Anda di halaman 1dari 70

Kat

alog:9102059.
1410

S
A
N
E
A
N
L
I
S
S
I
U
SH
A
S
S
E
LL
I
K
I
S
O
T
N
I
NG
OMI
201
6

P
OTENS
IEKO
NOMI
K
ABUPA
TENKEP
ULA
UANME
RANT
I
.id
go
s.
p
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing i


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing
Potensi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti

ISBN: :
No. Publikasi :
Katalog BPS : 9102059.1410
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

id
Jumlah Halaman : 61 + vi halaman

o.
.g
Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statsitik

ps
Gambar Kulit : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statsitik

.b
ab
Diterbitkan oleh :
tik

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti


an
er

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/


//m

atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
s:
tp
ht

ii Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Kata Pengantar

S
esuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik
(BPS) telah melaksanakan Sensus Ekonomi 2016
(SE2016). Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran
usaha/perusahaan (SE2016-L). Listing merupakan
kegiatan pendataan secara lengkap seluruh kegiatan
unit usaha/perusahaan di wilayah Indonesia kecuali

id
kegiatan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan

o.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

.g
Sosial Wajib. Tujuannya adalah untuk memperoleh data

ps
dan informasi mengenai unit usaha/perusahaan beserta
karakteristik usahanya. Dengan ketersediaan data yang

.b
lengkap mencakup seluruh wilayah Indonesia, maka
ab
hasil SE2016-L dapat digunakan untuk mengidentifikasi
aktivitas usaha yang potensial baik dalam hal penyerapan
tik

tenaga kerja maupun penyediaan lapangan usaha.


an

Publikasi Potensi Ekonomi Kabupaten Kepulauan


er

Meranti 2016 ditujukan untuk memperoleh gambaran


dan informasi potensi ekonomi Kabupaten Kepulauan
//m

Meranti. Informasi ini sangat bermanfaat bagi pemerintah


s:

daerah dalam mengevaluasi program-program terkait


pengembangan potensi wilayah yang sudah dilakukan
tp

selama ini.
ht

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah ikut berpartisipasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam menyukseskan SE2016-L
hingga penyusunan publikasi ini dapat terlaksana.
Semoga publikasi ini dapat memberikan manfaat kepada
segenap penggunanya.

Selatpanjang, Januari 2018


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kepulauan Meranti,

Ajid Hajiji, SST., M.Si

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing iii


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht

iv Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Daftar Isi

Kata Pengantar iii


Daftar Isi v

Bab 1 1

id
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

o.
• Sumber Daya Manusia yang Melimpah 2

.g
• Kondisi Perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti 2012-2016 8

ps
Bab 2 9
.b
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN
ab
MERANTI
11
tik

• Kualitas Sumber Daya Manusia Masih Rendah


• Infrastruktur Ekonomi yang Terbatas 13
an

• Permasalahan yang Menghambat Perkembangan Ekonomi Meranti 14


er

Bab 3 17
//m

PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK


s:

PEMBANGUNAN
tp

• Penggerak Utama Perekonomian Kepulauan Meranti 19


ht

• Potensi Ekonomi Kepulauan Meranti 21

Bab 4 29
SEKTOR UNGGULAN 1: INDUSTRI PENGOLAHAN
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 31
•Karakteristik Usaha 32
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 33

Bab 5 35
SEKTOR UNGGULAN 2: KONTRUKSI
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 37
•Karakteristik Usaha 38
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 39

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing v


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Bab 6 41
SEKTOR UNGGULAN 3: TRANSPORTASI, PERGUDANGAN,
INFORMASI, & KOMUNIKASI

id
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 43

o.
•Karakteristik Usaha 43

.g
•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 44

ps
.b
ab Bab 7 45
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN
• Kontribusi dalam Perekonomian Meranti 47
tik

• Karakteristik Pendidikan 48
an

•Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 49


er

Bab 8 51
//m

SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI


s:
tp

Bab 9 57
ht

Kesimpulan

Kategori Cakupan Sensus Ekonomi 2016 61

vi Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
1
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
POTENSI EKONOMI
$
$
$

KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 1


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
POTENSI EKONOMI
KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI
1. Sumber Daya Manusia yang Melimpah
Tenaga Kerja Secara Kuantitas

id
o.
Potensi kekuatan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti

.g
tidak hanya dari sumber daya alam (SDA), namun juga sumber daya

ps
manusia (SDM) sebagai faktor produksi. Oleh sebab itu, SDM yang

.b
Perekonomian banyak dan berkualitas merupakan investasi yang dapat mendorong
ab
Kabupaten pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti secara
tik

Kepulauan signifikan. Dengan adanya dukungan peningkatan kualitas


an

pendidikan dan keterampilan, akan berdampak pada peningkatan


Meranti didukung
er

produktivitas tenaga kerja dan peningkatan daya saing.


oleh sumber daya
//m

Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun keatas)


manusia yang
yang bekerja, punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
s:

melimpah dan
tp

pengangguran. Banyaknya angkatan kerja menunjukkan besarnya


laju pertumbuhan
ht

penawaran tenaga kerja di suatu wilayah pada periode tertentu.


ekonomi yang
Gambar 1.1
cukup stabil. Jumlah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja
di Kabupaten Kepulauan Meranti (ribu orang), 2012-2015

91,767

88,541 88,950
87,386
84,545
82,353
80,617

77,113

2012 2013 2014 2015

Angkatan Kerja Tenaga Kerja

Sumber: BPS, Keadaaan Angkatan Kerja Provinsi Riau, 2012-2015

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 3


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Gambar 1.1 menunjukkan Kondisi ini menyebabkan sempitnya


jumlah angkatan kerja dan tenaga kerja kesempatan yang dimiliki tenaga kerja
di Kabupaten Kepulauan Meranti pada berpendidikan rendah untuk tertampung di
periode tahun 2012-2015. Pada tahun lapangan pekerjaan sektor formal dengan
2015, ada sekitar 88 ribu orang angkatan keahlian khusus. Tidak tertampungnya
kerja di Kabupaten Kepulauan Meranti, pekerja ini menciptakan lapangan pekerjaan
sebanyak 80 ribu orang diantaranya tercatat di sektor informal.

id
sebagai penduduk yang bekerja. Dengan

o.
kata lain, tingkat kesempatan kerja (TKK) Kegiatan informal mempunyai

.g
pada tahun 2015 adalah sebesar 90,63 karakteristik berskala kecil, dimiliki individu

ps
persen. Selama periode 2012-2015, TKK di atau keluarga, menggunakan teknologi

.b
Kabupaten Kepulauan Meranti berada pada sederhana, bersifat padat tenaga kerja,
ab
kisaran 88,24 persen hingga 93,10 persen pendidikan dan keahlian tenaga kerja
tik

(Gambar 1.2). rendah, dan tingkat upah yang relatif


an

Gambar 1.2 Tingkat Kesempatan Kerja rendah pula (Bapenas, 2009). Keberadaan
er

(TKK) di Kabupaten Kepulauan Meranti, kegiatan informal di dalam perekonomian


//m

2012-2015
Kabupaten Kepulauan Meranti juga
s:

berperan dalam menyediakan peluang


tp

93.01
kerja bagi angkatan kerja. Kegiatan informal
ht

92.13
90.63
88.24 juga mampu menampung tenaga kerja
dengan keahlian yang kurang. Dengan
2012 2013 2014 2015

demikian diharapkan kegiatan informal


Sumber: BPS, Keadaaan Angkatan Kerja
Provinsi Riau,2012-2015 mampu mengurangi jumlah pengangguran
di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Usaha Mikro Kecil menjadi Sumber Mata
Pencaharian Utama Kegiatan informal berupa UMK
Angka rata-rata lama sekolah (RLS) sangat dominan mempengaruhi kehidupan
di Kabupaten Kepulauan Meranti pada ekonomi masyarakat. Beberapa penelitian
tahun 2016 adalah 7,46. Artinya sebagian membuktikan bahwa UMK merupakan
besar penduduk hanya bersekolah selama usaha yang memiliki fleksibilitas dan
7 tahun, atau hingga kelas 1-2 SLTP. ketahanan yang tinggi terhadap goncangan
ekonomi global. Proteksi ekonomi dan

4 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

penguatan investasi pada skala usaha mikro sebanyak 6.698 usaha atau 44,44 persen.
kecil harus tetap diperkuat Kemudian, lapangan usaha
untuk mendukung kemajuan Penyediaan Akomodasi Dan
perekonomian di Kabupaten Sebanyak 44,44
Makan Minum (Kategori I)
Kepulauan Meranti. persen Usaha Mikro
dan Industri Pengolahan
Jumlah UMK Kecil di Kepulauan
(Kategori C) merupakan
lapangan usaha Perdagangan Meranti adalah
usaha/perusahaan UMK
UMK Lapangan

id
Besar Dan Eceran; terbesar kedua dan ketiga
Usaha Perdagangan

o.
Reparasi Dan Perawatan dengan jumlah masing

.g
Mobil Dan Sepeda Motor masing 2.914 UMK (19,33

ps
merupakan yang terbanyak persen) dan 1.808 UMK

.b
di Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu (11,99 persen).
ab
tik

Gambar 1.3 Jumlah Usaha/Perusahaan Skala UMK di Kabupaten Kepulauan Meranti,


an

2016
er
//m
s:
tp
ht

Sumber: Hasil SE2016-Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 5


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Kegiatan informal merupakan perekonomian. Dari 41 ribu tenaga kerja


Usaha Mikro Kecil (UMK) yang juga terbukti non pertanian di Kabupaten Kepulauan
menjadi sektor andalan di Provinsi Riau. Meranti, sebanyak 37 ribu (sekitar 91
Berdasarkan hasil SE2016, jumlah tenaga persen) merupakan tenaga kerja UMK.
kerja UMK nonpertanian tercatat sebanyak Sektor informal khususnya
1.084 ribu orang (77,58 persen). UMK memang menjadi sumber mata
Jika dilihat menurut kabupaten, pencaharian utama bagi penduduk di

id
ada sekitar 65 hingga 91 persen tenaga Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal ini

o.
kerja yang bekerja pada sektor informal terlihat pada Gambar 1.4 berikut dimana

.g
pada tahun 2016. Secara total, pemusatan Gambar 1.4 Persentase Tenaga Kerja

ps
tenaga kerja di luar sektor pertanian Menurut Skala Usaha di Kabupaten

.b
Kepulauan Meranti, 2016
terbanyak tetap berada di Kota Pekanbaru,
ab
Ibukota Provinsi Riau, yakni sebesar 20,19
tik

9%
persen.
an

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja di Provinsi


er

Riau Menurut Kabupaten, 2016


//m
s:

91%
tp
ht

UMK UMB

Sumber: Hasil SE2016-Listing

Gambar 1.5 Persentase Jumlah Usaha/


Perusahaan Menurut Skala Usaha di
Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016
1%

Sumber: Data Sensus Ekonomi 2016 -


Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Tidak hanya di Provinsi Riau, di


Meranti pun UMK merupakan tumpuan 99%

mata pencarian penduduk Kabupaten


UMK UMB
Kepulauan Meranti. UMK juga sebagai
sumber aktivitas yang memperkuat sendi Sumber: Hasil SE2016-Listing

6 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

sebanyak 99 persen usaha/perusahaan di Jika dilihat menurut jumlah usaha/


kabupaten ini berskala mikro kecil. Usaha perusahaan, Kategori G (Perdagangan Besar
mikro kecil tersebut mampu menyerap dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
sebesar 91 persen tenaga kerja (Gambar & Sepeda Motor) dan Kategori C (Industri
1.5). Pengolahan) menyerap tenaga kerja paling
Mengingat betapa pentingnya banyak yaitu sebanyak 9,7 ribu orang.
sektor ini maka proteksi ekonomi dan Jumlah ini merupakan dua kali lipat jumlah

id
penguatan investasi pada skala usaha mikro tenaga kerja UMB di Kabupaten Kepulauan

o.
kecil harus terus diperkuat. Tujuannya agar Meranti.

.g
keberlanjutan perekonomian terutama

ps
di Kabupaten Kepulauan Meranti tetap

.b
terjaga.
ab
Gambar 1.6 Jumlah Usaha/Perusahaan
tik

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016


an
er

12000
//m

10000
s:
tp

8000
ht

6000

4000

2000

Usaha Tenaga Kerja

Sumber: Hasil SE2016-Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 7


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

2. Kondisi Perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti 2012-2016


Pertumbuhan Ekonomi mengukur capaian target pembangunan di
Secara umum, keadaan bidang ekonomi. Angka laju pertumbuhan
perekonomian di Kabupaten Kepulauan ini menunjukkan terjadinya kenaikan atau
Meranti selama periode 2012-2016 penurunan jumlah produksi barang dan jasa
menunjukkan keadaan yang semakin kegiatan perekonomian di suatu wilayah
membaik. Hal ini terlihat dari nilai PDRB pada satu periode tertentu.

id
yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada periode 2012-2016,

o.
Nilai PDRB yang tercipta mengalami perekonomian Kabupaten Kepulauan

.g
ps
peningkatan dari tahun 2010-2016. Ini Meranti baik dengan migas tumbuh diatas
merupakan gambaran umum besarnya nilai rata-rata perekonomian Riau. Sebagai

.b
ab
tambah produksi bruto yang dihasilkan oleh kabupaten termuda di Provinsi Riau,
tik

Kabupaten Kepulauan Meranti. capaian positif ini menunjukkan bahwa


Kabupaten Kepulauan Meranti masih
an

Gambar 1.6
PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti dalam proses membangun bdaerahnya,
er

(Triliun Rupiah), 2010-2016


baik membangun infrastruktur seperti jalan
//m

18.00

dan jembatan maupun sarana prasarana


s:

lainnya.
tp

12.00
Gambar 1.7
ht

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten


Kepulauan Meranti dan Rata-rata Riau
6.00 dengan Migas (persen), 2012-2016

-
2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**

PDRB (ADHB) PDRB (ADHK)

Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti


Menurut Lapangan Usaha, 2010-2016

Namun, ini bukanlah indikator


kesejahteraan. Perlu analisis lebih
mendalam terkait indikator kesejahteraan.
Laju pertumbuhan ekomomi
biasanya dijadikan indikator untuk Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti
Menurut Lapangan Usaha, 2010-2016

8 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
2
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$$
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $$ $
tp

$ $$ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$$
$ $
$ $ $ $
$ $
ht

$
$ $$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
TANTANGAN
$ $ PEREKONOMIAN
$
$
$
$
$
$

KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 9


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
TANTANGAN PEREKONOMIAN
KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI
1. Kualitas Sumber Daya Manusia Masih Rendah

Kualitas SDM menjadi Tantangan Pembangunan Ekonomi

id
Smith (2003) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi

o.
dan penyerapan tenaga kerja saling berkaitan dan menguatkan.

.g
Namun, untuk menciptakan ekonomi yang kuat, tenaga kerja yang

ps
berkualitas adalah syarat yang yang harus dipenuhi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator

.b
Kualitas kualitas sumber daya manusia secara umum. Pembangunan
ab
SDM rendah, manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi
infrastruktur
tik

penduduk. Karena tujuan utama pembangunan adalah menciptakan


terbatas dan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur
an

tingginya angka panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif (United
er

kemiskinan Nation Development Programme – UNDP). IPM dapat menentukan


menjadi tantangan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
//m

tersendiri bagi Gambar 2.1. IPM Kabupaten Kepulauan Meranti diantara


s:

Kabupaten Kabupaten Lainnya di Riau, 2010-2016


Kepulauan
tp

Meranti dalam
ht

mewujudkan
kemakmuran Pekanbaru
masyarakatnya.

Kep. Meranti

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kuansing Inhu Inhil Pelalawan Siak Kampar


Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kep. Meranti Pekanbaru Dumai

Sumber: BPS Provinsi Riau

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 11


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Selama periode 2010-2016, IPM Gambar 2.2


Kabupaten Kepulauan Meranti paling Persentase Jumlah Penduduk Usia 15
kecil dibanding Kab/Kota Lainnya, namun Tahun Keatas yang Bekerja Menurut
masih berada pada kategori sedang. Pendidikan yang Ditamatkan di
IPM Kabupaten Kepulauan Meranti pada Kabupaten Kepulauan Meranti, 2015
tahun 2016 adalah 63,90. Angka IPM 2016 Tahun 2003 dan 2013
tersusun dari komponen:
1) Rata-rata harapan hidup penduduk
SMA
Meranti sekitar 67 tahun; 25%
2) Harapan anak bersekolah di

id
PT
Meranti sampai pada level D-1 SLTP

o.
15% 12%
Tidak/belum
(namun tidak selesai); dan pernah

.g
Sekolah
3) Rata-rata penduduk Meranti 3%

ps
mengenyam pendidikan hanya SD
Tidak tamat
SD
sampai pada level kelas 1 atau 23% 22%

.b
2 SMP (drop out).
ab

tik

Lemahnya kualitas manusia, Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Riau,


terutama tenaga kerja, akan berdampak 2015
an

pada lambannya pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dan pelatihan


er

Karena hubungan pembangunan manusia dipandang sebagai suatu investasi di bidang


dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat
//m

sumber daya manusia yang bertujuan untuk


saling berkaitan. Hasil Sakernas 2015 meningkatkan produktivitas tenaga kerja
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
s:

(Todaro, 2014). Meskipun tenaga kerja


tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan
tp

di Kepulauan Meranti masih didominasi


Meranti masih rendah karena sebagian oleh tenaga kerja berpendidikan SMA ke
ht

besar berpendidikan SLTA kebawah. Tenaga bawah. Namun, berdasarkan data Sakernas
kerja yang berpendidikan SD sekitar 18 2012-2015, tenaga kerja berpendidikan
persen, bahkan masih terdapat 3 persen SMA ke atas meningkat selama rentang
yang tidak pernah sekolah dan 22 persen tahun tersebut. Tenaga kerja yang memiliki
yang tidak tamat SD (Gambar 2.2). pendidikan SMA ke atas meningkat dari
24,42 persen pada tahun 2012 menjadi
Tenaga kerja dengan kualitas 36,91 persen pada tahun 2015 (Gambar
pendidikan yang rendah, akan berdampak 2.3). Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
pada rendahnya daya tawar tenaga oleh tenaga kerja, maka semakin tinggi pula
kerja yang dimiliki Kepulauan Meranti. produktivitas yang bisa dicapainya.
Hal tersebut akan menyebabkan tidak
tertampungnya mereka pada lapangan
pekerjaan yang lebih profesional yang
mensyaratkan keahlian dan kualifikasi
tinggi.

12 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Gambar 2.3 Hakikatnya pendidikan


Persentase Tenaga Kerja dengan meningkatkan produktivitas secara tidak
Pendidikan SMA Keatas di Kabupaten langsung. SDM yang berpendidikan
Kepulauan Meranti, 2011-2015 menggunakan sumber daya lebih efisien
36.91 sehingga menjadi lebih produktif. Dengan
pendidikan pula proses produksi menjadi
27.37 26.48
24.42 lebih baik. Oleh karena itu, peningkatan
pendidikan akan meningkatkan efisiensi
seluruh faktor produksi. Hal inilah yang
membedakan antara negara kaya dan

id
negara miskin. Negara miskin tidak

o.
2012 2013 2014 2015
mampu meningkatkan produktivitas

.g
Tenaga Kerja
karena investasi SDM yang rendah dan

ps
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Riau, tidak mampu mengadopsi teknologi yang
2012-2015 baru. Disamping itu, hal ini terjadi karena

.b
tabungan domestik dan sumber daya
ab
keuangan eksternal yang minim (UNDP,
tik

1996).
an

2. Infrastruktur Ekonomi yang Terbatas


er

Merangkai Pulau Membangun Namun sayangnya, keberadaan


//m

Negeri. Inilah tema program Pemerintah infrastruktur tersebut belum optimal


Kabupaten Kepulauan Meranti tahun bahkan cenderung kurang di Kabupaten
s:

2016-2021. Makna “merangkai pulau” Kepulauan Meranti. Berdasarkan publikasi


tp

dapat diartikan sebagai Kabupaten Kepulauan


tersedianya sarana dan Meranti Dalam Angka 2017,
ht

prasarana transportasi kondisi jalan di kabupaten ini


Merangkai Pulau
dan komunikasi yang akan tergolong memprihatinkan.
mampu menghubungkan Membangun Menurut keadaannya, jalan
pulau ini dengan Pulau Negeri, semboyan di Kabupaten Kepulauan
Sumatera maupun antar Meranti berada pada kondisi
pembangunan di
pulau di Kepulauan Meranti. 52 persen rusak berat, 28
Dari sisi output, infrastruktur Kepulauan Meranti persen rusak, 18 persen
merupakan hal penting kondisi sedang dan hanya 3
dalam menunjang proses persen dalam kondisi baik.
produksi dan distribusi yang Kondisi tersebut masih
nantinya akan berdampak sangat jauh tertinggal
pada peningkatan output. Dari sisi input dari kabupaten-kabupaten lain yang
tenaga kerja, infrastruktur transportasi dan berada di Provinsi Riau. Hal ini menjadi
komunikasi juga merupakan sarana untuk tantangan tersendiri untuk meningkatkan
meningkatkan mobilitas dan konektivitas produktivitas dari sisi produksi.
tenaga kerja.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 13


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Selain akses jalan, ketersediaan listrik dan Dari sisi pembangunan


air bersih pun masih belum optimal. Hasil keterampilan tenaga kerja, peran
Susenas 2016 menyebutkan bahwa 84 infrastruktur pendidikan dan pelatihan
persen rumah tangga menggunakan listrik sangat vital dalam peningkatan
PLN sebagai sumber penerangan utama, produktivitas. Sayangnya, aspek geografis,
sisanya menggunakan listrik non PLN ketiadaan fasilitas dan ketidakmerataan
dan bukan listrik. Sedangkan mengenai pembangunan infrastruktur ini menjadi
pemenuhan air bersih bagi masyarakat, permasalahan lain dalam pembangunan
pemerintah telah menyediakan prasarana ekonomi Kepulauan Meranti.
air bersih di setiap kecamatan namun

id
kondisinya masih sangat perlu peningkatan.

o.
.g
ps
3. Permasalahan yang Menghambat Perkembangan Ekonomi Meranti

.b
Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi lebih panjang. Akibatnya harga
ab
merupakan kabupaten yang terpisah dari barang-barang yang diperjulabelikan di
daratan Riau. Meranti memiliki 15 pulau Meranti pun menjadi jauh lebih tinggi jika
tik

dengan pulau terbesar adalah Pulau Tebing dibandingkan dengan kabupaten lain di
an

Tinggi. Transportasi laut lebih berperan Riau. Saat ini pembangunan jalan dan
penting di wilayah ini mengingat wilayahnya pembangunan dermaga roll on-roll off
er

yang berupa kepulauan. (roro) yang menghubungkan


//m

Namun sayangnya, sarana Kampung Balak, Kecamatan


pelabuhan sebagai akses Tebing Tinggi Barat dengan
s:

Keterbatasan akses
keluar masuk orang maupun Desa Mengkapan, Kawasan
tp

barang dan jasa masih belum darat dan laut serta Buton, Kabupaten Siak masih
ht

memadai keadaannya. tingginya angka dalam tahap pembangunan.


Ketiadaan akses darat Diharapkan akses darat ini
kemiskinan adalah
yang menghubungkan akan segera rampung dalam
Pulau Tebing Tinggi dengan masalah utama waktu dekat.
Pulau Sumatera membuat perkembangan Kendala lain dalam
ketergantungan akan performa ekomoni
transportasi laut menjadi ekonomi Meranti Kabupaten Kepulauan
tinggi. Misalnya, untuk Meranti adalah tingginya
menuju Pulau Sumatera, angka kemiskinan. Badan
dalam sehari kapal speedboat Pusat Statistik (BPS) Provinsi
hanya melayani dua kali keberangkatan, Riau merilis jumlah penduduk miskin
yaitu pagi dan siang. Terbatasnya pilihannya (penduduk yang berada di bawah Garis
ini membuat jalur perpindahan orang, Kemiskinan) di Riau pada kondisi Maret
barang dan jasa menjadi lamban jika 2016 adalah sebesar 515.400 jiwa. Dari
dibandingkan dengan tersedianya jalur jumlah tersebut, sebanyak 56.180 jiwa
darat. Minimnya akses transportasi juga penduduk miskin berada di Kabupaten
menyebabkan jalur distribusi barang Kepulauan Meranti. Jumlah ini merupakan

14 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TANTANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

30,89 persen dari total penduduk kabupaten antar penduduk miskin di Kabupaten
termuda di provinsi Riau. Kepulauan Meranti pada tahun 2016.
Upaya Pemerintah Daerah Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kabupaten Kepulauan Meranti untuk (Poverty Gap Index-P1) menunjukkan
mengurangi jumlah penduduk miskin rata-rata kesenjangan pengeluaran
memang telah nyata adanya. Merujuk pada masing-masing penduduk terhadap Garis
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kemiskinan. Nilai indeks yang semakin
Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan tinggi menunjukkan rata-rata pengeluaran
Meranti, berbagai upaya telah dan akan penduduk miskin semakin jauh dibawah
dilakukan pemerintah guna mengangkat dari Garis Kemiskinan. Jika dibandingkan

id
penduduk miskin menjadi tidak miskin. dengan kabupaten lain di Provinsi Riau,

o.
Walaupun sejalan dengan capaian yang Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki

.g
diinginkan dalam Indikator Kerja Misi, namun Indeks Kedalaman Kemiskinan yang paling

ps
jika dicermati penurunan angka kemiskinan besar, yaitu 7,17, sementara Kabupaten lain
di Kabupaten Kepulauan Meranti belum berada pada rentang 0,41 hingga 1,79. Selain

.b
berkualitas. Secara persentase, memang itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty
ab
jumlah penduduk miskin di Kepulauan Gap Index-P2) memberikan gambaran
tik

Meranti mengalami penurunan, yaitu dari mengenai penyebaran pengeluaran


34,08 persen pada tahun 2015 menjadi diantara penduduk miskin. Saat nilai
an

30,89 persen pada tahun 2016. Namun, indeks semakin tinggi, maka semakin tinggi
er

kemiskinan tidak hanya soal persentase, pula ketimpangan pengeluaran diantara


tetapi juga soal Indeks Kedalaman (P1) dan penduduk miskin. Dan jika dibandingkan
//m

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). dengan kabupaten lain di Provinsi Riau,


Walaupun persentase penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki
s:

miskin mengalami penurunan, namun Indeks Keparahan Kemiskinan yang paling


tp

Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan besar, yaitu 2,42, sementara kabupaten lain
ht

Kemiskinan di Kabupaten Kepulauan berada pada rentang 0,08 hingga 0,47.


Meranti menunjukkan nilai yang semakin
besar. Indeks kedalaman kemiskinan pada
tahun 2016 adalah 7,17 lebih dalam jika
dibandingkan dengan kondisi pada tahun
2015 yang sebesar 6,63. Ini menunjukkan
bahwa sebagian besar penduduk yang
berada di bawah Garis Kemiskinan di
Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami
kondisi ekonomi yang tidak lebih baik
jika dibandingkan dengan keadaan tahun
2015. Indeks keparahan kemiskinan juga
menunjukkan kondisi yangg sejalan, yaitu
2,42 pada tahun 2016, lebih “parah” jika
dibandingkan dengan kondisi tahun 2015
yang sebesar 2,03. Kondisi ini menunjukkan
semakin lebarnya kesenjangan ekonomi

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 15


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
3
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
PENGEMBANGAN
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
POTENSI EKONOMI
LOKAL UNTUK
PEMBANGUNAN

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 17


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
PENGEMBANGAN POTENSI
EKONOMI LOKAL UNTUK
PEMBANGUNAN
1. Penggerak Utama Perekonomian Kepulauan Meranti

Dari hasil SE2016, jumlah usaha/perusahaan di Kabupaten


Kepulauan Meranti tercatat sebanyak 15,72 ribu usaha/perusahaan.

id
Kategori Industri Pengolahan, Kontruksi, Perdagangan Besar dan
Eceran, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi

o.
dan Minuman, serta Jasa Perusahaan adalah kategori usaha yang

.g
belakangan ini menjadi penguat keberlangsungan pertumbuhan

ps
ekonomi Kepulauan Meranti di luar Sektor Pertanian dan

.b
Kategori Perkebunan.
Industri Pengolahan,
ab
Capaian pertumbuhan ekonomi kategori tersebut cukup
K o n t r u k s i , tinggi dan rata-rata selalu di atas pertumbuhan ekonomi total
tik

Perdagangan yang mencapai 3,91 persen pada periode 2012-2016. Hal ini
Besar dan Eceran,
an

merupakan sebuah prestasi yang cukup menggembirakan untuk


Transportasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
er

Pergudangan,
Gambar 3.1.
//m

Pe ny e d i a a n
Distribusi Usaha/Perusahaan menurut Kategori Lapangan Usaha
Akomodasi dan
(persen) di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016
s:

Minuman, serta Jasa


tp

Perusahaan adalah B,D,E, K Q M,N F


1% 1% 2% 2% J
kategori usaha
ht

2%
R,S,U
yang belakangan 3%
ini menjadi penguat L
3%
ke b e r l a n g s u n g a n P
pertumbuhan 5%
G. Perdagangan
ekonomi Kepulauan Besar dan
H
Meranti di luar Eceran;
Reparasi dan 6%
Sektor Pertanian dan Perawatan
Mobil dan
Perkebunan. Sepeda Motor
I. Penyediaan
Akomodasi dan
44%
Penyediaan
Makan Minum
12%
C. Industri
Pengolahan
19%

Sumber: Hasil SE2016-Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 19


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

Secara kuantitas, aktivitas ekonomi Ketiga kategori ini juga menyerap tenaga
yang paling banyak dijalankan adalah kerja paling banyak diantara kategori-
usaha Perdagangan Besar dan Eceran, kategori kegiatan ekonomi lainnya (Gambar
Reparasi dan Perawatan Mobil & Sepeda 3.2). Usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Motor (Kategori G), berjumlah 44 persen. Reparasi dan Perawatan Mobil & Sepeda
Kemudian, Industri Pengolahan (Kategori C) Motor (Kategori G) menyerap tenaga kerja
dan Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan sebanyak 27 persen. Kemudian, Industri
Makan Minum (Kategori I) dan merupakan Pengolahan (Kategori C) dan Penyediaan
aktivitas ekonomi terbesar kedua dan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
ketiga yang dijalankan oleh masing-masing (Kategori I) dan merupakan aktivitas

id
sebesar 19 persen dan 12 persen usaha/ ekonomi yang menyerap tenaga kerja

o.
perusahaan (Gambar 3.1). terbesar kedua dan ketiga yang masing-

.g
masing sebesar 18 persen dan 12 persen

ps
usaha/perusahaan.

.b
ab
Gambar 3.2.
tik

Persentase Jumlah Tenaga Kerja menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten


Kepulauan Meranti, 2016
an

B,D,E, K
er

4% Q
M,N
3%
//m

1%
F
9%
s:

G. Perdagangan
tp

J
Besar dan
1%
ht

Eceran;
Reparasi dan R,S,U
Perawatan 2%
L
Mobil dan 1%
Sepeda Motor
27%

P
C. Industri 19%
Pengolahan
18%
I. Penyediaan
Akomodasi dan
H
Penyediaan
3%
Makan Minum
12%

Sumber: Hasil SE2016-Listing

20 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

2. Potensi Ekonomi Kepulauan Meranti


Pembangunan ekonomi di suatu ekonomi dan pertumbuhan setiap sektor
negara merupakan akumulasi dari hasil ekonomi sehingga menghasilkan kelompok
pembangunan subnasional. Oleh sebab struktur perekonomian daerah menjadi
itu, capaian pembangunan di suatu wilayah sektor unggulan dan bukan unggulan
akan memengaruhi capaian pembangunan
nasional. Dengan demikian informasi Mengukur potensi ekonomi di suatu
mengenai potret perekonomian regional wilayah berdasarkan data SE2016 dapat
menjadi sangat penting. menggunakan pendekatan teori Economic

id
Base Approach. Teori ini didasarkan pada

o.
Potensi sumber daya sebagai perkembangan peran sektor ekonomi, baik

.g
potret potensi ekonomi di suatu wilayah di dalam wilayah maupun ke luar wilayah
harus berdasarkan pada data yang tepat terhadap pertumbuhan perekonomian

ps
dan akurat. Data hasil SE2016 mampu wilayah tersebut. Dari metode tersebut

.b
menakar potensi ekonomi tersebut sampai kemudian dikelompokkan menjadi tiga
ab
pada level Kabupaten/Kota. Data SE2016 sektor, yaitu sektor unggulan, sektor
menyediakan informasi mengenai aktivitas potensial dan bukan sektor unggulan.
tik

ekonomi dan tenaga kerja seluruh sektor


an

di luar pertanian hingga level administrasi Konsep dasar economic base


terkecil. Oleh sebab itu, modal ini sangat terletak pada asumsi bahwa tingkat
er

penting dalam mengukur potensi dari nilai pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah
//m

ekonomi di suatu wilayah. Ketersediaan ditentukan oleh pertumbuhan ekspor


data yang lengkap jika ditunjang oleh dari wilayah yang mampu mendatangkan
s:

metodologi yang tepat akan menghasilkan pendapatan dari luar wilayah. Sektor-
tp

informasi yang bermanfaat. sektor yang kinerja ekspornya baik dan


ht

tumbuh pesat dikategorikan sebagai


Untuk mengukur potensi ekonomi base activities/sectors (sektor unggulan).
di suatu wilayah terdapat tiga metode yaitu: Sebaliknya, kategori lapangan usaha yang
1. Regional Account (Income – tidak memiliki performa ekspor yang
Expenditure) Approach yang mengukur nilai tinggi dapat dikategorikan sebagai non-
ekonomi dari suatu wilayah berdasarkan base sectors (sektor bukan unggulan).
produk atau kegiatan ekonomi pada setiap Analisis dari sektor unggulan dan bukan
sektor di suatu wilayah. unggulan didasarkan pada nilai tambah
2. Input – Output Approach: yang atau lapangan pekerjaan yang diciptakan
mengukur kegiatan ekonomi di suatu (jumlah tenaga kerja yang terserap). Untuk
wilayah dari nilai pemanfaatan faktor mendapatkan sektor/kategori unggulan di
produksi atau input baik yang tersedia di Kabupaten Kepulauan Meranti, beberapa
wilayah tersebut maupun yang berasal dari metode pengukuran yang digunakan antara
wilayah lain untuk menghasilkan output lain Location Quotient (LQ), Analisis Shift-
tertentu. Share, Analisis Model Rasio Pertumbuhan
3. Economic Base Approach yaitu (MRP), dan Tipologi Klassen.
dengan mengukur nilai produksi, aktivitas

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 21


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

Jika LQ = 1, lapangan usaha-i


1. Location Quotient (LQ) di wilayah analisis-j bukan merupakan
lapangan usaha unggulan, yaitu lapangan
Analisis LQ digunakan untuk usaha yang tingkat spesialisasinya sama
menunjukkan besarnya peranan lapangan dengan wilayah referensi.
usaha perekonomian suatu wilayah dengan Jika LQ < 1, lapangan usaha-i
membandingkan lapangan usaha yang sama di wilayah analisis-j bukan merupakan
pada wilayah yang lebih besar. Metode ini lapangan usaha unggulan, yaitu lapangan
digunakan untuk mengidentifikasi lapangan usaha yang tingkat spesialisasinya lebih
usaha ekonomi potensial yang menjadi rendah daripada wilayah refensi.

id
unggulan dan dapat dikembangkan di suatu

o.
wilayah. Disamping itu juga digunakan 2. Analisis Shift-Share

.g
untuk mengidentifikasi keunggulan

ps
komparatif (comparative advantage) suatu Analisis shift-share merupakan
wilayah. Rumus untuk mendapatkan salah satu teknik untuk menganalisis data

.b
lapangan usaha unggulan di suatu wilayah statistik regional, seperti PDRB, tenaga kerja
ab
analisis adalah sebagai berikut: dan lain-lain untuk mengamati struktur
tik

perekonomian daerah dan perubahannya


secara deskriptif. Caranya dengan
an

menitikberatkan pada pertumbuhan


er

lapangan usaha di suatu wilayah dan


memproyeksikan kegiatan ekonomi di
//m

Keterangan: wilayah tersebut dengan data yang terbatas


Sij : PDRB pada lapangan usaha-i (Firdaus, 2007). Analisis ini merupakan
s:

pada wilayah analisis-j salah satu teknik kuantitatif yang biasa


tp

Sj : PDRB pada wilayah analisis-j digunakan untuk menganalisis perubahan


ht

Sin : PDRB pada lapangan usaha-i di struktur ekonomi suatu wilayah terhadap
wilayah referensi struktur ekonomi wilayah administratif
Sn : PDRB di wilayah referensi yang lebih luas sebagai referensi. Dalam
metode ini terdapat 3 bagian yaitu:
Jika berpijak pada data SE2016-L Regional Share (RS) merupakan
yang menghasilkan indikator jumlah usaha komponen share pertumbuhan ekonomi
dan jumlah tenaga kerja, maka PDRB pada daerah yang disebabkan oleh faktor
rumus di atas dapat menggunakan jumlah eksternal. RS mengindikasikan adanya
usaha dan jumlah tenaga kerja. Pengukuran peningkatan kegiatan ekonomi daerah
LQ menghasilkan kriteria sebagai berikut: akibat kebijakan nasional yang berlaku.
Jika LQ > 1, lapangan usaha-i di Proportional Shift (PS) merupakan
wilayah analisis-j merupakan lapangan komponen pertumbuhan ekonomi yang
usaha unggulan, yaitu lapangan usaha disebabkan oleh struktur ekonomi daerah
yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi tersebut yang baik, dengan berspesialisasi
pada wilayah analisis tersebut daripada pada lapangan usaha yang pertumbuhannya
tingkat wilayah yang lebih luas lagi (wilayah cepat.
referensi). Differential Shift (DS) merupakan

22 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

komponen pertumbuhan ekonomi Jika SSij > 0, artinya terjadi


daerah karena kondisi spesifik daerah penambahan nilai absolut atau mengalami
yang kompetitif. Unsur pertumbuhan ini kenaikan kinerja ekonomi daerah pada
merupakan keunggulan kompetitif daerah lapangan usaha-i di wilayah analisis
yang dapat mendorong pertumbuhan tersebut.
ekspor daerah.
Shift Share (SS) merupakan 2. Analisis Model Rasio Pertumbuhan
penjumlahan dari Regional Share dengan (MRP)
Proportional Shift dan Differential Shift.
Jika ingin melihat keunggulan wilayah Metode MRP melakukan identifikasi

id
di suatu wilayah, maka keempat unsur lapangan usaha ekonomi potensial

o.
tersebut dirumuskan sebagai berikut: berdasarkan kriteria pertumbuhan

.g
PDRB (competitive advantage). MRP

ps
membandingkan pertumbuhan suatu
lapangan usaha pada suatu wilayah

.b
terhadap wilayah yang lebih besar, baik
ab
dalam skala besar maupun kecil. Pada
tik

analisis ini terdapat dua rasio pertumbuhan


yang bisa dihitung yaitu rasio pertumbuhan
an

Keterangan: wilayah study (RPs) dan rasio wilayah


er

Yt = PDRB wilayah referensi periode referensi (RPr). Jika ingin meilhat lapangan
akhir tahun usaha unggulan suatu daerah, rumusnya
//m

Y0 = PDRB wilayah referensi periode adalah sebagai berikut:


awal tahun
s:

Yit = PDRB wilayah referensi lapangan


tp

usaha-i periode tahun akhir


ht

Yi0 = PDRB wilayah referensi lapangan


usaha-i periode tahun awal
Yijt = PDRB wilayah analisis lapangan
usaha-i i periode tahun akhir Keterangan:
Yij0 = PDRB wilayah analisis lapangan Yip = PDRB lapangan usaha-i wilayah
usaha-i periode tahun awal analisis ke p pada periode tahun akhir
Interpretasi dari hasil pengukuran di atas Yip0 = PDRB lapangan usaha-i wilayah
sebagai berikut: analisis ke p pada periode tahun awal
Ypt = PDRB total wilayah analisis p pada
Jika PSij > 0, artinya bahwa lapangan periode tahun akhir
usaha-i pada suatu wilayah analisis tumbuh Yp0 = PDRB total wilayah analisis p pada
lebih cepat daripada lapangan usaha-i di periode tahun awal
wilayah referensi, dan sebaliknya. Yint = PDRB lapangan usaha-i wilayah
Jika DSij > 0, artinya bahwa daya referensi pada periode tahun akhir
saing lapangan usaha-i pada suatu wilayah Yin0 = PDRB lapangan usaha-i wilayah
analisis lebih tinggi dari daya saing lapangan referensi pada periode tahun awal
usaha-i di wilayah referensi, dan sebaliknya. Ynt = PDRB wilayah referensi pada

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 23


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

periode tahun akhir sektor tersebut dengan nilai rata-ratanya


Yn0 = PDRB wilayah referensi pada di tingkat yang lebih luas. Hasil analisis
periode tahun awal Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi
pertumbuhan dan pangsa sektor tersebut
MRP hanya memperhitungkan dalam membentuk perekonomian di suatu
pertumbuhan lapangan usaha, tanpa wilayah.
melihat kontribusi suatu lapangan usaha di Untuk melihat potensi ekonomi di
dalam suatu wilayah. Berikut interpretasi suatu wilayah digunakan pendekatan
hasilnya: pertumbuhan sektoral dan kontribusinya
Jika nilai RPip positif dan RPin terhadap perekonomian di suatu wilayah.

id
positif maka pertumbuhan lapangan usaha Melalui metode ini diperoleh empat

o.
i di wilayah analisis dan wilayah referensi karateristik pola dan struktur pertumbuhan

.g
sama-sama tinggi, maka lapangan usaha dari sektor ekonomi yang berbeda, yaitu:

ps
tersebut merupakan potensi baik di tingkat sektor unggulan dan tumbuh pesat, sektor
regional maupun global (di level wilayah unggulan tapi pertumbuhannya tertekan,

.b
referensinya) sektor potensial yang berkembang
ab
Jika nilai RPip positif dan RPin cepat, dan sektor yang tidak potensial.
tik

negatif maka pertumbuhan lapangan usaha Adapun matriks untuk menentukan tipe
i di wilayah analisis lebih tinggi dari wilayah karakteristik untuk melihat sektor unggulan
an

referensi, maka lapangan usaha tersebut di tingkat wilayah analisis adalah sebagai
er

merupakan potensi di tingkat regional berikut:


namun secara global tidak berpotensi.
//m

Jika nilai RPip negatif dan RPin


positif maka pertumbuhan lapangan usaha
s:

i di wilayah analisis lebih rendah dari wiliyah


tp

referensi, maka lapangan usaha tersebut


ht

merupakan potensi di tingkat global namun


secara regional tidak berpotensi.
Jika nilai RPip negatif dan RPin
negatif maka pertumbuhan lapangan usaha
i di wilayah analisis dan wilayah referensi
sama-sama rendah, maka lapangan usaha Keterangan:
tersebut tidak berpotensi baik di tingkat Gi : Pertumbuhan sektor i di wilayah
regional maupun global (wilayah referensi). analisis
G : Pertumbuhan sektor i di wilayah
4. Tipologi Klassen referensi
Si : Kontribusi sektor i di wilayah
Tipologi Klassen mendasarkan analisis
pengelompokkan suatu sektor di suatu S : Kontribusi sektor i di wilayah
wilayah dengan cara membandingkan referensi
pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut
dengan pertumbuhan ekonomi wilayah
yang lebih luas dan membandingkan pangsa

24 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

Kategori lapangan usaha unggulan Sektor-sektor ini diidentifikasikan


dapat dilihat dari jumlah aktivitas ekonomi, padat tenaga kerja dan berpotensi besar
penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah dalam penyerapan tenaga kerja. Keempat
yang dihasilkannya. Tidak semua kategori sektor ini merupakan sektor unggulan
atau sektor ekonomi menjadi prioritas menurut RPJMD 2016-2021, bersama
pembangunan di Kepulauan Meranti. Oleh dengan sektor pertanian, perdagangan dan
sebab itu, beberapa kategori selain sektor pariwisata.
unggulan dapat katakan sebagai sektor Sinergitas data SE2016-
potensial. Listing dengan dokumen perencanaan
Berdasarkan hasil pengkategorian pembangunan (RPJMD) mengkategorikan

id
sektor unggulan Kabupaten Kepulauan sektor lainnya sebagai sektor potensi.

o.
Meranti berdasarkan Economic based Sektor tersebut adalah:

.g
Approach, yang tergolong sektor Unggulan 1. Pertambangan dan Penggalian;

ps
di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah: 2. Pengadaan Energi dan Pengelolaan Air;
1. Industri Pengolahan; 3. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

.b
2. Konstruksi; Mobil dan Sepeda Motor;
ab
3. Transportasi, Pergudangan, Informasi, 4. Keuangan, Real Estat, & Jasa Perusahaan;
tik

& Komunikasi; dan dan


4. Jasa Pendidikan. 5. Jasa-Jasa Lainnya.
an

Tabel 3.1. Rekap Hasil Pengkategorian Sektor Unggulan


er

Kabupaten Kepulauan Meranti berdasarkan Economic Based Approach, 2016


//m
s:
tp
ht

Keterangan: tanda ‘+’ berarti memenuhi syarat dan ‘–‘ berarti sebaliknya.
Sumber: Data Diolah, 2017

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 25


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

Sementara itu, RPJPD 2005-2025 kelapa yang memiliki turunan industri


telah menetapkan beberapa lapangan yang beragam (minyak kelapa, nata
usaha sebagai sektor unggulan di decoco, arang kelapa, alas/keset dari
Kabupaten Kepulauan Meranti berdasarkan sabut kelapa dan bahan interior gedung
potensi dasar, potensi penunjang dan bebahan batang kelapa yang memiliki
kendala yang dihadapi setiap wilayah. nilai ekonomis sangat tinggi);
Dengan pertimbangan utamanya adalah • pengembangan sentra perikanan
kebutuhan dan geografis daerah, maka dengan pola minapolitan di Tanjung
arah pengembangan disesuaikan dengan Samak;
karakteristik daerah, yaitu: • pengembangan permukiman;

id
• pusat niaga skala kecamatan;

o.
a. Perkotaan Selatpanjang (Kec. Tebing • pengembangan kegiatan ekowisata

.g
Tinggi) (Tasik).

ps
Wilayah pelayanannya adalah pusat-
pusat perkotaan di wilayah Kabupaten c. Teluk Belitung (Kec. Merbau)

.b
Kepulauan Meranti. Berfungsi sebagai: Wilayah pelayanannya adalah pusat-
ab
• pusat niaga regional (perdagangan dan pusat permukiman di Kecamatan
tik

jasa); Merbau. Berfungsi sebagai:


•pengembangan kawasan industri • pusat pemerintahan Kecamatan
an

berbasis pertanian (pengolahan sagu); Merbau;


er

•pusat pengembangan permukiman • sentra komoditi pertanian (sagu,


perkotaan; karet dan perikanan);
//m

•pusat kegiatan wisata kuliner; • pengembangan permukiman;


• pusat niaga skala kecamatan.
s:

•pusat pendidikan dibidang pertanian


dan perikanan;
tp

•pusat pengembangan fasilitas d. Tanjung Sari (Kec. Tebing Tinggi Timur)


ht

pelayanan publik dengan skala Wilayah pelayanannya adalah pusat


pelayanan Kabupaten. pusat permukiman di wilayah Kecamatan
Tebing Tinggi Timur dan Pulau Topang.
b. Tanjung Samak (Kec. Rangsang) Berfungsi sebagai:
Wilayah pelayanannya adalah Tanjung • industri pengolahan sagu
Medang, Tanjung Kedabu, Pulau Topang, yang menyatu dengan kawasan
Pulau Burung dan Tanjung Sari serta pengembangan pelabuhan pengumpan
pusat-pusat permukiman perkotaan di regional dan nasional;
sekitarnya. Berfungsi sebagai: • pusat kegiatan niaga (perdagangan
• pusat pemerintahan Kecamatan; dan jasa) lokal dan regional;
• sentra komoditi kelapa, karet dan sagu • sentra komoditi pertanian (sagu,
serta sentra perikanan tangkap dan kelapa, perikanan);
budidaya; • pengembangan permukiman
• pusat kegiatan tambang timah Pulau perkotaan.
Burung; e. Perangas, Desa Lemang (Kec.
• indutri berbasis pertanian, khususnya Rangsang Barat)
industri pengolahan hasil perkebunan Wilayah pelayanannya adalah pusat

26 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

pusat permukiman di wilayah Kecamatan h. Alai (Kec. Tebing Tinggi Barat)


Rangsang Barat. Berfungsi sebagai: Wilayah pelayanannya adalah pusat
• permukiman perkotaan; pusat permukiman di Kecamatan Tebing
• sentra komoditi pertanian (kopi, Tinggi Barat. Berfungsi sebagai:
sagu, karet, pinang, kakao dan sentra • pusat pemerintahan kecamatan;
komoditi hortikultura); • pusat pengembangan permukiman;
• pusat niaga komoditi pertanian • kegiatan perdagangan dan jasa
dengan orientasi ekspor. skala pelayanan kecamatan;
• sentra pertanian (sagu dan karet).
f. Tanjung Padang (Kec. Merbau)

id
Wilayah pelayanannya adalah pusat i. Dakal (Kec. Merbau)

o.
pusat permukiman perkotaan dan Wilayah pelayanannya adalah pusat

.g
perdesaan di Kecamatan Merbau bagian pusat permukiman disekitarnya yang

ps
Utara. Berfungsi sebagai: berciri perkampungan Melayu. Berfungsi
• pusat niaga skala pelayanan sebagai:

.b
kecamatan; • kawasan pertanian (sagu, karet dan
ab
• pusat pengembangan energy/listrik perikanan); lokasi kegiatan perdagangan
tik

gas bumi; lintas batas; kawasan pengembangan


• sentra pertanian (berbasis karet, permukiman dengan mempertahankan
an

sagu dan perikanan); ciri perkampungan Melayu.


er

• pusat permukiman;
• lokasi pengembangan pelabuhan j. Bandul (Kec.Tasik Putri Puyu)
//m

Ro-Ro sebagai pusat interkoneksi atau Wilayah pelayanannya adalah pusat


perpindahan moda angkutan laut dan pusat permukiman disekitarnya.
s:

darat yang menghubungkan Pelabuhan Berfungsi sebagai:


tp

Sei Selari (Bengkalis) dan Tanjung • pusat pemerintahan kecamatan


ht

Padang (Meranti). dan permukiman;


• kegiatan niaga dengan skala
g. Kuala Merbau (Kec. Pulau Merbau) pelayanan kecamatan;
Wilayah pelayanannya adalah pusat • sentra produksi sagu dan karet;
pusat permukiman disekitarnya. • lokasi kegiatan perikanan
Berfungsi sebagai: yang dikembangakan dengan pola
• rencana pusat pemerintahan minapolitan.
Kabupaten Kepulauan Meranti; k. Meranti Bunting (Kec. Merbau)
• kawasan permukiman; Wilayah pelayanannya adalah pusat
• kawasan niaga skala pelayanan pusat permukiman. Berfungsi sebagai:
lokal; • kawasan pengembangan pertanian
• sentra pengembangan pertanian (sagu, karet, kelapa dan perikanan);
(sagu dan karet). • kawasan permukiman.
l. Lukit (Kec. Merbau bagian Selatan).
Berfungsi sebagai:
• kawasan pengembangan pertanian
(sagu, karet, kelapa dan perikanan);

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 27


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PEMBANGUNAN

• kawasan permukiman; komoditi pertanian (kelapa dan tanaman


• lokasi transit/lokasi pelabuhan pangan lainnya);
roro yang menghubungkan Buton dan • pengembangan permukiman;
Selatpanjang. • pengembangan Kawasan Perkotaan
Topang diusulkan dengan pola Kota
m. Teluk Ketapang (Kec. Merbau) Terpadu Mandiri (KTM).
Wilayah pelayanannya adalah wilayah
Kabupaten Kepulauan Meranti. q. Segomeng (Kec. Rangsang Barat)
Berfungsi sebagai: Wilayah pelayanannya adalah pusat-
• kawasan permukiman; pusat permukiman disekitarnya.

id
• lokasi transit/Pelabuhan Teluk Berfungsi sebagai:

o.
Ketapang; • lokasi pengembangan pertanian

.g
• kawasan niaga skala pelayanan (padi, sagu dan karet);

ps
local; • pengembangan permukiman.
• sentra pengembangan pertanian

.b
(sagu dan karet). r. Tanjung Medang (Kec. Rangsang)
ab
Wilayah pelayanannya adalah pusat-
n. Tanjung Peranap (Kec. Tebing Tinggi
tik

pusat permukiman disekitarnya.


Barat) Berfungsi sebagai:
an

Wilayah pelayanannya adalah Kampong • lokasi pengembangan pertanian


er

Balak, Mengkikip dan pusat-pusat dalam arti luas;


permukiman disekitarnya. Berfungsi • pusat kegiatan niaga local;
//m

sebagai: • kawasan pelabuhan;


• pusat niaga (perdagangan dan • lokasi kegiatan tambang timah
s:

jasa); (disekitar Pulau Burung);


tp

• pusat perpindahan moda angkutan • lokasi pengembangan permukiman.


ht

dari Buton ke Selatpanjang;


• sentra komoditi pertanian (sagu s. Sidomulyo & Anak Penyagun.
karet dan cacao); Berfungsi sebagai Sentra pertanian
• kegiatan wisata alam (ekowisata) (sagu, karet,kopi, pinang dan kelapa).
dan pengembangan permukiman.

o. Sungai Tohor (Kec. Tebing Tinggi)


Wilayah pelayanannya adalah pusat-
pusat permukiman disekitarnya.
Berfungsi sebagai:
• sentra pengembangan pertanian
(sagu, karet dan kelapa);
• kawasan pengembangan.

p. Topang (Kec. Rangsang).


Berfungsi sebagai:
• lokasi pengembangan sentra

28 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
4
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
Sektor Unggulan 1:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
Industri Pengolahan

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 29


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
Sektor Unggulan 1:
Industri Pengolahan

1. Kontribusi dalam Perekonomian Meranti

Industri pengolahan masuk sebagai tiga besar kategori

id
dalam perekonomian masyarakat di Kepulauan Meranti. Industri

o.
Pengolahan mendominasi perekonomian Meranti sebesar 24,18

.g
persen pada tahun 2016. Kontribusi Industri Pengolahan terhadap

ps
PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2012-2016 berada
pada kisaran 20-24 persen, mengalami peningkatan yang cukup

.b
Hasil SE2016 baik sejak tahun 2015 (Gambar 4.1).
ab
menunjukkan Gambar 4.1
tik

bahwa sektor Kontribusi Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kabupaten


an

Kepulauan Meranti (Persen), 2012-2016


Industri
er

Pengolahan
//m

merupakan 24.18
23.82
s:

salah satu
tp

sektor unggulan
ht

21.25 21.31
di Kabupaten 20.73

Kepulauan Meranti

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti


Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Industri Pengolahan juga memiliki andil terbesar yang


mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sektor ini memiliki andil rata-rata sebesar 2,06 persen terhadap laju
pertumbuhan ekonomi Meranti selama tahun 2012-2016.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 31


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 1: INDUSTRI PENGOLAHAN

2. Karakteristik Usaha
Sektor industri menjadi sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Kategori
yang diunggulkan di Kabupaten Kepulauan Industri Pengolahan menyerap tenaga kerja
Meranti selain sektor pertanian dan sebesar 17,75 persen dari total tenaga kerja
perkebunan. Sebagaimana hasil SE2016- di Kabupaten Kepulauan Meranti pada
Listing, Industri Pengolahan menyerap tahun 2016.
tenaga kerja terbesar kedua setelah
Gambar 4.1.
Jumlah Usaha/Perusahaan dan Tenaga Kerja

id
Kategori Industri Pengolahan dan Beberapa Kategori Lapangan Usaha Lainnya
di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016

o.
.g
ps
Usaha Tenaga Kerja 11213

.b
7936
7388
ab
6743
5031
tik

3912
2975
1812
an

799
240
er

F. Kontruksi I. Penyediaan C. Industri P. Jasa G.


//m

Akomodasi Pengolahan Pendidikan Perdagangan


dan Besar dan
Penyediaan Eceran;
Makan Minum Reparasi dan
s:

Perawatan
Mobil dan
tp

Sepeda Motor
ht

Sumber: Hasil SE2016-Listing

Dari total 2.975 usaha/perusahaan UMB Industri Pengolahan juga


Industri Pengolahan di Meranti, sebanyak didominasi oleh Industri Makanan sebesar
97,95 persen merupakan usaha/perusahaan 77 persen usaha (Gambar 4.3). Selain itu,
dengan skala Usaha Mikro Kecil (UMK). jenis UMB Industri Pengolahan yang ada
Sedangkan 2,05 persen lainnya merupakan di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah
usaha/perusahaan dengan skala Usaha Industri Bahan Kimia (13 persen); Jasa
Menengah Besar (UMB). Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
UMK Industri Pengolahan di Kabupaten Peralatan (6 persen); Industri Kayu, Barang
Kepulauan Meranti didominasi oleh dari Kayu dan Gabus, Barang Anyaman dari
Industri Makanan (40,36 persen); Industri Bambu, Rotan dan sejenisnya (2 persen);
Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, Barang dan Industri Alat Angkutan Lainnya (2
Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya persen).
(29,03 persen); dan Industri Pakaian Jadi
(15,58 persen), serta industri lainnya (15,03
persen).

32 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 1: INDUSTRI PENGOLAHAN

Gambar 4.2 Gambar 4.3


Jumlah UMK Industri Pengolahan Jumlah UMB Industri Pengolahan
Menurut Jenis Industri (Persen) Menurut Jenis Industri (Persen)
di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016 di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016

Industri
Bahan Kimia
13%
Jasa Reparasi
6%
Industri Kayu
Industri Pakaian Industri Makanan
2%

id
Jadi 40%
Industri alat
16%
angkutan

o.
Industri lainnya
Kayu, barang dari Industri 2%
kayu dan Makanan

.g
gabus, barang 77%
anyaman dari

ps
bambu, rotan dan
sejenisnya
29%

.b
ab
Sumber: Hasil SE2016-Listing Sumber: Hasil SE2016-Listing
tik

3. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah


an

Kebijakan umum dan program bahan pangan lokal seperti mie sagu lah
er

pembangunan kabupaten 2016-2021 yang dominan ada. Kedepannya diharapkan


//m

menetapkan tujuh misi yang akan hasil pengolahan sagu bisa dikembangkan
dicapai Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi bermacam produk berdaya
s:

pada akhir tahun 2021. Misi ketujuh jual lebih tinggi yang akan membantu
tp

yakni “Mendorong investasi dalam perekonomian masyarakat.


ht

rangka penciptaan lapangan kerja dan


penciptaan nilai tambah ekonomi”. Salah
satu program yang dilaksanakan adalah
Program Pengembangan industri kecil dan
menengah oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
Program ini bertujuan
meningkatkan jumlah industri kecil dan
menengah, memberikan pelatihan dan
pembinaan untuk peningkatan daya saing.
Di Meranti, potensi sagu sangat
banyak namun belum dikembangkan
dengan baik. Meranti baru hanya mampu
memproduksi, belum mampu mengolah
menjadi berbagai macam produk
yang berdaya jual lebih tinggi. Industri
pengolahan sagu menjadi tepung dan

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 33


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
5
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGGULAN 2:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
KONTRUKSI
$
$

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 35


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
SEKTOR UNGGULAN 2:
KONTRUKSI

1. Kontribusi dalam Perekonomian Meranti

Pembangunan merupakan rangkaian upaya dan

id
proses perbaikan yang terencana, terpadu, bertahap dan

o.
berkesinambungan dalam berbagai bidang. Pembangunan ditujukan

.g
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan pemanfaatan

ps
seluruh sumber daya yang ada secara optimal. Sebagai salah
satu indikator dalam pembangunan, Lapangan Usaha Konstruksi

.b
Hasil SE2016 mempunyai peranan penting dan strategis bagi pembangunan baik
ab
dalam skala nasional maupun skala regional/wilayah.
menunjukkan
tik

Lapangan Usaha Konstruksi menghasilkan produk akhir


an

bahwa sektor berupa bangunan baik yang berupa sarana maupun prasarana
er

yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan


Kontruksi
berbagai lapangan usaha. Konstruksi sangat mendukung dalam
//m

menumbuhkembangkan berbagai produk, baik berupa barang


merupakan sektor
s:

maupun jasa, sehingga secara tidak langsung ikut mendukung


berkembangnya lapangan usaha potensial lainnya.
tp

unggulan kedua
ht

Gambar 5.1
di Kabupaten Kontribusi Kontruksi Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan
Meranti (Persen), 2012-2016
Kepulauan Meranti
4.33 4.43
4.08

3.40

2.70

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti


Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 37


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 2: KONTRUKSI

Besaran kontribusi PDRB Selain itu, PDRB Kabupaten


Kabupaten Kepulauan Meranti ADHB Kepulauan Meranti ADHK 2010 Kategori ini
Kategori Kontruksi terhadap perekonomian juga selalu mengalami pertumbuhan yang
Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami cukup baik, yakni sebesar 4,97 persen pada
peningkatan yang cukup baik, yaitu dari tahun 2016.
2,70 persen pada tahun 2012 hingga 4,43
persen pada tahun 2016.

2. K a r a k t e r i s t i k U s a h a K o n t r u k s i

id
Dari total 240 usaha/perusahaan UMB Kontruksi juga didominasi
Kontruksi di Meranti, sebanyak 97,92 oleh Kontruksi Gedung (80 persen usaha)

o.
persen merupakan usaha/perusahaan dan Kontruksi Bangunan Sipil (20 persen).

.g
dengan skala Usaha Mikro Kecil (UMK).

ps
Gambar 5.3
Sedangkan 2,08 persen lainnya merupakan
Jumlah UMB Kontruksi Menurut

.b
usaha/perusahaan dengan skala Usaha
Jenis Kontruksi (Persen) di Kabupaten
Menengah Besar (UMB).
ab
Kepulauan Meranti, 2016
UMK Kontruksi di Kabupaten
tik

Kepulauan Meranti didominasi Kontruksi


Gedung (68,09 persen); Kontruksi Bangunan
an

Fisik (21,28 persen); dan Kontruksi Khusus Kontruksi


er

Bangunan
(10,64 persen). Sipil
//m

20%

Gambar 5.2
s:

Jumlah UMK Kontruksi Menurut


tp

Jenis Kontruksi (Persen) di Kabupaten Kontruksi


Gedung
Kepulauan Meranti, 2016
ht

80%

Kontruksi
Khusus
11%
Sumber: Hasil SE2016-Listing
Kontruksi
Bangunan
Sipil
21%
Kontruksi
Gedung
68%

Sumber: Hasil SE2016-Listing

38 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 2: KONTRUKSI

3. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah

Modal Infrastruktur menjadi Disamping itu, beban infrastruktur


prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi untuk mendukung kegiatan ekonomi
suatu negara atau daerah, khususnya dibidang perkebunan, pengolahan hasil
infrastuktur fisik. Adanya infratsruktur fisik alam dan migas memerlukan konstruksi
akan memungkinkan proses produksi yang yang padat modal dan teknologi yang
lebih efisien dan efektif. Demikian pula memadai.
dengan proses distribusi. Karena itu, peran
Lapangan Usaha Kontruksi sebagai salah Pembangunan infrastruktur

id
satu indikator pembangunan infrastruktur adalah salah satu prioritas pembangunan

o.
suatu daerah menjadi sangat penting. yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten

.g
Kepulauan Meranti. Program pembangunan

ps
Kabupaten Kepulauan Meranti dan peningkatan infrastruktur seperti
merupakan kabupaten termuda di percepatan pembangunan jalan dan

.b
Provinsi Riau. Sebagai wilayah kepulauan, jembatan baru, peningkatan kualitas jalan
ab
aksesibiltas Kabupaten Kepulauan Meranti dan jembatan yang ada, peningkatan
tik

sangat terbatas. Sarana kapasitas sumber daya


transportasi dalam daerah listrik, pembangunan
an

Infrastruktur yang
maupun ke luar daerah fasilitas pelabuhan telah
terbatas masih
er

hanya mengandalkan direncanakan untuk


menjadi masalah
//m

transportasi air berupa kapal membuka daerah terisolir.


klasik bagi segala
cepat (speedboat) maupun Selain itu, jumlah irigasi
aspek ekonomi
s:

kapal besar (ferry) yang dan panjang tanggul serta


di Kabupaten
tp

dibatasi dengan waktu. Pintu pelayanan air bersih dan air


Kepulauan Meranti
gerbang keluar ataupun minum yang memadai juga
ht

masuk ke Kabupaten telah disepakati.


Kepulauan Meranti melalui
Pelabuhan Pelindo II Selatpanjang. Kondisi Untuk keperluan perumahan
ini menyebabkan Kabupaten Kepulauan penduduk, terutama penduduk miskin,
Meranti menjadi daerah yang terisolasi pembangunan rumah layak huni masih
karena terbatasnya akses. terus diperlukan oleh pemerintah daerah.
Setiap tahun diharapkan ada penambahan
Sebagai kabupaten baru, Meranti 50 rumah layak huni. Dan pada tahun 2021
memiliki banyak ruang kosong untuk diharapkan telah dibangun sebanyak 263
pembangunan. Namun, karena wilayahnya rumah layak huni bagi penduduk miskin.
yang berupa kepulauan, pembangunan
infrastruktur baik darat, laut maupun Isu lain yang mempengaruhi
udara memerlukan dana yang sangat besar. pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Ditambah lagi struktur tanah daerah pesisir Kepualauan Meranti adalah pengelolaan
laut dan sungai didominasi oleh tanah rawa limbah. Adanya aktifitas usaha sagu tanpa
yang memiliki daya dukung rendah. memperhatikan pengelolaan limbah sagu
yang baik akan membahayakan lingkungan

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 39


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 2: KONTRUKSI

sekitar. Sebagian besar kilang sagu di


Kabupaten Kepulauan Meranti beroperasi
dibibir pantai/laut dan limbahnya langsung
dibuang ke laut. Hal ini tentu mengakibatnya
tercemarnya ekosistem laut.

Permasalahan lainnya yang


menjadi isu nasional bahkan internasional
adalah kebakaran hutan dan pembukaan
lahan dengan cara dibakar. Setiap tahun

id
kebakaran hutan dan lahan gambut ini

o.
terus saja terjadi dan ini menjadi pekerjaan

.g
rumah bukan hanya pemerintah daerah

ps
Meranti tetapi juga pemerintah pusat.
Beberapa tindakan yang sudah dan sedang

.b
dilakukan untuk menangkal kebakaran
ab
hutan dan lahan adalah penegakan hukum
terhadap pembakar lahan secara tegas,
tik

restorasi di lahan gambut dan pembuatan


an

bloking kanal dilahan gambut.



er

Abrasi pantai juga saat ini sudah


//m

sangat mengkhawatirkan. Setiap tahunnya


5 - 10 meter daratan sepanjang pantai
s:

utara terjun bebas kelaut. Sampai saat ini


tp

pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti


ht

belum mampu untuk menanggulanginya


yang disebabkan luasnya daratan yang
mengalami abrasi dan terbatasnya
anggaran.

40 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
6
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGULAN 3:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
$
$
TRANSPORTASI, PERGUDANGAN,
INFORMASI, & KOMUNIKASI

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 41


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
SEKTOR UNGGULAN 3:
TRANSPORTASI, PERGUDANGAN,
INFORMASI, & KOMUNIKASI

1. Kontribusi dalam Perekonomian Meranti

Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan; serta

id
Informasi dan Komunikasi merupakan dua lapangan usaha yang

o.
relatif belum signifikan mendorong pertumbuhan perekonomian

.g
Meranti. Selama tahun 2012-2016, Transportasi dan Pergudangan

ps
memiliki andil rata-rata sebesar 0,20 persen terhadap pertumbuhan.
Sementara sektor Informasi dan Komunikasi memiliki andil hanya

.b
Hasil SE2016 0,03 persen.
ab
menunjukkan 2. Karakteristik Usaha
tik

bahwa sektor
an

Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan; serta


Transportasi
er

Informasi dan Komunikasi berperan penting dalam proses


perpindahan barang dan jasa serta pertukaran informasi. Di
//m

merupakan
Meranti, terdapat 889 usaha/perusahaan yang bergerak di sektor
s:

salah sektor Transportasi dan Pergudangan. Sebanyak 97,64 persen merupakan


usaha/perusahaan dengan skala Usaha Mikro Kecil (UMK). UMK
tp

unggulan ketiga Sektor Transportasi di Kabupaten Kepulauan Meranti didominasi


ht

oleh Angkutan Darat (74 persen); Angkutan Air (17 persen); serta
di Kabupaten
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan (9 persen) (Gambar
Kepulauan Meranti 6.1).

Sedangkan di Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi,


sebanyak 290 usaha/perusahaan dengan 95,51 persennya
merupakan UMK. UMK sektor ini didominasi oleh Sektor
Telekomunikasi sebesar 93 persen dan Perusahaan Penerbitan
sebesar 9 persen (Gambar 6.2).

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 43


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 3: TRANSPORTASI, PERGUDANGAN,
INFORMASI, & KOMUNIKASI

Gambar 6.1 Gambar 6.2


Jumlah UMK Transportasi Menurut Jumlah UMK Informasi dan Komunikasi
Jenis Transportasi (Persen) di Kabupaten Menurut Jenis Usaha (Persen)
Kepulauan Meranti, 2016 di Kabupaten Kepulauan Meranti, 2016

Pergudangan Pos dan Kurir


dan Jasa 0% Lainnya Penerbitan
Penunjang 3% 4%
Angkutan
9%

Angkutan Air
17%

id
Angkutan
Darat

o.
74%
Telekomunikasi

.g
93%

ps
.b
ab
Sumber: Hasil SE2016-Listing Sumber: Hasil SE2016-Listing
tik

3. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah


an

Transportasi dan Informasi Sasaran :


er

merupakan salah satu fokus dalam kerangka Meningkatnya moda transportasi darat,
//m

kebijakkan ekonomi Kabupaten Kepulauan laut dan udara; jaringan jalan, jembatan
Meranti, sebagaimana tertuang dalam dan pelabuhan; layanan pengguna air
s:

RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti bersih; layanan elektrifikasi; jaringan


tp

Tahun 2016- 2021 : telekomunikasi.


ht

• Misi ke-6:
Meningkatkan infrastruktur dasar dalam
rangka merangkai pulau, termasuk
revitalisasi air bersih dan peningkatan
elektrifikasi.

Tujuan :
Meningkatkan sarana dan prasarana
jaringan transportasi internal dan antar
pulau, penyediaan dan pelayanan air bersih
,penyediaan dan pelayanan pasokan listrik,
jaringan telekomunikasi dan informasi.

44 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
7
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $ $
$
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
SEKTOR UNGGULAN 4:
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $
$ $
JASA PENDIDIKAN
$
$

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 45


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
SEKTOR UNGGULAN 4:
JASA PENDIDIKAN
1. Kontribusi dalam Perekonomian Meranti

Pendidikan merupakan tujuan pembangunan yang

id
mendasar. Pendidikan adalah satu hal yang fundamental
untuk membentuk kualitas hidup manusia dan memastikan

o.
perkembangan ekonomi. Pembangunan lapangan usaha pendidikan

.g
akan meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu daerah.

ps
Peningkatan produktivitas mempunyai kaitan erat dengan

.b
pertumbuhan ekonomi. Anggraeni (2017) dalam penelitiannya
Hasil SE2016
ab
menunjukkan bahwa apabila pengeluaran pemerintah di lapangan
menunjukkan usaha pendidikan meningkat sebesar 1 persen akan berpengaruh
tik

pada peningkatan ekonomi sebesar 1,58 persen.


bahwa sektor
an

Pada tahun 2012 hingga 2016, PDRB Kabupaten Kepulauan


Jasa Pendidikan
er

Meranti Kategori Jasa Pendidikan menyumbang sebesar 0,17 persen


//m

merupakan sektor hingga 0,23 persen terhadap perekonomian Kabupaten Kepulauan


Meranti.
s:

unggulan keempat
tp

Jika membandingkan kontribusi Kategori Jasa Pendidikan


di Kabupaten
ht

terhadap PDRB masing-masing kabupaten/kota, kontribusi Jasa


Kepulauan Meranti Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti termasuk yang paling
kecil diantara kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau.
Gambar 7.1
Kontribusi Jasa Pendidikan Setiap Kabupaten
Terhadap PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Riau (Persen), 2016

1.12

0.75
0.62 0.57
0.50 0.54
0.47 0.46
0.34
0.25 0.23 0.23

Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti


Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 47


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN

2. Karakteristik Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana tingkatan SLTP dan SLTA. APM pada jenjang
untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan SD adalah sebesar 94,06 persen.
manusia. Karenanya, pemerintah sangat APM mangalami penurunan pada jenjang
perlu memberikan perhatian ektra dibidang SLTP menjadi 88,13 persen dan menjadi
pendidikan. 73,75 persen pada jenjang SLTA.

Adapun permasalahan yang d. Rendahnya rasio guru dan murid
dihadapi di Sektor Pendidikan di Kabupaten Data Dinas Pendidikan Kabupaten

id
Kepulauan Meranti yaitu: Kepulauan Meranti menunjukkan bahwa
rasio Guru dan siswa masih cukup tinggi,

o.
a. Rendahnya Rata-Rata Lama Sekolah dimana rata-rata 1 (satu) orang guru pada

.g
Rata-rata masyarakat di Meranti jenjang SD, SLTP dan SLTA bertanggung

ps
hanya bersekolah hingga kelas 7 (1 SLTP). jawab menaungi 11 orang siswa.

.b
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten ab
Kepulauan Meranti masih tertinggal jika e. Rendahnya Partisipasi Sekolah
dibandingkan dengan kabupaten/kota
tik

lain di Provinsi Riau, terutama dengan • PAUD


an

Kota Pekanbaru. Pada tahun 2016, Rata- Berdasarkan data yang telah diolah,
rata Lama Sekolah masyarakat di Kota diketahui hanya 39,67 % anak usia dini
er

Pekanbaru adalah 11 tahun. yang mengikuti PAUD, hal ini perlu menjadi
//m

sorotan bagi pemerintah, karena PAUD


b. Rendahnya Angka Partisipasi Kasar merupakan dasar bagi jenjang pendidikan
s:

Tingkat SLTP berikutnya.


tp

Berhubungan dengan rata-rata


ht

lama sekolah diatas, angka partisipasi kasar • SMP/MTs dan SMA/SMK/MA


tingkat SLTP berada pada tingkatan 65,79%. Berdasarkan data yang telah diolah,
Hal ini sebagian anak yang telah lulus diketahui hanya 62,59% lulusan SD yang
SD tidak melanjutkan pendidikannya ke melanjutkan pendidikannya ke jenjang
jenjang yang lebih tinggi. Hal ini berkaitan SMP.
dengan kegiatan ekonomi penduduk pada
usia tersebut yang sebagian membantu f. Rendahnya ketersediaan Sekolah
orang tua untuk berkerja atau bahkan Berdasarkan data yang telah
pada usia tersebut sudah berstatus kawin diolah, untuk 10.000 jumlah penduduk
sehingga mempunyai kewajiban mengurus usia sekolah yang terdapat di Kabupaten
rumah tangga. Kepulauan Meranti hanya tersedia 44
sekolah untuk jenjang SMP/MTs dan SMA/
c. Rendahnya Angka Partisipasi Murni SMK/MA. Kekurangan jumlah sekolah
Tingkat SLTP dan SLTA atau tidak meratanya jumlah sekolah juga
Data Susenas 2016 mencatat, menjadi salah satu faktor rendahnya jumlah
Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten partisipasi sekolah tingkat menengah.
Kepulauan Meranti semakin rendah pada

48 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN

3. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah

b. peningkatan Angka Partisipasi


Pendidkan juga menjadi perhatian Sekolah (APS) dan Angka Partisipasi
ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti, Murni (APM);
sebagaimana tertuang dalam RPJMD c. peningkatan persentase sekolah
Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016- negeri dan swasta yang telah
2021 : terakredetasi;
d. peningkatan rasio kelas terhadap
• Misi ke-3: siswa dan rasio guru terhadap siswa;

id
Meningkatkan kualitas pendidikan dan e. peningkatan jumlah guru tingkat

o.
kesehatan masyarakat dalam rangka SD, SLTP dan SLTA yang berkualifikasi S1/

.g
pengembangan ekonomi lokal. D4, S2 dan memiliki sertifikat pendidik;

ps
serta
Tujuan : f. peningkatan jumlah perpustakaan
1. Membangunan sumber daya
.b
daerah yang dibangun setiap kecamatan.
ab
manusia yang unggul, berprestasi dan
tik

kompetitf dengan menguasai IPTEK;


2. Meningkatkan derajat kesehatan
an

masyarakat.
er

Sasaran :
//m

1. Meningkatnya aksesibilitas dan


s:

mutu layanan pendidikan masyarakat;


2. Meningkatnya tumbuh minat baca
tp

masyarakat.
ht

Dari berbagai masalah pendidikan


yang dihadapi saat ini, pemerintah daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta
OPD Penanggungjawab Urusan telah
fokus dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang unggul, berprestasi dan
kompetitf dengan menguasai IPTEK
dengan menetapkan beberapa sasaran dan
indikator kinerja. Hal ini terwujud pada
target-target yang ingin dicapai pada tahun
2021, yaitu:
a. peningkatan persentase Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) menjadi 100
persen;

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 49


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
8
bab

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $SEKTOR
$ $
$ POTENSIAL
$
$
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
DI KABUPATEN KEPULAUAN
$

MERANTI

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 51


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
SEKTOR POTENSIAL
DI KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI

Dalam RPJMN Kabupaten Kepulauan Meranti, lapangan


usaha yang telah ditetapkan sebagai potensi ekonomi lokal,

id
yaitu Pertambangan dan Penggalian; Perdagangan Besar dan

o.
Sinergitas Hasil Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Penyediaan

.g
SE2016 dan Akomodasi dan Makan Minum. Dengan didukung oleh data

ps
RPJMN Kabupaten hasil SE2016, sektor tersebut memang menjadi sektor potensi
di Kabupaten Kepulauan Meranti. Berbagai lapangan usaha
.b
Kepulauan
selain yang tersebut diatas, juga merupakan bagian dari target
ab
Meranti
pengembangan RPJMN, namun bukan menjadi prioritas
tik

menempatkan
pengembangan.
Pertambangan
an

dan Penggalian;
A. Sektor Pertambangan dan Penggalian
er

Perdagangan Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor potensial


//m

Besar dan Eceran; di Kabupaten Kepulauan Meranti. Lapangan usaha ini berkontribusi
Reparasi Mobil sebesar 22,47 persen terhadap jumlah PDRB tahun 2010. Namun
s:

dan Sepeda kontribusi itu terus mengalami penurunan hingga tahun 2016
tp

Motor; serta menjadi sebesar 19,71 persen.


ht

Penyediaan Gambar 8.1


Akomodasi Kontribusi Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB
dan Makan Kabupaten Kepulauan Meranti (Persen),
Minum sebagai 2012-2016
sektor potensi di 34.78
33.63
Kabupaten ini.
30.08

22.22

19.71

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti


Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 53


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN

Potensi lapangan usaha Kategori Perdagangan Besar dan Eceran


pertambangan dan penggalian ini terdiri dari 2 subkategori, yaitu Perdagangan
merupakan unrenewable resources atau Mobil, Sepeda Motor dan reparasinya serta
sumber daya yang tidak terbarukan, Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan
sehingga semakin lama kontribusinya Mobil dan Sepeda Motor. Masing-masing
dalam perekonomian Meranti akan menyumbang peran terhadap nilai PDRB
semakin menurun (Gambar 8.1). Meskipun Kabupaten Kepulauan Meranti Kategori
kontribusinya semakin menurun, lapangan Perdagangan ini sebesar 13,052 persen dan
usaha ini tetap berkontribusi sebagai tiga 86,48 persen pada tahun 2016.
besar terhadap perekonomian Meranti

id
hingga tahun 2016. C. Sektor Penyediaan Akomodasi dan

o.
Selain kontribusinya yang Makan Minum

.g
mengalami penurunan, lapangan usaha
Gambar 8.2

ps
Pertambangan dan Penggalian juga
tumbuh negatif selama periode 2012- Kontribusi Perdagangan Besar dan Eceran;

.b
2016. Jadi walaupun termasuk sebagai
ab Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sektor potensial, namun ternyata laju Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan
Meranti (Persen), 2012-2016
tik

pertumbuhan sektor ini belum mampu


mendorong pertumbuhan ekonomi.
an

PDRB Kabupaten Kepulauan


er

Meranti Lapangan Usaha Pertambangan 8.97


//m

dan Penggalian masih menunjukkan 8.68

kelesuannya. Kategori ini mengalami 7.40


s:

perlambatan sebesar 4,50 persen pada


tp

tahun 2016. Kegiatan Pertambangan dan 6.08


5.76

Migas termasuk sebagai sektor potensi


ht

di Kabupaten Kepulauan Meranti, namun 2012 2013 2014 2015 2016


prospek sektor ini masih ‘abu-abu’
mengingat bergejolaknya harga minyak Sumber: Hasil SE2016-Listing
dunia saat ini.

B. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran;


Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pada tahun 2012 hingga 2016,
kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan
Kategori Perdagangan Besar dan Minum rata-rata berkontribusi terhadap
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti
menyumbang 6,00 hingga 9,00 persen
sebesar 0,24 persen. Kontribusi sebesar
terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan
Meranti selama tahun 2012-2016. 0,16 persen disumbangkan oleh subkategori
Kontribusi Kategori ini semakin meningkat Penyediaan Akomodasi. Kontribusi sebesar
setiap tahunnya, yaitu mencapai 8,97 0,13 persen disumbangkan oleh subkategori
persen pada tahun 2016 (Gambar 8.2). Penyediaan Makan Minum.

54 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
SEKTOR UNGGULAN 4: JASA PENDIDIKAN

Secara keseluruhan, kategori ini


mencatatkan laju pertumbuhan positif
sebesar 4,57 persen pada tahun 2016.
Masing-masing subkategori, yaitu
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum juga menunjukkan
pertumbuhan positif pada tahun 2016,
yakni sebesar 2,83 persen dan 6,33 persen.

id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an
er
//m
s:
tp
ht

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 55


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
bab

9
id
o.
.g
ps
.b
ab
tik
an

pR R$p
$
$ $
er

$
$ pR
$ R$p $
$
$ $ $ $
//m

$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $ $ $
s:

pR pR R$p
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
tp

$ $ $ $ pR
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$ $ $ $
$ $
ht

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $
$ $ $ $
$ $
$
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
KESIMPULAN
$
$
$
$
$
$
$

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 57


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
Kesimpulan

Publikasi Potensi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti


ini merupakan hasil dari hasil listing Sensus Ekonomi yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti pada April
2016.

id
• Berdasarkan hasil listing SE2016 dengan menggunakan

o.
alat analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share, Metode Rasio

.g
Pertumbuhan dan Tipologi Klassen, serta mempertimbangkan

ps
sinergitas dengan RPJMD, diperoleh sektor unggulan Kabupaten

.b
Kepulauan Meranti adalah Industri Pengolahan; Kontruksi;
Transportasi, Pergudangan, Informasi dan Komunikasi; serta Jasa
ab
Pendidikan. Keempat sektor usaha tersebut mempunyai nilai
tik

LQ masing-masing sebesar 1,12; 1,43; 1,20 dan 1,49. Artinya,


tingkat spesialisasi keempat lapangan usaha tersebut lebih tinggi
an

dibandingkan wilayah referensinya (Provinsi Riau).


er
//m

• Berdasarkan alat analisis tersebut, diperoleh pula 3 (tiga)


sektor potensial, yaitu Pertambangan dan Penggalian; Perdagangan
s:

Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; serta


tp

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.


ht

• Industri pengolahan menjadi sektor non pertanian yang


paling unggul di Kabupaten Kepulauan Meranti, mendominasi
perekonomian Meranti sebesar 24,18 persen. Sektor ini menyerap
tenaga kerja sebesar 17,75 persen dari total tenaga kerja di
Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2016.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 59


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id
Kategori Cakupan
Sensus Ekonomi 2016

•Kategori B : Pertambangan dan Penggalian

•Kategori C : Industri Pengolahan

•Kategori D : Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin

id
•Kategori E : Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan

o.
dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi

.g
ps
•Kategori F : Konstruksi

.b
•Kategori G : Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Sepeda Motor
ab
tik

•Kategori H : Pengangkutan dan Pergudangan


an

•Kategori I : Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum


er

•Kategori J : Informasi dan Komunikasi


//m

•Kategori K : Aktivitas Keuangan dan Asuransi


s:

•Kategori L : Real Estat


tp
ht

•Kategori M : Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis

•Kategori N : Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa


Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha
Lainnya

•Kategori P : Pendidikan

•Kategori Q : Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial

•Kategori R : Kesenian,Hiburan dan Rekreasi

•Kategori S : Aktivitas Jasa Lainnya

•Kategori U : Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra


Internasional Lainnya

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 61


POTENSI EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
ht
tp
s:
//m
er
an
tik
ab
.b
ps
.g
o.
id

Anda mungkin juga menyukai