1. Pengertian Robekan Jalan Lahir adalah suatu kondisi robeknya jalan lahir
yang terjadi pada persalinan pervaginam diperkirakan lebih dari
85% wanita yang melahirkan pervaginam mengalami robekan
spntan, 60-70% diantaranya membutuhkan penjahitan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyatukan
kembali jaringan tubuh (mendekatkan) dan mencegah
kehilangan darah yang tidak perlu
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Mengkubang No : 188.4/005/PKM-
MKB/2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Langkah-langkah 1. Petugas mempersiapan penjahitan
2. Petugas membantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga
bokongnya berada ditepi tempat tidur atau meja
3. Petugas menempatkan handuk atau kain bersih dibawah
bokong ibu
4. Petugas jika mungkin tempatkan lampu sedemikian rupa
sehingga perineum bias terlihat dengan jelas
5. Petugas menggunakan tehnik aseptic pada saat memeriksa
robekan atau episiotomi
6. Petugas mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
yang mengalir
7. Petugas memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
atau steril
8. Petugas menggunakan tehnik aseptic, persiapkan peralatan
dan bahan-bahan disinfeksi tingkat tinggi untuk penjahitan
9. Petugas duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga
luka bisa dengan mudah dapat dilihat dan penjahitan bisa
dilakukan tanpa ada kesulitan
10. Petugas menggunakan kain/kasa disinfeksi tingkat tinggi
atau bersih untuk menyeka vulva,vagina dan perineum ibu
dengan lembut, bersihkan darah atau bekuan darah yang
ada sambil menilai dalam dan luasnya luka
11. Petugas memeriksa vagina, serviks dan perineum secara
lengkap. Pastikan bahwa laserasi/sayatan perineum hanya
merupakan derajat satu dan dua.Jika laserasinya dalam
atau episotomi telah meluas, periksa lebih jauh untuk
memeriksa bahwa tidak terjadi robekan derajat tiga dan
empat
1/5
12. Petugas memberitahukan pada ibu apa yang akan
dikerjakan (informed concent).
13. Petugas memastikan bahwa peralatan dan bahan-bahan
yang digunakan untuk melakukan penjahitan sudah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril.
14. Petugas memberikan anaestesi local dan memastikan bahwa
daerah tersebut sudah dianestesi, telusuri dengan hati-hati
menggunakan satu jari untuk secara jelas menentukan
batas-batas luka.Nilai kedalaman luka dan lapisan jaringan
mana yang terluka. Dekatkan tepi laserasi untuk
menentukan bagaimana cara menjahitnya menjadi satu
dengan mudah.
15. Petugas membuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas
ujung laserasi dibagian dalam vagina.Setelah membuat
tusukan pertama, buat ikatan dan potong pendek benang
yang lebih pendek dari ikatan
16. Petugas menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur,
jahit kebawah kearah cincin himen.
17. Tepat sebelum cincin hymen, petugas memasukan jarum
kedalam mukosa vagina lalu kebawah cincin hymen sampai
jarum dibawah laserasi. Periksa bagian antara jarum di
perineum dan bagian atas laserasi.Perhatikan seberapa
dekat jarum kepuncak luka.
18. Petugas meneruskan kearah bawah tapi tetap pada luka,
menggunakan jahitan jelujur, sehingga mencapai bagian
bawah laserasi. Pastikan bahwa jarak setiap jahitan sama
dan otot yang terluka telah dijahit. Jika laserasi meluas
kedalam otot, mungkin perlu untuk melakukan satu atau
dua lapis jahitan terputus-putus untuk menghentikan
pendarahan dan/atau mendekatkan jaringan tubuh secara
efektif.
19. Setelah mencapai ujung laserasi, petugas mengarahkan
jarum keatas dan teruskan penjahitan,menggunakan
jahitan jelujur untuk menutup lapisan subkutikuler.Jahitan
ini akan menjadi jahitan lapis kedua.Periksa lubang bekas
jarum tetap terbuka berukuran 0,5 cm atau kurang.Luka ini
akan menutup dengan sendirinya pada saat penyembuhan
luka.
20. Petugas menusukkan jarum dari robekkan perineum
kedalam vagina. Jarum harus keluar dari belakang cincin
himen.
21. Petugas mengikat benang dengan membuat simpul didalam
vagina. Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm.
jika ujung benang dipotong terlalu pendek, simpul akan
longgar dan laserasi akan terbuka.
22. Petugas mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut
untuk memastikan bahwa tidak kasa atau peralatan lain
yang tertinggal di dalam.
23. Petugas dengan lembut masukkan jari paling kecil kedalam
anus. Raba apakah ada jahitan dalam rectum. Jika ada
jahitan yang teraba,ulangi pemeriksaan rectum 6 minggu
pasca persalinan. Jika penyembuhan belum sempurna,ibu
segera dirujuk kefasilitas kesehatan rujukkan
2/5
24. Petugas mencuci daerah genital dengan lembut dengan
menggunakan sabun dan air disifeksi tingkat tinggi,
kemudian keringkan.Bantu ibu untuk mencari posisi yang
lebih nyaman
25. Petugas menasehati ibu untuk :
a. Menjaga perineum agar tetap bersih dan kering.
b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada
perineum.
c. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang
mengalir tiga sampai empat kali perhari.
d. Kembali dalam seminggu ke Bidan Desa untuk
memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali
lebih awal jika ibu mengalami demam atau
mengeluarkan cairan berbau busuk dari daerah lukanya
atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri.
26. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Bagan Alir
Petugas membantu ibu
Petugas
mengambil posisi litotomi
mempersiapan
sehingga bokongnya berada
penjahitan
ditepi tempat tidur atau meja
Petugas menggunakan
Petugas duduk dengan posisi
kain/kasa disinfeksi tingkat
santai dan nyaman sehingga
tinggi atau bersih untuk
luka bisa dengan mudah dapat
menyeka vulva,vagina dan
dilihat dan penjahitan bisa
perineum ibu dengan lembut,
dilakukan tanpa ada kesulitan
bersihkan darah atau bekuan
darah yang ada sambil menilai
dalam dan luasnya luka
4/5
Petugas dengan lembut
masukkan jari paling kecil
Petugas mencuci daerah
kedalam anus. Raba apakah
genital dengan lembut dengan
ada jahitan dalam rectum. Jika
menggunakan sabun dan air
ada jahitan yang teraba,ulangi
disifeksi tingkat tinggi,
pemeriksaan rectum 6 minggu
kemudian keringkan.Bantu ibu
pasca persalinan. Jika
untuk mencari posisi yang
penyembuhan belum
lebih nyaman
sempurna,ibu segera dirujuk
kefasilitas kesehatan rujukkan
5/5