Disusun Oleh:
201701088
2B KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat Rahm,at-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Endokrin” tepat pada waktunya.
Penulis menyadaribahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini
dinamakan “endokrin” karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang
dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur
dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus
(seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang sangat penting
yaitu, kelenjar hipofisis, paratiroid, tiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pancreas, ovum, dan testis.
a. Kelenjar Hipofisis
b. Kelenjar Tiroid
Kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkan pembesaran gondok sebanyak 15x. Kelenjar tiroid menghasilkan
dua macam hormone, yaitu tiroksin (T4) dan triodontiroin (T3)
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Setiap
ginjal ada satu kelenjar adrenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian dalam (medulla). Korteks suprarenal berasal dari jaringan
mesodermis. Hormon terpenting disekresikan oleh kortex adrenal adalah
hidroktison, aldosterone, dan kortikosteron. Pada korteks diidentifikasi tiga zona
jaringan terpisah, yaitu :
a. Zona Glomerulosa
b. Zona Fasikulata
c. Zona Retikularis
Hormon Dari Anak Ginjal
a. Bagian korteks adrenal:
1) Mineralokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism ion
anorganik.
2) Glukokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism glukosa.
b. Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin, Kedua hormone tersebut bekerja
sama dalam hal :
1) Dilatasi bronkiolus
2) Vasokonstraksi pada arteri.
3) Vasodilatasi pembuluh darah dan otak
4) Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
5) Gerak peristaltic
B. SISTEM IMUN
Sistem Imun (bahasa Inggris:immune system) adalah system perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organisme. Jika system kekebalan bekerja dengan benar, system ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika system kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang
dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel
tumor,dan terhambatnya system ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko
terkena beberapa jenis kanker.
a. Fungsi sistem imun:
1. Pembentuk kekebalan tubuh.
2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang
membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.
b. Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena
itu organ organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Organ limfatik primer
1. Timus
2. Sumsum Tulang
Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang
merupakan jaringan limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan
diproses pada timus atau tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau
limfosit B.
1. Nodus Limfa
Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus)
yang mengandung limfosit dan makrofag.
Gambar 2. 5. Limpa
Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah
kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan
sebelas. Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh
diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor
pankreas.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke
dalam pulpa, sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan
tidak seperti pada organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini
tidak terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel
limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang
bekerja seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini
membawa darahnya masuk ke peredaran gerbang (peredaran portal) dan
diantarkan ke hati.
Fungsi limpa :
a. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan
mungkin pada orang dewasa juga masih mengerjakannya bila
sumsum tulang rusak.
b. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
c. Limpa juga menghasilkan limfosit.
d. Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih
dan trombosit.
e. Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat
dalam perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat
antibodi.
Lapisan Pertama
A. Pertahanan fisik
a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena
sifatnya yang permeable terhadap infeksi berbagai organisme.
b) Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan
pH kulit tetap rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak
mampu bertahan hidup dalam kondisi ini.
B. Pertahanan mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain
adalah:
a. Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan
lain-lain yang masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan
bersin.
b. Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk
mengeluarkan benda tersebut.
c. Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk
menetralkan.
d. Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera
mengeluarkannya.
C. Pertahanan kimiawi
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
Lapisan kedua
A. Seluler
1) Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel
ini mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
2) Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit
menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis.
B. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus.
Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu
antigen. Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena
mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen
C. Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu
kerusakan.
Fungsi inflamasi:
Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu
leukosit.
A. Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B
dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan
dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima
kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
1) Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil
pesannya oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3) Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper
kepada sel B. Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan
membelah diri.
a. Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel
tubuh.
b. yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
c. Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil
pesannya oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.
Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis
sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak
menghasilkan antibodi.
Macam-macam sel limfosit T:
C. SISTEM PENCERNAAN
a) Anatomi Sistem Pencernaan
Gigi dan lidah terletak di dalam mulut yang juga membantu proses
pencernaan, dalam mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi lebih halus.
Sementara kelenjar pencernaan manusia yang terdiri dari kelenjar air liur,
hati, dan pankreas membantu menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan.
Seperti apa saluran pencernaan manusia?
Mulut
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak
agar lebih mudah untuk ditelan dan dicerna. Gigi memotong makanan menjadi
potongan-potongan kecil, yang dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot
lain mendorong makanan ke dalam faring (Pharynx) dan melewatkannya ke dalam
kerongkongan (esophagus).
Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya sekitar dua
kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus di perut
bagian atas.
Hanya beberapa zat, seperti air dan alkohol, yang dapat diserap langsung
dari lambung. Zat-zat makanan lainnya harus menjalani proses pencernaan
lambung.
Dinding otot perut yang kuat mencampur dan mengocok makanan dengan
asam dan enzim, memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme. Setelah
makan, chyme perlahan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui pyloric sphincter,
sebuah cincin otot antara lambung dan bagian pertama dari usus halus yang
disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar makanan meninggalkan perut
hingga empat jam setelah makan.
Usus halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar
10 meter. Usus halus terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan memakan
sebagian besar ruang di rongga perut.
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum
(bagian tengah melingkar), dan ileum (bagian terakhir).
a. Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang dibuat oleh
sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus mengeluarkan
enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas mengeluarkan enzim ke
dalam usus kecil yang membantu pemecahan karbohidrat, lemak, dan
protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu.
Empedu membantu membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat
diserap oleh tubuh.
Usus besar
Usus Besar | Sumber: Myhealth.albert.ca
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang
digulung. Ini dimulai di sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah.
Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang memiliki tiga bagian, yaitu sekum
(cecum), kolon dan rektum (rectum).
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit)
dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat
dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna.
Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses disimpan sampai
meninggalkan tubuh melalui anus.
D. SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih) (Speakman, 2008).
2. dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung
kemih),
1. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji
kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus
hepatis dextra yang besar.
2. Fungsi ginjal
3. Fascia renalis
Fascia renalis terdiri dari: a) fascia (fascia renalis), b) jaringan lemak
perirenal, dan c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat
dengan erat pada permukaan luar ginjal.
4. Stuktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat korteks renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, medulla
renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut piramides renalis, puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil yang disebut
papilla renalis (Panahi, 2010).
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk
corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga
calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau
tiga calices renalis minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang
merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap
ginjal. Nefron terdiri dari: glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus
distal dan tubulus urinarius (Panahi, 2010).
b. Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,
sodium, klorida fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi
c. Proses sekresi
6. Pendarahan
7. Persarafan ginjal.
8. Ureter
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti
buah pir (kendi). Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
10. Uretra
Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak
di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai
saluran ekskresi (Panahi, 2010).
11. Urin.
Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak
dan kreatinin.
Toksin.
12. Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah
cairan yang masuk.
Warnanya bening tanpa ada endapan.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6 (Velho,
2013).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-endokrin-pada-
manusia/16999
http://nurull991626.com/2014/10/anatomi-dan-fisiologi-sistem-imunitas.html?
m=l
www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/anatomi-sistem-
pencernaan/amp/
www.dictio/t/bagaimana-anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan-
urinaria/13418/2
https://www.academia.edu/22793928/MAKALAH_KELOMPOK_ANATOMI_
FISIOLOGI_SISTEM_PERKEMIHAN