182 1022 1 PB - Wahyono
182 1022 1 PB - Wahyono
net/publication/265200366
Article
CITATIONS READS
0 1,455
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Sri Wahyono on 06 February 2019.
Abstract
Pulp and paper mills are one of the important industries that contribute in
government’s income. Unfortunatelly, they also produce the wastes, such as
sludge that potentially degrade the environmental quality. The common treatments
of sludge are landfilling and incinerating. However, the current trend is to recycle of
sludge or it is used for producing the valuable products like absorbents, fillers,
compost, etc. These are more attractives than landfilling or incinerating due to
economically benefit.
Pada tahun 1995, survei menunjukan lahan pertanian, beberapa ton sludge
bahwa dari 3,9 juta ton sludge, sekitar 25 dicampur terlebih dahulu dengan sumber
persen dimanfaatkan sebagai pupuk, produk nitrogen (misalnya pupuk) untuk
berguna yang lain, dan didaurulang. Sekitar menyeimbangkan kandungan C/N rasionya.
50 persennya di buang ke landfill atau lagoon, Kemudian campuran itu disebarkan ke dalam
sedangkan sisanya di bakar di incinerator. lahan yang ditanami kentang seluas 1 acre.
Apabila dibandingkan dengan data tahun Dari sejumlah percobaan yang menghabiskan
1979, terlihat bahwa ada kecenderungan 45 ton sludge mengindikasikan hasil yang
meningkatnya pemanfaatan limbah sludge baik. Di dalam tanaman percobaan tidak
menjadi pupuk, produk berguna dan ditemukan kontaminan atau logam berat.
didaurulang kembali menjadi kertas, yakni Percobaan lapangan yang lebih besar
meningkat dari sekitar 3 persen menjadi 25 lagi telah dilakukan oleh pabrik Pop & Talbot
persen. Sementara itu, penggunaan di Wisconsin (Cardwell, 1994). Deinked
landfill/lagoon semakin menurun dari 86 sludge yang dihasilkannya telah disebarkan
persen menjadi 50 persen. Penggunaan pada tanah pertanian seluas lebih dari 5000
landfill atau lagoon menjadi menurun atau acre dari tahun 1987 sampai 1994.
semakin tidak populer karena ongkos Penggunaan sludge baru terbatas pada
pembuangannya dirasakan mahal. tanaman jagung, kedelai dan gandum. Pada
tahun 1993, Pope &Talbot telah menyebarkan
3. PEMANFAATAN SLUDGE 42.900 ton sludgenya atau hampir 98 persen
limbah yang dihasilkannya. Kerjasama
3.1 Pemanfaatan Sludge untuk Lahan penelitian ini melibatkan para petani, dimana
Pertanian dan Lahan Kritis para petani menyediakan lahannya
sedangkan perusahaan itu bertanggung
Oleh karena sludge dari pabrik kertas jawab dalam transportasi sludge dari pabrik
memiliki kapasitas yang baik dalam menyerap ke lahan pertanian dan menyebarkannya.
air dan dapat sebagai sumber materi organik Ongkos yang dikeluarkan untuk transportasi
bagi tanaman, dengan demikian sludge dapat dan penyebarannya relatif murah yakni
digunakan untuk pertanian dan reklamasi hampir 9 kali lebih murah dari ongkos untuk
tanah (Glenn, 1997). Sebelum dipakai sludge landfill. Tes terhadap tanaman menunjukan
dapat dikomposkan dahulu, namun dalam bahwa laju germinasi dan pertumbuhan akar
Proses
pembuatan
Bahan baku pulp dan Pulp dan Kertas
kertas
Potensi Pemanfaatan Sludge:
Limbah Cair
• Digunakan langsung sebagai pupuk
Penanganan • Kompos
Primer Sludge • Absorbent minyak
• Filler produk yang menggunakan
Dewatering semen
• Litter ternak/hewan piaraan
Penanganan Sludge • Media kultivasi jamur pangan
Sekunder • Protein sel tunggal
• Asam glutamat
• Pakan ternak (silase)
• Aseton-Butanol-Etanol
• Produksi enzim selulase
• Recycle
RIWAYAT PENULIS