Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

PRINSIP DAN ALIRAN UTAMA


PENDIDIKAN
1. PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pada bab 3 Pasal 4 dijelaskan, Pendidikan diselenggarakan :
1. Secara demokratis dan berkeadilan.
2. Sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistim terbuka dan
multimakna.
3. Sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
4. Dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan krestifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga masyarakat.
6. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

2. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

Aliran konvensional (aliran klasik ) dalam pendidikan :

1. ALIRAN EMPIRISME (OPTIMISME)


Tokoh : John Locke
Menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Empirisme menolak bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan
dalam dirinya ketika lahir.
2. ALIRAN NATIVISME (PESIMISTIK)
Tokoh : Schopenhauer
Menyatakan bahwa kemampuan-kemampuan tertuntu bersifat alamiah atau
sudah tertanam dalam otak sejak lahir.
3. ALIRAN NATURALISME
Tokoh : J.J Rosseau
Menyatakan bahwa semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan
baik.
4. ALIRAN KONVERGENSI
Tokoh : William Stern
Menyatakan bahwa bakat, pembawaan, dan lingkungan atau pengalamanlah
yang menentukan pembentukan pribadi seseorang.
PENGANTAR
ILMU PENDIDIKAN
(PIP)

KELOMPOK 3
Anggota : Laili Nur Kholisoh
Lia Fatra Nurlaela
Muhammad Sahel
Nabilah Ainun Nafis
Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan
1. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi
eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada
lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh
anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa
stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh
orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.

2. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan
dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan
oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang
berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

3. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak
baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi
rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa
malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.

4. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang
anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan
buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor
lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa
pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

5. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di


Indonesia
Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan
tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai
kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.
ALIRAN-ALIRAN LAIN DALAM PENDIDIKAN

A. Esensialisme

Esesensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang


memprotes terhadap skeptisisme dan sinisme dari gerakan Progresisvisme
terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial. Menurut
Esesensialisme, nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial adalah
nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan
melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, dan di dalamnya
telah teruji dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam
perjalanan waktu.

B. Perennialisme
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap gerakan
Pendidikan Prigresivisme yang mengingkari supernatural. Perennialisme
adalahgerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal
itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan
penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut

C. Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Pragma berasal dari
bahasa Yunani. Maka Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan
bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang
benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat scara praktis. Misalnya, berbagai
pengalaman pribadi tentang kebenaran mistik, asalkan dapat membawa
kepraktisan dan bermanfaat. Artinya, segala sesuatu dapat diterima asalkan
bermanfaat.

D. Progresivisme

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan


penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak didik (child-
centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat
pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).bagi
kehidupan.

E. Rekonstruksionisme
Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggeris rekonstruct yang berarti
menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran
rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan
lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Aliran rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran
perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern. Kedua
aliran tersebut, aliran rekonstruksionisme dan perenialisme, memandang bahwa
keadaan sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang
terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpangsiuran.

Anda mungkin juga menyukai