Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Muslihah Bakhtiar

NIM : 60600115014
Jurusan : Matematika
Judul : ”Analisis Risiko Investasi (Nilai CVar) dengan menggunakan Fungsi
Archimedian Copula

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan

ekonomi yang semakin hari memberikan kepastian yang baik kepada para individu untuk

memenuhi kebutuhannya mendapatkan barang dan jasa yang di butuhkan membuat individu terus

melakukan berbagai kegiatan ekonomi. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang diharapkan

tentu akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan secara langsung akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakatnya maka salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan

meningkatkan nilai investasi baik melalui penanaman modal dalam negeri maupun penanaman

modal asing.Investasi merupakan penanaman modal dengan jangka waktu yang cukup lama.

Investasi memiliki peran yang sangat signifikan terhadap pergerakan roda perekonomian

Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tentu tidak lepas dari pengaruh perkembangan pasar modal.

Sehingga pasar modal menjadi jembatan yang dapat memfasilitasi masyarakat akan kebutuhan

investasi. Salah satu bentuk investasi di pasar modal yakni saham. Invetasi dalam bentuk saham

merupakan pengalokasian dari asset yang dimiliki. Dalam melakukan suatu kegiatan tentu akan

selalu disertai dengan risiko apalagi dengan investasi yang cukup besar. Risiko memang tidak akan

pernah lepas dari suatu investasi akan tetapi dapat diatur hingga memberikan dampak buruk yang

terbilang kecil atau minimal.Harapan dari Investor terhadap invetasinya tentu ingin memporoleh

return yang sebesar-besarnya dengan risiko tertentu.


Dalam berinvestasi tentu ada dua unsur yang saling mempengaruhi yakni adanya tingkat

pengembalian (return) dan risiko (risk) yang harus ditanggung oleh para investor. Risiko

merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected

return) dengan tingkat pengembalian actual (actual return). jika investor mengingkan adanya

tingkat pengembalian yang besar maka investor juga harus berani menanggung risiko yang besar

juga. Oleh karena itu, mengukur dan mengelola risiko pada saham- yang dipilih adalah hal yan

sangat penting dalam berinvestasi. Mengelola risiko sering kali mengacu pada tingkat

pengembalian (return) yang harus memenuhi asumsi-asumsi seperti, berdistribusi normal,

distribusi tingkat pengembalian ( return) tidak memiliki ekor gemuk (heavy tail) serta variable

bergantung secara linier. Dari asumsi-asumsi yang harus dipenuhi tersebut salah satu fungsi yang

dapat diterapkan adalah fungsi Copula.

Copula adalah suatu fungsi yang menggambungkan beberapa distribusi marjinal menjadi

distribusi gabungan. Copula berasal dari bahsa latin yaitu copula yang berarti ikatan atau mengikat.

Fungsi copul;a memiliki konsep sebagai alat untuk mempelajari kebergantungan tidak linear antar

kejadian dalam kasus multivariate. Keluarga copula yang popular antara lain keluarga copula

elptik dan keluarga archimedian copula. Anggota dari keluarga eliptik adalah Gaussian copula dan

t-student copula. Sedangkan anggota dari keluarga Archimedian copula adalah clyton copula,

Frank copula, dan Gumbel Copula (Nelsen, 2006).

Untuk mengukur dan mengelola suatu risiko, diperlukan alat ukur yang dapat digunakan

untuk mengukur risiko yang ada. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur risiko

adalah Value at Risk(VaR) VaR telah menjadfi ukuran risiko yang umum diginakan untuk
manajemen risiko finansial dikarenakan konsepnya sederhana, mudah dalam perhitungan, serta

dapat diterapkan secara langsung(Yamai and Yoshiba,2005)

VaR merupakan pengukuran salah satu bentuk pengukuran risiko yang cukup popular

digunakan, namun juga memiliki kelemahan, seperti yang dikemukakan Artzner et al(1999) bahwa

VaR hanya mengukur persentil dan distribusi keuntungan atau kerugian tanpa memperhatikan

setiap kerugian yang melebiha tingkat VaR, dan VaR tidak koheran karena tidak memiliki sifat

sub-additive. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki VaR, maka diperlukan

Conditional Value at Risk( CVaR)

CVaR suatu ukuran yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan VaR. Salah

satu keunggulan CVaR yang tidak dimiliki oleh VaR. adalah CVaR merupakan suatu ukuran risiko

yang koheren. Selain itu CVaR juga tidak memerlukan asumsi berdistribusi normal maupun tidak

normal. Karena keunggulan yang dimilikinya, maka CVaR dianggap sebagai alat ukur risiko yang

mampu menanggulangi kelemahan pada VaR.(Rockafeller and Uryasev,)

Sehingga dengan menghitung risiko dengan CVaR menggunakan fungsi copula dari

keluarga Archimedian diharapkan mampu memberikan hasil yang real kepada para investor, agar

informasi risiko yang dihasilkan dapat ditanggulangi dan segera diatasi.

Anda mungkin juga menyukai