alog:9102059.
1410
S
A
N
E
A
N
L
I
S
S
I
U
SH
A
S
S
E
LL
I
K
I
S
O
T
N
I
NG
OMI
201
6
P
OTENS
IEKO
NOMI
K
ABUPA
TENKEP
ULA
UANME
RANT
I
.id
go
s.
p
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht
ISBN: :
No. Publikasi :
Katalog BPS : 9102059.1410
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
id
Jumlah Halaman : 61 + vi halaman
o.
.g
Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statsitik
ps
Gambar Kulit : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statsitik
.b
ab
Diterbitkan oleh :
tik
atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
s:
tp
ht
S
esuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik
(BPS) telah melaksanakan Sensus Ekonomi 2016
(SE2016). Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran
usaha/perusahaan (SE2016-L). Listing merupakan
kegiatan pendataan secara lengkap seluruh kegiatan
unit usaha/perusahaan di wilayah Indonesia kecuali
id
kegiatan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan
o.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
.g
Sosial Wajib. Tujuannya adalah untuk memperoleh data
ps
dan informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta
karakteristik usahanya. Dengan ketersediaan data yang
.b
lengkap mencakup seluruh wilayah Indonesia, maka
ab
hasil SE2016-L dapat digunakan untuk mengidentifikasi
aktivitas usaha yang potensial baik dalam hal penyerapan
tik
selama ini.
ht
Bab 1 1
id
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
o.
• Sumber Daya Manusia yang Melimpah 2
.g
• Kondisi Perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti 2012-2016 8
ps
Bab 2 9
.b
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN
ab
MERANTI
11
tik
Bab 3 17
//m
PEMBANGUNAN
tp
Bab 4 29
SEKTOR UNGGULAN 1: INDUSTRI PENGOLAHAN
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 31
•Karakteristik Usaha 32
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 33
Bab 5 35
SEKTOR UNGGULAN 2: KONTRUKSI
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 37
•Karakteristik Usaha 38
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 39
id
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 43
o.
•Karakteristik Usaha 43
.g
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 44
ps
.b
ab Bab 7 45
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 47
tik
• Karakteristik Pendidikan 48
an
Bab 8 51
//m
Bab 9 57
ht
Kesimpulan
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
POTENSI EKONOMI
$
$
$
KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI
id
o.
Potensi kekuatan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti
.g
tidak hanya dari sumber daya alam (SDA), namun juga sumber daya
ps
manusia (SDM) sebagai faktor produksi. Oleh sebab itu, SDM yang
.b
Perekonomian banyak dan berkualitas merupakan investasi yang dapat mendorong
ab
Kabupaten pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti secara
tik
melimpah dan
tp
91,767
88,541 88,950
87,386
84,545
82,353
80,617
77,113
id
sebagai penduduk yang bekerja. Dengan
o.
kata lain, tingkat kesempatan kerja (TKK) Kegiatan informal mempunyai
.g
pada tahun 2015 adalah sebesar 90,63 karakteristik berskala kecil, dimiliki individu
ps
persen. Selama periode 2012-2015, TKK di atau keluarga, menggunakan teknologi
.b
Kabupaten Kepulauan Meranti berada pada sederhana, bersifat padat tenaga kerja,
ab
kisaran 88,24 persen hingga 93,10 persen pendidikan dan keahlian tenaga kerja
tik
Gambar 1.2 Tingkat Kesempatan Kerja rendah pula (Bapenas, 2009). Keberadaan
er
2012-2015
Kabupaten Kepulauan Meranti juga
s:
93.01
kerja bagi angkatan kerja. Kegiatan informal
ht
92.13
90.63
88.24 juga mampu menampung tenaga kerja
dengan keahlian yang kurang. Dengan
2012 2013 2014 2015
penguatan investasi pada skala usaha mikro sebanyak 6.698 usaha atau 44,44 persen.
kecil harus tetap diperkuat Kemudian, lapangan usaha
untuk mendukung kemajuan Penyediaan Akomodasi Dan
perekonomian di Kabupaten Sebanyak 44,44
Makan Minum (Kategori I)
Kepulauan Meranti. persen Usaha Mikro
dan Industri Pengolahan
Jumlah UMK Kecil di Kepulauan
(Kategori C) merupakan
lapangan usaha Perdagangan Meranti adalah
usaha/perusahaan UMK
UMK Lapangan
id
Besar Dan Eceran; terbesar kedua dan ketiga
Usaha Perdagangan
o.
Reparasi Dan Perawatan dengan jumlah masing
.g
Mobil Dan Sepeda Motor masing 2.914 UMK (19,33
ps
merupakan yang terbanyak persen) dan 1.808 UMK
.b
di Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu (11,99 persen).
ab
tik
2016
er
//m
s:
tp
ht
id
ada sekitar 65 hingga 91 persen tenaga Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal ini
o.
kerja yang bekerja pada sektor informal terlihat pada Gambar 1.4 berikut dimana
.g
pada tahun 2016. Secara total, pemusatan Gambar 1.4 Persentase Tenaga Kerja
ps
tenaga kerja di luar sektor pertanian Menurut Skala Usaha di Kabupaten
.b
Kepulauan Meranti, 2016
terbanyak tetap berada di Kota Pekanbaru,
ab
Ibukota Provinsi Riau, yakni sebesar 20,19
tik
9%
persen.
an
91%
tp
ht
UMK UMB
id
penguatan investasi pada skala usaha mikro tenaga kerja UMB di Kabupaten Kepulauan
o.
kecil harus terus diperkuat. Tujuannya agar Meranti.
.g
keberlanjutan perekonomian terutama
ps
di Kabupaten Kepulauan Meranti tetap
.b
terjaga.
ab
Gambar 1.6 Jumlah Usaha/Perusahaan
tik
12000
//m
10000
s:
tp
8000
ht
6000
4000
2000
id
yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada periode 2012-2016,
o.
Nilai PDRB yang tercipta mengalami perekonomian Kabupaten Kepulauan
.g
ps
peningkatan dari tahun 2010-2016. Ini Meranti baik dengan migas tumbuh diatas
merupakan gambaran umum besarnya nilai rata-rata perekonomian Riau. Sebagai
.b
ab
tambah produksi bruto yang dihasilkan oleh kabupaten termuda di Provinsi Riau,
tik
Gambar 1.6
PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti dalam proses membangun bdaerahnya,
er
18.00
lainnya.
tp
12.00
Gambar 1.7
ht
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$$
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $$ $
tp
$ $$ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$$
$ $
$ $ $ $
$ $
ht
$
$ $$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
TANTANGAN
$ $ PEREKONOMIAN
$
$
$
$
$
$
KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI
id
Smith (2003) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi
o.
dan penyerapan tenaga kerja saling berkaitan dan menguatkan.
.g
Namun, untuk menciptakan ekonomi yang kuat, tenaga kerja yang
ps
berkualitas adalah syarat yang yang harus dipenuhi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator
.b
Kualitas kualitas sumber daya manusia secara umum. Pembangunan
ab
SDM rendah, manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi
infrastruktur
tik
tingginya angka panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (United
er
Meranti dalam
ht
mewujudkan
kemakmuran Pekanbaru
masyarakatnya.
Kep. Meranti
id
PT
Meranti sampai pada level D-1 SLTP
o.
15% 12%
Tidak/belum
(namun tidak selesai); dan pernah
.g
Sekolah
3) Rata-rata penduduk Meranti 3%
ps
mengenyam pendidikan hanya SD
Tidak tamat
SD
sampai pada level kelas 1 atau 23% 22%
.b
2 SMP (drop out).
ab
tik
besar berpendidikan SLTA kebawah. Tenaga bawah. Namun, berdasarkan data Sakernas
kerja yang berpendidikan SD sekitar 18 2012-2015, tenaga kerja berpendidikan
persen, bahkan masih terdapat 3 persen SMA ke atas meningkat selama rentang
yang tidak pernah sekolah dan 22 persen tahun tersebut. Tenaga kerja yang memiliki
yang tidak tamat SD (Gambar 2.2). pendidikan SMA ke atas meningkat dari
24,42 persen pada tahun 2012 menjadi
Tenaga kerja dengan kualitas 36,91 persen pada tahun 2015 (Gambar
pendidikan yang rendah, akan berdampak 2.3). Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
pada rendahnya daya tawar tenaga oleh tenaga kerja, maka semakin tinggi pula
kerja yang dimiliki Kepulauan Meranti. produktivitas yang bisa dicapainya.
Hal tersebut akan menyebabkan tidak
tertampungnya mereka pada lapangan
pekerjaan yang lebih profesional yang
mensyaratkan keahlian dan kualifikasi
tinggi.
id
negara miskin. Negara miskin tidak
o.
2012 2013 2014 2015
mampu meningkatkan produktivitas
.g
Tenaga Kerja
karena investasi SDM yang rendah dan
ps
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Riau, tidak mampu mengadopsi teknologi yang
2012-2015 baru. Disamping itu, hal ini terjadi karena
.b
tabungan domestik dan sumber daya
ab
keuangan eksternal yang minim (UNDP,
tik
1996).
an
id
kondisinya masih sangat perlu peningkatan.
o.
.g
ps
3. Permasalahan yang Menghambat Perkembangan Ekonomi Meranti
.b
Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi lebih panjang. Akibatnya harga
ab
merupakan kabupaten yang terpisah dari barang-barang yang diperjulabelikan di
daratan Riau. Meranti memiliki 15 pulau Meranti pun menjadi jauh lebih tinggi jika
tik
dengan pulau terbesar adalah Pulau Tebing dibandingkan dengan kabupaten lain di
an
Tinggi. Transportasi laut lebih berperan Riau. Saat ini pembangunan jalan dan
penting di wilayah ini mengingat wilayahnya pembangunan dermaga roll on-roll off
er
Keterbatasan akses
keluar masuk orang maupun Desa Mengkapan, Kawasan
tp
barang dan jasa masih belum darat dan laut serta Buton, Kabupaten Siak masih
ht
30,89 persen dari total penduduk kabupaten antar penduduk miskin di Kabupaten
termuda di provinsi Riau. Kepulauan Meranti pada tahun 2016.
Upaya Pemerintah Daerah Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kabupaten Kepulauan Meranti untuk (Poverty Gap Index-P1) menunjukkan
mengurangi jumlah penduduk miskin rata-rata kesenjangan pengeluaran
memang telah nyata adanya. Merujuk pada masing-masing penduduk terhadap Garis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kemiskinan. Nilai indeks yang semakin
Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan tinggi menunjukkan rata-rata pengeluaran
Meranti, berbagai upaya telah dan akan penduduk miskin semakin jauh dibawah
dilakukan pemerintah guna mengangkat dari Garis Kemiskinan. Jika dibandingkan
id
penduduk miskin menjadi tidak miskin. dengan kabupaten lain di Provinsi Riau,
o.
Walaupun sejalan dengan capaian yang Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki
.g
diinginkan dalam Indikator Kerja Misi, namun Indeks Kedalaman Kemiskinan yang paling
ps
jika dicermati penurunan angka kemiskinan besar, yaitu 7,17, sementara Kabupaten lain
di Kabupaten Kepulauan Meranti belum berada pada rentang 0,41 hingga 1,79. Selain
.b
berkualitas. Secara persentase, memang itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty
ab
jumlah penduduk miskin di Kepulauan Gap Index-P2) memberikan gambaran
tik
30,89 persen pada tahun 2016. Namun, indeks semakin tinggi, maka semakin tinggi
er
Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan besar, yaitu 2,42, sementara kabupaten lain
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
PENGEMBANGAN
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
POTENSI EKONOMI
LOKAL UNTUK
PEMBANGUNAN
id
Kategori Industri Pengolahan, Kontruksi, Perdagangan Besar dan
Eceran, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi
o.
dan Minuman, serta Jasa Perusahaan adalah kategori usaha yang
.g
belakangan ini menjadi penguat keberlangsungan pertumbuhan
ps
ekonomi Kepulauan Meranti di luar Sektor Pertanian dan
.b
Kategori Perkebunan.
Industri Pengolahan,
ab
Capaian pertumbuhan ekonomi kategori tersebut cukup
K o n t r u k s i , tinggi dan rata-rata selalu di atas pertumbuhan ekonomi total
tik
Perdagangan yang mencapai 3,91 persen pada periode 2012-2016. Hal ini
Besar dan Eceran,
an
Pergudangan,
Gambar 3.1.
//m
Pe ny e d i a a n
Distribusi Usaha/Perusahaan menurut Kategori Lapangan Usaha
Akomodasi dan
(persen) di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016
s:
2%
R,S,U
yang belakangan 3%
ini menjadi penguat L
3%
ke b e r l a n g s u n g a n P
pertumbuhan 5%
G. Perdagangan
ekonomi Kepulauan Besar dan
H
Meranti di luar Eceran;
Reparasi dan 6%
Sektor Pertanian dan Perawatan
Mobil dan
Perkebunan. Sepeda Motor
I. Penyediaan
Akomodasi dan
44%
Penyediaan
Makan Minum
12%
C. Industri
Pengolahan
19%
Secara kuantitas, aktivitas ekonomi Ketiga kategori ini juga menyerap tenaga
yang paling banyak dijalankan adalah kerja paling banyak diantara kategori-
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, kategori kegiatan ekonomi lainnya (Gambar
Reparasi dan Perawatan Mobil & Sepeda 3.2). Usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Motor (Kategori G), berjumlah 44 persen. Reparasi dan Perawatan Mobil & Sepeda
Kemudian, Industri Pengolahan (Kategori C) Motor (Kategori G) menyerap tenaga kerja
dan Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan sebanyak 27 persen. Kemudian, Industri
Makan Minum (Kategori I) dan merupakan Pengolahan (Kategori C) dan Penyediaan
aktivitas ekonomi terbesar kedua dan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
ketiga yang dijalankan oleh masing-masing (Kategori I) dan merupakan aktivitas
id
sebesar 19 persen dan 12 persen usaha/ ekonomi yang menyerap tenaga kerja
o.
perusahaan (Gambar 3.1). terbesar kedua dan ketiga yang masing-
.g
masing sebesar 18 persen dan 12 persen
ps
usaha/perusahaan.
.b
ab
Gambar 3.2.
tik
B,D,E, K
er
4% Q
M,N
3%
//m
1%
F
9%
s:
G. Perdagangan
tp
J
Besar dan
1%
ht
Eceran;
Reparasi dan R,S,U
Perawatan 2%
L
Mobil dan 1%
Sepeda Motor
27%
P
C. Industri 19%
Pengolahan
18%
I. Penyediaan
Akomodasi dan
H
Penyediaan
3%
Makan Minum
12%
id
Base Approach. Teori ini didasarkan pada
o.
Potensi sumber daya sebagai perkembangan peran sektor ekonomi, baik
.g
potret potensi ekonomi di suatu wilayah di dalam wilayah maupun ke luar wilayah
harus berdasarkan pada data yang tepat terhadap pertumbuhan perekonomian
ps
dan akurat. Data hasil SE2016 mampu wilayah tersebut. Dari metode tersebut
.b
menakar potensi ekonomi tersebut sampai kemudian dikelompokkan menjadi tiga
ab
pada level Kabupaten/Kota. Data SE2016 sektor, yaitu sektor unggulan, sektor
menyediakan informasi mengenai aktivitas potensial dan bukan sektor unggulan.
tik
penting dalam mengukur potensi dari nilai pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah
//m
metodologi yang tepat akan menghasilkan pendapatan dari luar wilayah. Sektor-
tp
id
unggulan dan dapat dikembangkan di suatu
o.
wilayah. Disamping itu juga digunakan 2. Analisis Shift-Share
.g
untuk mengidentifikasi keunggulan
ps
komparatif (comparative advantage) suatu Analisis shift-share merupakan
wilayah. Rumus untuk mendapatkan salah satu teknik untuk menganalisis data
.b
lapangan usaha unggulan di suatu wilayah statistik regional, seperti PDRB, tenaga kerja
ab
analisis adalah sebagai berikut: dan lain-lain untuk mengamati struktur
tik
Sin : PDRB pada lapangan usaha-i di struktur ekonomi suatu wilayah terhadap
wilayah referensi struktur ekonomi wilayah administratif
Sn : PDRB di wilayah referensi yang lebih luas sebagai referensi. Dalam
metode ini terdapat 3 bagian yaitu:
Jika berpijak pada data SE2016-L Regional Share (RS) merupakan
yang menghasilkan indikator jumlah usaha komponen share pertumbuhan ekonomi
dan jumlah tenaga kerja, maka PDRB pada daerah yang disebabkan oleh faktor
rumus di atas dapat menggunakan jumlah eksternal. RS mengindikasikan adanya
usaha dan jumlah tenaga kerja. Pengukuran peningkatan kegiatan ekonomi daerah
LQ menghasilkan kriteria sebagai berikut: akibat kebijakan nasional yang berlaku.
Jika LQ > 1, lapangan usaha-i di Proportional Shift (PS) merupakan
wilayah analisis-j merupakan lapangan komponen pertumbuhan ekonomi yang
usaha unggulan, yaitu lapangan usaha disebabkan oleh struktur ekonomi daerah
yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi tersebut yang baik, dengan berspesialisasi
pada wilayah analisis tersebut daripada pada lapangan usaha yang pertumbuhannya
tingkat wilayah yang lebih luas lagi (wilayah cepat.
referensi). Differential Shift (DS) merupakan
id
di suatu wilayah, maka keempat unsur lapangan usaha ekonomi potensial
o.
tersebut dirumuskan sebagai berikut: berdasarkan kriteria pertumbuhan
.g
PDRB (competitive advantage). MRP
ps
membandingkan pertumbuhan suatu
lapangan usaha pada suatu wilayah
.b
terhadap wilayah yang lebih besar, baik
ab
dalam skala besar maupun kecil. Pada
tik
Yt = PDRB wilayah referensi periode referensi (RPr). Jika ingin meilhat lapangan
akhir tahun usaha unggulan suatu daerah, rumusnya
//m
id
positif maka pertumbuhan lapangan usaha Melalui metode ini diperoleh empat
o.
i di wilayah analisis dan wilayah referensi karateristik pola dan struktur pertumbuhan
.g
sama-sama tinggi, maka lapangan usaha dari sektor ekonomi yang berbeda, yaitu:
ps
tersebut merupakan potensi baik di tingkat sektor unggulan dan tumbuh pesat, sektor
regional maupun global (di level wilayah unggulan tapi pertumbuhannya tertekan,
.b
referensinya) sektor potensial yang berkembang
ab
Jika nilai RPip positif dan RPin cepat, dan sektor yang tidak potensial.
tik
negatif maka pertumbuhan lapangan usaha Adapun matriks untuk menentukan tipe
i di wilayah analisis lebih tinggi dari wilayah karakteristik untuk melihat sektor unggulan
an
referensi, maka lapangan usaha tersebut di tingkat wilayah analisis adalah sebagai
er
id
sektor unggulan Kabupaten Kepulauan sektor lainnya sebagai sektor potensi.
o.
Meranti berdasarkan Economic based Sektor tersebut adalah:
.g
Approach, yang tergolong sektor Unggulan 1. Pertambangan dan Penggalian;
ps
di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah: 2. Pengadaan Energi dan Pengelolaan Air;
1. Industri Pengolahan; 3. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
.b
2. Konstruksi; Mobil dan Sepeda Motor;
ab
3. Transportasi, Pergudangan, Informasi, 4. Keuangan, Real Estat, & Jasa Perusahaan;
tik
Keterangan: tanda ‘+’ berarti memenuhi syarat dan ‘–‘ berarti sebaliknya.
Sumber: Data Diolah, 2017
id
• pusat niaga skala kecamatan;
o.
a. Perkotaan Selatpanjang (Kec. Tebing • pengembangan kegiatan ekowisata
.g
Tinggi) (Tasik).
ps
Wilayah pelayanannya adalah pusat-
pusat perkotaan di wilayah Kabupaten c. Teluk Belitung (Kec. Merbau)
.b
Kepulauan Meranti. Berfungsi sebagai: Wilayah pelayanannya adalah pusat-
ab
• pusat niaga regional (perdagangan dan pusat permukiman di Kecamatan
tik
id
Wilayah pelayanannya adalah pusat i. Dakal (Kec. Merbau)
o.
pusat permukiman perkotaan dan Wilayah pelayanannya adalah pusat
.g
perdesaan di Kecamatan Merbau bagian pusat permukiman disekitarnya yang
ps
Utara. Berfungsi sebagai: berciri perkampungan Melayu. Berfungsi
• pusat niaga skala pelayanan sebagai:
.b
kecamatan; • kawasan pertanian (sagu, karet dan
ab
• pusat pengembangan energy/listrik perikanan); lokasi kegiatan perdagangan
tik
• pusat permukiman;
• lokasi pengembangan pelabuhan j. Bandul (Kec.Tasik Putri Puyu)
//m
id
• lokasi transit/Pelabuhan Teluk Berfungsi sebagai:
o.
Ketapang; • lokasi pengembangan pertanian
.g
• kawasan niaga skala pelayanan (padi, sagu dan karet);
ps
local; • pengembangan permukiman.
• sentra pengembangan pertanian
.b
(sagu dan karet). r. Tanjung Medang (Kec. Rangsang)
ab
Wilayah pelayanannya adalah pusat-
n. Tanjung Peranap (Kec. Tebing Tinggi
tik
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
Sektor Unggulan 1:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
Industri Pengolahan
id
dalam perekonomian masyarakat di Kepulauan Meranti. Industri
o.
Pengolahan mendominasi perekonomian Meranti sebesar 24,18
.g
persen pada tahun 2016. Kontribusi Industri Pengolahan terhadap
ps
PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2012-2016 berada
pada kisaran 20-24 persen, mengalami peningkatan yang cukup
.b
Hasil SE2016 baik sejak tahun 2015 (Gambar 4.1).
ab
menunjukkan Gambar 4.1
tik
Pengolahan
//m
merupakan 24.18
23.82
s:
salah satu
tp
sektor unggulan
ht
21.25 21.31
di Kabupaten 20.73
Kepulauan Meranti
2. Karakteristik Usaha
Sektor industri menjadi sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Kategori
yang diunggulkan di Kabupaten Kepulauan Industri Pengolahan menyerap tenaga kerja
Meranti selain sektor pertanian dan sebesar 17,75 persen dari total tenaga kerja
perkebunan. Sebagaimana hasil SE2016- di Kabupaten Kepulauan Meranti pada
Listing, Industri Pengolahan menyerap tahun 2016.
tenaga kerja terbesar kedua setelah
Gambar 4.1.
Jumlah Usaha/Perusahaan dan Tenaga Kerja
id
Kategori Industri Pengolahan dan Beberapa Kategori Lapangan Usaha Lainnya
di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016
o.
.g
ps
Usaha Tenaga Kerja 11213
.b
7936
7388
ab
6743
5031
tik
3912
2975
1812
an
799
240
er
Perawatan
Mobil dan
tp
Sepeda Motor
ht
Industri
Bahan Kimia
13%
Jasa Reparasi
6%
Industri Kayu
Industri Pakaian Industri Makanan
2%
id
Jadi 40%
Industri alat
16%
angkutan
o.
Industri lainnya
Kayu, barang dari Industri 2%
kayu dan Makanan
.g
gabus, barang 77%
anyaman dari
ps
bambu, rotan dan
sejenisnya
29%
.b
ab
Sumber: Hasil SE2016-Listing Sumber: Hasil SE2016-Listing
tik
Kebijakan umum dan program bahan pangan lokal seperti mie sagu lah
er
menetapkan tujuh misi yang akan hasil pengolahan sagu bisa dikembangkan
dicapai Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi bermacam produk berdaya
s:
pada akhir tahun 2021. Misi ketujuh jual lebih tinggi yang akan membantu
tp
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGGULAN 2:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
KONTRUKSI
$
$
id
proses perbaikan yang terencana, terpadu, bertahap dan
o.
berkesinambungan dalam berbagai bidang. Pembangunan ditujukan
.g
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan pemanfaatan
ps
seluruh sumber daya yang ada secara optimal. Sebagai salah
satu indikator dalam pembangunan, Lapangan Usaha Konstruksi
.b
Hasil SE2016 mempunyai peranan penting dan strategis bagi pembangunan baik
ab
dalam skala nasional maupun skala regional/wilayah.
menunjukkan
tik
bahwa sektor berupa bangunan baik yang berupa sarana maupun prasarana
er
unggulan kedua
ht
Gambar 5.1
di Kabupaten Kontribusi Kontruksi Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan
Meranti (Persen), 2012-2016
Kepulauan Meranti
4.33 4.43
4.08
3.40
2.70
2. K a r a k t e r i s t i k U s a h a K o n t r u k s i
id
Dari total 240 usaha/perusahaan UMB Kontruksi juga didominasi
Kontruksi di Meranti, sebanyak 97,92 oleh Kontruksi Gedung (80 persen usaha)
o.
persen merupakan usaha/perusahaan dan Kontruksi Bangunan Sipil (20 persen).
.g
dengan skala Usaha Mikro Kecil (UMK).
ps
Gambar 5.3
Sedangkan 2,08 persen lainnya merupakan
Jumlah UMB Kontruksi Menurut
.b
usaha/perusahaan dengan skala Usaha
Jenis Kontruksi (Persen) di Kabupaten
Menengah Besar (UMB).
ab
Kepulauan Meranti, 2016
UMK Kontruksi di Kabupaten
tik
Bangunan
(10,64 persen). Sipil
//m
20%
Gambar 5.2
s:
80%
Kontruksi
Khusus
11%
Sumber: Hasil SE2016-Listing
Kontruksi
Bangunan
Sipil
21%
Kontruksi
Gedung
68%
id
satu indikator pembangunan infrastruktur adalah salah satu prioritas pembangunan
o.
suatu daerah menjadi sangat penting. yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
.g
Kepulauan Meranti. Program pembangunan
ps
Kabupaten Kepulauan Meranti dan peningkatan infrastruktur seperti
merupakan kabupaten termuda di percepatan pembangunan jalan dan
.b
Provinsi Riau. Sebagai wilayah kepulauan, jembatan baru, peningkatan kualitas jalan
ab
aksesibiltas Kabupaten Kepulauan Meranti dan jembatan yang ada, peningkatan
tik
Infrastruktur yang
maupun ke luar daerah fasilitas pelabuhan telah
terbatas masih
er
id
kebakaran hutan dan lahan gambut ini
o.
terus saja terjadi dan ini menjadi pekerjaan
.g
rumah bukan hanya pemerintah daerah
ps
Meranti tetapi juga pemerintah pusat.
Beberapa tindakan yang sudah dan sedang
.b
dilakukan untuk menangkal kebakaran
ab
hutan dan lahan adalah penegakan hukum
terhadap pembakar lahan secara tegas,
tik
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGULAN 3:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
$
$
TRANSPORTASI, PERGUDANGAN,
INFORMASI, & KOMUNIKASI
id
Informasi dan Komunikasi merupakan dua lapangan usaha yang
o.
relatif belum signifikan mendorong pertumbuhan perekonomian
.g
Meranti. Selama tahun 2012-2016, Transportasi dan Pergudangan
ps
memiliki andil rata-rata sebesar 0,20 persen terhadap pertumbuhan.
Sementara sektor Informasi dan Komunikasi memiliki andil hanya
.b
Hasil SE2016 0,03 persen.
ab
menunjukkan 2. Karakteristik Usaha
tik
bahwa sektor
an
merupakan
Meranti, terdapat 889 usaha/perusahaan yang bergerak di sektor
s:
oleh Angkutan Darat (74 persen); Angkutan Air (17 persen); serta
di Kabupaten
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan (9 persen) (Gambar
Kepulauan Meranti 6.1).
Angkutan Air
17%
id
Angkutan
Darat
o.
74%
Telekomunikasi
.g
93%
ps
.b
ab
Sumber: Hasil SE2016-Listing Sumber: Hasil SE2016-Listing
tik
merupakan salah satu fokus dalam kerangka Meningkatnya moda transportasi darat,
//m
kebijakkan ekonomi Kabupaten Kepulauan laut dan udara; jaringan jalan, jembatan
Meranti, sebagaimana tertuang dalam dan pelabuhan; layanan pengguna air
s:
• Misi ke-6:
Meningkatkan infrastruktur dasar dalam
rangka merangkai pulau, termasuk
revitalisasi air bersih dan peningkatan
elektrifikasi.
Tujuan :
Meningkatkan sarana dan prasarana
jaringan transportasi internal dan antar
pulau, penyediaan dan pelayanan air bersih
,penyediaan dan pelayanan pasokan listrik,
jaringan telekomunikasi dan informasi.
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGGULAN 4:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
JASA PENDIDIKAN
$
$
id
mendasar. Pendidikan adalah satu hal yang fundamental
untuk membentuk kualitas hidup manusia dan memastikan
o.
perkembangan ekonomi. Pembangunan lapangan usaha pendidikan
.g
akan meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu daerah.
ps
Peningkatan produktivitas mempunyai kaitan erat dengan
.b
pertumbuhan ekonomi. Anggraeni (2017) dalam penelitiannya
Hasil SE2016
ab
menunjukkan bahwa apabila pengeluaran pemerintah di lapangan
menunjukkan usaha pendidikan meningkat sebesar 1 persen akan berpengaruh
tik
unggulan keempat
tp
1.12
0.75
0.62 0.57
0.50 0.54
0.47 0.46
0.34
0.25 0.23 0.23
2. Karakteristik Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana tingkatan SLTP dan SLTA. APM pada jenjang
untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan SD adalah sebesar 94,06 persen.
manusia. Karenanya, pemerintah sangat APM mangalami penurunan pada jenjang
perlu memberikan perhatian ektra dibidang SLTP menjadi 88,13 persen dan menjadi
pendidikan. 73,75 persen pada jenjang SLTA.
Adapun permasalahan yang d. Rendahnya rasio guru dan murid
dihadapi di Sektor Pendidikan di Kabupaten Data Dinas Pendidikan Kabupaten
id
Kepulauan Meranti yaitu: Kepulauan Meranti menunjukkan bahwa
rasio Guru dan siswa masih cukup tinggi,
o.
a. Rendahnya Rata-Rata Lama Sekolah dimana rata-rata 1 (satu) orang guru pada
.g
Rata-rata masyarakat di Meranti jenjang SD, SLTP dan SLTA bertanggung
ps
hanya bersekolah hingga kelas 7 (1 SLTP). jawab menaungi 11 orang siswa.
.b
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten ab
Kepulauan Meranti masih tertinggal jika e. Rendahnya Partisipasi Sekolah
dibandingkan dengan kabupaten/kota
tik
Kota Pekanbaru. Pada tahun 2016, Rata- Berdasarkan data yang telah diolah,
rata Lama Sekolah masyarakat di Kota diketahui hanya 39,67 % anak usia dini
er
Pekanbaru adalah 11 tahun. yang mengikuti PAUD, hal ini perlu menjadi
//m
id
Meningkatkan kualitas pendidikan dan e. peningkatan jumlah guru tingkat
o.
kesehatan masyarakat dalam rangka SD, SLTP dan SLTA yang berkualifikasi S1/
.g
pengembangan ekonomi lokal. D4, S2 dan memiliki sertifikat pendidik;
ps
serta
Tujuan : f. peningkatan jumlah perpustakaan
1. Membangunan sumber daya
.b
daerah yang dibangun setiap kecamatan.
ab
manusia yang unggul, berprestasi dan
tik
masyarakat.
er
Sasaran :
//m
masyarakat.
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $SEKTOR
$ $
$ POTENSIAL
$
$
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
DI KABUPATEN KEPULAUAN
$
MERANTI
id
yaitu Pertambangan dan Penggalian; Perdagangan Besar dan
o.
Sinergitas Hasil Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Penyediaan
.g
SE2016 dan Akomodasi dan Makan Minum. Dengan didukung oleh data
ps
RPJMN Kabupaten hasil SE2016, sektor tersebut memang menjadi sektor potensi
di Kabupaten Kepulauan Meranti. Berbagai lapangan usaha
.b
Kepulauan
selain yang tersebut diatas, juga merupakan bagian dari target
ab
Meranti
pengembangan RPJMN, namun bukan menjadi prioritas
tik
menempatkan
pengembangan.
Pertambangan
an
dan Penggalian;
A. Sektor Pertambangan dan Penggalian
er
Besar dan Eceran; di Kabupaten Kepulauan Meranti. Lapangan usaha ini berkontribusi
Reparasi Mobil sebesar 22,47 persen terhadap jumlah PDRB tahun 2010. Namun
s:
dan Sepeda kontribusi itu terus mengalami penurunan hingga tahun 2016
tp
22.22
19.71
id
hingga tahun 2016. C. Sektor Penyediaan Akomodasi dan
o.
Selain kontribusinya yang Makan Minum
.g
mengalami penurunan, lapangan usaha
Gambar 8.2
ps
Pertambangan dan Penggalian juga
tumbuh negatif selama periode 2012- Kontribusi Perdagangan Besar dan Eceran;
.b
2016. Jadi walaupun termasuk sebagai
ab Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sektor potensial, namun ternyata laju Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan
Meranti (Persen), 2012-2016
tik
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht
9
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
pR R$p
$
$ $
er
$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:
pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
tp
$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
ht
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
KESIMPULAN
$
$
$
$
$
$
$
id
• Berdasarkan hasil listing SE2016 dengan menggunakan
o.
alat analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share, Metode Rasio
.g
Pertumbuhan dan Tipologi Klassen, serta mempertimbangkan
ps
sinergitas dengan RPJMD, diperoleh sektor unggulan Kabupaten
.b
Kepulauan Meranti adalah Industri Pengolahan; Kontruksi;
Transportasi, Pergudangan, Informasi dan Komunikasi; serta Jasa
ab
Pendidikan. Keempat sektor usaha tersebut mempunyai nilai
tik
id
•Kategori E : Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan
o.
dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi
.g
ps
•Kategori F : Konstruksi
.b
•Kategori G : Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor
ab
tik
•Kategori P : Pendidikan