Anda di halaman 1dari 5

ROBEKAN JALAN LAHIR

No. SOP : 441/


/C.VII.a/PKM-
MKB/2018
SOP
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : / /2018
Halaman : 1/5

UPT PUSKESMAS ARIENDA YURISCA, SKM


MENGKUBANG NIP.197907102005012011

1. Pengertian Robekan Jalan Lahir adalah suatu kondisi robeknya jalan lahir
yang terjadi pada persalinan pervaginam diperkirakan lebih dari
85% wanita yang melahirkan pervaginam mengalami robekan
spntan, 60-70% diantaranya membutuhkan penjahitan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyatukan
kembali jaringan tubuh (mendekatkan) dan mencegah
kehilangan darah yang tidak perlu
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Mengkubang No : 188.4/005/PKM-
MKB/2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Langkah-langkah 1. Petugas mempersiapan penjahitan
2. Petugas membantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga
bokongnya berada ditepi tempat tidur atau meja
3. Petugas menempatkan handuk atau kain bersih dibawah
bokong ibu
4. Petugas jika mungkin tempatkan lampu sedemikian rupa
sehingga perineum bias terlihat dengan jelas
5. Petugas menggunakan tehnik aseptic pada saat memeriksa
robekan atau episiotomi
6. Petugas mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
yang mengalir
7. Petugas memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
atau steril
8. Petugas menggunakan tehnik aseptic, persiapkan peralatan
dan bahan-bahan disinfeksi tingkat tinggi untuk penjahitan
9. Petugas duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga
luka bisa dengan mudah dapat dilihat dan penjahitan bisa
dilakukan tanpa ada kesulitan
10. Petugas menggunakan kain/kasa disinfeksi tingkat tinggi
atau bersih untuk menyeka vulva,vagina dan perineum ibu
dengan lembut, bersihkan darah atau bekuan darah yang
ada sambil menilai dalam dan luasnya luka
11. Petugas memeriksa vagina, serviks dan perineum secara
lengkap. Pastikan bahwa laserasi/sayatan perineum hanya
merupakan derajat satu dan dua.Jika laserasinya dalam
atau episotomi telah meluas, periksa lebih jauh untuk
memeriksa bahwa tidak terjadi robekan derajat tiga dan
empat

1/5
12. Petugas memberitahukan pada ibu apa yang akan
dikerjakan (informed concent).
13. Petugas memastikan bahwa peralatan dan bahan-bahan
yang digunakan untuk melakukan penjahitan sudah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril.
14. Petugas memberikan anaestesi local dan memastikan bahwa
daerah tersebut sudah dianestesi, telusuri dengan hati-hati
menggunakan satu jari untuk secara jelas menentukan
batas-batas luka.Nilai kedalaman luka dan lapisan jaringan
mana yang terluka. Dekatkan tepi laserasi untuk
menentukan bagaimana cara menjahitnya menjadi satu
dengan mudah.
15. Petugas membuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas
ujung laserasi dibagian dalam vagina.Setelah membuat
tusukan pertama, buat ikatan dan potong pendek benang
yang lebih pendek dari ikatan
16. Petugas menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur,
jahit kebawah kearah cincin himen.
17. Tepat sebelum cincin hymen, petugas memasukan jarum
kedalam mukosa vagina lalu kebawah cincin hymen sampai
jarum dibawah laserasi. Periksa bagian antara jarum di
perineum dan bagian atas laserasi.Perhatikan seberapa
dekat jarum kepuncak luka.
18. Petugas meneruskan kearah bawah tapi tetap pada luka,
menggunakan jahitan jelujur, sehingga mencapai bagian
bawah laserasi. Pastikan bahwa jarak setiap jahitan sama
dan otot yang terluka telah dijahit. Jika laserasi meluas
kedalam otot, mungkin perlu untuk melakukan satu atau
dua lapis jahitan terputus-putus untuk menghentikan
pendarahan dan/atau mendekatkan jaringan tubuh secara
efektif.
19. Setelah mencapai ujung laserasi, petugas mengarahkan
jarum keatas dan teruskan penjahitan,menggunakan
jahitan jelujur untuk menutup lapisan subkutikuler.Jahitan
ini akan menjadi jahitan lapis kedua.Periksa lubang bekas
jarum tetap terbuka berukuran 0,5 cm atau kurang.Luka ini
akan menutup dengan sendirinya pada saat penyembuhan
luka.
20. Petugas menusukkan jarum dari robekkan perineum
kedalam vagina. Jarum harus keluar dari belakang cincin
himen.
21. Petugas mengikat benang dengan membuat simpul didalam
vagina. Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm.
jika ujung benang dipotong terlalu pendek, simpul akan
longgar dan laserasi akan terbuka.
22. Petugas mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut
untuk memastikan bahwa tidak kasa atau peralatan lain
yang tertinggal di dalam.
23. Petugas dengan lembut masukkan jari paling kecil kedalam
anus. Raba apakah ada jahitan dalam rectum. Jika ada
jahitan yang teraba,ulangi pemeriksaan rectum 6 minggu
pasca persalinan. Jika penyembuhan belum sempurna,ibu
segera dirujuk kefasilitas kesehatan rujukkan

2/5
24. Petugas mencuci daerah genital dengan lembut dengan
menggunakan sabun dan air disifeksi tingkat tinggi,
kemudian keringkan.Bantu ibu untuk mencari posisi yang
lebih nyaman
25. Petugas menasehati ibu untuk :
a. Menjaga perineum agar tetap bersih dan kering.
b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada
perineum.
c. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang
mengalir tiga sampai empat kali perhari.
d. Kembali dalam seminggu ke Bidan Desa untuk
memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali
lebih awal jika ibu mengalami demam atau
mengeluarkan cairan berbau busuk dari daerah lukanya
atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri.
26. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Bagan Alir
Petugas membantu ibu
Petugas
mengambil posisi litotomi
mempersiapan
sehingga bokongnya berada
penjahitan
ditepi tempat tidur atau meja

Petugas jika mungkin Petugas menempatkan handuk


tempatkan lampu sedemikian atau kain bersih dibawah
rupa sehingga perineum bias bokong ibu
terlihat dengan jelas

Petugas menggunakan tehnik Petugas mencuci tangan


aseptic pada saat memeriksa menggunakan sabun dan air
robekan atau episiotomi bersih yang mengalir

Petugas memakai sarung


Petugas menggunakan tehnik
aseptic, persiapkan peralatan tangan disinfeksi tingkat tinggi
dan bahan-bahan disinfeksi atau steril
tingkat tinggi untuk penjahitan

Petugas menggunakan
Petugas duduk dengan posisi
kain/kasa disinfeksi tingkat
santai dan nyaman sehingga
tinggi atau bersih untuk
luka bisa dengan mudah dapat
menyeka vulva,vagina dan
dilihat dan penjahitan bisa
perineum ibu dengan lembut,
dilakukan tanpa ada kesulitan
bersihkan darah atau bekuan
darah yang ada sambil menilai
dalam dan luasnya luka

Petugas memeriksa vagina,


serviks dan perineum secara
lengkap. Pastikan bahwa
Petugas memberitahukan pada laserasi/sayatan perineum
ibu apa yang akan dikerjakan
hanya merupakan derajat satu
(informed concent)
dan dua.Jika laserasinya
dalam atau episotomi telah
meluas, periksa lebih jauh
untuk memeriksa bahwa tidak
terjadi robekan derajat tiga dan
empat
3/5
Petugas memberikan anaestesi
local dan memastikan bahwa
Petugas memastikan bahwa daerah tersebut sudah
peralatan dan bahan-bahan dianestesi, telusuri dengan
yang digunakan untuk hati-hati menggunakan satu
melakukan penjahitan sudah jari untuk secara jelas
disinfeksi tingkat tinggi atau menentukan batas-batas
steril luka.Nilai kedalaman luka dan
lapisan jaringan mana yang
terluka. Dekatkan tepi laserasi
untuk menentukan bagaimana
cara menjahitnya menjadi satu
dengan mudah

Petugas membuat jahitan


pertama kurang lebih 1 cm
Petugas menutup mukosa diatas ujung laserasi dibagian
vagina dengan jahitan jelujur, dalam vagina.Setelah membuat
jahit kebawah kearah cincin tusukan pertama, buat ikatan
himen
dan potong pendek benang yang
lebih pendek dari ikatan

Petugas meneruskan kearah


Tepat sebelum cincin hymen, bawah tapi tetap pada luka,
petugas memasukan jarum menggunakan jahitan jelujur,
kedalam mukosa vagina lalu sehingga mencapai bagian
kebawah cincin hymen sampai bawah laserasi. Pastikan bahwa
jarum dibawah laserasi. jarak setiap jahitan sama dan
Periksa bagian antara jarum di
otot yang terluka telah dijahit.
perineum dan bagian atas
laserasi.Perhatikan seberapa Jika laserasi meluas kedalam
dekat jarum kepuncak luka otot, mungkin perlu untuk
melakukan satu atau dua lapis
jahitan terputus-putus untuk
menghentikan pendarahan
dan/atau mendekatkan
jaringan tubuh secara efektif.

Setelah mencapai ujung laserasi,


petugas mengarahkan jarum
keatas dan teruskan
penjahitan,menggunakan
jahitan jelujur untuk menutup
Petugas menusukkan jarum lapisan subkutikuler.Jahitan ini
dari robekkan perineum akan menjadi jahitan lapis
kedalam vagina. Jarum harus kedua.Periksa lubang bekas
keluar dari belakang cincin jarum tetap terbuka berukuran
himen 0,5 cm atau kurang.Luka ini
akan menutup dengan
sendirinya pada saat
penyembuhan luka

Petugas mengikat benang


dengan membuat simpul
Petugas mengulangi
didalam vagina. Potong ujung
pemeriksaan vagina dengan
benang dan sisakan sekitar 1,5
lembut untuk memastikan
cm. jika ujung benang
bahwa tidak kasa atau peralatan
dipotong terlalu pendek,
lain yang tertinggal di dalam
simpul akan longgar dan
laserasi akan terbuka.

4/5
Petugas dengan lembut
masukkan jari paling kecil
Petugas mencuci daerah
kedalam anus. Raba apakah
genital dengan lembut dengan
ada jahitan dalam rectum. Jika
menggunakan sabun dan air
ada jahitan yang teraba,ulangi
disifeksi tingkat tinggi,
pemeriksaan rectum 6 minggu
kemudian keringkan.Bantu ibu
pasca persalinan. Jika
untuk mencari posisi yang
penyembuhan belum
lebih nyaman
sempurna,ibu segera dirujuk
kefasilitas kesehatan rujukkan

Petugas menasehati ibu untuk :


a. Menjaga perineum agar
tetap bersih dan kering.
b. Hindari penggunaan obat-
obatan tradisional pada
perineum.
c. Cuci perineum dengan Petugas melakukan
sabun dan air bersih yang pencatatan dan
mengalir tiga sampai pelaporan
empat kali perhari.
d. Kembali dalam seminggu
ke Bidan Desa untuk
memeriksa penyembuhan
lukanya. Ibu harus
kembali lebih awal jika
ibu mengalami demam
atau mengeluarkan cairan
berbau busuk dari daerah
lukanya atau jika daerah
tersebut menjadi lebih
nyeri.

7. Unit terkait 1. Ruang Persalinan dan PONED


8. Rekaman historis Yang Tanggal mulai
perubahan No. Isi perubahan
diubah diberlakukan

5/5

Anda mungkin juga menyukai