Anda di halaman 1dari 6

Nama : Azvya Erstevan Imbalo putra (8)

Kelas : XII MIPA 6


Tema : Membangun Semangat Belajar
Membangun Semangat Belajar Menggapai Prestasi
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Yang terhormat Ibu Lilis sebagai guru pengajar Bahasa Indonesia
Serta rekan-rekan yang saya cintai dan banggakan.

Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah Subhaana Wataala karena berkat dan rahmat-Nya kita semua
dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis yang
telah mengajari saya, dan telah menyediakan waktunya kepada saya untuk menyampaikan pidato ini.
Hadirin yang berbahagia,
Kita mungkin pernah mendengar bahwa ilmu adalah pemimpin amal, menjadikan ilmu itu bagian
penting dalam kehidupan. Untuk menuntut ilmu, kita harus mempelajarinya, kita harus belajar, dan perkara
membangun semangat belajar, bukanlah hal sepele.
Membangun semangat belajar diperlukan rasa percaya diri, rasa keingintahuan yang tinggi, dan yang
terpenting adalah ketekunan. Karena tidak sedikit para pelajar yang tidak tekun malah menjadi malas, tidak
memiliki motivasi belajar dan bahkan yang memprihatinkan adalah jika mereka berhenti belajar, tapi saya
ingin kutip pesan dari Imam As-Syafi’i, jika kamu tak sanggup menanggung lelahnya belajar, maka kamu
harus sanggup menanggung perihnya kebodohan.
Maka bagaimana cara membangun semangat belajar? Terutama untuk menggapai prestasi? Maka
kita butuh motivasi, ada dua poin motivasi.
Yang pertama motivasi internal, yaitu motivasi yang tumbuh dari masing – masing individu, karena
ingin mengembangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Optimisme adalah salah satu contoh
motivasi internal, dimana kita harus menumbuhkan rasa percaya bahwa kita pasti bisa, karena jika ada orang
lain yang bisa, tanyakan pada diri kita sendiri, mengapa kita tidak bisa? Karena pada dasarnya, setiap
individu itu genius, maka sebaiknya kita memanfaatkan apa yang kita punya, bukan mencari apa yang tidak
kita miliki.
Yang kedua motivasi eksternal, yaitu motivasi yang berasal dari dorongan lingkungan, seperti peran
sekolah yang memberikan hukuman atau penghargaan pada pelajar, agar kita sadar dan memahami
pentingnya belajar itu sendiri. Tetapi yang harus digarisbawahi adalah jika kita sedang belajar, jangan
pikirkan bagaimana kalau kita menjadi orang yang gagal, tetapi pikirkan bagaimana cara kita membantu
orang yang gagal dalam belajar.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mohon maaf jika ada perkataan yang salah, semoga
bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pidato
A. Definisi
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat,
pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya
B. Metode
Ada empat (4) buah metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu ; Impromptu / spontan,
Ekstemporan / Penjabaran kerangka, Naskah dan Menghafal. Metode-metode pidato tersebut dapat kita pilih
untuk menyampaikan suatu pembicaraan. Kita juga dapat melakukan penggabungan metode-metode di atas
sesuai dengan kebutuhan. Perlunya penggabungan metode dikarenakan setiap metode pidato memiliki
kekurangan dan kelebihan, sehingga apabila kita melakukan suatu kaloborasi antar metode akan di dapatkan
hasil yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih rinci mengenai metode-metode dalam berpidato ;
1.Impromptu (spontan)
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan
pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi).
Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat
itu.
Kelebihan metode impromptu adalah bahasa yang digunakan singkat, sehingga tidak membosankan
dan pembicara bebas dalam memilih topik bahasan tetapi tepat sesuai acara. Sedangkan kelemahan metode
impromptu adalah terkadang meteri yang disampaikan tidak secara urut / sistematis dan kemungkinan ada
hal-hal yang terlupa karena sifatnya mendadak tanpa persiapan.
2. Extemporan
Metode pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang terpola.
Maksud terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus dipersiapkan garis besarnya dengan menuliskan
hal-hal yang di anggap penting.
Kelebihan metode ekstemporan yaitu materi yang di sampaikan dapat di ungkapkan secara terurut
dan sistematis. Sedangkan kelemahan metode ekstemporan adalah terlihat seakan-akan kurang siap karena
perlu menunduk untuk melihat catatan.
3. Naskah
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya.
Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang
diucapkan dalam situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media
massa.
Kelebihan metode naskah yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap dan sistematis. Sedangkan
kelemahan metode naskah adalah membosankan, interaksi dengan pendengar kurang dan terlihat kaku
karena mata pembicara selalu melihat naskah.
4. Menghafal
Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah dibuat sebelumnya.
Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun sistematis. Sedangkan kelemahan
metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu
konsentrasi pendengar.
C. Langkah – langkah membuat teks pidato

1. Menentukan Tema
Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato.
Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dll..
2. Menentukan Lama Pidato
Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti. Banyak naskah harus sebanding dengan lama
pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato nanti tidak molor (kelebihan) atau malah terlalu cepat.
3. Susun Kerangka Pidato
Kerangka diurutkan sedemikian rupa.
a. Salam Pembuka
Salam pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling tinggi
kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
b. Pendahuluan
Pendahuluan berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Isi Pokok
Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.
d. Simpulan
Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut.
e. Harapan- Harapan
Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah
mendengar pidato tersebut.
f. Penutup
Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.
4. Mengembangkan Kerangka
Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah pada kerangka
karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf. Kembangkanlah sesuai tema yang kamu tentukan.

D. Cara Berpidato yang Baik


Menyampaikan pemikiran di depan umum bukanlah hal yang mudah, diperlukan keterampilan dalam
penyampaian agar pendengar dapat yakin dan tertarik akan apa yang disampaikan, banyak hal yang harus
dipersiapkan, seperti membuat naskah pidato kemudian mempersipakan diri untuk menyampaiakan isi
naskah tersebut.
Berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang
tepat serta memanfaatkan aspek-aspek non kebahasaan (ekspresi, gestur, kontak pandang,dll.) yang
mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak pada suatu acara tertentu.
- Kriteria Pidato yang Baik ;
 Isinya sesuai dengan kegiatan yang berlangsung
 Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar
 Isinya tidak menimbulkan SARA
 Isinya jelas
 Isinya benar dan objektif
 Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya
 Disampaikan secara santun, rendah hati dan bersahabat
- Tata Cara Berpidato
 Pembukaan: dapat dimulai dengan sapaan atau dengan tips*
 Pemaparan Isi: gagasan pokok pidato
 Penutup: penegasan kembali gagasan pokok dalam isi, harapan, dan ucapan terimakasih atas
partisipasi semua pihak dalam acara tersebut
- Cara Membuka Pidato
 Langsung menyebutkan pokok persoalan
 Melukiskan latar belakang masalah
 Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian
khalayak
 Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
 Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato
 Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliputi khalayak
 Menghubungkan dengan kejadian sejarah masa lalu
 Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar
 Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi mereka
 Memulai dengan pernyataan yang mengejutkan
 Mengajukan pertanyaan yang provokatif
 Menyatakan kutipan
 Menceritakan pengalaman pribadi
 Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis
 Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya
 Membuat humor
- Cara Menutup pidato
 Menyimpulkan/mengikhtisarkan pembicaraan
 Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat yang berbeda
 Mendorong khalayak untuk bertindak
 Mengakhiri dengan klimaks
 Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa, atau ucapan para ahli
 Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
 Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
 Memuji dan menghargai khalayak
 Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu
- Teknik Mengembangkan Isi Pidato
 Menarik perhatian
 Mengumumkan topik
 Menegaskan relevansi
 Membangun kredibilitas
 Menyusun pesan
- Memilih Kata-kata dalam Berpidato
1. Harus Jelas
 Gunakan istilah yang spesifik
 Gunakan kata-kata yang sederhana
 Hindari istilah-istilah teknis
 Berhemat dalam penggunaan kata
2. Harus Tepat
 Hindari kata-kata klise
 Gunakan bahasa pasaran secara hati-hati
 Hati-hati dalam menggunakan kata pungut
 Hindari vulgarisme/kata-kata yang tidak sopan
 Jangan menggunakan penjulukan
 Jangan menggunakan eufimisme yang berlebihan
3. Harus Menarik
 Pilihan kata menyentuh khalayak
 Gunakan kata berona
 Gunakan bahasa figuratif
 Gunakan kata-kata tindak (action words)
- Etika Berpidato
1. Tidak menyinggung orang lain
2. Menghargai dan membangun optimisme pendengar
3. Mengutamakan prinsip-prinsip;
 Keterbukaan
 Kejujuran
 Empati
 Persahabatan
- Persiapan Pidato
 Menulis naskah pidato
 Menyunting naskah pidato
 Menyempurnakan pidato berdasarkan suntingan
 Menyampaikan pidato
- Tips yang Perlu Diperhatikan dalam Berpidato
 Pelajari material presentasi Anda. Carilah topik yang sangat menarik. Pelajari hal tersebut untuk disampaikan
dalam pidato Anda. Gunakan humor, kisah pribadi dan bahasa percakapan – itulah cara agar Anda tidak lupa
tentang apa yang Anda katakan.
 Latihan, latihan, latihan! berlatihlan dengan suara lantang dengan menggunakan peralatan yang rencananya
Anda gunakan. Lakukan perbaikan jika perlu. Berusahalah mengendalikan kalimat-kalimat penting; latihan,
jeda dan ambil napas. Latihan dengan menggunakan pengukur waktu dan luangkan waktu untuk hal-hal yang
tak terduga.
 Kenali audiens. Salami beberapa anggota audiens saat mereka datang. Hal ini menjadikan Anda lebih mudah
berbicara pada sekelompok teman ketimbang pada orang-orang asing.
 Pelajari ruangan. Datanglah lebih awal, berjalan di sekitar area pidato dan ujilah dengan menggunakan
mikropon dan berbagai alat bantu visual.
 Santailah. Mulailah dengan menyalami audiens. Memberikan Anda waktu dan menenangkan rasa gugup
Anda. Jeda, senyum dan hitung sampai tiga sebelum mengatakan sesuatu. (“Satu seribu, dua seribu, tiga
seribu. Jeda dan mulailah). Ubahlah rasa gugup menjadi kekuatan antusiasme.
 Visualisasikan diri sendiri sedang memberikan pidato. Bayangkan diri Anda berbicara, dengan suara lantang,
lugas dan penuh rasa percaya diri. Visualisasikan para hadirin memberikan tepuk tangan – hal ini akan
menambah rasa percaya diri Anda.
 Pahami bahwa orang-orang tersebut ingin Anda berhasil. Para hadirin ingin Anda menjadi sosok yang
menarik perhatian, memberikan stimulasi, informatif dan menghibur. Mereka bersorak untuk Anda.
 Jangan meminta maaf atas kegugupan Anda atau masalah yang Anda hadapi – para hadirin tidak akan
memperhatikannya.
 Pusatkan perhatian pada pesan – bukan pada media. Perhatian yang fokus menjauhkan rasa khawatir Anda
dan konsentrasilah pada pesan dan para hadirin Anda.
 Dapatkan pengalaman. Hal yang penting, pidato Anda harus merepresentasikan diri Anda – sebagai sosok
tunggal dan pribadi. Pengalaman membangun rasa percaya diri, yang merupakan kunci efektif dalam
berpidato. Sebuah klub Toastmaster bisa menambah pengalaman yang Anda butuhkan dalam suatu
lingkungan yang nyaman dan bersahabat.
Pidato yang baik ditandai dengan antosiasme para pendengar dalam mendengarkan pidato, berpidato
sebaiknya tidak telalu lama dan menyampaikan pidato dengan jelas dan terstruktur. Orator ulung dapat
membangkitkan semangat para pendengar, mampu menyampaikan isi pidato dengan yakin tanpa keraguan
sehingga dapat menyakinkan pendengar.

Referensi ;
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-pidato-tujuan-sifat-metode-susunan-dan-persiapan-pidato-
sambutan.html
https://pidato.wordpress.com/metode-pidato/
http://www.kompasiana.com/novardinr/langkah-langkah-membuat-naskah-
pidato_55007f94a33311e07251120e
http://nginfo.log.fisip.uns.ac.id/2014/08/06/cara-berpidato-yang-baik/

Anda mungkin juga menyukai