KATA PENGANTAR
Sesuai dengan prosedur, pusat pendidikan harus mempunyai Buku Kurikulum. Staf
pengajar Departemen Obstetri & Ginekologi oleh Kolegium Obstetri & Ginekologi Indonesia
2008.
Adapun rujukan yang digunakan adalah Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Program Studi Spesialis 1 Obstetri & Ginekologi tahun 2005, Buku Standard Pendidikan
Profesi Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi oleh Kolegium Obstetri & Ginekologi
Indonesia.
Diharapkan Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Program Studi Spesialis 1 ini
dapat menjadi pedoman bagi peserta didik atau calon peserta PPDS-I, para pembimbing,
Pendidik dan Penilai, sehingga dapat mengenal dan memahami lebih jelas mengenai
Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi FK USU.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para staf
dan berbagai pihak yang telah memberikan kritik dan saran sehingga terlaksana penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Program Studi Spesialis 1
VISI
- Menjadi institusi yang menghasilkan lulusan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi
yang kompeten, berakhlak baik, mengutamakan kepentingan pasien dan masyarakat,
mempunyai daya inovasi yang tinggi khususnya pada bidang infeksi dan onkologi
pada tahun 2019 di Indonesia
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, konsisten dan mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran dan tatakelola organisasi dan sistem
penjaminan mutu baik khususnya pada bidang Infeksi dan Onkologi
2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas sesuai dengan praktik penelitian dan uji
klinik yang baik, sesuai standar nasional pada bidang Obstetri dan Ginekologi
khususnya pada bidang Infeksi dan Onkologi.
ALUR PENERIMAAN
PESERTA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (Spog)
Petunjuk Teknis Ujian Calon Peserta Program Dokter Spesialis (PPDS) Obstetri & Ginekologi
1. Surat Jadwal Ujian Penerimaan PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dari Dekan
2. Departemen Obstetri & Ginekologi mengajukan Panitia, Pembuat Soal, Pemeriksa
Jawaban, Penguji Lisan Ke Dekan.
3. Jadwal Ujian dan Pertemuan Calon PPDS dengan Departemen
4. Penerimaan Berkas Calon PPDS dari Dekan
5. Pertemuan Tim Penguji dan Pengawas Ujian Departemen
6. Ujian Tulisan 50 soal, MCQ dalam bahasa Inggris dalam 50 menit
7. Koreksi Hasil Ujian Tulis oleh Tim Pemeriksa Jawaban pada hari I dan hasil diserahkan
ke Ketua Program Studi
8. Ujian Lisan 3 Meja per grup (jumlah grup tergantung jumlah peserta ujian) dengan Meja I,
Meja II dan Meja III
9. Hasil Ujian Lisan di serahkan ke Ketua Program Studi
10. Rekapitulasi nilai oleh Ketua Program Studi
11. Tata Cara Penilaan/Kelulusan
A. Ujian Tulisan : Bobotnya (nilai maksimum 100) = 60%
B. (Ujian Lisan + Administrasi Umum) bobotnya (nilai maksimum 100) = 40%
C. Hasil Ujian Akhir : jumlah A + jumlah B
- Batas Nilai Kelulusan : nilai > 70
- Kemudian disusun berdasarkan rangking dari yang tertinggi hingga yang
terendah
- Jumlah calon PPDS yang diterima berdasarkan kebutuhan
- Peserta kalah ujian boleh mengulang jika nilai ujian 60-69
- Peserta kalah ujian tidak boleh mengulang jika nilai ujian < 59
12. Rapat Hasil Penerimaan Calon PPDS Oleh Departemen yang dihadiri seluruh penguji
lisan, Panitia, Pembuat Soal dan Pemeriksa Jawaban soal beserta Ketua Departemen dan
Ketua Program Studi
13. Melaporkan Hasil Keputusan Rapat Seleksi ke Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara
14. Menerima Surat Pengantar Kelulusan dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
4
--------------------------------------------------------------------------
1. Melakukan profesi Obstetri dan Ginekologi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila.
2. Mengenal, merumuskan, menyusun prioritas dan mampu menyelesaikan masalah-
masalah Obstetri dan Ginekologi secara ilmiah mencakup aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
3. Mendidik dan mengikut-sertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan
umumnya, taraf kesehatan reproduksi khususnya.
4. Ikut berperan dalam pengembangan ilmu Obstetri dan Ginekologi dengan melakukan
penelitian.
5. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai etik profesi dan mengembangkan diri
dalam segi ilmu Obstetri dan Ginekologi dengan berpedoman pada pendidikan
sepanjang hayat.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) adalah
sebagai berikut :
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami hak hak kesehatan reproduksi, hak pasien akan privasi serta
kerahasiaan
2. Memahami cara memakai dan berbagi informasi dengan baik dengan tetap
menjaga kerahasiaan data informasi pasien
3. Memahami mengenai potensi terbukanya rahasia pada pasien anak-anak,
pasien remaja dan pasien dengan kebutuhan khusus
4. Memahami tentang prinsip-prinsip perlindungan data-data termasuk dalam
sistem administrasi, catatan medis dan elektronik
5. Mampu memastikan privasi dan kerahasiaan pasien terjaga dengan baik
6. Mampu memakai dan berbagi informasi medis secara tepat
7. Mampu mengelola dan mewaspadai terbukanya kerahasiaan pasien
1. Memahami prinsip-prinsip, isu etika dan hukum tentang informed consent
2. Memahami implikasi etik dan hukum informed consent pasien usia di
bawah 16 tahun, remaja dan kelompok yang rentan
3. Memahami potensi dampak etik dan hukum praktek obstetri dan
ginekologi termasuk kekerasan dan pelecehan seksual
4. Memahami potensi adanya perbedaan pendapat dan pandangan terhadap
informasi dalam informed consent, dan pasien bisa memiliki harapan dan
pandangan yang berbeda dengan petugas medis
5. Mewaspadai dampak hukum kasus bayi yang belum dilahirkan
6. Memahami informed consent pada kasus postmortem
7. Mampu melakukan dan mendapatkan informed consent yang baik dengan
menggunakan berbagai material pendukung dengan tepat
8. Mampu memberikan informasi, mendiskusikan berbagai risiko klinik
dalam berbagai tindakan obstetri dan ginekologi
9. Mampu menilai dan melakukan konsultasi etik atau hukum kepada pihak
lain untuk mendapat second opinion termasuk dengan layanan sosial atau
kepolisian
I. KURIKULUM
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil
belajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
perguruan tinggi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
Jumlah beban seluruhnya adalah 106 SKS, sedangkan jumlah modul yang harus dipelajari
ada 19 modul.
Adapun proses pendidikan di Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran USU dapat di
jabarkan sebagai berikut :
Masing-masing semester dijalani minimal 5 bulan sejak ke pindahan semester tersebut (bulan
ke 6 adalah ujian semester)
2. Masa pendidikan
PPDS mempunyai waktu pendidikan paling lama adalah 1,5 kali dari
semester yang telah ditentukan. Bagian pendidikan akan mengajukan
surat pertimbangan ke Divisi jika PPDS belum menyelesaikan masa
pendidikan yang ditentukan.
3. Ujian Semester
A. Syarat :
- Telah menjalani kegiatan masing masing divisi secara penuh.
- Telah menyelesaikan tugas-tugas masing-masing divisi.
- Tidak dalam masa hukuman / sanksi.
- Menyelesaikan SPP dan lainnya
B. Pelaksana
1) Ujian dilaksanakan pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober
2) Ujian semester diselenggarakan oleh panitia dengan melibatkan seluruh divisi
3) Seluruh hasil ujian setiap divisi dikirim ke pendidikan PPDS.
4) Ujian ulangan untuk PPDS yang kalah pada semester yang sama diuji kembali 3 (tiga)
bulan kemudian.
5) Ketentuan waktu ujian semester, ujian semester dilaksanakan bersamaan
a. FM : minggu III
b. FER : minggu III
c. Onko : minggu III
6) Pengumuman ujian semester dilakukan serentak pada minggu ke IV oleh Bag.
Pendidikan & Ketua Divisi berdasarkan hasil dari masing-masing Divisi
C. Ketentuan
PPDS yang kalah ujian sebanyak 2 kali pada semester yang sama maka yang
bersangkutan dirapatkan antara Ketua Divisi, KPS dan SPS serta Ka.Dep dan Sek.Dep.
Khusus PPDS semester I ( satu ) yang kalah sebanyak 3 kali akan di kembalikan ke
TKP PPDS FK-USU karena dianggap tidak berbakat.
24
SKEMA UJIAN
Ujian Hasil
Pendidikan
Semester Pengumuman
PPDS
(Panitia Ujian)
Serentak
(KPS, Ketua,
Divisi)
D. Tipe Ujian E. Penilaian Ujian.
1. Ujian tulis (bobot 60%) Nilai kelulusan ujian > 70 (tujuh puluh)
2. Ujian lisan (bobot 40%)
4. Tesis.
4.1. Penunjukkan Pembimbing dan Penguji
1. Pembimbing Spesialis diharapkan satu dari Divisi dan satu ditentukan dari KPS serta
2. Pembimbing Magister diharapkan satu dari Divisi dengan kualifikasi S3 dan Satu
ditentukan Oleh KPS dengan kualifikasi S3
4.2. Pelaksanaan Usulan
1) Usulan tesis boleh diajukan kapanpun dan Judul tesis diberikan kepada KPS.
2) Usulan tesis diajukan kepada tim penilai usulan proposal tesis melalui KPS
3) Tim penilai usulan proposal akan bersidang setiap 2 minggu pada hari selasa
4) Usulan tesis yang diterima akan diteruskan ke Divisi untuk membahas usulan proposal
yang bersangkutan untuk ditetepkan pembimbing utama
25
5) Usulan tesis yang ditolak akan diteruskan ke Divisi yang bersangkutan untuk penggantian
judul penelitian/perbaikan atau dikembalikan kepada PPDS untuk perubahan judul
6) Usulan tesis yang diterima dan telah ditetapkan pembimbingnya oleh Divisi akan
dikembalikan ke KPS untuk menetapkan Tim 5
7) Pembacaan tesis dilaksanakan setelah lulus ujian pada semua Divisi dan dilaksanakan
setiap hari Kamis
8) Pembacaan tesis magister dan referat magister dilakukan setiap hari Selasa
6. Ujian Nasional.
A. Syarat.
1. Nama terlampir ( sesuai surat edaran )
2. Pendaftaran terakhir 1 (satu) bulan sebelum jadwal ujian
Nasional dengan ketentuan :
a. Telah menjalankan stase Divisi FM/ FER/Onko
b. Telah selesai membacakan Tesis.
c. Telah lulus ujian ketrampilan.
d. Telah selesai pendidikan ≥ 8 semester.
e. Telah selesai stase Departemen Anestesi 1 bulan
f. Telah selesai stase Departemen Patologi Anatomi 1 bulan
g. Telah selesai tugas mandiri luar kota 6 bulan
h. Telah menyelesaikan administrasi
- Bebas Pustaka USU
- Sumbangan Resmi FK- USU
- SPP
- Iuran Kolegium @Rp. 100.00,-/ bln di hitung mulai masuk
Pendidikan (dpt berubah)
- Uang Ujian Nasional @ Rp. 1.000.000,-
i. Telah lulus ujian Komprehensif
26
SEMESTER VIII
46. SOG0801 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 1
47. SOG0802 Pengembangan Profesionalisme RR 4
48. SOG0803 Tugas Mandiri IHE 6
49. SOGO804 Penelitian Tesis HSS 5
16
TOTAL 106
28
A. Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
29
B. Keterampilan
Keterampilan Umum Lulusan Program Spesialis 1
1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik
dan kompleks, serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara nasional/internasional;
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk
publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya
desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan
kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. Mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi
yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan
manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada
masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
atau sistem institusinya;
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional;
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategisorganisasi;
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang
profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya;
30
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang
dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang
profesinya;
10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;
11. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode
etik profesinya;
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
13. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan ke bijakan nasional dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional
pada bidang profesinya;
14. Mampu mendokumentasikan,menyimpan,mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.
Dilingkungan Tempat Pendidikan, disamping melaksanakan peraturan dan tata tertib secara
umum, juga berlaku peraturan tata tertib yang bersifat khusus sebagai berikut :
I. Akademik
1. Mentaati peraturan akademik yang berlaku
2. Wajib minimal hadir 75% dalam setiap kegiatan akademik dari jumlah keseluruhan waktu
pendidikan dalam setiap semesternya
3. Mengembangkan sikap dan perilaku ilmiah
4. Tidak boleh terlambat dalam mengikuti kegiatan pendidikan atau pulang sebelum
kegiatan berakhir tanpa ijin.
5. Harus mengirimkan surat ijin bila tidak dapat mengikuti kegiatan pendidikan (tidak
hadir)
6. Harus mengirimkan surat sakit bila tidak dapat mengikuti kegiatan pendidikan dengan
alas an sakit yang ditandatangani oleh dokter dari rumah sakit pemerintah yang memiliki
surat izin praktik (SIP). Dalam hal peserta PPDS tidak dapat mengikuti kegiatan
pendidikan dikarenakan sakit selama lebih dari 2 (dua) semester maka TKP-PPDS akan
membentuk tim khusus terkait status peserta PPDS tersebut
7. Tidak diperkenankan berbuat curang dalam ujian atau tugas-tugas akademik lainnya.
33
III. Penampilan
1. Bertata rias yang rapi dan sopan
2. Berpakaian bersih, rapi, sopan dan menggunakan tanda pengenal
3. Tidak diperkenankan memakai bahan pakaian kaos dan denim
4. Mengenakan sepatu yang menutupi, terawat dan dikenakan secara wajar
- Khusus Pria
1. Tidak diperkenankan berambut gondrong
2. Tidak diperkenankan menggunakan anting-anting, tindik hidung dan asesoris
tidak wajar lainnya.
- Khusus Wanita
1. Tata rias dan rambut harus rapi dan tidak menyolok
2. Tidak diperkenankan berpakaian ketat atau memakai rok diatas lutut
3. Tidak diperkenankan menggunakan cadar
IV.Lain-Lain
1. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan serta ketenangan lingkungan
pendididikan
2. Penyaluran aspirasi PPDS harus melalui jalur yang telah ditentukan
3. Tidak diperkenankan membawa senjata api dan senjata tajam
4. Tidak diperkenankan membawa dan/atau memakai narkotika, obat-obatan terlarang
dan minuman keras
5. Tidak diperkenankan merokok ditempat kegiatan pendidikan
6. Menghindari pornografi
Sewaktu mengikuti Pendidikan dan melakukan Pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan atau
Rumah Sakit Tempat Pendidikan para peserta PPDS harus mengikuti peraturan dan tata tertib di
Rumah Sakit tersebut.
Peserta PPDS tidak dibenarkan melakukan perbuatan penentangan atau pengingkaran terhadap
norma, ketentuan atau peraturan-peraturan yang berlaku, pelanggaran hukum dan etika.
Pelanggaran dapat berubah pelanggaran terhadap norma (attitude), akademik dan administrasi
34
Pelanggaran akademik
1. Tidak mentaati peraturan.jadwal kegiatan akademis yang berlaku
2. Meminta orang lain membuat karya tulis ilmiah/ tesis untuk dirinya sendiri atau membuat
karya tulis ilmiah/skripsi.tesis.disertasi untuk peserta PPDS lain.
3. Melakukan plagiarism terhadap karya tulis ilmiah/skripsi/tesis/disertasi milik orang lain.
Plagiarism adalam penjiplakan/pengambilan karangan milik orang lain lebih dari 20% isi
karangan tersebut yang melanggar hak cipta dan menjadikannya sebagai
karangan/pendapat sendiri
Pelanggaran administrasi
1. Tidak membayar uang pendidikan tepat waktu
2. Meninggalkan tempat tanpa izin dari KPS atau orang yang ditunjuk untuk itu
Apabila telah terjadi dugaan pelanggaran tata tertib oleh peserta PPDS, maka terhadap pelaku
pelanggarannya dilakukan :
1. Pemeriksaan oleh KPS
2. Dalam hal pelanggaran adalah terhadap peraturan rumah sakit pendidikan/ tempat
pendidikan maka pemeriksaan dilakukan oleh KPS, ketua departemen, kepala SMF dan
diklit RS terkait
3. Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti telah terjadi pelanggaran, KPS menilai apakah
pelanggaran yang terjadi memang merupakan tanggung jawab peserta PPDS terkait,
sehingga dapat diproses secara internal atau diajukan kepada Dekan melalui TKP-PPDS
untuk diproses lebih lanjut
4. Apabila KPS menilai pelanggaran tersebut diproses secara internal maka kepada peserta
PPDS yang terbukti melakukan pelanggaran diberikan sanksi berupa
4.1. Peringatan secara lisan atau tulisan
4.2. Peringatan dengan percobaan
5. Dalam hal peserta PPDS yang diberikan sanksi berkeberatan, yang bersangkutan dalam
mengajukan banding kepada TKP-PPDS untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan
lanjutan,
6. Apabila KPS dan TKP-PPDS menilai pelanggaran tidak dapat diselesaikan secara
internal, maka TKP-PPDS mengusulkan kepada Dekan untuk diproses lebih lanjut oleh
komisi disiplin.
36
SANKSI
Jenis sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran tata tertib dapat berupa peringatan sampai
pemecatan, yaitu :
1. Peringatan secara lisan atau tertulis oleh Ketua Departemen untuk diteruskan kepada
Dekan
2. Peringatan dengan percobaan oleh Dekan
3. Pembatalan seluruh kegiatan akademik pada semester yang sedang berjalan oleh
TKP-PPDS
4. Skorsing, pencabutan status kemahasiswaannya untuk sementara, sejumlah satu
semester atau dua semester oleh Dekan.
5. Pemecatan dari Tempat Pendidikan oleh Rektor
6. Sanksi bila dianggap melakukan pelanggaran berat dapat diusulkan tindakan skorsing,
pencabutan status kemahasiswaannya untuk sementara, sejumlah satu semester atau
lebih bahkan drop out tanpa melakukan peringatan terlebih dahulu. Hal yang
termasuk pelanggaran berat ditentukan oleh Komisi Disiplin
Ketentuan Izin
Izin untuk tidak mengikuti kegiatan pendidikan di Prodi PPDS hanya diberikan apabila :
1. Peserta didik yang bersangkutan sakit (disertai Surat Keterangan Dokter).
2. Anggota keluarga inti meninggal (disertai bukti tertulis dan surat izin yang ditandatangani
orangtua).
3. Menikah (dibuktikan dengan undangan dan surat izin yang ditandatangani orang tua).
4. Menjadi utusan/wakil Fakultas/universitas dalam suatu kegiatan kemahasiswaan (disertai
surat tugas dari PD-3 dan surat izin yang ditandatangani oleh PD-1).
5. Menunaikan ibadah Haji atau ibadah Umroh
6. Lama izin diberikan dan ditentukan oleh masing-masing Prodi
Ketentuan izin
1. Izin diberikan kepada Peserta didik yang sedang hamil dan menjelang persalinan.
2. Lama Izin maksimal 3 bulan.
3. Izin diajukan ke PD-1, diketahui Ketua Prodi PPDS dan ditembuskan ke Bakordik.
4. Peserta didik yang mengambil izin tetap diwajibkan membayar SPP semester yang
bersangkutan.
5. Selesai izin yang bersangkutan lapor secara tertulis kepada Ketua Prodi PPDS ditembuskan
ke PD-1 dan Bakordik.
37
Hak Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
1. Mendapatkan kesempatan yang sama selama proses pendidikan.
2. Mengetahui kompetensi yang akan diperoleh selama proses pendidikan.
3. Mendapatkan bimbingan dari pendidik klinik selama menjalankan pembelajaran klinik.
4. Mendapatkan semua kompetensi klinik sesuai dengan program pendidikan dokter
spesialis obstetri dan ginekologi
5. Mendapatkan dosen pembimbing klinik.
6. Mengetahui aspek-aspek yang akan dinilai.
7. Mengikuti ujian setelah memenuhi segala persyaratan.
8. Mendapatkan penilaian yang adil dan obyektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Mengetahui hasil penilaian.
10. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan peraturan akademik
yang berlaku dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
11. Mendapat izin akademis sesuai dengan peraturan Universitas Padjadjaran
1. Peraturan izin
Selama pendidikan, peserta PPDSI dapat menjalani izin sakit, izin hamil maupun izin
atas alasan mendesak.
2. Izin.
a. Hak izin diberikan setelah menyelesaikan 2 semester pertama.
b. Peserta PPDS-I dapat mendapatkan izin selama 6 hari kerja dengan maksimum
hari izin yang diambil sejumlah 6 (enam) hari dalam setiap paket izinnya setiap
semester.
c. Surat permohonan izin diajukan 1 bulan sebelumnya pada tanggal 1.
d. Yang bersangkutan diwajibkan mencarikan pengganti selama menjalani izin.
e. Izin yang bersangkutan dapat ditolak oleh Ketua Program Studi sebagai hak
prerogratif Ketua Program Studi
3. Izin sakit.
1. Apabila peserta PPDSI sakit, maka yang bersangkutan harus menyerahkan surat
sakit dari dokter spesialis terkait kepada Ketua Program Studi dan apabila izin
sakit lebih dari 3 hari akan diperhitungkan dengan jatah izin tahunan
2. Sakit lebih dari 2 minggu akan diperpanjang masa pendidikannya selama 1-2
bulan dan bila sakit lebih 2 bulan, yang bersangkutan perlu mengambil izin
akademik selama 6 bulan.
3. Bila peserta PPDS sakit lebih dari tiga (3) bulan maka akan dimintakan
pertimbangan medis untuk menentukan yang bersangkutan dapat melanjutkan
pendidikan.
o Bila peserta PPDS sakit (tidak masuk) lebih dari tiga (3) bulan maka akan
mengikuti prosedur KPS
o Pendidikan akan dikembalikan ke semester pertama, setiap semester /
tahapan pendidikan yang telah dilalui selama satu (1) bulan / tahapan.
o Setiap akhir tahapan harus melalui uji kompetensi.
38
o Selama proses dalam kedua point diatas maka tidak mengurangi masa
studi, kecuali bila peserta PPDS dinyatakan tidak lulus uji kompetensi atau
dinyatakan mengulang sirkulasi pada tahap yang sama.
o Bila peserta PPDS dinyatakan tidak kompeten dan telah mengikuti dua (2)
kali bimbingan khusus maka akan diajukan dan diputuskan dalam rapat
pendidikan.
4. Izin yang dimintakan residen akan mengurangi masa izin residen yang
bersangkutan.
4. Izin Hamil
1. Masa Izin hamil 3 bulan, dimulai pada 34 minggu kehamilan dan yang
bersangkutan mengambil izin akademik 3 bulan.
2. Bila sejak awal kehamilan terdapat komplikasi maka dapat mengajukan izin hamil
selama 1 tahun. 6 bulan masa izin dimasukkan ke dalam izin akademik sedangkan
6 bulan berikutnya tidak memperpanjang masa akhir pendidikan.
3. Untuk izin hamil selanjutnya, peserta PPDSI diberikan izin yang sama, tetapi
memperpanjang masa akhir pendidikan.
5. Izin karena alasan mendesak