Anda di halaman 1dari 11

PQRST: METODE MEMBACA EFEKTIF

Oleh : Harli Trisdiono, SE. MM


Widyaiswara Madya LPMP D.I. Yogyakarta
email : harli_tris@yahoo.co.id

Abstrak
Keterampilan membaca pemahaman diperlukan dalam pencapaian kompetensi
siswa pada setiap mata pelajaran. Siswa yang terampil dalam membaca
pemahaman akan lebih mudah dalam menguasai materi pembelajaran.
Pembelajaran keterampilan membaca pemahaman bukan hanya menjadi
tanggungjawab guru bahasa, namun merupakan tanggungjawab bersama
seluruh guru. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman adalah metode preview, question, read,
state, dan test (PQRST). Penerapan metode PQRST pada setiap selesai satu
tahap diakhiri dengan pemantauan dan evaluasi sebelum memasuki tahap
berikutnya. Hal ini diperlukan agar capaian kompetensi pada setiap tahap atau
langkah terpantau. Pembelajaran dengan menggunakan metode PQRST dapat
meningkatkan keaktifan siswa sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna.

Kata kunci: membaca pemahaman, PQRST, siswa aktif


I. Pendahuluan
Membaca, satu kata sederhana, namun sarat makna, sekaligus memerlukan
latihan dalam memahami isi dan makna yang dibaca. Membaca merupakan
proses untuk memahami teks (tulisan, gambar, grafik, dan lain-lain).
Pembaca yang efektif mengetahui kapan membaca, dan yang dibaca adalah
bacaan yang mendukung sesuatu menjadi logis. Membaca juga merupakan
proses berpikir. Sebagai proses berpikir, membaca merupakan proses
kognitif untuk mendukung sikap dan keterampilan dalam menghadapi suatu
persoalan dan memecahkan masalah yang dihadapi. Keterampilan siswa
dalam membaca pemahaman menentukan tingkat kompetensi yang dapat
dikuasainya. Keterampilan membaca pemahaman bukan hanya menjadi
tanggungjawab guru bahasa, namun seluruh guru mata pelajaran
mempunyai tanggungjawab yang sama dalam meningkatkan keterampilan
membaca, oleh sebab itu diperlukan strategi yang tepat dalam proses
pembelajaran yang mampu mengakomodasi keterampilan membaca siswa.
Membaca adalah suatu proses yang di lakukan serta dipergunakan
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tertulis (Tarigan, dalam Novianti, 2013). Salah
satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca
adalah model preview, question, read, state yang kadang disebut juga
summary, dan test (PQRST). Beberapa penelitian dilakukan dan salah satu
hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PQRST secara statistik
mempengaruhi membaca pemahaman dibandingkan strategi
menerjemahkan dan membaca keras. Namun tidak ditemukan perbedaan
antara membaca pemahaman siswa dengan gaya belajar, baik di kelas yang
diajari strategi PQRST maupun strategi menerjemahkan dan membaca
keras. Selain itu, tidak ditemukan interaksi antara strategi mengajar dan
gaya belajar siswa (Miqawati dan Sulistyo, 2014). Sukmawidiyanti (2013)
memperkuat hasil penelitian Miqawati dan Sulistyo (2014) dengan
penelitiannya yang memberikan simpulan: 1) terdapat peningkatan hasil
aktivitas belajar siswa, yang dapat dilihat dari hasil rata-rata aktivitas belajar
yang diperoleh pada siklus I sebesar 12.50 dengan kategori aktif sedangkan
pada siklus II sebesar 19.27 dengan kategori sangat aktif; 2) nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan yakni dari 71.45 pada siklus I menjadi 84.28
pada siklus II dengan kualifikasi tuntas dengan presentase peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 12.83%, sedangkan ketuntasan klasikal
meningkat dari siklus I sebesar 38.46% menjadi 88.46% pada siklus II, 3)
respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PQRST pada mata
pelajaran TIK khususnya dalam standar kompetensi memahami ketentuan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi adalah positif dengan rata-
rata sebesar 47. Hasil penelitian Awaliah (2012) menunjukkan bahwa model
PQRST dalam pembelajaran membaca pemahaman meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa.
Anggraeni (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah
metode PQRST dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam membaca. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa metode PQRST dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam membaca, yang menyebabkan meningkatnya
kemampuan membaca pemahaman siswa. Sari, Tantra, dan Ratminingsih
(2013) menjelaskan bahwa kompetensi membaca komprehensif, dan
pencapaian kompetensi membaca dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain input yang kurang (siswa itu sendiri); guru; bahan bacaan yang
digunakan; waktu yang digunakan dalam belajar membaca; dan strategi
yang digunakan dalam pembelajaran membaca. Artikel ini membahas
metode PQRST sebagai membaca efektif dalam pembelajaran di sekolah
tanpa melihat secara khusus mata pelajaran tertentu, dan contoh skenario
pembelajaran pada kegiatan inti.

II. Pembahasan
A. Metode PQRST
Metode PQRST terdiri atas lima langkah yaitu preview, question,
read, state, dan test. Metode ini banyak digunakan dalam pelajaran
bahasa. Dalam perkembangannya, metode ini juga digunakan dalam
pembelajaran mata pelajaran lain. Hal ini seiring dengan perkembangan
bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa bukan hanya menjadi
tanggungjawab guru bahasa. Metode PQRST merupakan salah satu
metode yang terbukti dapat meningkatkan prestasi hasil tes siswa
karena merupakan cara yang efektif untuk menganalisis dan
mempelajari bahan yang dianggap sangat sulit bagi siswa (Vázquez dan
Álvarez-Vaquero, 2007). Metode PQRST merupakan pengembangan
dari strategi survey, read, recite, dan review (SQ3R) yang
dikembangkan oleh Francis Robinson tahun 1941 (Sudarman, 2009).
Penerapan secara sistematis metode PQRST dapat meningkatkan
pemahaman siswa dan asimilasi materi ajar. Pada penerapan metode
ini, guru mempunyai tanggungjawab penuh dalam langkah preview dan
read. Pada langkah question, state dan test, interaksi antara guru dan
murid semakin intens, dan siswa berproses secara aktif (Vázquez dan
Álvarez-Vaquero, 2007).

B. Langkah Preview
Langkah preview (meninjau) sebagai langkah pertama dalam model
PQRST dilakukan untuk meninjau secara umum teks atau buku yang
dibaca. Apabila berhasil dalam melakukan langkah ini, akan
mendapatkan gambaran isi tulisan secara umum.
Langkah-langkah preview :
1. Membaca judul buku, coba lakukan pemahaman sendiri isi buku
dari judulnya;
2. Baca daftar isi. Pahami bagaimana buku ditulis dengan gaya
penulisannya. Baca masing-masing bab dan sub bab untuk
memahami isi secara umum;
3. Baca kata pengantar dan/atau yang sejenis. Bagian kata pengantar
biasanya memberikan penjelasan ringkas tentang isi buku dan
organisasi buku;
4. Lihat bagian akhir/belakang buku. Apakah ada lampiran-lampiran
pada buku dimaksud, pahami lampiran yang ada dan identifikasi
jenis-jenisnya misalnya lampiran biasa, glosari, referensi atau daftar
pustaka, dan/atau indeks;
5. Pada saat membaca bab, perhatikan dengan seksama: judul bab;
jika ada tujuan penulisan bab; sub bab; grafik; gambar; pengantar
bab; catatan-catatan yang ada; pertanyaan-pertanyaan bab; dan
ringkasan bab.
Keuntungan preview
Keuntungan yang didapat dengan melakukan langkah preview adalah :
1. Memberikan gambaran besar dari isi buku;
2. Membantu menemukan poin penting;
3. Membantu mengetahui organisasi penulisan dan isi tulisan;
4. Menetapkan hal-hal penting yang harus segera dipahami, tanpa
harus membaca keseluruhan isi.

C. Langkah Question
Langkah question, merupakan langkah kedua dalam model PQRST.
Langkah question sebagai tindak lanjut dari langkah preview dilakukan
untuk memastikan gambaran besar yang sudah didapat dari langkah
pratinjau/preview. Jika langkah membuat pertanyaan dapat dilakukan
dengan bak, maka proses memahami teks dapat dilakukan dengan baik
(Poole, 2003).
Langkah-langkah membuat pertanyaan
1. Membaca bab secara detil;
2. Lakukan prediksi dengan menggunakan pertanyaan pada heading;
3. Gunakan kata tanya: siapa; apa; kapan; mengapa; dan bagaimana.
Buat pertanyaan yang dapat menggiring pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi;
4. Tuliskan pertanyaan yang dibuat pada bagian margin yang
memudahkan untuk digunakan dalam memahami isi bacaan.
Keuntungan membuat pertanyaan
1. Membantu mengetahui secara tepat apa yang harus dicari;
2. Mendorong pembaca untuk melihat isi teks secara detil ketika
membaca;
3. Membantu pembaca memperhatikan secara lebih dekat dengan apa
yang dibaca;
4. Meningkatkan konsentrasi dengan memberikan panduan dalam
mencari (hunt) melalui telaah bacaan;
5. Membantu mempersiapkan tes untuk mendapatkan nilai yang lebih
baik’
6. Memungkinkan pembaca memprediksi pertanyaan-pertanyaan
dalam tes.

D. Langkah Read
Langkah read atau membaca sebagai langkah ketiga dilakukan
untuk menjawab pertanyaan yang dibuat. Membaca merupakan proses
berpikir, sehingga selama membaca, apabila diperlukan berhenti
sebentar untuk mengendapkan atau memikirkan apa yang dibaca,
sehingga pemikiran awal yang timbul melalui pertanyaan yang dibuat
dapat dipastikan dari informasi yang didapat melalui membaca teks.
Selama membaca proses menghubungkan antara informasi baru yang
didapat dengan pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki,
sehingga terjadi sintesis atau evaluasi terhadap pengetahuan yang
dimiliki untuk menjadi pengetahuan baru.
Selama membaca lakukan beberapa aktivitas berikut :
1. Jawab pertanyaan yang dibuat;
2. Beri tanda sebagai penekanan pada bagian penting seperti diberi
warna atau garis bawah pada kata atau frase;
3. Baca kembali bagian yang dianggap sulit;
4. Pecah dalam beberapa bagian apabila diperlukan.
Keuntungan dari Effective Reading
1. Menyiapkan pikiran untuk menerima pengetahuan;
2. Meningkatkan volume pengetahuan yang dapat dipelajari;
3. Mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memperlajari
sesuatu.

E. Langkah State
Langkah keempat adalah state, sebagai langkah komprehensif
terhadap keseluruhan langkah, yang membantu dalam memastikan
informasi baru yang didapat mengendap untuk menjadi pengetahuan
baru yang dibutuhkan. Langkah ini juga merupakan langkah memilih dan
memilah informasi sehingga dapat dibedakan antara informasi yang
diperlukan dengan informasi yang kurang diperlukan. Langkah state
kadang disebut juga langkah summary atau meringkas.
Langkah-langkah state :
1. Temukan dan beri tanda ide kunci;
2. Buat ringkasan dan catat hal-hal penting pada setiap bagian;
3. Tulis poin-poin penting yang ditemukan;
4. Apabila diperlukan buat mindmap untuk memudahkan melihat
hubungan antar konsep;
Keuntungan membuat state:
1. Catatan kecil yang dibuat pada bagian-bagian yang ditandai
memudahkan dalam memahami isi paragraf atau bagian teks
secara cepat;
2. Catatan berbentuk pointer memudahkan mencari konsep utama dan
mengingat hal-hal penting dari teks;
3. Ringkasan yang dibuat memudahkan memahami teks karena dibuat
dalam bahasa sendiri dan sesuai dengan kebutuhan informasi yang
diperlukan.

F. Langkah Test
Langkah terakhir adalah test. Langkah tes dilakukan untuk
memastikan teks sudah dipahami secara baik. Tes dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan yang sudah dibuat atau dengan
menjawab pertanyaan tes yang dilakukan guru. Jenis tes yang dilakukan
tergantung dari tujuan dilakukannya tes pada saat itu. Pertimbangan
utama terhadap tes mengikuti taksonomi tujuan pembelajaran yaitu
memfasilitasi siswa berpikir tingkat tinggi. Apabila memungkinkan ketiga
ranah tujuan pembelajaran yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
diukur pencapaiannya melalui tes.
Langkah-langkah tes:
1. Baca kembali pertanyaan yang telah dibuat dan jawab pertanyaan
tersebut untuk memastikan tingkat pemahaman yang dicapai;
2. Lakukan pemetaan terhadap informasi yang didapat dengan
menggunakan peta pikiran, sehingga ditemukan konsep baru dari
teks;
3. Apabila dilakukan tes secara formal oleh guru, buat soal tes yang
mengakomodasi pemikiran tingkat tinggi;
4. Siswa mengerjakan tes dari guru;
5. Berikan umpan balik dari hasil tes sehingga kompetensi yang
diharapkan dapat tercapai.
Keuntungan Tes:
1. Menyiapkan mengikuti tes;
2. Memfasilitasi mencapai tingkat yang lebih tinggi;
3. Memfasilitasi pemahaman yang terjadi menjadi pemahaman yang
utuh.

G. Penerapan Metode PQRST dalam Pembelajaran


Metode PQRST dapat digunakan dalam semua mata pelajaran.
Persiapan yang perlu dilakukan guru adalah memastikan bahwa
informasi yang diperlukan bagi siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran cukup. Setiap langkah pembelajaran PQRST diakhiri
dengan pemantaun dan evaluasi sehingga sebelum masuk ke langkah
berikutnya, siswa benar-benar sudah melewati langkah sebelumnya
dengan baik. Hal ini untuk memastikan ketuntasan setiap langkah agar
tidak menjadi kendala untuk langkah berikutnya. Berikut disampaikan
contoh pembelajaran dengan menggunakan metode PQRST khususnya
pada langkah kegiatan inti.
1. Siswa memastikan teks yang akan dipelajari tersedia dengan cukup
dan lengkap;
2. Siswa melakukan pratinjau terhadap teks dan membuat catatan
meliputi: judul, sub judul, bagian-bagian penting seperti gambar,
grafik, tabel, dan sebagainya;
3. Siswa berbagi dan berdiskusi mengenai catatan kecil pratinjau;
4. Guru memastikan langkah pratinjau berjalan dengan baik;
5. Salah seorang siswa memimpin diskusi kelas untuk mendapatkan
simpulan hasil pratinjau;
6. Guru memberikan penekanan dan konfirmasi, sehingga semua
siswa menemukan kompetensi minimal yang akan dicapai, dan
memastikan bahwa tidak ada lagi perbedaan pemahaman yang
signifikan terhadap materi yang dipelajari;
7. Siswa membuat pertanyaan dengan menggunakan kata tanya
bantu: siapa, apa, mengapai, bagaimana, dimana, dan kapan;
8. Siswa berbagi pertanyaan dan mendiskusikan dalam kelompok
kecil;
9. Masing-masing siswa memberi catatan pada setiap pertanyaan
yang dibuat dari hasil diskusi;
10. Siswa bersama Guru mendiskusikan hal-hasl penting hasil diskusi
kelompok untuk memastikan setiap siswa sudah membuat
pertanyaan dengan baik dan menjadi pemandu pencapaian
kompetensi;
11. Siswa membaca teks secara detil;
12. Guru mengingatkan siswa untuk memberi tanda pada bagian2
penting;
13. Siswa berpasangan dan berbagi penandaan pada teks yang dibaca;
14. Siswa membuat ringkasan, catatan, dan menjawab pertanyaan
yang telah dibuat;
15. Siswa mempresentasikan ringkasannya;
16. Guru memastikan dan mengkonfirmasi semua kompetensi tercapai;
17. Siswa menjawab pertanyaan tes;
18. Guru mengoreksi jawaban tes;
19. Guru memberi umpan balik;
20. Guru memberi tugas terstruktur.

III. Simpulan dan Saran


A. Simpulan
1. Metode PQRST sesuai untuk materi pelajaran pemahaman teks
secara komprehensif;
2. Penerapan metode PQRST perlu memastikan setiap tahapan
berjalan dengan sempurna;
3. Setiap tahapan kegiatan dipantau dan dipastikan telah dilaksanakan
dengan benar oleh semua siswa
B. Saran
1. Guru menggunakan metode PQRST agar siswa terlatih dalam
memahami teks secara baik;
2. Kolaborasi antar guru mata pelajaran perlu ditingkatkan, sehingga
setiap proses pembelajaran dapat saling mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni. (2014). Penerapan Metode Pqrst (Preview Question Read Summary
Test) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan
Indonesia. repository.upi.edu, perpustakaan.upi.edu.
Awaliah, D. (2012). Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman
Siswa Kelas V SD Negeri 149 Palembang Melalui Model PQRST .
Palembang: Skripsi, tidak dipublikasikan.
Miqawati, A. H., & Sulistyo, G. H. (2014). The PQRST strategy, reading
comprehension, and learning styles. Indonesian Journal of Applied
Linguistics, Vol. 4 No. 1, July 2014, , 123-139.
Noviyanti, N. L. (2013). Peningkatan kemampuan memahami isi wacana melalui
strategi pembelajaran SQ4R pada siswa Kelas VII A SMP Pancasila
Canggu Tahun Pelajaran 2012/2013 . Skripsi, Universitas Maha Saraswati
Denpasar: Tidak dipublikasikan.
Poole, G. (2003). The Complete Book of Questions. Grand Rapids: Willow Creek
Association.
Sari, K. D., Tantra, D. K., & Ratminingsih, N. M. (2013). A comparative study of
PQRST and SQ3R strategies based on the text types upon the eighth
grade students’ reading competency at SMPN 4 Singaraja. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Volume 1 , 1-7.
Sudarman. (2009). Peningkatan pemahaman saya ingat Siswa melalui strategi
preview, question, read, reflect, recite, dan review (PQ4R). Jurnal
Pendidikan Inovatif, Jilid 4, Nomor 2 , 67 - 72.
Sukmawidiyanti, N. L. (2013). Penerapan model pembelajaran PQRST (preview,
question,read, state, test ) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
TIK Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Sawan Tahun Pelajaran 2012/2013 .
KARMAPATI Volume 2, Nomor 1, Januari , 332-344.
Vázquez, C. B., & Álvarez-Vaquer, F. (2007). Further results obtained in the
application of a new didactic method to teach in english difficult or complex
technological subjects . 4th WSEAS/IASME International Conference on
Engineering Education (pp. 23-28). Agios Nikolaos, Crete Island, Greece:
http://www.wseas.us/e-library/conferences/2007creteee/papers/563-
112.pdf.

Anda mungkin juga menyukai