Anda di halaman 1dari 7

Unit Kegiatan Belajar (UKB) Kode UKBM

Geo-1-3.1-05

1. Identitas UKB:
a. Nama Mata Pelajaran : Geografi
b. Semester : ganjil
c. Kompetensi Dasar :
KD 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan
sehari-hari
KD 4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan
sehari-hari dalam bentuk tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi :


IPK  Mendeskripsikan pendekatan geografi
3.1.12  Mengidentifikasi fenomena geosfer berdasarkan pendekatan
3.1.13 geografi
3.1.14  Menganalisis perbedaan fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi
IPK Mempresentasikan hasil diskusi analisis pendekatan geografi
4.1.5

Catatan: IPK 3.1.1 merupakan indikator jembatan dari KD 3.1, sedangkan IPK
3.1.2 (C4) merupakan indikator HOTS

e. Materi Pokok : Pendekatan Geografi.


f. Alokasi Waktu : 90 menit
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian pendekatan geografi, sehingga mampu
memberikan solusi atas permaslahan lingkungan , sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangakan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
kreativitas (4C).

h. Materi Pembelajaran
 Faktual:
o Pengertian pendekatan geografi.
 Konseptual:
o Konsep 3 pendekatan geografi.
 Prosedural:
o Pemecahan masalah dengan menggunakan 3 pendekatan geografi.
2. Stimulus terkait materi yang dibahas

PENDEKATAN GEOGRAFI
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan
menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Adapun uraian secara
detail sebagai berikut.

a) Pendekatan Keruangan. (Spatial Approach) Pendekatan keruangan merupakan


suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan pada eksistensi ruang.
Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial
structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processes). Kerangka kerja
analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-
elemen pembentuk ruang.
b) Pendekatan Kelingkungan (Enviroment Approach) Pendekatan ini penekanannya
bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfer
tertentu dengan variabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan,
kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan
lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang
didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku
manusia yang meliputi perkembangan ideide dan nilai-nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses
organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik. Studi mendalam
mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal
dengan variabel lingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada
pendekatan kelingkungan.
c) Pendekatan Kewilayahan (Teritorial Approach) Permasalahan yang terjadi di
suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait
dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat
dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor
determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis
yang kompleks untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula
Kegiatan Belajar 1 (Individu)
1. Perhatikan Gambar pada Slide Power Point
a) Mengapa Pulau Jawa menjadi daerah terpadat di Indonesia?
(Gunakan analisis keruangan)
b) Mengapa Pulau Kalimantan kepadatan penduduknya rendah ?
(Gunakan analisis kelingkungan)

2. Analisislah fenomena dibawah ini dengan menggunakan pendekatan kompleks


wilayah!

1.

2.
Kegiatan Belajar 2 (Kelompok 1 & 2)

Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!

Diskusikan artikel dibawah ini !


Analisislah fenomena geosfer di bawah ini berdasarkan pendekatan geografi. Dan berikan
alasannya!

Jalan Medan Merdeka Tergenang,


Pengendara Pilih Berhenti
Senin, 9 Februari 2015 | 14:41 WIB

KOMPAS.COM/JESSI CARINABanjir di Jalan Medan Merdeka Utara depan Istana Merdeka, Senin (9/2/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com - Genangan air di ruas Jalan Medan Merdeka, Jakarta


Pusat, semakin meninggi, Senin (9/2/2015) siang. Pantauan Kompas.com hingga kini
genangan air mencapai 50 cm. Hal ini menyebabkan beberapa pengendara kendaraan
terpaksa menepi hingga genangan air surut.Seperti yang diungkapkan oleh Gani Imam Praseti
(35) yang hendak menuju Jalan Balik Papan.Karyawan swasta ini terpaksa berhenti karena
takut mesin sepeda motornya mati. "Enggak berani takut motor macet enggak bsa jalan," kata
Gani.Menurut dia, situasi ini menyebabkan pekerjaannya menjadi kacau."Kacau.Belum tahu
saya harus menunggu berapa lama lagi," ucapnya.Hal serupa juga di ungkapkan oleh Riki
Hermawan yang ingin pergi ke Serpong."Saya akan menunggu airnya sedikit surut," kata
Riki.Ahmad Atori (55) yang ingin pergi ke Tanggerang mengeluhkan tingginya genangan air
ini.Dia pun terpaksa berhenti dan menunggu air surut."Saya menunggu air reda dan enggak
terlalu tinggi," ujarnya. Dia mengeluhkan keadaan ini sangat menyulitkan pekerjaannya yaitu
sebagai kurir obat herbal. "Biasanya satu ata dua jam sudah beres ini sampai jam segini saya
masih tersendat," ujarnya.Jakarta terus diguyur hujan sejak Minggu malam.Guyuran hujan ini
menyebabkan beberapa ruas jalan tergenang dan lalu lintas tersendat.
Kegiatan Belajar 2 (Kelompok 3 & 4)

Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!

Diskusikan artikel dibawah ini !


Analisislah fenomena geosfer di bawah ini berdasarkan pendekatan geografi. Dan berikan
alasannya!

Limbah Pabrik Cemari Sungai Jatijajar,


Pemkab Semarang Gelar Kajian Lapangan

kompas.com/ syahrul munirSungai Jatijajar diduga telah tercemar limbah pabrik sehingga airnya berwarna
hitam keruh dan bau. Tercemarnya sungai itu dikeluhkan warga
UNGARAN, KOMPAS.com - Pencemaran Sungai Jatijajar di Bergas, Kabupaten Semarang akibat limbah
sejumlah perusahaan mendapat respon pemerintah.Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang
berjanji segera menurunkan tim untuk melakukan kajian lapangan.Kepala BLH Kabupaten Semarang, Nurhadi
mengatakan, keluhan warga Desa Jatijajar dan pengaduan dari Organisasi Pelestari Sungai Indonesia (OPSI)
Kabupaten Semarang telah masuk ke meja kerjanya.Bahkan pihaknya juga telah melakukan mediasi antara
perwakilan warga, OPSI serta pihak manajemen sejumlah perusahaan yang berada di sekitar sungai
tersebut.Kajian lapangan ini, katanya, menjadi upaya jangka pendek yang akan dilakukan untuk menangani
persoalan dugaan pencemaran di Sungai Jatijajar."Dibutuhkan kajian serta pengujian guna mengungkap indikasi
pencemaran yang diduga telah mengakibatkan menururnnya kualitas air Sungai Jatijajar," kata Nurhadi di
Ungaran, Senin (2/10/2015). Nurhadi menegaskan, terkait standar baku mutu air limbah sejumlah industri,
secara rutin diuji laboratorium independen.
Demikian pula laporan berkala pengelolaan limbah cair hasilnya juga mampu memenuhi standar mutu air
limbah yang disyaratkan.Di luar upaya tersebut, masing- masing perusahaan juga berkewajiban melakukan
pengamatan terhadap proses dan kinerja instalasi pengolahan air limbah (Ipal) milik mereka. Jika kemudian air
Sungai Jatijajar berwarna keruh kehitaman, sebenarnya belum dapat dikatakan kualitasnya jelek atau dapat
dilatakan tercemar. "Sebab dalam Perda Pemprov Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air
Limbah, persoalan warna memang belum bukan menjadi parameternya," tambah Nurhadi.Ada baiknya, menurut
Nurhadi, dilakukan kajian lebih mendalam terhadap dugaan pencemaran Sungai Jatijajar. Sebablimbah yang
dibuang ke sungai ini oleh perusahan-perusahaan di sekitarnya telah memenuhi baku mutu air limbah yang
disyaratkan pemerintah.Nurhadi melanjutkan, karakter masing-masing limbah yang dihasilkan tiap-tiap
perusahaan berbeda.Misalnya limbah industri garmen berbeda dengan limbah restoran dan pengolahan
susu.Meski semua limbah cair yang dihasilkan perusahaan sudah baik, boleh jadi akumulasinya menjadi
persoalan ketika menyatu di badan Sungai Jatijajar."Karena spek masing- masing limbah berbeda.Inilah yang
penting mendapatkan perhatian dan perlu dilakukan kajian," dia menegaskan.
Kegiatan Belajar 2 (Kelompok 5 & 6)

Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!

Diskusikan artikel dibawah ini !


Analisislah fenomena geosfer di bawah ini berdasarkan pendekatan geografi. Dan berikan
alasannya!
Fenomena beruang kutub betina yang kelaparan dan menyedihkan ini kemudian diabadikan
oleh seorang fotografer asal Jerman, Kerstin Langenberger

Beruang kutub betina yang kurus karena kelaparan. (Kerstin Langenberger)


Perubahan iklim ternyata amat berdampak pada habitat beruang kutub (Ursus maritimus).
Hamparan padang es yang semakin menciut, gletser yang pecah dan es yang terus meleleh menyebabkan
beruang kutub semakin sulit berburu mencari mangsa. Untuk mendapatkan mangsa buruan, mereka harus
berenang berkilo-kilometer untuk mencari makanan yang tidak selalu mereka dapatkan.Fenomena beruang
kutub betina yang kelaparan dan menyedihkan ini kemudian diabadikan oleh seorang fotografer asal Jerman,
Kerstin Langenberger di Svalgard, sebuah pulau terpencil jauh di utara Norwegia, yang kemudian diunggah di
laman Facebooknya. Foto ini kini telah dishare lebih dari 41 ribu kali. Langenberger mengatakan bahwa
meskipun para ilmuwan terus mengatakan bahwa populasi beruang kutub di Svalgard stabil, namun faktanya dia
terus menemukan beruang kutub betina yang kurus dan kelaparan.“Saya melihat gletser yang retak lalu runtuh,
dan hilang puluhan hingga ratusan meter setiap tahun.Saya melihat hamparan es yang menghilang dengan cepat.
Benar jika dikatakan bila saya telah melihat beruang kutub yang hidup dalam kondisi yang baik, namun saya
pun telah melihat banyak dari mereka yang mati atau kelaparan,” jelas Langenberger “Banyak dari beruang
yang gemuk adalah beruang kutub jantan, yang hidup di bongkahan-bongkahan es yang lebih banyak makanan.
Sedangkan beruang kutub betina yang melahirkan bayi-bayi mereka, terlihat kurus dan kelaparan.”

Suhu air laut yang semakin menghangat pun memaksa para beruang kutub untuk hidup semakin ke utara dan
memangsa buruan yang tidak pernah mereka jumpai sebelumnya.Contohnya tahun lalu, dilaporkan beruang
kutub memangsa seekor lumba-lumba moncong putih yang dilaporkan belum pernah dijumpai jauh di utara
Svalbard.Sebagai tambahan, belum lama ini fotografer National Geographic Paul Nicklen juga memposting foto
beruang kutub yang mati di Svalbard.Nicklen yang tumbuh di kawasan arktik sebagai ahli biologi, mengatakan
bahwa sebelumnya dia tidak pernah menemukan beruang kutub yang mati”.Beruang kutub masuk dalam daftar
“rentan” daftar IUCN red list, karena diyakini populasinya telah berkurang 30% dalam 45 tahun
terakhir.Berkurangnya habitat dan semakin sulitnya mencari mangsa buruan, akibat pencairan es kutub menjadi
ancaman nyata keberadaan satwa ini. Pihak IUCN menyatakan bahwa “Perubahan iklim sangat mengancam
masa depan beruang kutub. Dalam 50-100 tahun ke depan, tutupan es di kutub akan hilang dalam jumlah yang
dramatis” Apakah di tengah perubahan iklim yang terus berlangsung, masih ada masa depan yang cerah bagi
beruang kutub? (Akhyari Hananto/mongabay.co.id
3. Evaluasi

1. Pendekatan geografi merupakan metode yang digunakan dalam melakukan kajian objek geografi.
Sebutkan 3 pendekatan geografi !

2. Isu pemanasan global yang saat ini mengemuka bisa dikaji melalui pendekatan
geografi. Pemanasan global tersebut disebabkan oleh faktor alami dan lebih banyak faktor
manusia. Menurut Anda apa pendekatan yang cocok dari pernyataan tersebut ! berikan Alasanmu!

3. Banjir terjadi di daerah Jakarta yang dialiri sungai Ciliwung, banjir yang terjadi di daerah Jakarta
tersebut disebabkan debit air Ciliwung meningkat, terjadi pendangkalan dan banyak sampah di
aliran sungai Ciliwung, lahan di sekitar Sungai Ciliwung sebagian besar kedap air. Kondisi ini
dalam geografi termasuk pendekatan ? berikan Alasanmu !

4. Rubrik Evaluasi Diri


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda dapat menyebutkan macam –
macam pendekatan geografi ?
2. Dapatkah anda memberikan contoh fenomena
yang dapat diakji dengan menggunakan
pendekatan geografi ?
3. Dapatkah anda menganalisis berbagai fenomena
geografi dengan 3 pendekatan geografi ?
4.

Jika anda menjawab “TIDAK” pada salah satu persamaan di atas, maka pelajarilah
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran dengan bimbingan teman sejawat
ataupun guru anda. Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjutkanlah dengan meminta penilaian harian kepada guru anda.

Anda mungkin juga menyukai