Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidung merupakan organ yang penting dengan beberapa fungsi, antara


lain: sebagai indra penghidu, menyiapkan udara inhalasi agar dapat digunakan
paru-paru, memengaruhi reflex tertentu pada paru paru, dan memodifikasi
bicara.Kesehatan hidung kurang mendapat perhatian dari masyarakat.
Masyarakat sering kali tidak menyadari gangguan fungsi hidung yang
menyebabkan kehilangan kemampuan penghidu, hidung tersumbat, nyeri, dan
perdarahan.Gangguan-gangguan yang sering timbul di hidung antara lain
rhinitis alergi maupun vasomotor, deviasi septum, dan polip hidung.

Polip nasi merupakan suatu imflamasi kronik pada membrane mukosa


hidung dan sinus paranasal.Bentuk polip berupa bias bulat atau lonjong dengan
permukaan licin dan warnanya translusen/keabu-abuan seperti agar-agar.Ahli
menyebutkan bahwa polip adalah penonjolan mukosa rongga hidung yang
panjang bertangkai dan merupakan pseudo tumor.Polip dapat timbul pada laki-
laki ataupun perempuan, dari usia anak anak hingga usia lanjut.1Prevalensi
penderita polip nasi belum diketahui pasti karena hanya sedikit laporan dari
hasil studi epidemiologi serta tergantung pada pemilihan populasi penelitian dan
metode diagnostik yang digunakan. Prevalensi polip nasi dilaporkan 1-2% pada
orang dewasa di Eropadan 4,2% di Finlandia.

Di AmerikaSerikat prevalensi polip nasi diperkirakan antara 1-4%.Pada


anak-anak sangat jarang ditemukan dan dilaporkan hanya sekitar 0,1%.
Penelitian Larsen danTos di Denmark memperkirakan insidensi polip nasi
sebesar 0,627 per 1000 orang per tahun. Di Indonesia studi epidemiologi
menunjukkan bahwa perbandingan pria danwanita 2-3:1 dengan prevalensi
0,2%-4,3%.Polip hidung merupakan penyakit multifaktorial, mulai dari infeksi,
1
inflamasi non infeksi, kelainan anatomis, serta abnormalitas genetik. Banyak
teori yang mengarahkan polip ini sebagai manifestasi dari inflamasi kronis, oleh
Karen aitu, tiap kondisi yang menyebabkan adanya inflamasi kronis pada
rongga hidung dapat menjadi factor predisposisi polip.Kondisi-kondisi ini
seperti rhinitis alergi ataupun non alergi, sinusitis, intoleransi aspirin, asma,
Churg-strauss syndrome, cystic fibrosis, katagener syndrome, dan Young
syndrome.

Septum nasi memiliki banyak fungsi, termasuk memisahkan aliran udara


nasal menjadi dua ruang yang berbeda, menyokong dorsum nasi, dan
mempertahankan bentuk kolumela dan tip. Deviasi traumatik atau abnormalitas
bentuk dari septum nasi dapat menyebabkan obstruksi aliran udara hidung dan
deformitas kosmetik. Aliran udara yang sedikit dapat menyebabkan gangguan
penciuman, gangguan humidifikasi dan filter udara, dan menurunkan aliran
oksigen yang masuk ke paru-paru. Deviasi septum anatomikal juga dapat
menyebabkan penyakit sinus kronis. Deviasi septum nasi merupakan penyebab
obstruksi nasi yang paling sering ditemukan.

Bentuk septum yang normal ialah lurus di tengah rongga hidung tetapi

pada orang dewasa biasanya septum nasi tidak lurus sempurna di garis tengah.

Deviasi septum yang ringan tidak akan mengganggu, akan tetapi bila deviasi itu

cukup berat, menyebabkan penyempitasn pada satu sisi rongga hidung. Dengan

demikian dapat mengganggu fungsi hidung dan menyebabkan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen71 halaman
    Bab V
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Fertilitas Sekunder
    Fertilitas Sekunder
    Dokumen15 halaman
    Fertilitas Sekunder
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen22 halaman
    Bab Vi
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen71 halaman
    Bab V
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen2 halaman
    6
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Polip Sinonasal
    Bab Ii Polip Sinonasal
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii Polip Sinonasal
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Dokumen4 halaman
    Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen24 halaman
    Bab Ii
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Neurologi 10-13
    Neurologi 10-13
    Dokumen2 halaman
    Neurologi 10-13
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen2 halaman
    14
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen2 halaman
    14
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bagi 'LEFLET CACINGAN LENNY
    Bagi 'LEFLET CACINGAN LENNY
    Dokumen2 halaman
    Bagi 'LEFLET CACINGAN LENNY
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Artritis Reumatoid
    Artritis Reumatoid
    Dokumen22 halaman
    Artritis Reumatoid
    Irfan Adi Saputra
    100% (1)
  • Paper Herves
    Paper Herves
    Dokumen31 halaman
    Paper Herves
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Fertilitas Sekunder
    Fertilitas Sekunder
    Dokumen15 halaman
    Fertilitas Sekunder
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • PERSALINAN TAK MAJU
    PERSALINAN TAK MAJU
    Dokumen31 halaman
    PERSALINAN TAK MAJU
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri FIX
    Manajemen Nyeri FIX
    Dokumen32 halaman
    Manajemen Nyeri FIX
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Neuro
    Neuro
    Dokumen15 halaman
    Neuro
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen3 halaman
    Per Tanya An
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Dokumen4 halaman
    Wenny7.docx Wenyyyyyyyy
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Paper Ginekologi PID
    Paper Ginekologi PID
    Dokumen37 halaman
    Paper Ginekologi PID
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Laporan Kasus Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Dokumen31 halaman
    Laporan Kasus Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Dokumen28 halaman
    Polip Sinonasal+septum Deviasi
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab III Dan IV Lapkas THT
    Bab III Dan IV Lapkas THT
    Dokumen16 halaman
    Bab III Dan IV Lapkas THT
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Bab II Polip Sinonasal
    Bab II Polip Sinonasal
    Dokumen19 halaman
    Bab II Polip Sinonasal
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat
  • Paper Herves
    Paper Herves
    Dokumen31 halaman
    Paper Herves
    Bobby S Promondo
    Belum ada peringkat