Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing
yang merupakan bagian dari keluarga.
Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita.
Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang
hebat yang tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita
hebat di belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun semua
arti dan definisi itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa wanita adalah sosok yang
sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas
dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan lansia di dalam keluarga dan
masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan
yang optimal. Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas termasuk di dalamnya adalah
penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan, pemeliharaan kesehatan lansia ,
pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan
anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB.
Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil,
bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga
(wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi sasaran
utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana praktik studi kasus asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas
yang meliputi: Pengkajian keluarga, Diagnosa/Masalah Kebidanan pada
keluarga (Scoring Keluarga), Intervensi, Implementasi?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu melaksanakan

1
asuhan kebidanan komunitas.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
a) Melakukan pengkajian keluarga
b) Melakukan diagnosa atau masalah kebidanan pada keluarga (scoring
keluarga)
c) Melakukan intervensi
d) Melakukan implementasi
e) Evaluasi

D. Manfaat
Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat
bagi :
1. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan
yang dialami selama masalah itu terjadi.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang
diperoleh di akademik dengan praktek – praktek yang dihadapkan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Di Komunitas


Proses asuhan Kebidanan keluarga adalah suatu proses pemecahan
masalah yang sistemastis yang digunakan saat melakukan asuhan Kebidanan
keluarga. Proses asuhan Kebidanan keluarga merupakan proses yang komplek
yang menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga
dan individu dan anggota keluarga. Tahapan proses asuhan Kebidanan keluarga
adalah sebagai berikut
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada Asuhan Kebidanan Keluarga menurut
(Friedman, 2008) antara lain:

a. Identitas Data

Nama keluarga, alamat dan no telepon, komposisi


keluarga, tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan,
identifikasi religi, status kelas keluarga, dan aktifitas-aktifitas
rekreasi atau aktifitas waktu luang.

b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga

i. Tahap perkembangan keluarga saat ini .

ii. Jangkauan pencapaian tahap perkembangan : sejauh


mana keluarga memenuhi tugas-tugas
perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini.
iii. Riwayat keluarga inti : riwayat keluarga mulai lahir
hingga saat ini termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian- kejadian dan pengalaman-pengalaman
kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan
kesehatan.
iv. Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua : seperti apa
kehidupan keluarga asalnya, hubungan masa silam dan

3
saat orang tua dari kedua orang tua.
c. Data Lingkungan

a. Karakteristik rumah : Rumah yang kurang nyaman, serta


sanitasi yang kurang hygienis dapat mempengaruhi
kebersihan makanan dan minuman, Status rumah yang
dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa dapat
mempengaruhi keperdulian keluarga dalam menjaga
kebersihan.
b. Karakteristik lingkungan, sekitar rumah dan lingkungan
yang lebih luas (tetangga dan masyarakat yang lebih luas :
Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak
terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke
bawah).

Mobilitas geografis keluarga : sudah berapa lama keluarga


tinggal didaerah ini, bagaimana riwayat mobilitas geografis dari
keluarga ini, darimana keluarga tersebut pindah atau bermigrasi?
c. Asosiasi dan transaksi keluarga dengan komunitas : siapa
didalam keluarga yang menggunakan pelayanan apa atau
ketahui pada lembaga mana, berapa kali atau sejauh mana
mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas?
d. Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga : siapa
menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan
bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga
(menjaga anak, transportasi, dll).
d. Struktur Keluarga

Pola-pola komunikasi : bagaimana komunikasi fungsional


digunakan secara terus menerus?
Struktur kekuasaan : siapa yang membuat keputusan dan siapa
yang memutuskan?
Struktur peran :bagaimana setiap anggota keluarga melakukan
setiap peran secara kompeten?
Nilai-nilai keluarga : penggunaan metode “perbandingan” dan
“membedakan” memberikan kesan (dengan nilai-nilai dari

4
kebudayaan).
e. Fungsi-fungsi Keluarga

1) Fungsi Afektif : bagai mana kebutuhan-kebutuhan yang


di akui dari anggota keluarga penuhi oleh keluarga?
2) Fungsi sosialisasi: Seberapa adaptif praktik membesarkan
anak untuk sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?
3) Fungsi petugasan kesehatan : Status kesehatan keluarga
dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa atau diketahui
(bagaimana keluarga mengkaji status kesehatan saat ini,
masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini di
identifikasi keluarga, terhadap masalah-masalah
kesehatan yang serius yang mana anggota keluarga
merasa mereka mudah terpengaruh rentan, apa persepsi-
persepsi dari keluarga tentang berapa banyak kontrol
yang mereka lakukan terhadap kesehatan mereka dengan
melakukan tindakan- tindakan kesehatan yang tepat.
f. Koping keluarga
Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh
dengan stress (strategi-strategi apa yang dibuat) (Friedman,1998).
g. Perumusan masalah
Perumusan masalah dilakukan dengan menggunakan data yang
diperoleh dari pengkajian keluarga. Struktur diagnosis kebidanan
Keluraga terdiri dari maslah (problem), penyebab (etiologi) dan atau tanda
atau gejala. Diagnosis keperwatan keluarga merupakan respons keluarga
terhadap masalah kesehatan yang dialami, baik actual, risiko ataupun
potensial, yang dapat diatasi dengan tindakan kebidanan secara mandiri
maupun kolektif yang terdiri dari maslah, etiologi, serta tanda dan
gejala(PES) (Ester, 2007)
h. Penetapan prioritas masalah

Prioritas masalah adalah penentuan prioritas urutan


masalah dalam merencanakan penyelesaian maslah kebidanan
melalui perhitungan skor. Skala ini memiliki empat kriteria:
1) Kritera pertama : sifat masalah dengan skala actual (skor

5
3), risiko (skor 2), dan wellness (skore 1) dengan bobot 1,
pembenaran sesuai dengan masalah yang sudah terjadi,
akan terjadi atau kearah pencapaian tingkat fungsi yang
lebih tinggi.
2) Kriteria kedua : Kemungkinan masalah dapat di ubah
dengan skala mudah (skor 2), sebagian (skor 1), dan tidak
dapat (skor 0) dengan bobot 2. Pembenaran di tunjang
dengan data pengetahuan (pengetahuan klien/keluarga,
teknologi, dan tindakan untuk menangani masalah yang

ada), sumberdaya keluarga (dalam bentuk fisik,


keuangan, dan tenaga) sumber daya petugas
(pengetahuan, ketrampilan, dan waktu), dan sumber daya
masyarakat (dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyrakat dan sokongan masyarakat).
3) Kriteria ketiga : Potensial masalah untuk di cegah dengan
skala skor tinggi (skor 3) cukup (skor 2), dan rendah
(skor
1) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang dengan data
dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah. Lamanya maslah (waktu masalah itu ada),
tindakan yang sedang dijalankan(tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah), dan adanya kelompok yang
sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
4) Kriteria keempat : Menonjolnya masalah dengan skala
segera (skor 2), tidak perlu segera (skor 1), dan tidak
dirasakan (skor 0) dengan bobot 1. Pembenaran di
tunjang dengan data persepsi kelurga dalam melihat
masalah yang ada.

2. Diagnosa kebidanan
Perumusan diagnose kebidanan keluarga dapat diarahkan pada sasaran
individu atau keluarga. Komponen diagnose kebidanan meliputi masalah
(Problem), Penyebab (etiologi), dan atau tanda (sign) (Murwani, 2008).

6
3. Intervensi kebidanan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapka tujuan,
identifikasi, sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi kebidanan
(Murwani, 2008).

4. Implementasi kebidanan

Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi


sumber-sumber daya yang ada dikeluarga, masyarakat, pemerintah
(Murwani, 2008).

5. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, petugas melakukan penilaian terhadap kegiatan


yang sudah dilaksanakan (Murwani, 2008)

7
BAB III

PENUTUP

Proses asuhan Kebidanan keluarga adalah suatu proses pemecahan


masalah yang sistemastis yang digunakan saat melakukan asuhan Kebidanan
keluarga. Proses asuhan Kebidanan keluarga merupakan proses yang komplek
yang menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan
keluarga dan individu dan anggota keluarga. Tahapan proses asuhan
Kebidanan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada Asuhan Kebidanan Keluarga menurut
(Friedman, 2008) antara lain:
a. Identitas Data
b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
c. Data Lingkungan
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi-fungsi Keluarga
f. Koping keluarga
g. Perumusan masalah
h. Penetapan prioritas masalah
2. Diagnosa kebidanan
3. Intervensi kebidanan
4. Implementasi kebidanan
5. Evaluasi

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Menopause dan cara menghadapinya.


http://id.wikipedia.org/wiki/menopause . Diakses pada: 10 Mei 2013.

Maya,Fitri, 2007.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta : Pustaka Nusa Medika.

Meilani, Niken.2009.Kebidanan Komunitas.Fitrimaya:Yogyakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Retna,Eny Ambarwati.2009.Kebidanan Komunitas.ECG : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai