Geo-1-3.1-05
1. Identitas UKB:
a. Nama Mata Pelajaran : Geografi
b. Semester : ganjil
c. Kompetensi Dasar :
KD 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan
sehari-hari
KD 4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan
sehari-hari dalam bentuk tulisan
Catatan: IPK 3.1.1 merupakan indikator jembatan dari KD 3.1, sedangkan IPK
3.1.2 (C4) merupakan indikator HOTS
h. Materi Pembelajaran
Faktual:
o Pengertian pendekatan geografi.
Konseptual:
o Konsep 3 pendekatan geografi.
Prosedural:
o Pemecahan masalah dengan menggunakan 3 pendekatan geografi.
2. Stimulus terkait materi yang dibahas
PENDEKATAN GEOGRAFI
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan
menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Adapun uraian secara
detail sebagai berikut.
1.
2.
Kegiatan Belajar 2 (Kelompok 1 & 2)
Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!
KOMPAS.COM/JESSI CARINABanjir di Jalan Medan Merdeka Utara depan Istana Merdeka, Senin (9/2/2015).
Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!
kompas.com/ syahrul munirSungai Jatijajar diduga telah tercemar limbah pabrik sehingga airnya berwarna
hitam keruh dan bau. Tercemarnya sungai itu dikeluhkan warga
UNGARAN, KOMPAS.com - Pencemaran Sungai Jatijajar di Bergas, Kabupaten Semarang akibat limbah
sejumlah perusahaan mendapat respon pemerintah.Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang
berjanji segera menurunkan tim untuk melakukan kajian lapangan.Kepala BLH Kabupaten Semarang, Nurhadi
mengatakan, keluhan warga Desa Jatijajar dan pengaduan dari Organisasi Pelestari Sungai Indonesia (OPSI)
Kabupaten Semarang telah masuk ke meja kerjanya.Bahkan pihaknya juga telah melakukan mediasi antara
perwakilan warga, OPSI serta pihak manajemen sejumlah perusahaan yang berada di sekitar sungai
tersebut.Kajian lapangan ini, katanya, menjadi upaya jangka pendek yang akan dilakukan untuk menangani
persoalan dugaan pencemaran di Sungai Jatijajar."Dibutuhkan kajian serta pengujian guna mengungkap indikasi
pencemaran yang diduga telah mengakibatkan menururnnya kualitas air Sungai Jatijajar," kata Nurhadi di
Ungaran, Senin (2/10/2015). Nurhadi menegaskan, terkait standar baku mutu air limbah sejumlah industri,
secara rutin diuji laboratorium independen.
Demikian pula laporan berkala pengelolaan limbah cair hasilnya juga mampu memenuhi standar mutu air
limbah yang disyaratkan.Di luar upaya tersebut, masing- masing perusahaan juga berkewajiban melakukan
pengamatan terhadap proses dan kinerja instalasi pengolahan air limbah (Ipal) milik mereka. Jika kemudian air
Sungai Jatijajar berwarna keruh kehitaman, sebenarnya belum dapat dikatakan kualitasnya jelek atau dapat
dilatakan tercemar. "Sebab dalam Perda Pemprov Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air
Limbah, persoalan warna memang belum bukan menjadi parameternya," tambah Nurhadi.Ada baiknya, menurut
Nurhadi, dilakukan kajian lebih mendalam terhadap dugaan pencemaran Sungai Jatijajar. Sebablimbah yang
dibuang ke sungai ini oleh perusahan-perusahaan di sekitarnya telah memenuhi baku mutu air limbah yang
disyaratkan pemerintah.Nurhadi melanjutkan, karakter masing-masing limbah yang dihasilkan tiap-tiap
perusahaan berbeda.Misalnya limbah industri garmen berbeda dengan limbah restoran dan pengolahan
susu.Meski semua limbah cair yang dihasilkan perusahaan sudah baik, boleh jadi akumulasinya menjadi
persoalan ketika menyatu di badan Sungai Jatijajar."Karena spek masing- masing limbah berbeda.Inilah yang
penting mendapatkan perhatian dan perlu dilakukan kajian," dia menegaskan.
Kegiatan Belajar 2 (Kelompok 5 & 6)
Petunjuk Kegiatan:
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6 orang.
2. Setiap kelompok mendapat satu tema tentang “fenomena geosfer berdasarkan
pendekatan geografi”.
3. Analisislah artikel “fenomena geosfer” berdasarkan pendekatan geografi (pendekatan
keruangan, kelingkungan, atau kewilayahan.
4. Setiap kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai terkait tema
masing-masing.
5. Tuliskan hasil diskusi pada selembar folio yang sudah disediakan guru!
6. Presentasikan hasil diskusi kalian sesuai instruksi guru!
Suhu air laut yang semakin menghangat pun memaksa para beruang kutub untuk hidup semakin ke utara dan
memangsa buruan yang tidak pernah mereka jumpai sebelumnya.Contohnya tahun lalu, dilaporkan beruang
kutub memangsa seekor lumba-lumba moncong putih yang dilaporkan belum pernah dijumpai jauh di utara
Svalbard.Sebagai tambahan, belum lama ini fotografer National Geographic Paul Nicklen juga memposting foto
beruang kutub yang mati di Svalbard.Nicklen yang tumbuh di kawasan arktik sebagai ahli biologi, mengatakan
bahwa sebelumnya dia tidak pernah menemukan beruang kutub yang mati”.Beruang kutub masuk dalam daftar
“rentan” daftar IUCN red list, karena diyakini populasinya telah berkurang 30% dalam 45 tahun
terakhir.Berkurangnya habitat dan semakin sulitnya mencari mangsa buruan, akibat pencairan es kutub menjadi
ancaman nyata keberadaan satwa ini. Pihak IUCN menyatakan bahwa “Perubahan iklim sangat mengancam
masa depan beruang kutub. Dalam 50-100 tahun ke depan, tutupan es di kutub akan hilang dalam jumlah yang
dramatis” Apakah di tengah perubahan iklim yang terus berlangsung, masih ada masa depan yang cerah bagi
beruang kutub? (Akhyari Hananto/mongabay.co.id
3. Evaluasi
1. Pendekatan geografi merupakan metode yang digunakan dalam melakukan kajian objek geografi.
Sebutkan 3 pendekatan geografi !
2. Isu pemanasan global yang saat ini mengemuka bisa dikaji melalui pendekatan
geografi. Pemanasan global tersebut disebabkan oleh faktor alami dan lebih banyak faktor
manusia. Menurut Anda apa pendekatan yang cocok dari pernyataan tersebut ! berikan Alasanmu!
3. Banjir terjadi di daerah Jakarta yang dialiri sungai Ciliwung, banjir yang terjadi di daerah Jakarta
tersebut disebabkan debit air Ciliwung meningkat, terjadi pendangkalan dan banyak sampah di
aliran sungai Ciliwung, lahan di sekitar Sungai Ciliwung sebagian besar kedap air. Kondisi ini
dalam geografi termasuk pendekatan ? berikan Alasanmu !
Jika anda menjawab “TIDAK” pada salah satu persamaan di atas, maka pelajarilah
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran dengan bimbingan teman sejawat
ataupun guru anda. Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjutkanlah dengan meminta penilaian harian kepada guru anda.