ABSTRACT
According to agency theory there are separation of fucntion between principal and agent.
This separation of function creates different interest between parties that lead to a discretion
of the manager to maximize the earnings at the cost of principal. This condition occurs
because of the asymmetric information between management and owner that has no access to
the information of the company. Therefore, it is interesting to study the actions of
management. This research investigate the effects of compensation, leverage that calculate
with debt to total asset, size of company with log total asset, and earnings power with net
profit margin as the independent variables against the earnings management as the
dependent variable. In measuring the earnings management, researcher used the calculation
of modified Jones model. The result shows that NPM variable as the projection of earning
power and DTA variable as the proxy leverage has positive effect towards the earning
management. While the compensation and company size has no effect towards the earning
management.
79
JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012
sehingga informasi laba dalam laporan investasi pada perusahaan yang memiliki
keuangan akan menunjukan nilai yang nilai saham tinggi padahal pada kenyataan-
memberikan efek puas kepeda investor nya nilai saham yang tinggi tersebut timbul
atas kinerja manajemen dalam suatu dikarenakan adanya manajemen laba di
perusahaan. Modifikasi laba dapat perusahaan tersebut. Sehingga dengan
dilakukan manajemen dengan memilih melakukan penelitian ini peneliti dapat
kebijakan akuntansi dari suatu standar menganalisis hal-hal yang berpengaruh
tertentu dengan tujuan untuk memaksi- terhadap tindakan manajemen laba dalam
misasi kesejahteraaan pihak manajeman suatu perusahaan.
dan nilai suatu perusahaan. Manajemen
laba dapat terjadi dalam suatu perusahaan KAJIAN LITERATUR
dikarenakan lemahnya faktor inheren dari
kebijakan akuntansi namun tetap berada Teori Keagenan
dalam koridor GAAP (General Accepted
Accounting Principal). Dalam teori keagenan, hubungan
Sedangkan penelitian mengenai agensi muncul ketika satu orang atau lebih
manajemen laba telah banyak dilakukan (principal) mempekerjakan orang lain
oleh peneliti-peneliti terdahulu, seperti: (agent) untuk memberikan suatu jasa dan
Menurut Gittman (2003) dalam Nastiti dan kemudian mendelegasikan wewenang
Gumanti (2011) penggunaan leverage pengambilan keputusan kepada agent
penting dalam mengendalikan risiko bisnis tersebut (Jensen dan Meckling, 1976
perusahaan. Jika leverage meningkat maka dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Jika
tingkat pengembalian (return) dan risiko agen tidak berbuat sesuai kepentingan
perusahaan meningkat, sebaliknya penuru- principal, maka akan terjadi konflik
nan leverage perusahaan akan mengakibat- keagenan (agency conflict), sehingga
kan menurunnya tingkat pengembalian dan memicu biaya keagenan (agency cost).
risiko perusahaan. Perusahan yang Manajer sebagai pengelola perusaha-
memiliki tingkat leverage yang tinggi akan an merupakan orang yang lebih banyak
cenderung melakukan manajemen laba mengetahui mengenai informasi internal
untuk menarik kreditur. Menurut Sujoko dan prospek dari suatu perusahaan dimasa
(2007) ukuran perusahaan yang besar yang akan datang dibandingkan si pemilik.
menunjukkan perusahaan mengalami Oleh karena itu, manajemen berkewajiban
perkembangan sehingga investor akan untuk memberikan sinyal kepada pemilik
merespon positif dan nilai perusahaan akan perusahaan mengenai kondisi perusahaan.
meningkat. Pangsa pasar relatif menunjuk- Sinyal itu dapat berupa pengungkapan
kan daya saing perusahaan lebih tinggi informasi akuntansi seperti laporan
dibanding pesaing utamanya. keuangan Salah satu kendala yang akan
Purnomo (2009) menyatakan bahwa muncul antara agen dan principal adalah
earnings power atau profitabilitas perusa- adanya asimetris informasi. Dengan
haan dalam menghasilkan laba sangat asimetri informasi antara manajemen
berpengaruh terhadap tindakan manajemen dengan pemilik akan memberi kesempatan
laba. dengan menganalisis profitabilitas kepada manajer untuk melakukan manaje-
perusahaan maka investor dapat menilai men laba sehingga akan menyesatkan
kemampuan perusahaan dalam menghasil- pemegang saham mengenai kinerja
kan laba. Peneliti tertarik untuk melakukan ekonomi perusahaan.
penelitian ini dikarenakan selama ini di
Indonesia banyak investor yang salah
mengambil keputusan dengan melakukan
80
PENGARUH KOMPENSASI, LEVERAGE, UKURAN……………………..………………………………...(Santhi Yuliana Sosiawan)
81
JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012
memaksimalkan penerimaan bonus mereka Besar (ukuran) perusahaan dapat dinya-
dengan melakukan manajemen laba. takan dalam kapitalisasi pasar. Albrecth &
Richardson (1990) dan Lee & Choi (2002)
Leverage dalam Veronica (2006) menemukan bahwa
perusahaan yang lebih besar kurang
Semakin besar rasio leverage, berarti memiliki dorongan untuk melakukan pera-
semakin tinggi nilai utang perusahaan. taan laba dibandingkan perusahaan kecil
Dengan demikian, perusahaan yang mem- karena perusahaan besar dipandang lebih
punyai rasio leverage yang tinggi. berarti kritis oleh pihak luar.
proporsi hutangnya lebih tinggi dibanding-
kan dengan proporsi aktivanya akan Earnings Power
cenderung melakukan manipulasi dalam
bentuk manajemen laba. Hal ini bertujuan Laba yang besar saja belumlah
untuk menghindari pelanggaran perjanjian merupakan ukuran bahwa perusahaan itu
utang (Astuti, 2004). Rasio yang diguna- telah dapat bekerja dengan efisien.
kan untuk mengukur leverage adalah Debt Efisiensi baru dapat diketahui dengan
to Asset. Debt Ratio adalah bagian dari membandingkan laba yang diperoleh itu
keseluruhan dana yang dibelanjai dengan dengan kekayaan atau modal yang meng-
hutang. Rasio ini mengukur seberapa besar hasilkan laba tersebut. Tinggi rendah-
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh nya earnings power ditentukan oleh dua
kreditur. Bagi kreditur, semakin tingginya faktor yaitu profit margin, yaitu perbandi-
tingkat rasio tersebut akan menyebabkan ngan antara net operating income (keun-
perlindungan yang diperoleh kreditur pada tungan neto) dengan net sales (penjualan
waktu perusahaan dilikuidasi. Sebaliknya neto), dan turnover of operating assets
bagi perusahaan semakin tinggi rasio ini (tingkat perputaran aktiva usaha),
semakin disukai karena akan memper- Dengan melakukan analisis
sebsar tingkat keuntungan tanpa harus terhadap profitabilitas perusahaan maka
mengurangi kendali terhadap perusahaan investor dapat menilai kemampuan perusa-
tersebut. haan dalam menghasilkan laba (earnings
power) dan sejauh mana efektifitas pengo-
Ukuran Perusahaan lahan perusahaan pada masa- masa yang
lalu. Rasio ini mengukur seberapa banyak
Salah satu tolok ukur yang menun- keuntungan operasional bisa diperoleh dari
jukkan besar kecilnya suatu perusahaan setiap rupiah penjualan.
adalah ukuran perusahaan. Menurut Agnes
Sawir (2004) dalam Veronica (2006)
ukuran perusahaan dinyatakan sebagai PENGEMBANGAN HIPOTESIS
determinan dari struktur keuangan dalam
hampir setiap studi untuk alasan yang Skema bonus berdasarkan laba
berbeda: Pertama, ukuran perusahaan merupakan cara yang paling populer dalam
dapat menentukan tingkat kemudahan memberikan penghargaan kepada eksekutif
perusahaan memperoleh dana dari pasar perusahaan, maka adalah logis bila
modal. Kedua, ukuran perusahaan menen- manajer yang remunerasinya kebijakan
tukan kekuatan tawar-menawar dalam akrual untuk memaksimalkan ekspektasi
kontrak keuangan. Ketiga, ada kemung- bonus mereka. Pernyataan ini sejalan
kinan pengaruh skala dalam biaya dan dengan hasil penelitian Palestin (2009)
return membuat perusahaan yang lebih yang menyebutkan bahwa ketika perusa-
besar dapat memperoleh lebih banyak laba. haan memberikan kompensasi untuk setiap
82
PENGARUH KOMPENSASI, LEVERAGE, UKURAN……………………..………………………………...(Santhi Yuliana Sosiawan)
kenaikan omset atau target yang berpe- najemen laba dibandingkan perusahaan
ngaruh terhadap laba, maka manager akan kecil. Sedangkan penelitian di Indonesia
memiliki peluang yanng sangat besar oleh Siregar dan Utama (2005) dalam
untuk melakukan manajemen laba guna Nastiti dan Gumanti (2011) menemukan
meningkatkan kesejahteraanya secara pri- bahwa ukuran perusahaan yang diukur
badi atau personal. Berdasarkan penjelasan dengan menggunakan natural logaritma
diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai dati total asset perusahaan pada akhir
berikut: tahun berpengaruh negatif terhadap besa-
H1: Kompensasi berpengaruh positif ter- ran pengelolaan laba, artinya semakin
hadap manajemen laba besar ukuran perusahaan semakin kecil
besaran pengelolaan labanya.
Nastiti dan Gumanti (2011) menya- H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh
takan bahwa perusahaan dengan tingkat negatif terhadap manajemen laba.
leverage yang tinggi tidak lagi menggu-
nakan pinjaman sebagai sumber dananya Agar mendapatkan ekuitas yang
dan akan beralih ke pendanaan ekuitas. besar untuk pembiayaan perusahaan, peru-
Oleh karena itu, perusahaan tersebut harus sahaan tersebut harus memiliki proyeksi
memiliki kinerja yang baik dan laba yang profitabilitas atau trend profitabilitas yang
tinggi untuk menarik calon investor. Hal bagus dan menarik bagi investor. Trend
ini sesuai dengan hipotesis dalam perjanji- profitabilitas masa datang tercermin dalam
an utang (debt covenant hypothesis) yang tingkat profitabilitas tahun sebelumnya.
menyatakan bahwa manajer termotivasi Dimana ketika pada tahun t perusahaan
melakukan manajemen laba untuk memiliki profitabilitas yang bagus, maka
menghin-dari pelanggaran perjanjian diproyeksikan untuk tahun mendatang pe-
utang. Nastiti dan Gumanti (2011) rusahaan akan memiliki tingkat profitabi-
menemukan bahwa manajemen laba terse- litas yang lebih baik dari tahun sebelum-
but menunjukkan bahwa manajer berusaha nya.
untuk memperlihatkan bahwa kinerja Untuk memberikan rasa ketertari-
keuangan yang lebih baik. Berangkat dari kan investasi kepada investor, manager
alasan tersebut, hipotesis yang diajukan perlu melakukan manajemen laba guna
adalah: memperlihatkan bahwa kinerja tahun ini
H2: Tingkat leverage berpengaruh positif adalah lebih baik dari tahun sebelumnya,
terhadap manajemen laba sehingga akan memicu dampak earningss
power yang kuat. Penelitian Purnomo
Ukuran perusahaan dapat didefi- (2009) memperlihatkan suatu hasil bahwa
nisikan sebagai upaya penilaian besar atau manager selalu berusaha untuk memper-
kecilnya sebuah perusahaan. Pada umum- lihatkan laba perusahaan yang tinggi guna
nya penelitian di Indonesia menggunakan meyakinkan akan kemampuan profitabi-
total aktiva atau total penjualan sebagai litas (earningss power) yang tinggi pula.
proksi dari ukuran perusahaan. Ukuran Berangkat dari alasan tersebut, hipotesis
perusahaan akan sangat penting bagi inves- yang diajukan adalah:
tor dan kreditor karena akan berhubungan H4: Earningss Power berpengaruh positif
dengan resiko investasi yang dilakukan. terhadap manajemen laba
Choutrou et al. (2001), dalam Widyastuti
2009) menemukan bahwa ukuran
perusahaan di Amerika Serikat berpenga- METODA PENELITIAN
ruh negatif terhadap manajemen laba.
Perusahaan yang lebih besar kurang Pengumpulan sampel tersebut
memiliki dorongan untuk melakukan ma- diperoleh dengan metode purposive
83
JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012
sampling yaitu sampel yang diambil dan jatuh tempo pada tahun t; Dep,t adalah
berdasarkan kriteria-kriteria yang diguna- biaya depresiasi dan amortisasi pada tahun
kan oleh peneliti. Adapun kriteria-kriteria t.
tersebut diantaranya adalah: 1) perusahaan Nilai akrual yang diperoleh dari
manufaktur yang sudah go public atau persamaan di atas dideflasi dengan nilai
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama total aktiva Zulfiati (2004) dalam Hastuti
periode 2008 sampai dengan 2010; 2) data (2011). Selanjutnya dilakukan dekompo-
laporan keuangan perusahaan manufaktur sisi komponen total accrual ke dalam
terkait dengan rasio debt to asset, komponen discretionary accrual dengan
discretonary accrual, net profit margin, non discretionary accrual. Dekomposisi
total asset tersedia untuk tahun pelaporan ini dilakukan dengan mengacu pada model
2008 sampai dengan 2010; 3) perusahaan Jones yang dimodifikasi (Dechow, et al.,
sampel tersebut mempublikasikan laporan 1995 dalam Adnyani, 2007).
keuangan auditor dengan menggunakan Nilai a1, a2, dan a3 untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 persamaan di bawah ini diperoleh dari
Desember. persamaan regresi OLS berikut:
84
PENGARUH KOMPENSASI, LEVERAGE, UKURAN……………………..………………………………...(Santhi Yuliana Sosiawan)
berupa imbalan balas jasa dalam bentuk bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan.
gaji, barang, dan tunjangan yang diterima Rasio ini dinyatakan sebagai berikut:
secara langsung oleh direksi atau komisa-
ris. Kompensasi ini sebagai wujud adanya NPM it =
insentif atau reward yang diberikan oleh
pemilik perusahaan (investor) atas kinerja
komisaris atau direksi dalam menghasilkan Keterangan, NPMit : Net Profit
laba. Margin perusahaan i pada tahun t; NIit :
Net Income after tax perusahaan i pada
Kompensasi = Ln Kompensasi tahun t; REVit : Total Revenue perusahaan
pada tahun t
Leverage, Debt Ratio adalah bagian
dari keseluruhan dana yang dibelanjai de- Model Empiris
ngan hutang. Rasio ini mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh Penelitian ini menggunakan analisis
kreditur. Bagi kreditur, semakin tingginya regresi linier berganda dengan mengguna-
tingkat rasio tersebut akan menyebabkan kan program SPSS. Sebelumnya, dilaku-
perlindungan yang diperoleh kreditur pada kan terlebih dahulu uji asumsi klasik untuk
waktu perusahaan dilikuidasi. Sebaliknya memastikan bahwa model yang digunakan
bagi perusahaan semakin tinggi rasio ini adalah normal dan tidak mengandung
semakin disukai karena akan memper- gejala multikolinearitas, autokorelasi, dan
sebsar tingkat keuntungan tanpa harus heteroskedastisitas. Kemudian dilakukan
mengurangi kendali terhadap perusahaan uji untuk melihat pengaruh variabel
tersebut. Rumus yang digunakan : independen terhadap variabel dependen.
DA=
Debt Ratio =
85
JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012
Tabel 1
Statistik Desktriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
KOMPENSASI 110 19.25 25.08 22.3797 1.32511
DTA 110 0.01 0.81 0.3721 0.24042
SIZE 110 24.98 31.49 27.6224 1.34223
NPM 110 0 71.99 0.7144 6.85868
DAC 110 0.01 20.8 1.767 2.17143
Valid N
(listwise) 110
Tabel 2
Hasil Uji Hipotesis
87
JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012
perusahaan harus memiliki trend profita- DAFTAR REFERENSI
bilitas yang menarik bagi investor. Trend
profitabilitas pada tahun t yang bagus akan Adelia. 2010. ”Pengaruh Skema Bonus
menunjukan proyeksi profitabilitas tahun Direksi terhadap Aktivitas
mendatang (t+1) yang lebih baik dari tahun Manajemen Laba (Studi Empiris
sebelumnya. Untuk memberikan ketertari- pada BUMN tahun 2003 – 2006)”.
kan kepada investor, manajer perlu mela- Jurnal Publikasi. Ebookpress
kukan manajemen laba agar dapat mem-
buktikan kepada investor bahwa laba tahun Adnyani, N.W.E. 2007. “Pengaruh
ini lebih baik dari laba tahun sebelumnya. Earnings Management terhadap
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil tingkat Pengungkapan Laporan
penelitian yang dilakukan oleh Syafriadi Keuangan Perusahaan Sektor
(2000) dalam Purnomo (2009) yang me- Property/Real Estate di Bursa Efek
nyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat Jakarta Periode 2006-2008”. Pusat
NPM perusahaan akan memicu adanya Kajian dan Pengembangan
tindak manajemen laba yang semakin kuat. Akuntansi (PKPA), Universitas
Mataram.
88
PENGARUH KOMPENSASI, LEVERAGE, UKURAN……………………..………………………………...(Santhi Yuliana Sosiawan)
89