamid) insulin BB naik
KI ; Gang. Ginjal
BIGUANID Hambat Mual, muntah
(metformin) glukoneogenesis hepar Hindari bila kreatinin
>1.5
A-Glukosidase Hambaat absorbs Peningkatan gas sal.
inhibit (acarbose) glukosa Cerna
Hindari gang.ginjal/hati g. Komplikasi DM
Tiazolidindion Insulin sensitizer di EDEMA
(pioglitazon) perifer KI ; CHF KOMPLIKASI KRONIS
Agonis reseptor GLP- Agonis reseptor GLP-1 Keluhan gastrointestinal  Mikrovaskuler
1
DPP4 inhibit Hambat enzim DPP4 – Muntah
(sitagliptin) perpanjang kerja GLP-1
- Retinopati, macular edema, hipoglikemia berulang pemberian
katarak, galukoma Dekstrose 20% dapat diulang
- Neuropati  Hiperglikemia
Sensorik, motorik, autonomik Tatalaksana
- Nefropati DM
Kriteria: DM > 5 tahun, retinopati
diabetikum, macroalbuminuria (>
300 mg/dl/24 jam dalam 3-4x
pemeriksaan selang 2 minggu)
tanpa penyebab albuminuria
lainnya. OHO sebaiknya glikuidon
karena tidak diekskresikan di ginjal
 Makrovaskuler
- ACS, penyakit pembuluh darah
perifer, penyakit cerebrovaskuler
KOMPLIKASI AKUT
 Hipoglikemia 2. DISLIPIDEMIA
Tatalaksana PPK Definisi
Peningkatan kadar kolesterol total (200 mg/dl) ,
LDL (>130 mg/dl), trigliserid (>250 mg/dl), serta
penurunan HDL (<40 mg/dl)

Tatalaksana Perkeni 2015


Hipoglikemia Ringan:
- Pemberian konsumsi makanan tinggi
glukosa (karbohidrat sederhana)
- Glukosa 15–20 g (2-3 sendok makan) yang
dilarutkan dalam air adalah terapi pilihan
pada pasien dengan hipoglikemia yang
masih sadar
- Pemeriksaan glukosa darah dengan
glukometer harus dilakukan setelah 15
menit pemberian upaya terapi
Hipoglikemia Berat:
- Jika didapat gejala neuroglikopenia, terapi
parenteral diperlukan berupa pemberian
dekstrose 20% sebanyak 50 cc (bila
terpaksa bisa diberikan dextore 40%
sebanyak 25 cc), diikuti dengan infus D5%
atau D10%
- Periksa glukosa darah 15 menit setelah
pemberian i.vtersebut. Bila kadar glukosa
darah belum mencapai target, dapat
diberikan ulang pemberian dextrose 20%.
- Selanjutnya lakukan monitoring glukosa
darah setiap 1-2 jam kalau masih terjadi

Anda mungkin juga menyukai