Anda di halaman 1dari 3

Bab 2

1. Elektromagnetic Flow
Elektromagnetic flow berfungsi dengan memanfaat konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap
medan magnet, tegangan diinduksi terhadap konduktor tersebut sehingga tegak lurus dengan arah garis
fluks magnet. Fenomena ini dikenal sebagai induksi elektromagnetik dan sebagai prinsip dasar di mana
semua generator elektro-mekanik dapat beroperasi. Dalam mekanisme generator, konduktor biasanya
berupa coil yang terbuat dari kawat tembaga. Namun, konduktor coil yang digunakan tidak harus dari
tembaga, dapat menggunakan material dari alumunium, stainless steel, Nikel, dll. Zat konduktif listrik
menginduksi tegangan secara elektromagnetik, bahkan jika zat itu berupa fluida cair. Untuk alat
elektromagnetic flow, hanya jenis fluida cair yang dapat diukur menggunakan teknik ini. Jika fluida
berupa gas, harus dipanaskan dengan temperatur yang tinggi dan gas menjadi kondisi plasma sebelum
dapat menghantarkan listrik.

(buat)
Dengan menggunakan fluida cair yang memotong secara tegak lurus pada garis-garis fluks magnetic
yang diciptakan oleh dua magnet akibat saling berhadapan secara vertikal. Dengan penempatan
elektroda wire secara horizontal pada dinding pipa untuk mencegat tegangan yang dihasilkan. Teori
induksi faraday menyatakan tegangan dapat dihasilkan akibat gerakan linear konduktor yang memotong
medan magnet dengan kecepatan tertentu. Besar tegangan yang dapat diproduksi menggunakan
rumus:
ε = B.l.v
Dimana:
ε = Motional EMF (volts)
B = Densitas fluks magnetik atau medan magnet(Tesla)
l = Panjang konduktor melewati medan magnet (meter)
v = Kecepatan konduktor (m/s)

Dengan asumsi kekuatan medan magnet (b) selalu tetap dan jarak antar elektroda dipisahkan oleh
diameter. Sedangkan variabel yang berperan besar untuk mempengaruhi besarnya tegangan induksi
adalah kecepatan (v). Flowmeters ini umumnya dikenal sebagai flowmeters magnetik atau magflow
meter.Hubungan antara laju aliran volumetrik (Q) dan EMF (ε) kemudian disubtitusikan menjadi:
Q = AvT / A = v

Formula ini akan berhasil memprediksi laju aliran hanya untuk keadaan yang benar-benar sempurna.
Untuk mengimbangi ketidaksempurnaan yang tak terhindarkan, "konstanta proporsionalitas" (k)
biasanya dimasukkan dalam rumus:

Dimana,
Q = Laju aliran volumetrik (meter kubik per detik)
ε = Motional EMF (volts)
B = Densitas fluks magnetik (Tesla)
d = Diameter flowtube (meter)
k = Konstan proporsionalitas

Kondisi formula untuk menyimpulkan laju aliran volumetrik dari tegangan induksi:
 Fluida cair harus memiliki sifat konduktor listrik yang cukup baik (catatan: tidak apa-apa jika
fluida penghantar mengandung beberapa padatan yang tidak menghantarkan; fluida konduktif
yang mengelilingi zat padat yang tidak menghantarkan masih memberikan kontinuitas listrik
antara elektroda yang diperlukan untuk induksi)
 Pipa harus benar-benar diisi dengan fluida cair untuk memastikan kontak dengan kedua probe
serta untuk memastikan aliran melintasi seluruh penampang pipa
 Flowtube harus grounding dengan benar untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh
arus listrik yang tersesat dalam fluida cair
Pipa yang terhubung ke flowtube dengan material logam, grounding dapat dilakukan dengan
menggabungkan flange pipa logam:
Pipa yang terhubung ke flowteter dengan material tidak konduktif (contoh: PVC) atau konduktif dengan
lapisan insulasi (contoh: pipa logam dengan lapisan plastik), konduktor gorunding harus memiliki
kontinuitas listrik terhadap fluida. Grounding rings dapat diapit di antara flange pipa non-konduksi untuk
memberikan kontak listrik dengan fluida.

Magnet permanen memberikan fluks magnet yang diperlukan agar flowmeter magnetik berfungsi.
Molekul bermuatan listrik (ion) cenderung mendekat ke kutub dari muatan yang berlawanan, dalam hal
ini fluks magnet konstan seperti yang dihasilkan oleh magnet permanen. Solusi sederhana untuk
masalah ini adalah dengan mengganti polaritas medan magnet, sehingga polaritas EMF akan bergantian
dan tidak memberikan ion fluida cukup waktu untuk mempolarisasi. Oleh sebab itu, tabung flowmeter
magnetik selalu menggunakan kumparan elektromagnet untuk menghasilkan fluks magnetik, bukan
magnet permanen. Sejumlah elektronik flowmeter memberi energi pada kumparan ini dengan arus
polaritas yang bergantian, sehingga dapat menggantikan polaritas tegangan yang diinduksi melintasi
fluida bergerak.

Anda mungkin juga menyukai