Arahan Gubernur Musrenbang RPJMD 2018-2023
Arahan Gubernur Musrenbang RPJMD 2018-2023
Dalam Acara :
MUSRENBANG
RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD)
PROVINSI JATENG TAHUN 2018 – 2023
5,03 5,07
5,01
4,88
2013 2014 2015 2016 2017 2018 (TW II)
Jawa Tengah Nasional
6,68
6,65
6,61
6,58
6,58
6,57
6,55
6,47
6,42
6,39
6,34
6,29
6,27
6,15
6,12
6,11
6,09
5,91
5,88
5,67
5,66
5,64
5,49
5,44
5,39
5,37
5,19
5,01
4,95
4,92
4,42
4,24
4,07
3,58
3,19
KEMISKINAN
20 KAB/KOTA TAHUN 2017 (MARET)
15
13,01
19,14
19,6
10,64
18,35
18,8
10
17,37
17,21
17,05
20,32
14,15
14,02
13,94
13,81
13,41
13,27
13,04
12,61
12,42
12,28
12,9
11,96
11,46
11,38
10,65
11,1
10,8
9,9
8,75
8,75
5
8,12
8,11
7,78
7,59
7,47
5,07
4,62
Jateng : 4,57
2,27
2,38
2,44
2,85
2,97
3,02
3,17
3,19
3,56
3,64
3,67
3,83
3,96
4,18
4,35
4,39
4,47
4,47
4,55
4,62
4,72
4,84
4,93
5,05
5,33
5,58
5,59
5,82
6,61
6,68
7,33
8,04
8,19
1,78
6,3
6
INDEKS GINI
0,406 0,414
0,402
0,394
0,391
0,390
0,388
0,382 0,365
0,357
2013
2014
2015
2016
Jateng Nasional 2017
DIENG
DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
1. Kemampuan Lahan 2. Udara
Kualitas udara ambien dengan parameter SO2, CO,
NO2, dan O3 masih cukup baik. Namun terdapat 1
parameter hidrokarbon/HC yang hasil kurang baik,
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Catatan :
Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan th 2013 – 2017
di 35 Kab/kota.
Titik sampel 3 lokasi yakni kawasan perumahan, kawasan
industri dan kawasan padat lalu lintas.
3. Air
Kelas Luas Peta (Ha) % Kondisi sungai : Garang, Serayu, Pemali, Lusi,
I – Sangat Rendah 65.441,23 2,01 Kupang, Sambong, Tuntang, Serang, anak Sungai
II – Rendah 127.104,67 3,91
Bengawan Solo, Wulan, Luk Ulo, Bogowonto, Gung,
III – Menengah 865.343,90 26,59
IV – Tinggi 1.276.446,78 39,22
dan Babon status mutu airnya adalah dalam
V – Sangat Tinggi 920.075,41 28,27 kategori tercemar ringan sampai sedang.
Sumber: Analisis Andi Sungkowo, 2017
* hasil analisis kualitas air sungai provinsi tahun 2012 – 2017
9
RESIKO LINGKUNGAN HIDUP
1. Kawasan Rawan Bencana
22 kab/kota termasuk risiko tinggi Kab Cilacap. Purworejo. Tegal. Brebes. Banyumas.
Pemalang. Kebumen. Demak. Kota Semarang. Pekalongan. Pati. Rembang. Batang. Kendal.
Jepara. Grobogan. Purbalingga. Boyolali. Banjarnegara. Blora. Kota Pekalongan. dan Wonogiri.
13 kab/kota lainnya termasuk risiko sedang Kab. Magelang. Semarang. Temanggung.
Sragen. Wonosobo. Kudus. Karanganyar. Klaten. Kota Tegal. Kota Magelang. Sukoharjo. Kota
Salatiga dan Kota Surakarta. 10
2. Sampah
Perkiraan timbulan sampah sebesar 5,7 juta ton (2016) dan layanan
pengangkutan ke TPA 1,6 juta ton (28,62%).
Tingkat pelayanan wilayah kota (70 – 87%), untuk wilayah kab (7 – 40%).
Dari 58 TPA, 22 TPA (38%) telah melebihi usia pakai secara teknis.
Sistem pengelolaan :
13 TPA (22%) controlled landfill,
4 TPA (7%) open dumping dengan
ketinggian kurang dari 5 meter,
41 TPA (71%) open dumping
dengan ketinggian lebih dari 5 meter.
11
SUMBER DAYA ALAM
Terdapat 26 jenis komoditas bahan tambang potensial. 12
Data cadangan yang digunakan merupakan data hasil perhitungan rekapitulasi hasil laporan eksplorasi
yang telah dilakukan oleh pemegang IUP Eksplorasi pada tahun 2016, dengan komoditas sebanyak 8
komoditas, yaitu tanah urug, sirtu, andesit, batu gamping, basalt, tras, feldspar, dan pasir kuarsa.
KERENTANAN
ADAPTASI
PERUBAHAN
IKLIM
Hutan Lindung 83.835,76 38,20 Balapulang, Banyumas Barat, Banyumas Timur, Kebonharjo, Kedu Selatan, Kedu Utara, Pekalongan Barat,
Pekalongan Timur, Pati, Surakarta
Tahura 249,71 0,11 Tahura KGPAA
Taman Nasional 10.235,32 4,66 TN Merapi & TN Merbabu
Taman Nasional Laut 120.452,09 54,89 TNL Karimunjawa
Taman Wisata Alam 228,09 0,10 TWA Grojogan Sewu, TWA Gunung Selok, TWA Telogo Warno Pengilon, TWA Sumber Semen 14
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
50.000,00
Kontribusi Emisi GRK tertinggi
43.463,98 (penggunaan energi)
40.000,00
30.000,00
Serapan Karbon
dari Peningkatan
Gg CO2eq
20.000,00
13.694,31
10.000,00
Kegiatan 7.908,89
1.499,87 2741 Penanaman
0,00
Energi IPPU Peternakan Pertanian Lahan Limbah
-10.000,00
-20.000,00 (14.096,42)
Sektor/Subsektor
2016
SEKTOR
Gg CO2e %
Energi 43.463,98 78,72%
IPPU (Industri) 1.499,87 2,72%
AFOLU (Lahan) 2.338,89 4,24%
Limbah 7.908,89 14,32%
Total 55.211,63 100,00% 15
KEUANGAN
DAERAH
Punthuk Setumbu
PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL
TERHADAP BELANJA DAERAH
17
70,16 70,1
64,39 64,25
58,54
KEMANDIRIAN
KEUANGAN 2013 2014 2015 2016 2017
DAERAH Kemandirian keuangan daerah kurun waktu 2013-2017 cenderung menurun.
69,34 69,25
BELANJA PEGAWAI
65,03 (BELANJA TIDAK LANGSUNG) 24,59
61,61
48,44 13,92
RUANG FISKAL DAERAH. 12,51 11,57
10,75
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
(Dalam Milyar)
PENDAPATAN 25.000,00
DAERAH
REALISASI PAD
(MILYAR)
15.000,00
DAN
10.000,00
5.000,00
Rp Rp
-
2013 2014 2015 2016 2017
PENDAPATAN DAERAH 13.343,35 15.157,46 16.828,15 19.632,57 23.703,17
PAD 8.212,80 9.916,35 10.904,82 11.541,02 12.547,51
PENDAPATAN DAERAH PAD
18
PROYEKSI PENDAPATAN 2019 – 2023
PROYEKSI 31.000,00
(Dalam Milyar)
29.867,90
PENDAPATAN
30.000,00
29.000,00 28.484,85
28.000,00 27.263,44
2019 – 2023 27.000,00
26.000,00 25.291,50
26.181,09
& 25.000,00
24.000,00
UPAYA
23.000,00
28.959,85 30.342,90
PROYEKSI
BELANJA
30.000,00 26.891,09 27.803,44
25.948,26
25.000,00 22.194,03
19.253,14 19.850,52
18.250,17 18.700,33
DAERAH &
20.000,00
15.000,00
PEMBIAYAAN
10.000,00 7.698,08 8.190,75 8.550,30 9.109,32 8.148,86
5.000,00
656,75 710
540 475 475
Punthuk Setumbu
1.PENANGGULANGAN
Masih tingginya kemiskinan di perdesaan khususnya KEMISKINAN
kelompok petani & nelayan
Masih rendahnya akses pelayanan dasar (basic needs access)
Data
Adanya ketidaktepatan sasaran
prog/keg penanganan kemiskinan 22
2.Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM
PENDIDIKAN
Pendidikan untuk semua (layanan pendidikan dasar,
menengah dan tinggi);
pendidikan budaya dan karakter;
pemerataan pendidikan.
KESEHATAN
Angka kesakitan dan angka kematian masih cukup tinggi.
Tindakan preventif dan promotif.
Penurunan disparitas akses & mutu pelayanan kesehatan,
Pemenuhan sarpras kesehatan, serta tenaga kesehatan.
25
Kedaulatan Pangan 5.KEDAULATAN
• Produksi kedelai & jagung masih harus • Penguatan kelembagaan koperasi pertanian, PANGAN &
ditingkatkan • Penyediaan infrastruktur distribusi pangan.
• Terbukanya arus bahan pangan impor
ENERGI
• Tingkat keberagaman konsumsi pangan
• Menyempitnya lahan pertanian (LP2B), belum beragam.
• Menurunnya tenaga kerja di sektor pertanian • Perlu menyiapkan produk pangan
• Penguatan jaringan pergudangan (resi gudang) berorientasi ekspor, & mampu bersaing di
pasar global,
Kedaulatan energi
Kebutuhan energi terus meningkat
Ketergantungan terhadap sumber energi fosil,
Pelayanan energi (listrik dan migas) masih terbatas, belum merata
dan optimal
Belum optimalnya pemanfaatan EBT, antara lain karena teknologi yg
digunakan masih mahal, efisiensinya masih rendah & potensi energi yg
ada biasanya bersifat lokal. 26
6.KESENJANGAN WILAYAH
• Masih banyak kab yang masuk kategori relatif
tertinggal dibanding kabupaten/kota lain
• Terdapat kesenjangan antara wilayah, desa dan
kota.
• Perlu membuka akses antar wilayah yang menghubungkan daerah-daerah tertinggal dengan
pusat-pusat pertumbuhan.
Prasarana jalan dan jembatan, Jaringan komunikasi,
Transportasi publik (revitalisasi KA), Jaringan energi
• Perlu penguatan kehandalan sistem dan sistem pasokan bagi pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru
• Perlunya grand desain infrastruktur perhubungan (pengembangan
pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul & Pengembangan Bandara sebagai
hub/transit internasional). 27
28
7.TATA KELOLA PEMERINTAHAN &
KONDUSIVITAS WILAYAH
Pelayanan Publik Prima
Transparansi Informasi
Ruang Pengaduan Masyarakat
Penguatan Kelembagaan (Efektif & Efisien)
Sinergitas & kerjasama antar tingkat
pemerintahan serta lintas sektor
Kemandirian Fiskal
VISI, MISI,
PROGRAM KERJA &
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
Punthuk Mongkrong
VISI MISI
01 Membangun masy Jateng yang religius,
MENUJU JATENG toleran & guyup untuk menjaga
NKRI
SEJAHTERA &
02 Mempercepat reformasi birokrasi yg
BERDIKARI dinamis serta memperluas sasaran
ke pem Kab/Kota
“Tetep
03 Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat &
Mboten Korupsi, membuka lap kerja untuk kurangi
kemiskinan dan pengangguran
Mboten Ngapusi ”
04 Menjadikan rakyat Jateng lebih sehat,
lebih pintar, lebih berbudaya dan
mencintai lingkungan 30
PROGRAM KERJA 6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal
1. Sekolah tanpa sekat pelatihan tentang panen untuk petani serta melindungi
demokrasi dan pemilu, gender, anti korupsi & kepentingan nelayan.
magang gub untuk siswa SMA/SMK. 7. Pengembangan Transportasi massal,
2. Peningkatan Peran rumah ibadah, fasilitasi revitaliasi jalur kereta & bandara serta
pendakwah & guru pendidik agama. pembangunan embung/irigasi.
2021
Kat kesejahteraan dan perekonomian masy didukung
2022 penguatan daya saing SDM,
Penguatan kesejahteraan
& perekonomian masy
didukung penguatan daya 2023
saing ekonomi daerah, Perwujudan masy Jateng yg semakin sejahtera & berdikari
32
TARGET
PEMBANGUNAN
TAHUN 2023
B. Sustainable Livelihood
Fasilitasi Akses Modal - Pengembangan - Pelatihan & Pemagangan Canaker
( Krediit perbankan & Pasar) Wirausaha Muda Sesuai Kebutuhan Kerja
Pengelolaan Peningkatan
Rekomendasi
Sampah, Limbah Pengendalian
perijinan
Bahan Berbahaya perlindungan dan
lingkungan
Beracun penegakan hukum
39
REFORMASI BIROKRASI
40
KAB/KOTA
5,00-5,20% • Semarang :
• Pemalang : 5,50-5,65% 5,4-5,6%
• Kota Pekalongan :
• Kota Tegal : 5,50-5,65% 5,40-5,60% • Kendal :
TAHUN 2023 5,7-5,9% wanarakuti
• Blora :
5,60-5,75%
bregasmalang petanglong banglor • Rembang :
kedungsapur
5,30-5,40%
IPM KAB/KOTA
• Pemalang : 66,35 73,55
• Kota Pekalongan :
• Kota Tegal : 74,72 75,13 • Kendal :
72,65
TH 2023 wanarakuti • Blora :
68,77
bregasmalang petanglong banglor • Rembang :
kedungsapur 71,6
• Cilacap :
71,49 barlingmascakep purwomanggung • Boyolali : 74,02
• Banyumas : subosukowonosraten • Sukoharjo : 76,31
73,42 • Karanganyar : 76,54
• Purbalingga : 70,74 • Purworejo : 72,86 • Wonogiri : 70,35
• Banjarnegara : 69,35 • Temanggung : 70,49
• Wonosobo : 68,61 • Sragen : 73,76
• Kebumen : 70,06 • Kota Magelang : 78,15
• Magelang : 70,08 • Klaten : 75,41
• Kota Surakarta : 81,79
Terimakasih