Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ridolf. P .

Saimar
Kelas : XI IPA 2 / 21

RANGKUMAN MATERI TITRASI ASAM BASA

Pengertian Titrasi
Titrasi yaitu merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu konsentrasi sebuah
larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit demi sedikit) larutan yang akan dicari
konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah dapat diketahui konsentrasi dan
volumenya (titrant).

Pengertian Titrasi Asam Basa


Titrasi Asam Basa yaitu merupakan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang ingin
diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang ingin diketahui, dengan
didasarkan pada reaksi netralisasi.

Titrasi Asam Basa


Titrasi Asam Basa
Menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dapat
kita ukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar) dan juga secara bertahap.

Perubahan pH Pada Titrasi Asam Basa


Pada saat larutan basa sedang ditetesi dengan larutan asam, pH larutan pun akan turun, dan sebaliknya jika
larutan asam sedang ditetesi dengan larutan basa, maka pH pun larutan akan naik.

Jika suatu pH larutan asam basa telah diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau asam tersebut yang
sudah diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang bisa disebut kurva titrasi.

Kurva Titrasi Asam Basa


Kurva titrasi dapat menunjukkan suatu perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa
berlangsung atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi sendiri memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada
kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.

1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat


Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat
Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat
Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut
Pertama kita lihat pH larutan naik sedikit demi sedikit.
Perubahan pH drastis akan terjadi pada titik ekivalen.
pH titik ekivalennya = 7 (netral).
Indikator yang dapat digunakan yaitu : metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein.
Namun, yang lebih sering digunakan yaitu fenolftalein karena pada perubahan warna fenolftalein yang lebih
mudah diamati.

2. Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat


Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat
Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat
Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :
Dapat dilihat titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9.
Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen akan lebih kecil, tetapi hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH
±7 hingga pH ±10.
Indikator yang dapat digunakan : fenolftalein.
Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalennya.

3. Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat


Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat
Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat
Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :
Dapat kita lihat titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6.
Pada lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga
pH ±4
Indikator yang dapat digunakan : metil merah.
Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya akan terjadi jauh sebelum tercapai titik
ekivalen.

Rumus Titrasi Asam Basa


Rumus Titrasi Asam Basa Manovalen/Divalen :
Ma . Va = Mb . Vb

Rumus Titrasi Asam Divalen dengan Basa Manovalen :


2Ma . Va = Mb . Vb

Rumus Titrasi Basa Divalen dengan Asam Manovalen :


Ma . Va = 2Mb . Vb

Anda mungkin juga menyukai