Oleh :
Rianti
NIM : 141134196
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan dalam segala hal
2. Orang tua terhebat saya, Bapak Sijan Mursidi dan Ibu Tusinem yang selalu
3. Kakak terhebat saya, Mas Tusiman, Mas Tusir, Mba Atik, Mas Gery, dan
Mba Rohani yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam setiap
4. Sahabat-sahabat saya Raden Gregorius Agung, Geng Ember (Ari Mia Dwi
Anggraeni, Intan Wahyu, Ruswita Betti, Erna Kholifah, Beata Vita, Fransiska
Rina), Febrina Palupi, Avi Susanti, Gloria Aditya Mahardika, Thomas Wahyu
pendidikan di PGSD
6. Para guru dan Murid SD N Deresan yang telah membantu saya berproses dan
menyelesaikan skripsi
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Indah Lestari S.Pd., selaku kepala SD N Deresan yang telah memberikan ijin
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
Rianti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Winkel (dalam Purwanto, 2008: 13). Namun hal tersebut bertolak belakang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147) metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui
penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa dan
sekolah dasar text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari
sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu
berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna,
metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar
siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan
mekanistis. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Begitu juga
seperti data yang diperoleh peneliti pada materi Tema 4 (berbagai pekerjaan)
terdapat 12 siswa yang sudah mencapai KKM dan terdapat 18 siswa yang belum
untuk semua mata pelajaran sebesar 75 dari skala 100. Hal ini berati bahwa masih
ada 60% siswa yang belum mencapai KKM pada Tema 4 (berbagai pekerjaan)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembelajaran yang monoton cenderung membuat siswa cepat bosan dan tidak
sekolah dasar menurut Piaget termasuk pada tahapan operasional konkret (Amri,
2013: 36). Usia anak kelas IV sekolah dasar termasuk dalam tahapan operasional
konkret yang berarti belajar akan lebih berhasil apabila peserta didik diberi
oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu pertanyaan tilikan dari guru
Piaget (dalam Amri, 2013: 44). Hal tersebut sejalan dengan pengamatan yang
pembelajaran dengan menyuruh siswa menyimak apa yang dijelaskan oleh guru,
diantaranya masih ada 12 siswa yang mengobrol dengan temannya ketika guru
dan hanya 6 siswa yang fokus mendengarkan penjelasan dari guru. Alasan Bu
karena simpel dan ekonomis waktu dan biaya, selain itu juga jika menggunakan
metode ceramah maka materi pelajaran dapat diatur guru secara langsung, tidak
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil belajar siswa menurun. Data tersebut peneliti peroleh pada wawancara yang
dilakukan terhadap Bu Rina yaitu guru kelas IV pada tanggal 18 Oktober 2017.
anak yang sekarang lebih banyak yang bermain game online atau komputer dan
anak, baik keterampilan sosial maupun pengetahuan. Hal tersebut sepadan yang
yang sarat dengan nilai-nilai budaya mengandung unsur rasa senang, dan hal ini
akan membantu perkembangan anak ke arah lebih baik (Kurniati, 2016: 3).
mengoptimalkan potensi siswa (Amri, 2013: 2). Hal itu sejalan dengan yang
disampaikan oleh Winkel (dalam Purwanto 2008: 14) Belajar akan lebih
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang/ guru
dalam kegiatan pembelajaran karena peran siswa disini hanya mengikuti instruksi
guru dan cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Hal tersebut
tinggi antara lain yaitu bermain membantu perkembangan kemampuan anak untuk
bernalar, suasana bermain dapat menghasilkan ingatan yang lebih baik lagi bagi
anak daripada sekadar dalam tugas menamai atau menyentuh objek, dan bermain
juga melibatkan interaksi dengan orang lain, hal tersebut sangatlah memfasilitasi
perkembangan bahasa anak. Selain itu Vygotsky (Kurniati, 2016: 23) berpendapat
Subtema 1 dan hasil wawancara kepada guru kelas terhadap pentingnya menjaga
kelestarian budaya bangsa dan perkembangan usia anak maka peneliti tergerak
belajar siswa. Sehingga penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 4
Kelas IV SD N Deresan ”.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yakni:
1.2.2 Guru mengalami kesulitan dalam memilih strategi yang cocok untuk
pembelajaran
1.2.3 Guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
Tema 4 subtema 1
Deresan ?
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pihak diantaranya adalah bagi peneliti, siswa, guru, sekolah, dan dunia
pengetahuan
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2
LANDASAN TEORI
yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-
nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan secara
tertekan.
mengandung rasa senang dan lebih mementingkan proses dari pada hasil
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih
lingkungannya.
merupakan tahap awal dari proses panjang belajar pada anak-anak yang
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka miliki. Selain itu, melalui bermain anak akan belajar berbagai hal
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang lain, hasil karya teman, atau kondisi-kondisi yang ada pada teman),
terbuat dari bahan-bahan yang mudah dan murah, bahkan umumnya jika
alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan suatu permainan maka
alat dan bahan tersebut adalh alat-alat bekas yang ada disekitar lingkungan
mereka.
berbagai bahasa yang dikeluarkan oleh anak dan bahasa yang diucapkan
kadang terdapat beberapa lagu atau kata yang digunakan dalam permainan
cenderung memiliki arti yang tidak cocok untuk anak kecil dan kurang
tradisional yaitu munculnya bahasa baru yang dimengerti oleh siswa yang
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok. Ada dua pendapat soal asal usuk permainan gobag sodor.
Pertama, mengatakan gobag sodor dari luar negeri yaitu berasal dari
bahasa asing go back to door, oleh karena lidah orang jawa sulit
dalam negeri, yang terdiri dari dua kata yaitu gobag dan sodor. Gobag
permainan sodor adalah penjaga garis sumbu atau garis sodor yang
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara lain:
1) Penjaga boleh bergerak kesana kemari tetapi tidak boleh melewati garis
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Penjaga hanya boleh menyentuh pemain lawan (mentas) dengan tangan dan
6) Pemain jika akan masuk harus melewati garis jaga, kalau dilanggar maka
8) Jika ada pemain beralih kotak diperbolehkan, asal memberi tahu telebih
dahulu
9) Kalau pemain dapat melewati penjaga sampai garis belakang, harus kembali
10) Jika ada pemain yang dapat berhasil kembali ketempat semua, kelompoknya
11) Apabila ada salah satu pemain yang melanggar aturan kelompoknya
sonlah jeruk dan sonlah eser. Hal ini sangat cocok digunakan dalam
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimainkan di luar ruangan atau area terbuka yang cukup luas seperti
cm. Selain gacu, dalam permainan ini juga dibutuhkan saran lain yaitu
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(dua) orang maka dialah yang akan menjadi kelompok bermain anak
tersebut.
adalah suit untuk menentukan siapa yang akan bermain terlebih dahulu. Suit
dengan cara gunting, kertas dan batu. Kemudian permainan sonlah dimulai
dengan cara:
3) Untuk sonlah eser cara memindahkan genting tidak dilempar oleh tangan,
tetapi dilakukan dengan cara menggeser dari satu kotak ke kotak lainnya
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aspek yang dinilai yaitu aspek pengetahuan, aspek sosial, dan aspek
dalam proses pemikirannya. Yang terakhir ini didapat melalui proses asimilasi
dihadapi seorang anak. Dalam proses yang terakhir itulah, anak senantiasa
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam sikap dan tingkah lakunya menurut Winkel (dalam Purwanto, 2010:
48). Sedangkan Menurut Dahar (dalam Purwanto, 2010: 43) hasil belajar
adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus
diantara kategori-kategori.
peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar (Kunandar, 2015: 62).
2015: 10). Dengan penilaina guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi
media, model pembelajaran dan hal lain yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar itu tepat dan efektif atau sebaliknya bisa dilihat dari hasil belajar
yang diperoleh peserta didik. Jika hasil belajar peserta didik dalam ulangan
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan guru gagal. Dan jika hasil
belajar peserta didik diatas KKM, maka bisa dikatakan proses pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia
baik bagi siswa maupun guru. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai
memberikan tes tersebut pada setiap akhir pertemuan siklus 1 dan siklus 2.
adalah hasil yang telah dicapai oleh individu atas kemampuannya dalam
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meliputi aspek pengetahuan , afektif, dan psikomotor. Dalam hal ini peneliti
Menurut Sudjana (2009: 13) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor Instrinsik dan yang kedua adalah faktor Ekstrinsik. Pertama
adalah faktor Instrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Faktor tersebut yang tidak dapat diperbaiki kecuali oleh siswa itu sendiri
Ekstrinsik yaitu faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor tersebut termasuk
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berikut:
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok.
skor
yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadillah , 2014: 16). Pada
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,
menghubungkan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain yang
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemudian dijadikan satu tema atau topic. Karena Pada tahun 2013 terjadi
dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain
yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik dalam satu bidang
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tematik.
yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan intruksional
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
indra dan akal pikiran sendiri sehingga siswa mengalami secara langsung
ini siswa dipancing atau diawali dengan bimbingan guru untuk mengajukan
(Experimenting) dalam kegiatan ini sudah memahami apa yang akan mereka
pelajari dan mengetahui apa saja data yang harus dikumpulkan untuk
dalam kegiatan ini siswa sudah mengetahui data apa saja yang harus diambil
menganalisis data yang mereka peroleh dan dapat menyimpulkan hasil dari
kegiatan ini siswa tidak hanya belajar mengenai aspek pengetahuan tetapi
juga belajar aspek afektif dan psikomotor karena siswa bebas menyampaikan
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data yang mereka peroleh bisa dengan tulisan, lisan, bagan, gambar, atau
media lainnya.
penenlitian yang relevan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan, maka
pada bagian ini dijelaskan penelitian yang relevan dengan penelitian yang
Jawa untuk Membangun Karakter Anak” Dari hasil uji coba tersebut, peneliti
mendapatkan data-data refleksi anak yang menuliskan (1) jika mereka senang
memainkan enam permainan tradisional Jawa, (2) dilatih untuk bersikap tidak
belajar siswa.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alat deteksi bagi anak yang mempunyai masalah 2) Nilai untuk perkembangan
fisik yang baik 3) Nilai untuk kesehatan mental yang baik 4) Nilai Problem
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
relevansi dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini. Hasil dari ketiga
kelas IV SD N Deresan.
pengalaman baru yang kita peroleh. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor instrinsik dan yang kedua adalah faktor ekstrinsik. Pertama adalah
faktor instrinsik merupakan faktor yang tidak dapat diperbaiki kecuali oleh
siswa itu sendiri. Sedangkan yang kedua adalah faktor ekstrinsik yaitu siswa
misalnya model, metode, strategi yang diterapkan oleh guru saat mengajar,
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Namun dilihat dari kenyataan yang terjadi di lapangan, bahwa dalam kegiatan
dilakukan oleh guru dengan menggunakan model satu arah yaitu guru
kesiswa. Bahan ajar disampaikan secara ceramah oleh guru sehingga peran
siswa dikelas hanya mendengarkan dan mencatat. Hal itu menyebabkan siswa
pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal dan dibawah KKM.
dilihat dari banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Maka dari
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maka hipotesis tindakan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi penelitian (Aqib, 2009: 5). Penelitian adalah
cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid (soheh) dengan tujuan dapat
bersangkutan dari data alami dan mempunyai akurasi yang mendalam (Manab,
2015: 1). Tindakan merupakan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan (Aqib, 2009: 17). Sedangkan kelas merupakan sekelompok siswa yang
berada dalam satu ruangan dan dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama pula (Supardi, dkk, 2006).
terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2015: 1). Lebih rinci dari itu dalam bahasa inggris PTK diartikan dengan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
banyak model, didalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu model
PTK yaitu model Kemmis & McTaggart. Pada penelitian model Kemmis &
Kurt Lewin. Setiap model memiliki prosedur pelaksanaan yang berbeda, berikut
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Perencanaan
2) Tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
Dalam penelitian tindakan model Kemmis & McTaggart terdiri dari empat
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan gambar desain PTK (Arikunto, 2010: 137) dapat dijabarkan sebagai
berikut :
perencanaan awal
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siklus 1
rencana siklus II
Deresan yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 17 siswa putra dan 8 siswi
putri.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3 Persiapan
dasarnya
5. Merumuskan masalah
Alokasi waktu untuk setiap siklus adalah 4 kali jam pelajaran (4x35 menit).
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus I
1. Rencana Tindakan
I.
2. Pelaksanaan
menggambar.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aturan permainan sonlah terlebih dahulu. Setelah itu siswa dan guru tanya
persegi. Dalam prosesnya pada saat bermain sonlah siswa akan melihat bentuk
mengidentifikasi bentuk kotak permainan sonlah dan mencari rumus luas dari
bentuk kotak tersebut. Pada mata pelajaran PPKn siswa mempelajari tentang
pengamalan pancasila sila pertama, jadi sebelum siswa bermain maka siswa
berdoa terlebih dahulu dan hal tersebut termasuk dalam pengamalan pancasila
sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain sonlah siswa diberi pertanyaan
ketika bermain siswa harus bersikap jujur dan jujur termasuk dalam
pengamalan pancasila sila pertama. Dan dalam mata pelajaran SBdP siswa
dan mengamati hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika menggambar
permainan sonlah.
3. Observasi
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Refleksi
khusus pada siklus I, b) perbandingan skor yang diperoleh pada kondisi awal
acuan bagi peneliti untuk perbaikan pada pembelajaran siklus II agar siswa
diharapkan.
Siklus II
1. Rencana Tindakan
II.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pelaksanaan
tentang keliling Persegi, Pada mata pelajaran PPKn juga melanjutkan dari
memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan
sila pertama dan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mempelajari tentang
cara memberikan pendapat tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca.
siswa membaca sejarah dan aturan permainan gobag sodor terlebih dahulu.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah itu siswa dan guru tanya jawab mengenai peraturan ketika bermain
gobag sodor.
persegi. Pada saat bermain gobag sodor siswa akan melihat bentuk kotak yang
permainan gobag sodor dan mencari rumus keliling dari bentuk kotak
memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan
sila pertama, jadi sebelum siswa bermain maka diberi rangsangan dengan guru
bertanya “bagaimana sikap berdoa yang baik?” dan hal tersebut termasuk
dalam pengamalan pancasila sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain
bermian gobag sodor dan menegaskan bahwa ketika bermain siswa harus
bersikap jujur dan jujur termasuk dalam pengamalan pancasila sila pertama.
Dan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa mempelajari tentang cara
4. Observasi
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Refleksi
ditargetkan oleh peneliti dan guru dalam penelitian adalah 75 pada siklus I
dan 80 pada siklus II. Indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti dan
keberhasilan yang akan dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel
3.1.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti ada dua cara yaitu Tes dan
Non Tes. Data tes diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa, dan
data non tes diperoleh dari wawancara dan observasi. Data diperoleh melalui
observasi aktivitas guru dan siswa dikelas, wawancara dengan guru, dan
dokumentasi nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) tahun lalu. Tujuan dari
nilai UTS bertujuan untuk memperoleh data kondisi awal hasil belajar siswa
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tes
pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
dimiliki oleh individu atau kelompok. Secara umum tes diartikan sebagai alat
terhadap seperangkat konten atau materi tertentu (Sudaryono, 2013: 40). Menurut
Widoyoko (2012: 57) Tes merupakan salah satu alat ukur untuk melakukan
Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Adapun tes yang digunakan adalah soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus
2. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 10 soal yaitu 6 soal pilihan ganda
dan 4 soal essay. Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi
yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa atau belum. Tes ini
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Non Tes
2.1 Observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Hadi (dalam Sugiyono,
bukan hanya indra penglihatan saja, tetapi indra lainnyapun dapat dilibatkan
yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan
observasi adalah apa yang akan diamati ketika observasi. Jadi, mengobservasi
guru dan siswa. Dengan begitu maka peneliti dapat menentukan strategi
dilakukan oleh peneliti dengan cara masuk kedalam kelas ketika pembelajaran
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2 Wawancara
atau lebih, dimana kedua pihak yang terlibat (pewawancara/ interviewer dan
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari guru tentang hasil
diperoleh pada kondisi awal yang berkaitan dengan hasil belajar Tema 4
2.3 Dokumentasi
peninggalan tertulis, seperti arsip, buku-buku teori, pendapat, dalil, dan lain
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan bukti konkret antara lain yaitu foto, video yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
perubahan yang dibahas oleh peneliti yaitu hasil belajar siswa. Instrumen
lembar pengamatan atau panduan pengamatan serta soal ujian atau soal test.
atau jawaban pertanyaan yang telah dirumuskan. Data yang diperoleh akan
haruslah data yang benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar,
1. Soal tes
Soal tes pada instrumen ini dibuat dalam bentuk soal evaluasi yang
berbentuk pilihan ganda dan essay. Soal evaluasi dibuat dengan bertujuan
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak dua kali yaitu pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II.
2. Lembar Observasi
selama proses pembelajaran dengan cara memberi tanda centang (√) pada
Catatan anekdot peneliti dapat dilihat pada lampiran. Di bawah ini adalah
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Indikator
3. Pedoman wawancara
guru terkait cara pembelajaran tematik yang digunakan guru dan hasil belajar
peneliti.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pertanyaan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan kata lain instrumen dikatakan valid apabila alat yang
digunakan untuk mengukur sesuatu sesuai dengan apa yang diukur. Suatu tes atau
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurannya yang tepat atau memberikan hasil ukur
sesuai dengan tujuan diadakannya tes tersebut. Dengan instrumen yang valid,
maka akan menghasilkan data yang valid pula (Widoyoko, 2012: 141)
tidaknya soal yang dibuat. Validitas soal tersebut dilakukan oleh expert
judgement yaitu dari kepala sekolah dan guru kelas IV. Uji validitas dilakukan
untuk mendapat gambaran kriteria yang tepat untuk sebuah penelitian peneliti
berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Artinya bahwa sejauh mana tes
hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik isinya telah
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah dipelajari.
mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyususnan
instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori yang
digunakan. Oleh karena itu, harus ada pembahasan mengenai teori tentang
variabel yang akan diukur yang menjadi dasar penentuan konstruk suatu
maupun pernyataan.
3. Validitas Tampang
tes untuk membuat kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang relevan.
Artinya jika suatu tes dilihat dari luarnya sudah dianggap baik maka tes tersebut
sudah memenuhi validitas rupa dan tidak perlu direvisi. Validitas tampang dalam
untuk setiap siklus. Peneliti melakukan uji validitas rupa pada setiap selesai uji
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validitas konstruks pada siklus I dan siklus II untuk menilai instrumen soal
guru kemudian direkap untuk dicari skor rata-rata dan dikategorikan berdasarkan
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
21 – 40 D Kurang Baik
guru kelas IV. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada table 3.7, 3.8,
evaluasi untuk siswa. Ada 3 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti yaitu
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengetahui sejauh mana instrument pembelajaran dan tes yang disusun oleh
melakukan expert judgement kepada kepala sekolah dan guru kelas IV sehingga
validitas isi (content validity) dan validitas konstruks (construct validity ) oleh
beberapa ahli yaitu kepala sekolah sebagai validator 1, dan guru kelas IV sebagai
dianggap sesuai dalam bidang dan lingkup objek yang akan diteliti oleh peneliti.
Peneliti meminta bantuan kepada kepala SD N Deresan karena salah satu kepala
terutama di Sekolah Dasar dan karena beliau memiliki prestasi dalam bidang
Validitas isi atau content validity pada instrument pembelajaran yaitu RPP
dilakukan peneliti kepada kepala sekolah dan guru. Validitas konstruk (construct
validity) peneliti melakukan uji validasi instrumen kepada kepala sekolah dan
guru kelas IV. Alasan peneliti melakukan validitas konstruk yaitu untuk
mengetahui sejauh mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh
peneliti sudah sesuai dengan konsep dan teori atau konstruksi yang sesuai dengan
pemahaman siswa. Kemudian validitas rupa atau face validity pada uji validitas
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa pada siklus I dan 2 siswa pada siklus II untuk menilai instrumen soal
evaluasi yang berupa pilihan ganda dan essay. Peneliti memilih uji validitas rupa
untuk mengetahui sejauh mana suatu tes yang telah disusun oleh peneliti mampu
mengukur isi tes tersebut berdasarkan pada tampilan dari tes tersebut.
dan Soal Evaluasi. Skor pada setiap komponen penilaian menggunakan Skala
Likert. Skor dalam Likert dari 1 dengan kriteria “Sangat tidak baik”, 2 “tidak
baik”, 3 “cukup”, 4 “Cukup baik”, dan 5 “Sangat baik”. Dalam penilaian setiap
komponen pada silabus, skor dalam Likert yang digunakan adalah 1,2,3,4,5.
Peneliti menargetkan nilai 4 untuk dijadikan patokan dalam merevisi atau tidak
merevisi baik itu RPP, maupun soal evaluasi yang telah dibuat. Peneliti dan teman
kelompok satu paying bersepakat untuk menargetkan rata-rata yang harus dicapai
yaitu sama dengan 4 atau lebih dari 4. Jika rata-rata skor yang diperoleh tidak
sesuai dengan target maka peneliti akan merevisi baik itu silabus, RPP, dan soal
Validasi untuk RPP divalidasi oleh kepala sekolah, dan guru kelas IV.
Pada penilaian RPP rentang skor yang digunakan juga sama dengan yang
digunakan dalam rentang skor silabus yaitu 1,2,3,4 dan 5. Dalam Komponen
validasi RPPH terdiri dari 9 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Berikut
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator
untuk setiap pernyataan peneliti mendapat nilai 4 sampai dengan 5. Skor rata-rata dari
penilaian 2 validator mendapat nilai yang sama yaitu 4,46. Berdasarkan hasil tersebut
peneliti memutuskan untuk tidak merevisi RPP pada siklus I karena skor rata-rata
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validator tidak jauh berbeda dengan penilaian siklus I untuk setiap pernyataan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan inti, kegiatan penutup, dengan cakupan materi. Skor rata-rata dari
memutuskan untuk tidak merevisi RPP pada siklus II karena skor rata-rata
Validasi Soal Evaluasi juga peneliti lakukan pada kepala sekolah, dan
guru kelas IV yang sama ketika memvalidasi RPP. Hasil perolehan skor untuk
1 2 3 4 5
1 5 5 4 5 5 4,8
2 5 4 5 5 5 4,8
dari validator 1 dan 2 yaitu kepala sekolah dan guru kelas IV. Beliau
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skor untuk setiap pernyataan berkisar antara 4.5 sampai dengan 5, sehingga
1 2 3 4 5
1 5 4 4 5 5 4,6
2 5 4 5 5 5 4,8
Rata-Rata 5 4 4,5 5 5
memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi karena rata-rata skor yang
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan soal yang akan digunakan untuk
penelitian bagi siswa kelas IV. Hasil validasi tes keterbacaan siklus I dan II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Putri 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4,5
Rangga 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4,4
Total Skor 9 8 8 9 9 10 8 9 10 9
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa hasil uji validasi keterbacaan pada
siklus I setiap pernyataan rata-rata mendapat skor 4, 4,5, dan 5. Pada pernyataan
yang mendapat skor 4 adalah nomor 2,3,7. Pada pernyataan nomor 2 adalah
jelas, dan pernyataan nomor 7 adalah kalimat pada jawaban jelas. Kemudian
nomor pernyataan yang mendapat skor 4,5 adalah nomor 1,4,5,8,10 . Pada
isi materi sesuai dengan tingkat kelas, pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pernyataan jelas dan pernyataan nomor 10 adalah gambar pada soal jelas. Skor
sempurna juga didapatkan oleh peneliti pada nomor 6 dan 9. Pada pernyataan
nomor 6 adalah hanya ada satu jawaban benar, dan pernyataan nomor 9 adalah
tidak merevisi soal evaluasi siklus I, karena skor yang diperoleh peneliti sesuai
Yoshinda 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4,3
Citra 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4,1
Total Skor 8 9 9 9 9 9 8 9 9 9
pernyataan adalah 4,5 kecuali pada pernyataan nomro 1 dan 8. Pada item no 1
adalah petunjuk pengerjaan jelas, dan pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada
setiap pernyataan maka peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi
siklus II, karena skor yang diperoleh peneliti sesuai dengan target bahkan
melebihi target.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ganda dan 5 essay. Selain melakukan uji validitas isi, peneliti juga melakukan uji
tersebut memiliki karaterisitik yang sama. Kisi- kisi soal evaluasi siklus I dapat
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah selesai membuat soal dan kisi-kisi untuk penelitian siklus I dan siklus II
maka peneliti segera menguji validitas tersebut dengan menggunakan SPSS 16.0.
Kemudian dibawah ini merupakan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I dan siklus
II.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, 11 dan 13 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1, 2, 6, 8, 12, 14, dan 15. Item dinyatakan valid jika nilai r
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak
soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,3, dan 4 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung
Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada tabel 3.12 dan 3.13 dapat
dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan 9 lainya tidak valid,
sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang tidak valid. Pada soal
pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor 4,5,7,9,11, pada soal nomor
4,5,7 mencakup indikator menemukan rumus luas persegi dan menghitung luas
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persegi dan pada nomor 9 dan 11 mencakup indikator menjelaskan makna sila
pertama dan pengalaman sila pertama. Pada soal essay terdapat 4 soal yang valid
yaitu nomor 1,2,3 dan 4. Pada soal nomor 1 mencakup indikator mengenai
menemukan luas persegi, pada soal nomor 2 mengenai mengidentifikasi hal-hal yang
diperhatikan saat menggambar dan menggambar rumah atau bangunan impian, pada
soal nomor 3 menyelesaikan masalah tentang luas persegi, dan nomor 4 mencakup
pada indikator memberikan contoh pengamalan dari sila pertama dalam kehidupan
sehari-hari
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 3.13 di atas hasil perhitung validitas menunjukkan dari 15 soal
terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 3,5,6,7,8 dan 11 soal dinyatakan tidak
valid yaitu nomor 1, 2, 4, 9, 10, 12, 13, 14, dan 15. Item dinyatakan valid jika nilai r
hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak
soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,4, dan 5 soal dinyatakan
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung
Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada tabel 3.14 dan 3.15 dapat
dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan 9 lainya tidak valid,
sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang tidak valid. Pada soal
pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor 3,5,6,7,8 dan 11 pada soal
nomor 3 mencakup indikator menemukan rumus keliling persegi, pada soal nomor 5
pada soal nomor 7 mengenai simbol pancasila sila pertama, pada nomor 8 dan 11
Memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila
pertama. Pada soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu nomor 1,2,4 dan 5. Pada
tokoh dari cerita yang dibaca, pada soal nomor 2 mengenai menulis refleksi
pengalaman diri melaksanakan Sila Pertama Pancasila (jujur), pada soal nomor 4 dan
5 mencakup indikator tentang menemukan luas persegi dan menghitung luas persegi.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS mengenai hasil validitas soal evaluasi siklus
I dan siklus II kebetulan sama yaitu bahwa dari 15 soal pilihan ganda ada 9 soal yang
tidak valid dan 6 soal valid. Kemudian dari 5 soal essay ada 1 soal tidak valid dan 4
lainnya valid. Cara peneliti mengetahui bahwa soal tersebut valid adalah dengan cara
melihat hasil pearson correlation pada table SPSS 16 tersebut. Jika pada nomer soal
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil pearson correlation terdapat tanda asterix (*) yang disebut sebagai correlation
is significant at the 0.05 level (2-tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai
correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) berarti nomer tersebut valid.
adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Pearson Correlation lebih kecil
dari 0,05. Begitu pula dengan Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
yang berarti tingkat signifikannya adalah 1% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil
Pearson Correlation lebih kecil dari 0.01. Selain itu, peneliti juga menentukan
kevalidan soal dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Adapun r tabel yang
dituntut untuk N=32 adalah 0,349 (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini peneliti
memiliki N=25 maka r tabel yang digunakan adalah 0,396 Ada pula cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kevalidan soal tersebut dengan melihat
Setelah mengetahui 6 soal pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti
menghitung reliabilitas soal tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal
pilihan ganda dan 4 soal uraian yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 3.17,
3. Uji Reliabilitas
Setelah mengetahui 6 soal pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti
menghitung reliabilitas soal tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pilihan ganda dan 4 soal uraian yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 9
atau keterpercayaan hasil ukur (Azwar, 2013). Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor,
2011). Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien
Reliability Statistics
.627 6
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.613 4
reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan
reliabilitasnya yaitu 0,627 untuk pilihan ganda dan 0,613 pada soal essay . Hasil
berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70 . Berdasarkan kualifikasi
tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan 6 soal pilihan ganda 6 dan 4 soal
Reliability Statistics
.626 6
Reliability Statistics
.402 4
reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
reliabilitasnya yaitu 0,626 untuk pilihan ganda dan 0,402 pada soal essay . Hasil
berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70. Tetapi pada hasil
perhitungan soal essay yaitu 0,402 dan termasuk dalam kualifikasi reliabilitas
6 soal pilihan ganda 6 dan 4 soal essay yang telah divalid dan reliabel. Peneliti tidak
mengubah soal essay karena pada soal evaluasi siklus II semua indikator telah
terpenuhi.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam uji validitas dan
reliabilitas soal evaluasi siklus I terdapat 6 soal pilihan ganda dan 4 essay yang valid
dan reliabel. Tidak jauh berbeda dengan siklus I, pada siklus II juga terdapat 6 soal
pilihan ganda dan 4 essay dan reliabel. Soal yang diujikan antara siklus I dan siklus II
jumlahnya sama hanya berbeda pada nomor soal yang valid dan reliabel. Kemudian
peneliti mencocokan dengan indikator yang telah dibuat oleh peneliti. Pada soal
evaluasi siklus I dan siklus II sudah mencakup semua indikator yang telah dibuat di
RPP. Sehingga peneliti tidak merevisi soal evaluasi pada siklus I dan Siklus II.
Berikut merupakan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II setelah validasi
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau sebutan bergantung pada tujuan dan bidang ilmu yang terkait. Dalam
penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
adalah menggunakan bentuk tes dengan bentuk soal objektif dalam pilihan
Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa, dianalisis dengan
hasil belajar siswa dalam setiap siklus. Skor rerata dalam penelitian ini
adalah skor rata-rata kelas dari hasil soal evaluasi siklus 1 dan soal
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M=
Keterangan :
N = Banyak siswa
dari sebelum tindakan kelas sampai setelah dilakukan tindakan kelas. adapun
presentase yang dihitung dalam penelitian ini adalah hasil Ulangan Tengah
Semester (UTS) siswa tahun lalu, evaluasi soal siklus 1 dan evaluasi soal
siklus 2. Nilai KKM pada pembelajaran tematik yang telah ditentukan oleh
belajar dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bagaimana nilai siswa dalam mata Masih banyak siswa yang belum
pelajaran tematik khususnya Tema 4 mencapai KKM (75)
(Berbagai Pekerjaan), Subtema 1
(Jenis-jenis Pekerjaan) ?
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Apakah nilai seluruh siswa kelas IV Belum, rata-rata nilai pada Tema 4
pada mata pembelajaran tematik Subtema 1 masih banyak yang dibawah
khususnya pada Tema 4 (Berbagai KKM (75)
Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis
Pekerjaan) sudah mencapai KKM?
8. Apakah hasil belajar siswa masih Iya, karena masih banyak siswa yang
tergolong rendah? Mengapa? belum mampu mencapai KKM
menjelaskan materi pelajaran siswa terkadang mengobrol dengan temannya atau ribut
dengan temannya. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Nilai yang
diperoleh siswa cenderung masih banyak yang dibawah KKM, terutama pada Tema
4 Subtema 1. Untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah guru berusaha
dan melakukan pendekatan secara khusus dan memberikan bimbingan diluar jam
pelajaran sekolah, contohnya Les. Selain itu untuk menambah semangat siswa guru
juga menggunakan poin bintang, maka siswa akan lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan
No Aspek Pengamatan
Ada Tidak
1 Guru memberi apersepsi dan motivasi V
2 Guru menguasai materi pembelajaraan V
3 Guru mengelola kelas dengan baik V
4 Guru menggunakan sebuah metode pembelajaran V
5 Guru menggunkan metode pembelajaran yang variatif V
6 Interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran baik V
7 Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran V
8 Siswa nampak ceria dan antusias dalam belajar V
9 Siswa terlihat menerima pembelajaran yang disampaikan guru V
dengan baik
10 Guru memberikan postes di akhir pembelajaran V
mengajar guru kurang sesuai dengan pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti.
Ada beberapa yang tidak sesuai dengan pedoman observasi peneliti antara lain dalam
pembelajaran guru mengelola kelas dengan kurang baik, guru menggunakan metode
pembelajaran yang tidak bervariatif, interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran
kurang baik dan siswa cenderung hanya mendengarkan saja, siswa kurang
berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa nampak bosan dan enderung tidak antusias
dalam belajar, siswa terlihat menerima pembelajaran yang disampaikan guru dengan
kurang baik. Tetapi pembelajaran sudah cukup baik hal itu terlihat dengan guru
memberi apersepsi dan motivasi pada kegiatan awal pembelajaran, selain itu guru
juga menguasai materi yang diajarkan. Tidak hanya tu guru juga memberikan postes
di akhir pembelajaran
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langsung maka guru akan mudah dalam mengondisikan kelas. Dari data tersebut
langsung kurang efektif terbukti dengan banyak siswa yang belum mencapai KKM.
Observasi aktivitas guru dan siswa dikelas bertujuan untuk memperoleh gambaran
dan situasi kondisi proses belajar di kelas, dan wawancara dengan guru bertujuan
untuk memperoleh data langsung dari guru. Hasil observasi dan wawancara
digunakan sebagai acuan oleh peneliti dalam memperbaiki pembelajaran yaitu dengan
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 4
diperoleh dari 2 siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun hasil penelitian dapat peneliti uraikan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Permintaan ijin tersebut dilakukan oleh peneliti pada bulan oktober 2017. Setelah
data awal dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi data nilai.
IV bahwa peneliti menemukan masalah yang perlu diatasi dalam kegiatan PBM
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah tersebut dengan merubah metode pembelajaran dari metode ceramah dan
Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai
(RPP), Soal Evaluasi, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembelajaran
dengan strategi permainan tradisional antara lain yaitu halaman yang luas,
permainan sonlah. Selanjutnya peneliti membuat RPP sesuai dengan materi dan
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tindakan
kali dan dilaksankan selama 4 x 35 menit atau 4JP. Berikut peneliti jabarkan
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Istirahat
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Observasi
dengan indikator menemukan rumus luas persegi dalam permainan sonlah, dan
saat menggambar.
bacaan tersebut siswa mengamati bentuk yang digunakan untuk bermain sonlah,
kemudian siswa dan guru bertanya jawab mengenai bentuk dan cara menggambar
permainan sonlah. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa permainan sonlah
dapat belajar sesuai dengan indikator yaitu mengenai matematika yaitu bentuk
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persegi dan kemudian ketika menggambar siswa belajar mengenai hal-hal yang
pembelajaran guru dan siswa dikelas juga dilakukan pengamatan untuk mengisi
mendukung data yang diperoleh peneliti. Tetapi pada penenlitian ini tidak dibahas
secara rinci menegnai hasil belajar afektif dan psikomotor karena hanya berfokus
psikomotrorik guru menilai siswa dengan rubrik yang telah dibuat peneliti dan
dan melakukan presentasi didepan kelas. Dalam penilaian aspek afektif dan
psikomotor guru dibantu dengan menggunakan catatan anekdot yang juga sebagai
arsip dalam penelitian. Jadi, dalam observasi peneliti sendiri yang digunakan
sebagai instrumen maka dari itu peneliti bebas melakukan pengamatan, mencatat
apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan. Pada
yang telah dibuat oleh peneliti dan kemudian peneliti mengamati siswa ketika
bermain sonlah.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Refleksi
permainan sonlah. Setelah itu siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. Ketika
bermain sonlah peneliti mengalami beberapa kendala antara lain yaitu siswa
susah diatur karena belajar diluar ruangan dan keluar arena permainan.
Namun hal tersebut dapat diatasi dengan dibantu oleh guru kelas IV B yaitu
Bu Rina.
3 C 75 90 Mencapai KKM
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 F 75 80 Mencapai KKM
7 G 75 85 Mencapai KKM
8 H 75 80 Mencapai KKM
11 K 75 75 Mencapai KKM
13 M 75 80 Mencapai KKM
14 N 75 95 Mencapai KKM
15 O 75 80 Mencapai KKM
16 P 75 75 Mencapai KKM
17 Q 75 75 Mencapai KKM
18 R 75 80 Mencapai KKM
19 S 75 85 Mencapai KKM
20 T 75 85 Mencapai KKM
22 V 75 85 Mencapai KKM
24 X 75 90 Mencapai KKM
25 Y 75 75 Mencapai KKM
Rata-rata Nilai 76
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 30
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KKM dan lainnya yaitu 9 siswa masih dibawah KKM. Dalam siklus I
indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti adalah 60% dan pada
Hal tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang masih kurang maksimal pada
permainan sonlah menurut mereka susah dan merupakan permainan baru bagi
mereka.
dihalaman sekolah yang tidak jauh dari tempat bermain sonlah. Karena hal
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perencanaan
oleh peneliti pada bulan oktober 2017. Setelah kepala sekolah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian, kemudian peneliti menemui lagi guru kelas
IV untuk meminta izin melanjutkan materi yang telah diberikan ketika siklus
I. Peneliti dan guru sudah sepakat waktu peneliti melakukan penelitian siklus
November 2017.
Pada tahap siklus II ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas
Soal Evaluasi, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembelajaran dengan
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
strategi permainan tradisional antara lain yaitu halaman yang luas, pecahan
membuat RPP sesuai dengan materi dan metode yang akan digunakan untuk
penelitian.
2. Tindakan
sebanyak satu kali dan dilaksankan selama 4 x 35 menit atau 4JP. Berikut
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran
Istirahat
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Observasi
PPKn dengan indicator Memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan
kurang sesuai dengan sila pertama berdasarkan permainan gobak sodor, kemudian
permainan gobak sodor, dan yang terakhir Bahasa Indonesia dengan indicator
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membagikan bacaan tentang sejarah gobag sodor dan cerita rakyat tentang anak
yang mengajari temannya bermain gobak sodor. Dari bacaan tersebut siswa
menyimpulkan sifat atau watak tokoh dalam cerita tersebut dan itu termasuk
dalam indikator bahasa Indonesia yaitu memberikan pendapat tentang sikap tokoh
dari cerita yang dibaca. Kemudian dalam mata pelajaran matematika siswa
bertanya jawab mengenai bentuk bangunan dalam gobag sodor dan mencari tahu
bagaimana cara menemukan rumus keliling gobag sodor terebut. Dan yang
terakhir adalah PPKn yaitu dari permainan siswa dapat membedakan yang
termasuk dalam pengamalan sila ke1 dan yang bukan, hal tersebut sesuai dengan
indicator PPKn yaitu memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang
pembelajaran guru dan siswa dikelas juga dilakukan pengamatan untuk mengisi
mendukung data yang diperoleh peneliti. Sama seperti pada pelaksanaan siklus I
dalam penilaian aspek afektif dan psikomotor peneliti dibantu dengan catatan
anekdot. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Sugiyono, 2011: 146). Pada penilaian aspek pengetahuan peneliti menilai siswa
dengan menggunakan rubrik yang telah dibuat oleh peneliti melalui tes tertulis.
Pada penilaian aspek afektif peneliti menilai dengan cara mengamati siswa ketika
bermain gobak sodor. Dalam penilaian aspek psikomotrorik guru menilai siswa
dengan rubrik yang telah dibuat peneliti dan kemudian menilai berdasarkan
didepan kelas.
4. Refleksi
yang dibuat oleh peneliti. Pertemuan siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 14
November 2017. Aktivitas pada pertemuan siklus kedua yaitu belajar Tema 4
siswa diberitahu mengenai aturan dalam permainan gobag sodor dan batas area
permainan. Setelah itu siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. Ketika bermain
gobag sodor pada siklus II peneliti tidak mengalami kendala yang berarti, hanya
ada beberapa siswa yang masih susah diatur. Namun hal tersebut dapat diatasi
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 A 75 80 Mencapai KKM
2 B 75 80 Mencapai KKM
4 D 75 90 Mencapai KKM
6 F 75 75 Mencapai KKM
7 G 75 90 Mencapai KKM
8 H 75 85 Mencapai KKM
9 I 75 75 Mencapai KKM
12 L 75 90 Mencapai KKM
14 N 75 90 Mencapai KKM
16 P 75 75 Mencapai KKM
17 Q 75 90 Mencapai KKM
18 R 75 85 Mencapai KKM
19 S 75 95 Mencapai KKM
20 T 75 90 Mencapai KKM
21 U 75 75 Mencapai KKM
22 V 75 90 Mencapai KKM
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 Y 75 80 Mencapai KKM
Rata-rata Nilai 85
Nilai Terendah 65
siswa yang telah mencapai KKM dan 3 siswa belum mencapai KKM.
Peningkatan presentase ketuntasan siswa sebesar 24% dilihat dari nilai akhir
pada siklus I, sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM ada 6 siswa.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 siswa atau 88% yang telah mencapai KKM. Hal ini jika dibandingkan
dengan target capaian hasil belajar siswa pada Tabel 3.2 Indikator
Keberhasilan yang telah ditentukan adalah 20 siswa atau 80% dari jumlah
belajar siswa.
dan membuat siswa tidak mudah bosan. Selain karena gobag sodor permainan
favorit siswa-siswi kelas IVB, peneliti juga sudah membuat batas arena
permainan. Sehingga siswa tidak bisa bebas pergi kemanapun (kecuali area
hasil belajar siswa meningkat dari 64% pada siklus I menjadi 88% pada siklus
II. Hasil tersebut sudah mencapai target bahkan hasilnya melebihi target
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2 Pembahasan
peneliti telah berjalan sesuai dengan RPP yang telah direncanakan oleh
penelitian yang telah disusun oleh peneliti dari kondisi awal, target
capaian dan kondisi akhir setelah pelaksanaan dapat dilihat pada tabel
4.5.
Hal tersebut dapat dilihat pada table 4.5. Indikator pencapaian dari siklus I ke siklus
II sudah mencapai target bahkan melampaui target capaian yang telah peneliti dan
guru tetapkan. Hal ini berarti bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbandingan nilai siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6.
1 A 30 80 Meningkat
2 B 70 80 Meningkat
3 C 90 100 Meningkat
4 D 65 90 Meningkat
5 E 70 100 Meningkat
6 F 80 75 Menurun
7 G 85 90 Meningkat
8 H 80 85 Meningkat
9 I 70 75 Meningkat
10 J 65 65 Tetap
11 K 75 100 Meningkat
12 L 75 90 Meningkat
13 M 80 60 Menurun
14 N 95 90 Menurun
15 O 80 100 Meningkat
16 P 75 75 Tetap
17 Q 75 90 Meningkat
18 R 80 85 Meningkat
19 S 85 95 Meningkat
20 T 85 90 Meningkat
21 U 65 75 Meningkat
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 V 85 90 Meningkat
23 W 60 60 Tetap
24 X 90 100 Meningkat
25 Y 75 80 Meningkat
ditetapkan untuk semua mata pelajaran adalah 75. Pelaksanaan tindakan pada
kondisi awal nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 30, rata-rata
pada kondisi awal adalah 64,66. Siswa yang mencapai KKM pada kondisi
awal adalah 7 siswa dan 18 lainnya belum mencapai KKM. Hal itu berarti
bahwa presentase siswa yang mencapai KKM di kondisi awal adalah 40%.
kondisi awal 40% menjadi 64% sehingga terdapat peningkatan sebesar 24%
dari kondisi awal, padahal target capaian yang ditetapkan adalah 20%. Hasil
lampiran 6 dapat dilihat bahwa pada siklus I nilai tertinggi adalah 100 dan
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai terendah adalah 60, rata-rata siklus I adalah 76. Siswa yang mencapai
KKM pada siklus I adalah 16 siswa dan 9 lainnya masih dibawah KKM, itu
berarti bahwa presentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah
64%.
Dalam penilaian siklus I dan siklus I yang dilakukan oleh peneliti terjadi
peningkatan nilai rata-rata. Pada nilai individu setiap siswa ada yang
mengalami peningkatan, penurunan, dan ada juga yang stagnan atau tetap.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa memang rata-rata keseluruhan dari
maka ada siswa nilainya meningkat dan ada juga beberapa siswa yang
mendapat nilai tetap dan bahkan ada yang nilainya menurun. Siswa yang
saya tanya ternyata karena dia tidak suka bermain sonlah karena menurutnya
permainannya susah, jadi dia juga tidak begitu paham tentang materi yang
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seperti yang dijelaskan pada tabel 4.6 bahwa ada nilai yang
meningkat, ada juga yang mendapat nilai stagnan atau tetap antara lain yaitu
mendapat nilai 65, sedangkan lmendapat nilai 75. Pada saat pembelajaran
siklus I dan siklus II mereka sangat bersemangat, dan setelah saya bertanya
dengan wali kelas IV yaitu Bu Rina ternyata siswa J adalah salah satu siswa
slow learner, sedangkan siswa L dia termasuk dalam kategori siswa yang
cukup pintar.
Pada siswa yang mengalami penurunan nilai antara lain siswa F, siswa
cukup pintar. Ketika saya bertanya Bu Rina bahwa siswa F dan siswa N
siswa yang termasuk dalam kategori pintar, hanya saja karena dia tinggal di
Kepintaran siswa O juga sudah diakui oleh sekolah terbukti dengan beberapa
Tsabita terlihat sangat lesu dan setelah pembelajaran diluar selesai kemudian
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semua siswa memasuki kelas dan ketika saya masuk kelas siswa O tertidur,
hal tersebut tidak jauh berbeda seperti yang diungkapkan oleh Bu Rina selaku
belajar tersebut dapat dilihat pada setiap masing-masing siklus. Pada kondisi
awal terjadi peningkatan dari 40% menjadi 64% dengan rata-rata dari 64,66
menjadi 76, dan pada siklus I terjadi peningkatan dari 64% menjadi 88%
dengan rata-rata 76 menjadi 88. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa
peningkatan pada siklus I dan siklus II terjadi sama besar yaitu sebesar 24%.
siswa pada aspek pengetahuan . Selain itu peneliti juga melakukan observasi
siklus I dan siklus II, antara lain yaitu 1) ada beberapa siswa yang hampir saja
aturan permainan hal itu menyebabkan siswa sulit dikondisikan dan menyebar
hal yang mereka lihat atau pertama kali mereka alami, 5) siswa terlihat lebih
senang belajar diluar kelas, 6) guru membuat batas arena permainan agar
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa belajar menghargai dan bekerja sama, 8) ketika kalah/ gagal dalam
siswa lebih aktif dalam pembelajaran, melatih sikap menghargai dan bekerja
kelebihan. Salah satu yang sesuai dengan teori tersebut adalah pada saat
tradisional menimbulkan kompetisi dan 2) pada saat bermain siswa gagal atau
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan penelitian siklus I dan siklus II. Ada beberapa siswa yang hendak
siswa W, siswa R, siswa X, dan L. Karena kalah maka siswa tersebut marah
dan mengeluarkan kata-kata kasar. Hal tersebut terlihat ketika siswa gagal
menginginkan untuk menang. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan oleh
merupakan suatu proses belajar bagi anak untuk bisa belajar menerima
kenyataannya bahwa dalam permainan itu ada yang kalah dan ada yang
menang. Dari sikap ini dalam konteks kelompok anak akan belajar bagaimana
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dari permainan
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, selain itu anak-anak juga
dan gobag sodor dibutuhkan kerja sama antar masing-masing siswa maka
tersebut bisa bermain secara kompak dan memenangkan permainan. Hal ini
Kurniati, 2016: 18) bahwa konflik dan problem solving merupakan ciri-ciri
dalam perkembangan.
Peranan guru disini sangat penting bahwa tugas guru tidak cukup
hanya menjelaskan materi saja, tetapi juga sebagai pendamping dan menjadi
panutan bagi siswa. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 (dalam Suyadi, 2011:
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini melalui jalur formal
danm mengevaluasi. Seperti kata ungkapan dalam bahasa jawa bahwa Guru
guru wajib didengarkan dan diikuti oleh peserta didiknya. Karena peneliti
disini adalah seorang guru, maka ketika ada murid yang hendak bertengkar
menjelaskan bahwa dalam permainan ini penilaian tidak hanya pada aspek
pengetahuan atau berpacu pada nilai ujian, tetapi juga pada aspek afektif dan
psikomotor yaitu sikap ketika mengikuti permainan antara lain sikap bekerja
sama dan menghargai serta ikhlas dalam menerima kekalahan karena sejatinya
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar kelas berbeda disebabkan hal yang berbeda. Jika di dalam kelas siswa
sulit dikondisikan karena ketika guru menjelaskan materi siswa lebih senang
mengobrol dengan temannya dan ketika pembelajaran diluar kelas siswa sulit
baru yang mereka dapatkan. Hal tersebut sesuai teori yang dikemukakan oleh
Piaget (dalam Kurniati, 2016: 9) Bermain bagi anak berperan sebagai faktor
sifatnya simbolik . Jadi, pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa belajar
berhasil apabila rata-rata kelas mencapai ≥75. Nilai rata-rata kelas pada siklus
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjalan dengan baik dan sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus yang
5.2.1 Penelitian ini hanya di uji cobakan pada satu sekolah dasar
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2.2 Dalam setiap siklus penelitian, peneliti hanya menggunakan satu jenis
permainan
5.2.3 Penelitian ini terbatas hanya mengukur hasil belajar pada aspek
pengetahuan saja
5.3 Saran
5.3.1 Uji coba penelitian lebih baik dilakukan pada lebih dari satu sekolah
dasar
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI