Dokumen 1
Dokumen 1
tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan
tahunnya, dimana hampir 1,5 juta penduduk diantaranya terdapat di kawasan Asia
Tenggara. WHO mencatat pada tahun 2012 terdapat 839 juta kasus penderita hipertensi
dan diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari
didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka
Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan
Jawa Barat (29,4%). Sedangkan prevalensi hipertensi dengan umur ≥18 tahun di Sulawesi
Tenggara sebesar 22,5%, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat
sebesar 9,5%. Prevalensi penderita yang minum obat sendiri sebesar 0,1%, yang
mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%
penggunaan obat yang efektif, aman dan ekonomis. Para ahli menyatakan bahwa pada
penggunaan obat rasional yang diselenggarakan oleh World Health Organization (WHO)
klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai
dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat. Terdapat
beberapa kriteria untuk dapat dikatakan suatu pemberian obat yang rasional adalah
terpenuhinya enam tepat yaitu tepat pasien, indikasi, dosis, waktu pemberian dan tepat
informasi. Secara singkat pemakaian atau peresepan suatu obat dikatakan tidak rasional
apabila kemungkinan memberikan manfaat kecil atau tidak ada sama sekali atau
Masalah yang sering ditemui adalah banyak hasil penelitian yang menunjukan
berkembang seperti Indonesia Penggunaan obat yang tidak tepat akan menimbulkan
Dengan melihat adanya keadaan di atas maka perlu adanya “Analisis Pola
Peresepan Obat Hipertensi Di Klinik Pratama Kimia Farma Bahagia Wua-wua Kota