Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah Subhaana Wataala karena berkat dan rahmat-Nya kita semua
dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis yang
telah mengajari saya, dan telah menyediakan waktunya kepada saya untuk menyampaikan pidato ini.
Hadirin yang berbahagia,
Kita mungkin pernah mendengar bahwa ilmu adalah pemimpin amal, menjadikan ilmu itu bagian
penting dalam kehidupan. Untuk menuntut ilmu, kita harus mempelajarinya, kita harus belajar, dan perkara
membangun semangat belajar, bukanlah hal sepele.
Membangun semangat belajar diperlukan rasa percaya diri, rasa keingintahuan yang tinggi, dan yang
terpenting adalah ketekunan. Karena tidak sedikit para pelajar yang tidak tekun malah menjadi malas, tidak
memiliki motivasi belajar dan bahkan yang memprihatinkan adalah jika mereka berhenti belajar, tapi saya
ingin kutip pesan dari Imam As-Syafi’i, jika kamu tak sanggup menanggung lelahnya belajar, maka kamu
harus sanggup menanggung perihnya kebodohan.
Maka bagaimana cara membangun semangat belajar? Terutama untuk menggapai prestasi? Maka
kita butuh motivasi, ada dua poin motivasi.
Yang pertama motivasi internal, yaitu motivasi yang tumbuh dari masing – masing individu, karena
ingin mengembangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Optimisme adalah salah satu contoh
motivasi internal, dimana kita harus menumbuhkan rasa percaya bahwa kita pasti bisa, karena jika ada orang
lain yang bisa, tanyakan pada diri kita sendiri, mengapa kita tidak bisa? Karena pada dasarnya, setiap
individu itu genius, maka sebaiknya kita memanfaatkan apa yang kita punya, bukan mencari apa yang tidak
kita miliki.
Yang kedua motivasi eksternal, yaitu motivasi yang berasal dari dorongan lingkungan, seperti peran
sekolah yang memberikan hukuman atau penghargaan pada pelajar, agar kita sadar dan memahami
pentingnya belajar itu sendiri. Tetapi yang harus digarisbawahi adalah jika kita sedang belajar, jangan
pikirkan bagaimana kalau kita menjadi orang yang gagal, tetapi pikirkan bagaimana cara kita membantu
orang yang gagal dalam belajar.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mohon maaf jika ada perkataan yang salah, semoga
bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pidato
A. Definisi
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat,
pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya
B. Metode
Ada empat (4) buah metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu ; Impromptu / spontan,
Ekstemporan / Penjabaran kerangka, Naskah dan Menghafal. Metode-metode pidato tersebut dapat kita pilih
untuk menyampaikan suatu pembicaraan. Kita juga dapat melakukan penggabungan metode-metode di atas
sesuai dengan kebutuhan. Perlunya penggabungan metode dikarenakan setiap metode pidato memiliki
kekurangan dan kelebihan, sehingga apabila kita melakukan suatu kaloborasi antar metode akan di dapatkan
hasil yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih rinci mengenai metode-metode dalam berpidato ;
1.Impromptu (spontan)
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan
pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi).
Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat
itu.
Kelebihan metode impromptu adalah bahasa yang digunakan singkat, sehingga tidak membosankan
dan pembicara bebas dalam memilih topik bahasan tetapi tepat sesuai acara. Sedangkan kelemahan metode
impromptu adalah terkadang meteri yang disampaikan tidak secara urut / sistematis dan kemungkinan ada
hal-hal yang terlupa karena sifatnya mendadak tanpa persiapan.
2. Extemporan
Metode pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang terpola.
Maksud terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus dipersiapkan garis besarnya dengan menuliskan
hal-hal yang di anggap penting.
Kelebihan metode ekstemporan yaitu materi yang di sampaikan dapat di ungkapkan secara terurut
dan sistematis. Sedangkan kelemahan metode ekstemporan adalah terlihat seakan-akan kurang siap karena
perlu menunduk untuk melihat catatan.
3. Naskah
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya.
Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang
diucapkan dalam situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media
massa.
Kelebihan metode naskah yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap dan sistematis. Sedangkan
kelemahan metode naskah adalah membosankan, interaksi dengan pendengar kurang dan terlihat kaku
karena mata pembicara selalu melihat naskah.
4. Menghafal
Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah dibuat sebelumnya.
Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun sistematis. Sedangkan kelemahan
metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu
konsentrasi pendengar.
C. Langkah – langkah membuat teks pidato
1. Menentukan Tema
Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato.
Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dll..
2. Menentukan Lama Pidato
Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti. Banyak naskah harus sebanding dengan lama
pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato nanti tidak molor (kelebihan) atau malah terlalu cepat.
3. Susun Kerangka Pidato
Kerangka diurutkan sedemikian rupa.
a. Salam Pembuka
Salam pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling tinggi
kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
b. Pendahuluan
Pendahuluan berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Isi Pokok
Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.
d. Simpulan
Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut.
e. Harapan- Harapan
Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah
mendengar pidato tersebut.
f. Penutup
Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.
4. Mengembangkan Kerangka
Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah pada kerangka
karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf. Kembangkanlah sesuai tema yang kamu tentukan.
Referensi ;
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-pidato-tujuan-sifat-metode-susunan-dan-persiapan-pidato-
sambutan.html
https://pidato.wordpress.com/metode-pidato/
http://www.kompasiana.com/novardinr/langkah-langkah-membuat-naskah-
pidato_55007f94a33311e07251120e
http://nginfo.log.fisip.uns.ac.id/2014/08/06/cara-berpidato-yang-baik/