Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARTINI
Jalan Dahlia No. 1 Pematangsiantar
Email : kartinipuskes@gmail.com

BAB IX

KRITERIA 9.1.1

EP 1 SK tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien, Pedoman keselamatan pasien

EP 2 Pemilihan dan penetapan indikator mutu klinis

EP 3 Hasil pengumpulan data dan bukti analisis

EP 4 Bukti monitoring

EP 5 Bukti identifikasi dan dokumentasi KTD, KTC, KPC, KNC

EP 6 SK dan SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC

EP 7 Bukti analisis dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC

EP 8 SK tentang penerapan manajemen resiko

EP 9 Bukti analisis dan upaya meminimalkan resiko

EP 10 KAK, perencanaan, bukti pelaksanaan, bukti evaluasi, bukti tindak lanjut program
keselamatan pasien
PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARTINI
Jalan Dahlia No. 1 Pematangsiantar
Email : kartinipuskes@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARTINI


Nomor :
TENTANG
KEWAJIBAN SEMUA PRAKTISI KLINIS BERPERAN AKTIF DALAM UPAYA
PENINGKATAN MUTU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS KARTINI ,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu layanan klinis dan keselamatan Pasien di
Puskesmas Kartini perlu disusun aturan yang mewajibkan tenaga klinis dan
keselamatan pasien.
b. bahwa untuk masuk pada huruf (a), tentang Kewajiban tenaga klinis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Kartini , perlu ditetapkan dengan surat keputusan
Kepala Puskesmas Kartini ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
SATU : KEPUTUSAN PUSKESMAS KARTINI TENTANG KEWAJIBAN TENAGA
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN.
DUA : Semua tenaga klinis di Puskesmas Kartini wajib melakukan Upaya peningkatan
mutu klinis;
TIGA : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
EMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan pasien dalam memberikan
pelayanan kesehatan.

Ditetapkan di Pematangsiantar,
Pada tanggal
Kepala Puskesmas Kartini

RENASTI BAKKARA, SKM


NIP. 1967 1231 199103 2 029
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARTINI
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG :

INDIKATOR MUTU KLINIS PUSKESMAS KARTINI


NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR
1 POLIKLINIK UMUM 1. Proses pengobatan : berkerja sesuai SOP
2. Kelengkapan assessment awal medis
3. Kelengkapan alat dan bahan
4. Penggunaan informed consent disetiap tindakan;
5. Pencegahan dan control infeksi : kepatuhan hand
hygiene; Ketersediaan APD
6. Ketepatan waktu pelayanan
7. Pemberian pelayanan oleh dokter
2 UGD 1. Pelaksanaan Triase di UGD
2. Respon time pelayanan dokter UGD
3. Prosedur Pengobatan : Bekerja sesuai SOP
4. Kelengkapan assessment awab medis pasien
5. Kelengkapan alat dan bahan
6. Petugas selalu stand by
7. Penggunaan informed consent disetiap tindakan;
8. Pencegahan dan control infeksi : kepatuhan hand
hygiene; Ketersediaan APD
9. Tidak terjadi Phleibitis saat pemasangan infus
10. Komplikasi anastesi karena reaksi anestesi.
11. Keterlambatan dalam penerimaan instruksi
dokter (on call)
3 POLIKLINIK GIGI 1. Prosedur pengobatan : bekerja sesuai SOP
2. Kelengkapan alat dan bahan
3. Kelengkapan assessment awal medis
4. Ketepatan standar waktu pelayanan
5. Anestesi : Komplikasi Anestesi karena reaksi
anstesi
6. Pencegahan dan control infeksi : kepatuhan hand
hygiene; Ketersediaan APD

Anda mungkin juga menyukai