Anda di halaman 1dari 37

Manajemen Lalu Lintas

Pejalan Kaki dan Pesepeda

TS3779

J. Dwijoko Ansusanto
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan
mampu:
• Mengetahui dan menjelaskan fasilitas pejalan kaki
• Mengetahui dan menjelaskan jalur pejalan kaki
• Mengetahui dan menjelaskan lokasi jalur pejalan kaki
• Mengetahui dan menjelaskan kriteria desain jalur
pejalan kaki
• Mengetahui dan menjelaskan jenis jalur pejalan kaki
• Mengetahui dan menjelaskan prosedur perencanaan
jalur pejalan kaki
• Mendiskusikan beberapa penelitian tentang jalur
pejalan kaki
Beberapa Pengertian
• Fasilitas pejalan kaki adalah seluruh bangunan
pelengkap yang disediakan untuk pejalan kaki guna
memberikan pelayanan demi kelancaran, keamanan
dan kenyamanan serta keselamatan bagi pejalan kaki.
• Jalur pejalan kaki adalah lintasan yang diperuntukkan
untuk berjalan kaki, dapat berupa trotoar,
penyeberangan sebidang (penyeberangan zebra atau
penyeberangan pelikan), dan penyeberangan tak
sebidang.
• Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada
Daerah Milik Jalan yang diberi lapisan permukaaan
dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan
perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan
jalur lalu lintas kendaraan.
• Penyeberangan Zebra adalah fsilitas penyeberanganan
bagi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi marka untuk
member ketegasan/batas dalam melakukan lintasan.
• Penyeberangan Pelikan adalah fasilitas untuk
penyeberangi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi
dengan marka dan lampu pengatur lau lintas.
• Arus Pejalan Kaki adalah jumlah pejalan kaki yang
melewati suatu penapang tertentu, yang biasanya
dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu
(pejalan/menit).
• Lapak Tunggu adalah fasilitas untuk berhenti sementara
pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan,
Penyeberangan dapat berhenti sementara sambil
menunggu kesempatan melakukan penyeberangan
berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median jalan.
Fasilitas Pejalan Kaki
1) Jalur Pejalan Kaki terdiri atas:
a) Trotoar
b) Penyeberangan Sebidang: Penyeberangan
Zebra & Penyeberangan Pelikan
c) Penyeberangan Tak Sebidang: Jembatan
penyeberangan & Terowongan
2) Lapak tunggu
3) Lampu penerangan
4) Rambu
5) Pagar pembatas
6) Marka jalan.
7) Pelindung/Peneduh
Jenis Fasilitas Penyeberangan
Berdasarkan PV2
Kriteria Desain
Dalam keadaan ideal untuk mendapatkan
lebar minimum Jalur Pejalan Kaki (W) dipakai
rumus sebagai berikut:

Keterangan:
• P = volume pejalan kaki
(orang/menit/meter)
• W = lebar Jalur Pejalan Kaki.
Penambahan Lebar Jalur Pejalan
Kaki
Ruang Bebas Trotoar
Tingkat Pelayanan Trotoar
Lebar trotoar dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
• W = lebar trotoar (meter)
• V = Volume pejalan kaki rencana/dua
arah (orang/meter/menit).
• N = lebar tambahan sesuai dengan
keadaan setempat (m)
Lebar Tambahan Sesuai dengan
Keadaan Setempat
Lebar Minimum Trotoar Menurut
Penggunaan Lahan Sekitarnya
Dimensi Tangga yang Disarankan
Beberapa Sketsa Penempatan
Trotoar

Trotoar di Tepi Luar Jalur Utilitas


Trotoar di Tepi Dalam Saluran
Drainase
Trotoar di Tepi Lereng
Trotoar di Jembatan
Trotoar di Daerah
Bangunan/Pertokoan
Trotoar di Terowongan
Trotoar di Depan Halte
Trotoar di Belakang Halte
Prosedur Perencanaan
Teknik Pengumpulan Data
• Pengumpulan data harus dilakukan terhadap hal-hal
sebagai berikut:
• Volume lalu lintas kendaraan (kendaraan/jam).
• Kecepatan lalu lintas kendaraan (km/jam).
• Volume lalu lintas pejalan kaki dalam satu lintasan
(orang/jam).
• Volume lalu lintas penyeberangan 2 arah sepanjang
100 meter (orang/jam).
• Data geometrik jalan seperti, lebar lintasan lalu lintas
kendaraan, lebar hahu, lebar median, dan kemiringan,
bahwa data tersebut diilustrasikan dalam bentuk
denah.
Perencanaan
1) Trotoar
• Tentukan besarnya arus pejalan kaki dalam
orang/menit/meter dalam satu lintasan, satu
seksi yang mewakili ruas jalan.
• Dengan menggunakan rumus dimensi lebar
Jalur Pejalan Kaki, tetapkan lebar Jalur
Pejalan Kaki (W) dalam meter.
• Kalau ada fasilitas pelengkap, tetapkan
penambahan lebar Jalur Pejalan Kaki.
2) Penyeberangan Sebidang
• Tentukan besarnya arus lalu lintas
penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam.
• Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V)
dalam kendaraan/jam.
• Hitung besarnya nilai PV2.
• Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas
penyeberangan jalan dari Tabel 7.1
3) Penyeberangan Tak Sebidang
• Tentukan besarnya arus lalu lintas
penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam.
• Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V)
dalam kendaraan/jam.
• Hitung besarnya nilai PV2.
• Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas
penyeberangan dari Tabel 7.1
Garis Stop Pada Pertemuan Major
dan Minor Road
Garis Stop dengan Zebra Cross di
Persimpangan Siku
Garis Stop dengan Zebra Cross di
Persimpangan Tidak Siku
Penelitian Jalur Pejalan Kaki
• Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana
Proyek Pengembangan Trotoar dan Landscape
Jalan Basuki Rakhmat Surabaya (Syahri, 2006)
• Jalur pejalan kaki yang ada saat ini perlu dianalisa, agar
dapat diketahui tingkat pelayanannya (Level Of
Service).
• Penghitungan jumlah dan kecepatan rata-rata pejalan
kaki yang ada di daerah studi sehingga dapat diketahui
efektifitas pengembangan yang akan dilakukan.
• Kondisi eksisting: trotoar didapatkan tingkat pelayanan
pada segmen trotoar dengan volume pejalan kaki
terbanyak (Segmen 3 sisi kiri = 151 ped/15mnt) berada
pada LOS B dengan arus pejalan kaki (v) = 3.90
ped/min/ft.
• Rencana pengembangan:

didapatkan tingkat pelayanan trotoar berada


pada LOS A dengan arus pejalan kaki (v) =
1.71 ped/min/ft. Dengan demikian, tidak
perlu dilakukan pengembangan trotoar,
karena trotoar eksisting sudah memenuhi
persyaratan Dari hasil perhitungan
kecepatan berjalan pejalan kaki didapatkan
kecepatan rata-rata pejalan kaki sebesar =
64.06 m/mnt.
Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian
(Studi Kasus di Simpang Empat Manahan Solo)
oleh: Munawaroh (2009)
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
karakteristik pejalan kaki, kinerja pejalan kaki,
ketersediaan fasilitas, besarnya karakteristik pejalan kaki
(arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan (density)),
besarnya kinerja pejalan kaki ( hubungan antar kecepatan
dan kepadatan serta hubungan antara arus dengan
kepadatan), kemampuan fasilitas yang tersedia untuk
mengakomodasi pejalan kaki dan untuk mengetahui cara
mengatasi permasalahan yang timbul pada aktifitas
pejalan kaki di simpang empat pada Jl. Adi Sucipto dan Jl
Ahmad Yani Manahan Solo.
• Obyek penelitian: pejalan kaki yang menyusuri trotoar
dan pejalan kaki yang menyeberang jalan.
• Data yang terdiri dari: waktu tempuh pejalan kaki,
jumlah pejalan kaki, jumlah penyeberang jalan dan
jumlah kendaraan yang melintas pada lokasi survai.
• Pengambilan data dilakukan pada Hari Sabtu tanggal
31 Januari 2009 dan Hari Senin tanggal 2 Pebruari
2009 pukul 06.00-15.00 WIB.
• Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan metode
HCM 2000 dan untuk hasil fasilitas penyeberang jalan
dengan PV2 dari Department of Transport, Inggris.
• Hasil analisa dan pembahasan: diketahui bahwa fasilitas
pejalan kaki yang telah tersedia di Jl. Adi Sucipto dan Jl.
Ahmad Yani Manahan Solo belum berfungsi secara efisien.
• Arus (flow) maksimum yang terjadi di lokasi sebesar 1,164
pejalan kaki/m/menit di depan SMK Negeri 5 Manahan
Solo, kecepatan (speed )terkecil yang terjadi sebesar 0,407
m/detik di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo dan ruang
(space) yang terjadi sebesar 22,835 m2/pejalan kaki di
depan SMK Negeri 5 Manahan Solo.
• Kemampuan fasilitas pejalan kaki untuk mengakomodasi
pejalan kaki yang dinyatakan dalam tingkat pelayanan
adalah termasuk A didasarkan pada arus dan ruang
pejalan kaki serta didasarkan pada kecepatan pejalan kaki.
• Prosentase terbesar penyeberang jalan yang tidak
menggunakan zebra cross sebesar 80% depan SMK
Negeri 6 Manahan Solo.
• Anonim (1990), Petunjuk Perencanaan Trotoar
No.007/T/BNKT/1990, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Pembinaan Jalan Kota
• Anonim (1995), Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta: Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
• Anonim (1999), Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada
Jalan Umum No.032/T/BM/1999, Jakarta: PT. Mediatama
Saptakarya (PT. Medisa) dan Departemen Pekerjaan Umum
• Munawaroh, Siti (2009), Analisis Karakteristik dan Kinerja
Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan), Solo:
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
• Syahri, Ikromi (2006), Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada
Rencana Proyek Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan
Basuki Rakhmat Surabaya, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
• Jelaskan fasilitas pejalan kaki di Indonesia menurut UU yang
berlaku !
• Apakah yang dimaksud dengan jalur pejalan kaki dan berikan
contoh-contohnya !
• Bagaimana criteria lokasi jalur pejalan kaki pada kawasan
perkotaan yang ideal menurut anda ?
• Jelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki di kawasan jalan umum di
perkotaan !
• Apa saja jenis jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan menurut
anda ? Bagaimanakah yang cocok menurut anda untuk diterapkan
di Surabaya ?
• Apa saja prosedur perencanaan yang berlaku pada jalur pejalan
kaki di kawasan perkotaan ? Jelaskan !
• Diskusikan penelitian yang telah dilakukan oleh Syahri (2006) dan
Munawaroh (2009) dan lokasi yang bagaimanakah menurut anda di
Surabaya yang dapat diterapkan seperti penelitian tersebut di atas ?
(Maturnuwun)

Anda mungkin juga menyukai