Heri Rosyati,SSiT,M.KM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada tim penyusun
dalam menyelesaikan Rencana Pembelajaran (RPS) Bahasa Indonesia sesuai dengan yang
direncanakan. RPS ini menguraikan tentang deskripsi mata kuliah, capaian pembelajaran
(learning outcome), kompetensi, bahan kajian, karakteristik mahasiswa, jadwal aktivitas, dan
evaluasi. Selain itu dalam RPS ini juga dijelaskan Panduan Penyusunan Tugas Makalah
Format Penilaian hasil belajar, dan Format Penilaian Tugas Makalah.
RPS ini diberikan kepada dosen sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran Mata
Kuliah Bahasa Indonesia baik melalui kegiatan terstruktur bersama dosen/fasilitator, maupun
secara kelompok, dan/atau mandiri/ Melalui RPS ini diharapkan mahasiswa mampu memiliki
pengetahuan yang luas (Knowledgeable), terampil (skillfull), menjadi komunikator yang
efektif (effective problem solver), pembuat keputusan yang efisien (efficient decision-maker),
dan mampu mengaplikasikannya kelak di tatanan nyata di lapangan dalam bentuk praktik
yang terintegrasi dalam praktik klinik.
Kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan RPS ini, kami ucapkan terimakasih.
Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebajikan.
Menyadari masih adanya berbagai kekurangan dalam RPS ini maka masukan/saran
konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang
Visi Misi..................................................................................................... ii
BAB I
BANGSA .......................................................................................... 1
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
9.3
9.4
10.
11. ..................................................... 3
...................................................................................................................... 3
PENELITIAN ............................................................................................ 16
5.1 Simpulan.............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
1. Bahasa Indonesia sebagai Pembentuk Karakter Bangsa
1.1 Pengertian
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia secara historis merupakan varian
bahasa melayu. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak di
canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Hingga saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru,
baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Bahasa Indonesia di atur dalam UUD 1945 pada pasal 36 yaitu “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”. Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi
menjadi 5 fungsi yaitu ekspresif, komunikasi, kontrol sosial, adaptasi, dan
integrasi/pemersatu. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional di
ikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari “Sumpah Pemuda” yang memilki
fungsisebagai lambang identitas Nasional, lambang kebanggaan kebangsaan,
bahasa indonesia sebagai alat komunikasi, alat pemersatu bangsa yang berbeda
Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
1.2 Fungsi
Fungsi dari karakter bangsa untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan
budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa yang bermartabat.Sedangkan tujuan karakter bangsa adalah menanamkan
jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
Jiwa dan semangat merebut kemerdekaan yang dulu dimiliki bangsa ini punah
secara pelan tapi pasti, berubah kearah opportunik, berebut (hasil) kemerdekaan.
Melewati tahun 1970 karakter dan moral yang populis dan sosialis berubah kearah
karakter materialistis-individualistis. Perubahan sistem politik-ekonomi yang
kapitalis-liberalis terus merambah ke berbagai jiwa birokrasi pemerintahan dan
dunia usaha. Maka tahun-tahun selanjutnya korupsi dan demoralisasi merajalela
dan membudaya. Akibatnya bisa kita lihat sekarang ini.
1
Disepakatinya bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia
menjadi landasan kokoh bagi terbentuknya integrasi dan identifikasi
sosial/nasional. Sebagai salah satu bentuk fisik dari identitas nasional, bahasa
Indonesia memiliki potensi untuk mempersatukan rakyat Indonesia. Potensi
tersebut dikarenakan bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional,
yaitu sebagai lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat
yang berbeda-beda kebudayaan, adat istiadat, dan bahasanya; serta sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
2
Dalam konteks bahasa Melayu peran bahasa Melayu akan semakin
berkembang, baik di kawasan Asia Tenggara maupun di belahan bumi yang lain.
Di luar Asia Tenggara bahasa Melayu dipelajari di delapan Negara Eropa dan dua
Negara di Amerika. Jumlah penutur bahasa Melayu dalam waktu dekat ini akan
terus meningkat.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
Apakah yang dimaksud dengan bahasa ibu?
Bagaimanakah ragam bahasa ibu di Indonesia?
Bagaimana tahapan-tahapan pemerolehan bahasa ibu pada anak usia dini?
Bagaimana peranan bahasa ibu pada anak usia dini?
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan adalah
sebagai berikut:
Untuk mendeskripsikan pengertian bahasa ibu.
Untuk mendeskripsikan ragam bahasa ibu di Indonesia.
Untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan pemerolehan bahasa ibu pada anak
usia dini.
Untuk mendeskripsikan peranan bahasa ibu pada anak usia dini.
3
PENGERTIAN BAHASA IBU
Menurut Tarmizi, penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai
dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang
dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat
bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya.
Dalam hal ini keluarga (ayah, ibu, kakak, nenek , kakek) atau orang-orang
dewasa yang terdapat disekitar anak merupakan sosok/model yang paling dekat
dengan anak usia dini yang mana merupakan suatu panutan bagi anak.
Hal ini menunjukkan bahwa orang tua memegang peranan penting dalam
pemerolehan bahasa pertama anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua atau pun
pendidik anak usia dini seharusnya menstimulasi perkembangan berbahasa anak
secara optimal melalui kegiatan-kegiatan yang secara langsung maupun tidak
langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya. Tidak hanya kaya akan
sumber daya alam yang melimpah ruah namu juga kaya akan budaya-budaya yang
sangat unik dan beragam. Baik dari segi adat istiadat, bahasa, maupun ragam dialek
pun mempengaruhi keanekaragaman bahasa ibu di Indonesia. Adanya berbagai
macam dan ragam bahasa menimbulkan masalah, bagaimana kita menggunakan
bahasa itu di dalam masyarakat. Dialek atau pelafalan bahasa daerah dan ragam
bahasa dalam tatanannya sebagai bahasa lisan memiliki dampak terhadap pelafalan
bahasa Indonesia yang baik dan benar meskipun dari segi makna masih dapat
diterima. Dialek-dialek tersebut akan lebih baik bila sekecil mungkin dihilangkan
apalagi bila dialek itu diselingi dengan bahasa daerah dari bahasa ibu petuturnya
sehingga tidak menimbulkan permasalahan khususnya salah penafsiran bahasa karena
terdapat bahasa daerah yang mempunyai ucapan atau pelafalan sama namun memiliki
makna yang berbeda.
Contoh:
4
• kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena
Vokalisasi Bunyi
Tahap Satu-Kata atau Holofrastis
Tahap Satu-Kata atau Holofrastis
Ujaran Telegrafis
Peran bahasa ibu sangat penting dalam pendidikan anak. Bahkan bisa
dikatakan sebagai peran kunci. Ali (1995:77) mengatakan bahasa ibu adalah bahasa
pertama yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama
anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungan. Hal ini
menunjukkan bahasa pertama (B1) merupakan suatu proses awal yang diperoleh anak
dalam mengenal bunyi dan lambang yang disebut bahasa.
KESIMPULAN
Bahasa ibu (B1) merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir
melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan
masyarakat lingkungannya. Sehingga orang tua berperan penting dalam proses
pemerolehan bahasa pertama (B1) anak. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap
perkembangan anak dalam permerolehan bahasa kedua anak. Sehingga peranan
5
bahasa ibu terhadap pendidikan anak usia dini aadalah sebagai berikut: (1) Bahasa ibu
merupakan alat ekspresi dan komunikasi bagi anak; (2) Bahasa ibu mudah dipelari
oleh anak; (3) Bahasa ibu merupakan sumber pengetahuan bagi anak; (4) Bahasa ibu
merupakan pertahanan yang kuat untuk melawan tergerusnya pemakaian bahasa
daerah yang terjadi di era globalisasi; (5) Bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pada
tingkat permulaan sekolah.
6
Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1928.
7
DIGALAKKANNYA PEMBINAAN BAHASA INDONESIA MELALUI
MEDIA TELEVISI DAN MDIA CETAK
MENGINDONESIAKAN ISTILAH- ISTILAH ASING YANG SERING
DIGUNAKAN DALAM PERIKLANAN, PERUMAHAN DAN
PEMUKIMAN
MEMBUKA SIFAT KETERBUKAAN BAHASA INDONESIA
MENERIMA ISTILAH BAHASA ASING YANG SEJALAN DENGAN
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
MEMBAKUKAN EJAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI UPAYA
STANDARISASI PENULISAN KARYA ILMIAH
MEMBUKA KELELUASAAN PARA SASTRAWAN DALAM MENULIS
KARYA-KARYA SASTRA BAIK PUISI MAUPUN PROSA
EJAAN SUWANDI
EJAAN PRIYONO
1. Th. 1908 Ejaan Van Ophuysien , seorang tokoh Belanda yang peduli pada
perkembangan bahasa Melayu.
2. Masa Balai Pustaka , mengangkat cerita dan novel masyarakat terutama
keterikatan pada adat istiadat terutama kawin adat kawin paksa. “Siti Nurbaya
karya Abdul Muis”
8
3. Masa Pujangga Baru, mengangkat kebebasan berpendapat melalui cerita ,
cerpen, novel, “Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana”
4. Th 1928 Sumpah Pemuda “Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan” Bahasa
Indonesia
5. Th 1945 Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik
6. Th 1950 Konggres Bahasa Indonesia I di Solo dst. Tiap 5 tahun
7. Th 1978 Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Fonem Konsonan
Fonem konsonan adalah fonem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam bagian suku
kata tanpa bergabung dengan vokal contoh: buah ; bu – ah bukan bua-h
Fonem konsonan mampu membedakan makna kata contoh ; buah beda dengan
bual
Fonem konsonan ada yang dibentuk dengan fonem gabung ( sy, ny, ng, kh, )
Fonem vokal
Fonem vokal adalah fonem yang dihasilkan oleh alat ucap tanpa ada hambatan
Mampu membedakan makna kata. Contoh laki dan laku
Fonem vokal mempunyai fonem rangkap (oi, au, ai dll)
SUKU KATA dan CARA PEMENGGALANNYA
Suku kata adalah bagian dari kata yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa menyatu
dengan bagian suku kata yang lainnya perhatikan contoh suku kata di bawah ini
o Pa-da - bandingkan dengan : pa, da
o Be-ras-> bandingkan dengan : be, ras
Setiap suku kata selalu mempunyai fonem vokal contoh : ru-sa, le-ngah, ti-nggi.
Se-ru
Ada suku kata yang hanya terdiri dari satu vokal misal: a-da, a-las, i-tu, u-kur, e-
nak
Apabila ada kata dasar yang di dalamnya terdapat dua vocal yang berurutan maka
pemenggalannya dilakukan di antara dua vokal tesebut contoh; sa-at, sa-ur,
Apabila dalam kata dasar terdapat konsonan diapit dua vocal, maka
pemenggalannya dilakukan sebelum vocal kedua, contoh : da-pat, da-ri, i-ri, ke-
ras,
Apabila dalam kata dasar terdapat dua konsonan atau lebih dalam kata dasar,
maka pemenggalannya dialakukan di antara kedua konsonan tersebut. Contoh:
prak-tik, sis-tem, abs-trak, bang-krut, akh-lak. I-sya-rat.
9
4.3 PENULISAN HURUF KAPITAL
Catatan:
Apabila kata maha bertemu dengan kata jadian , maka penulisannya dipisahkan
contoh: Maha Penyayang, Maha Pengasih.
3. Sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung, contoh :
Kata ayah,”Saya akan datang.”
“Siapa nama anak itu ?” Tanya ibu.
Gubernur berseru,”Marilah kita lanjutkan membangun kota
Jakarta.”
10
Seorang profesor sedang paparan.
6. Penulisan huruf awal nama bangsa, suku bangsa, nama bahasa.
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Arab
diindonesiakan
kebarat-baratan
diinggriskan
7. Sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,nama hari, hari raya dan nama
peristiwa bersejarah
Tahun Hijriah
Hari Natal
Proklamasi Kemerdekaan
memproklamasikan kemerdekaan
Tidak berlaku
10. Sebagai huruf pertama penulisan judul buku, judul karangan, kecuali partikel.
Jalan tak Ada Ujung karangan Muhtar Lubis
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
11
Kompas
11. Sebagai huruf pertama kata sapaan dan hubungan kekerabatan
“Kapan Bapak berangkat?”
“Silakan duduk, Bu.”
“Apakah Paman melihat kejadian itu ?”
1. Kata dasar
Ditulis berdiri sendiri tanpa bergabung dengan yang lainnya contoh : alas,
kaki, biru , putih, baru.
2. Kata berimbuhan,
3. Kata gabung
Kata yang membentuk gabungan kata ditulis terpisah contoh: kantor pos,
luar negeri, tata bahasa, kereta api ekspres, buku pelajaran bahasa Indonesia
12
4.5 PENULISAN SINGKATAN
1. Apabila singkatan nama orang berasal dari dua kata, maka disingkat dalam
dua huruf terpisah contoh : R.A. Kartini, Ali Said, S.H.
2. Singkatan akronim ditulis tanpa dibatasi tanda titik. Contoh : SMA, AKBID,
AKPER, MPR, DPR, SEKNEG, KEMENDIKBUD
3. Kata yang ditulis dengan huruf kecil, ditulis terpisah contoh: a.n. atas nama,
d.a.dengan alamat, y.l. yang lalu, u.b.untuk beliau
4. Singkatan sapaan dan gelar yang lazim terdiri tiga huruf diakhiri dengan titik.
Contoh: Moh. Yamin, Sdr. Ir. Drs. hlm.
1. Lambang angka yang di tengah atau di akhir kalmia ditulis dengan angka,
contoh; Jalan Daksinapati no. 9. Di dalam kuitansinya
tertulis Rp555,00 Bandingkan : limabelas ekor sapi
2. Rapat dimulai pukul 12.30.15
3. Juara pertama, Juara I, Juara Ke-1
Tanda Titik
Jakarta Pusat
13
Tanda Titik Dua
TANDA KOMA
14
8. tulis judul buku: dari ave maria kejalan lain keroma
jwb. Ayah membeli alat tulis pensil, penggaris, tinta dan pena.
10. ibu berbelanja sayur mayur yaitu bayam koll kangkung dan lain lain (disingkat)
11. tulis alamat surat menurun kepada yth doctor (disingkat) anton sujarwo sarjana
ekonomi (disingkat) jalan margonda raya nomor (disingkat) 45 depok
jwb. Kepada
Depok
12. tulis daftar pustaka yang benar : buku azab dan sengsara karangan merari siregar
balai pustaka Jakarta tahun 1970
17. setiap hari ayahpun memberikan uang saku walaupun ibu melarang nya
jwb. Setiap hari ayah pun memberikan uang saku walaupun ibu melarangnya.
15
19. kalau hari hujan , saya tidak datang dan dia tidak datang karena sibuk
jwb. Kalau hari hujan .saya tidak datang. Dia tidak datang, karena sibuk.
20. Didalam kwitasi tercatat uang sejumlah lima ratus ribu rupiah (tulis dengan
angka)
Penelitian ilmiah, berpikir ilmiah, dan karya ilmiah merupakan tiga istilah
yang memiliki hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Dikatakan demikian karena
karena penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pola
berpikir secara ilmiah, yakni pola berpikir yang didalamnya mencakup langkah-
langkah pengorganisasian gagasan melalui pemikiran secara konseptual dan
prosedural. Adapun wujud konkret dari penelitian ilmiah itu sendiri disebut sebagai
karya ilmiah.
Karya ilmiah dipandang sebagai sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan
hasil penyelidikan-penyelidikan atau kenyataan-kenyataan imiah.
16
9. Karangan yang ilmiah itu tidak melebih-lebihkan sesuatu. Dalam karya ilmiah
hanya disajikan kebenaran fakta, oleh sebab itu memutarbalikkan fakta akan
menghancurkan tujuan penulisan karangan ilmiah. Melebih-lebihkan sesuatu
itu umumnya disebabkan oleh motif mementingkan diri sendiri.
Jadi, karangan yang tidak memiliki beberapa ciri diatas bisa dibilang dengan
karangan non-ilmiah.
Skripsi
Tesis
Disertasi
Artikel ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman ataupun konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari penelitian lapangan, hasil
pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.
17
mempunyai kelebihan dibanding dengan tulisan yang ditulis dalam bentuk
laporan teknis resmi
2. Artikel non-penelitian adalah semua jenis artikel ilmiah yang bukan
merupakan laporan hasil penelitian. Yang termasuk artikel non-penelitian
antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori konsep atau prinsip
mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena
tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain.
a) Teks
Teks disini meliputi perubahan kata karena berbedanya unsur yang masuk.
b) Konteks
a) Defining
b) Meaning
Data yang ditulis tidak ambigu yakni berupa informasi yang jelas dan
tidak menimbulkan pertanyaan atau keraguan pembaca.
c) Mining
Informasi yang diambil harus valid karena hal yang tidak valid
selamanya tidak valid.
Dalam karya tulis terdapat salah satu komponen yang disebut paragraf.
Paragraf memuat kalimat-kalimat yang terangkai menjadi satu susunan. Yang
18
dimaksud dengan paragraf itu sendiri adalah sebuah wacana mini atau satuan
bentuk bahasa yng biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat. Artinya setiap unsur pada karangan panjang ada pada paragraf.
Paragraf yang baik memiliki satu kalimat utama yang berisi tentang
pokok pikiran paragraf atau gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang
merupakan uraian yang menjelaskan pokok pikiran. Pengecualian dalam hal
ini adalah paragraf dalam karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering
merupakan kalimat topik sehingga setiap kalimat mengandung pokok
tersendiri.
Paragraf Deduksi
Paragraf Induksi
Peragraf Kombinasi
Paragraf Penuh
Paragraf Argumentasi
Paragraf Persuasi
Deskripsi
Paragraf Eksposisi
Paragraf Narasi
19
2) Keringkasan : Karangan tersebut tidak pendek, tidak berlebihan,
tidak mengulang-ulang butir yang sama, dan tidak berputar-putar
dalam menyampaikan gagasan.
Sebelum menulis suatu karya tulis ilmiah atau KTI, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu :
1.Pemilihan Topik
a.Area Topik
b.Keterbatasan
20
dilaksanakan, 3) kemudahan dilaksanakan, 4) kemudahan dibuat menjadi
masalah yang lebih luas, dan 5) manfaat.
2.Pengumpulan Informasi
3. Survei Lapangan
4. Membangun Bibliografi
Penyusunan Bibliografi
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk
refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
21
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi.
Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
5. Menyusun Hipotesis
22
11. Penulisan Naskah
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
Metode ilmiah
Berdasarkan fakta.
23
Menggunakan ukuran obyektif
Memformulasikan hipotesa.
Membuat laporan.
Syarat Kebahasaan
a. Baku
b. Logis
24
c. Kuantitatif
d. Tepat
e. Denotatif
f. Ringkas
g. Runtun
Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat berikut
ini.
25
Karya ilmiah terbagi atas tiga bagian
BAGIAN AWAL
(PELENGKAP PENDAHULUAN/AWAL)
BAGIAN AKHIR
(PELENGKAP AKHIR)
- HALAMAN JUDUL
- KATA PENGANTAR/PRAKATA
- SARI (ABSTRAK)
- DAFTAR ISI
- DAFTAR TABEL
- DAFTAR GAMBAR
- DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
LAPORAN PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
PEMBUKTIAN HIPOTESIS)
a. DAFTAR PUSTAKA
b. LAMPIRAN
c. INDEKS
d. RIWAYAT HIDUP
27
PENJELASAN
Contoh
membatasi masalah.
Misalnya
28
Menentukan simpulan (?)
Rumusan Masalah
persoalan/masalah . . . “
tekstil itu?
b. unsur-unsurnya apa?
dampak …
Rumusan Masalah
Contoh,
1. Bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan minat baca para mhsw
universitas X?
29
2. Bagaimana cara untuk mengatasi dampak negatif budaya barat
Contoh
pengangguran?
desa Sukasari”
30
a. Bidang-bidang apa yang dapat memanfaatkan sistem tsb.
Catatan
Contoh,
Sukasari.
3. Menemukan kiat yang tepat untuk meningkatkan minat baca siswa SMA X
Banyuwangi
31
Contoh :
1. Benda yang berada dalam zat cair mendapat gaya tekan ke atas sebanyak zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut
Dugaan kita mengenai masalah akan kita buktikan pada bab III
Contoh,
2. Jika pada bulan Juli yang akan datang panen raya di Jawa barat berhasil
dengan baik, harga padi di Indonesia akan turun.
dengan masalah
32
wawancara, mengadakan pengamatan, melakukan percobaan.
sistematis.
Contoh,
Hasil pengkajian berbagai rujukan (berarti telah diuji oleh orang lain)
33
Contoh,
Perbandingan antara data primer dari lapangan dengan data dari pustaka (data
sekunder)
Bagian
PELENGKAP AWAL
Kata pengantar
Memuat
34
Keterbukaan menerima kritik dan saran
Sari (abstrak)
Daftar isi
Bagian ini merupakan rangka terinci apa yang telah.ditulis. Dalam bagian ini
harus dicanturnkan judul-judul bab. Judul anak bab seterusnya disertai
halaman tempat terdapatnya judul-judul bab dan judul anak bab tersebut.
(umumnya daftar isi diletakkan pada halaman baru sesudah halaman kata
pengantar
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA……………………………………….................ii
dst.
35
BAB III PEMBAHASAN ………………………............ 12
3.1 ……………………………….………...................... 13
3.2 ………………………………………........................ 14
dst.
LAMPIRAN ………………………………….................... 30
iii
Daftar tabel
Bagian ini berisi judul tabel atau catatan /keterangan yang bertalian
dengan statistik atau hal-hal lain yang ada hubungannya dengan tabel. Nomor
unit tabel biasanya ditulis dengan angka romawi vang disertai nomor halaman
tempat tabel itu terdapat
36
4.5.1.6 Daftar gambar
Daftar lampiran
Daftar puftaka
Dalam bagian ini dimuat sumber kepustakaan. baik berupa buku, majalah,
koran maupun kertas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, et. al. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.
Atmadja, Soeria P. Arifin. ” Beberapa Aspek Yuridis Suatu
Perjanjian” .Majalah Hukum dan Pembangunan. VII
(September 1977).
Dirdjosisworo, Soedjono.”Kejahatan Penyalahgunaan Internet
dan Hukum Positif”. Koran Pikiran Rakyat, 15 Juni 2001.
Djajasudarma, T. Fatimah. ”Bahasa Indonesia Sebagai Asas
Peradaban Modern ” Makalah Utama Simposium Kebudayaan
Indonesia Malaysia III. Bandung: Unpad-UKM, 5 -7 Juni 1990
Fokker, AA. 1970. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia.
Terjemahan Djonhar. Jakarta: Pradnya Paramita.
”Perhatikan Nasib Rakyat”. Tajuk Rencana Koran Pikiran Rakyat.
15 Juni 2001.
Lampiran/apendiks
Bagian ini mernuat contoh angket, tes, bagan, surat, dan sebagainya yang
dianggap terlaju
37
7. PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM KESEHATAN
7.1 Hakekat dan Manfaat Bahasa Secara Umum
Bahasa dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh
dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah
atau aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan
tata kalimat. Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan
agar komunikasi yang terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi
diri (Godam,2008). Bahasa terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai
bahasa primer, dan bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder.
38
hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya
derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat
Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
39
yang terjadi baik maka seorang perawat tidak akan menemukan hambatan
dalam memberikan intervensi keperawatan
Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia sangat beragam mulai dari
lingkup yang sederhana sampai yang luas cakupannya. Pelayanan kesehatan
diberikan mulai dari lingkup personal, keluarga, dan yang berada di lingkungan
masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat meliputi
pelayanan kesehatan di puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau
komunitas dan Rumah Sakit. Komunikasi merupakan hal yang penting dan harus
diperhatikan oleh orang yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam
komunikasi faktor yang sangat berpengaruh adalah bahasa. Oleh karena itu
dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang digunakan agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan bahasa
Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dari pada bahasa daerah. Hal ini
dilakukan oleh perawat agar klien memahami bahasa yang perawat gunakan.
Namun, sebagai seorang perawat harus tetap menghormati bahasa yang
digunakan oleh kliennya.
40
8.2 Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
41
• Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
42
Beberapa pengaruh penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dalam berkomunikasi dalam pelayanan kesehatan
c. Bahasa Indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini
adalah hambatan dalam proses komunikasi dan hambatan smantik.
43
Komunikasi dengan Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang
Usia bayi (0 – 1 tahun)
Usia Toddler dan Prasekolah (1-2,5 sampai 2,5-5 tahun)
Usia Sekolah (5-11 tahun)
Usia Remaja (11-18 tahun)
Cara berkomunikasi dengan anak:
a. Melalui orang lain atau pihak ketiga
b. Bercerita
c. Memfasilitasi
d. Bilbioterapi
e. Meminta untuk menyebutkan keinginan
f. Pilihan pro dan kontra
g. Penggunaan skala
h. Menulis
i. Menggambar
j. Bermain
Tahapan dalam berkomunikasi dengan anak
1.) Tahapan Prainteraksi
2.) Tahap Perkenalan atau Orientasi
3.) Tahap Kerja
4.) Tahap Terminasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik dengan anak
Ada tiga factor utama yang mempengaruhi proses komunikasi yaitu :
Situasi atau suasana
Waktu yang tepat
Kejelasan pesan
Cara berkomunikasi pada anak berkebutuhan khusus
Komunikasi Terapeutik Pada Anak Autis (Keterbelakangan Mental)
Komunikasi Terapeutik Pada Anak Hyperaktif (ADHD)
Sikap dalam berkomunikasi terapeutik dengan anak
Sikap Kesejatian
Sikap Empati
Sikap Hormat
Sikap Konkret
44
DAFTAR PUSTAKA