Anda di halaman 1dari 39

1

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati kami sampaikan bahwa penyusunan Kurikulum Pendidikan


Tinggi (KPT) Program Studi Spesialis 1 Obstetri & Ginekologi yang mengacu kepada KKNI
dan SN DIKTI Fakultas Kedokteran telah selesai dikerjakan, semua ini dapat terlaksana
hanyalah atas seizin Tuhan Yang Maha Esa.

Sesuai dengan prosedur, pusat pendidikan harus mempunyai Buku Kurikulum. Staf
pengajar Departemen Obstetri & Ginekologi oleh Kolegium Obstetri & Ginekologi Indonesia
2008.

Adapun rujukan yang digunakan adalah Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Program Studi Spesialis 1 Obstetri & Ginekologi tahun 2005, Buku Standard Pendidikan
Profesi Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi oleh Kolegium Obstetri & Ginekologi
Indonesia.

Diharapkan Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Program Studi Spesialis 1 ini
dapat menjadi pedoman bagi peserta didik atau calon peserta PPDS-I, para pembimbing,
Pendidik dan Penilai, sehingga dapat mengenal dan memahami lebih jelas mengenai
Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi FK USU.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para staf
dan berbagai pihak yang telah memberikan kritik dan saran sehingga terlaksana penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Program Studi Spesialis 1

Medan, Mei 2017

dr. Riza Rivany, SpOG.K


2

VISI DAN MISI

DEPARTEMEN OBSTETRI & GINEKOLOGI FK-USU

VISI

- Menjadi institusi yang menghasilkan lulusan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi
yang kompeten, berakhlak baik, mengutamakan kepentingan pasien dan masyarakat,
mempunyai daya inovasi yang tinggi khususnya pada bidang infeksi dan onkologi
pada tahun 2019 di Indonesia

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, konsisten dan mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran dan tatakelola organisasi dan sistem
penjaminan mutu baik khususnya pada bidang Infeksi dan Onkologi

2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas sesuai dengan praktik penelitian dan uji
klinik yang baik, sesuai standar nasional pada bidang Obstetri dan Ginekologi
khususnya pada bidang Infeksi dan Onkologi.

3. Menyelanggarakan aplikasi ilmu di bidang Obstetri dan Ginekologi khususnya pada


bidang Infeksi dan Onkologi melalui kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat.

4. Meningkatkan serta melengkapi sarana dan prasarana yang memperkuat proses


pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya pada bidang Infeksi
dan Onkologi

5. Membangun kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian dengan institusi


penelitian lain baik didalam maupun luar negeri khususnya pada bidang Infeksi dan
Onkologi.
3

ALUR PENERIMAAN
PESERTA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (Spog)

Petunjuk Teknis Ujian Calon Peserta Program Dokter Spesialis (PPDS) Obstetri & Ginekologi

1. Surat Jadwal Ujian Penerimaan PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dari Dekan
2. Departemen Obstetri & Ginekologi mengajukan Panitia, Pembuat Soal, Pemeriksa
Jawaban, Penguji Lisan Ke Dekan.
3. Jadwal Ujian dan Pertemuan Calon PPDS dengan Departemen
4. Penerimaan Berkas Calon PPDS dari Dekan
5. Pertemuan Tim Penguji dan Pengawas Ujian Departemen
6. Ujian Tulisan 50 soal, MCQ dalam bahasa Inggris dalam 50 menit
7. Koreksi Hasil Ujian Tulis oleh Tim Pemeriksa Jawaban pada hari I dan hasil diserahkan
ke Ketua Program Studi
8. Ujian Lisan 3 Meja per grup (jumlah grup tergantung jumlah peserta ujian) dengan Meja I,
Meja II dan Meja III
9. Hasil Ujian Lisan di serahkan ke Ketua Program Studi
10. Rekapitulasi nilai oleh Ketua Program Studi
11. Tata Cara Penilaan/Kelulusan
A. Ujian Tulisan : Bobotnya (nilai maksimum 100) = 60%
B. (Ujian Lisan + Administrasi Umum) bobotnya (nilai maksimum 100) = 40%
C. Hasil Ujian Akhir : jumlah A + jumlah B
- Batas Nilai Kelulusan : nilai > 70
- Kemudian disusun berdasarkan rangking dari yang tertinggi hingga yang
terendah
- Jumlah calon PPDS yang diterima berdasarkan kebutuhan
- Peserta kalah ujian boleh mengulang jika nilai ujian 60-69
- Peserta kalah ujian tidak boleh mengulang jika nilai ujian < 59
12. Rapat Hasil Penerimaan Calon PPDS Oleh Departemen yang dihadiri seluruh penguji
lisan, Panitia, Pembuat Soal dan Pemeriksa Jawaban soal beserta Ketua Departemen dan
Ketua Program Studi
13. Melaporkan Hasil Keputusan Rapat Seleksi ke Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara
14. Menerima Surat Pengantar Kelulusan dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
4

Tata Cara Pembuatan Soal Tulisan dan Soal Lisan

I. Tata Cara Pembuatan Soal Ujian Tulisan

- Ujian Tulis : - 50 soal, Jenis : MCQ


- Bahan : - William Obstetri
- Appleton
- Novack Ginekologi
- Sperof Ginekologi
- Ilmu Kebidanan (sarwono)
- Ilmu Kandungan (sarwono)
- Waktu 50 menit

II. Tata Cara Pembuatan Soal Ujian Lisan

- Ujian Lisan : Terbagi 3 Meja, masing-masing 1 penguji tiap grup


a. Meja I : Soal Umum, Isinya : - Etika
- Minat
- Pengetahuan umum tentang
kebijakkan kesehatan

b. Meja II: - Soal Obstetri terdiri dari 5 Soal


- Peserta Memilih 2 soal dari 5 soal
- Sumber soal : Ilmu Kebidanan (sarwono)
- Waktu 15 Menit

c. Meja III: - Soal Ginekologi terdiri 5 soal


- Peserta Memilih 2 soal dari 5 soal
- Sumber soal : Ilmu kandungan (sarwono)
- Waktu 15 menit
5

Tata Cara Penilaian / Kelulusan

Penerimaan Calon PPDS

--------------------------------------------------------------------------

A. Ujian Tulisan : Bobotnya (nilai maksimum 100) = 60%


B. (Ujian Lisan + Administrasi Umum) bobotnya (nilai maksimum 100) = 40%
C. Hasil Ujian Akhir : jumlah A + jumlah B

- Batas Nilai Kelulusan : nilai > 70


- Kemudian disusun berdasarkan rangking dari yang tertinggi hingga yang terendah
- Jumlah calon PPDS yang diterima berdasarkan kebutuhan
- Peserta kalah ujian boleh mengulang jika nilai ujian 60-69
- Peserta kalah ujian tidak boleh mengulang jika nilai ujian < 59
6

TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


(SpOG)
A. Tujuan Umum
Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) bertujuan mendidik asisten
Obstetri dan Ginekologi melalui proses belajar mengajar dengan menyelesaikan suatu
kurikulum, sehingga setelah selesai mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) tersebut, peserta mempunyai cukup pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai
berikut :

1. Melakukan profesi Obstetri dan Ginekologi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila.
2. Mengenal, merumuskan, menyusun prioritas dan mampu menyelesaikan masalah-
masalah Obstetri dan Ginekologi secara ilmiah mencakup aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
3. Mendidik dan mengikut-sertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan
umumnya, taraf kesehatan reproduksi khususnya.
4. Ikut berperan dalam pengembangan ilmu Obstetri dan Ginekologi dengan melakukan
penelitian.
5. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai etik profesi dan mengembangkan diri
dalam segi ilmu Obstetri dan Ginekologi dengan berpedoman pada pendidikan
sepanjang hayat.

B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) adalah
sebagai berikut :

1. Mampu menyelesaikan masalah Obstetri dan Ginekologi penderita dengan


menggunakan pengetahuan, keterampilan klinik, laboratorium serta observasi dan
pencatatan medik yang baik untuk mendiagnosis, melakukan pengobatan, perawatan,
meminta konsultasi dan upaya penyembuhan lain dengan mengingat aspek fisik,
mental, spiritual, intelektual dan sosial budayanya.
7

2. Mampu melakukan upaya pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi yang


diperlukan dalam meningkatkan taraf kesehatan reproduksi.
3. Ikut berperan serta dalam pengembangan ilmu Obstetri dan Ginekologi dengan
melakukan penelitian baik penelitian biomedik dasar maupun penelitian klinik serta
mampu menyebarluaskan hasil-hasilnya melalui komunikasi lisan dan tulisan.
4. Mengembangkan sikap pribadi terutama integritas, yakni berpegang teguh pada
prinsip-prinsip ilmiah dan prinsip-prinsip moral sesuai dengan etika kedokteran.
5. Mengikuti perkembangan IPTEK kedokteran umumnya, Obstetri dan Ginekologi
khususnya dengan berperan dalam pendidikan kedokteran yang berkesinambungan
dan sepanjang hayat.
8

PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

MODUL TUJUAN PEMBELAJARAN


Modul 1 1.1. Mampu menjelaskan pola gejala pada wanita yang datang dengan
masalah obstetri
1.2. Mampu menjelaskan patofisiologi dari tanda dan gejala fisik obstetri
1.3. Mampu menjelaskan indikasi, manfaat dan efektivitas pemeriksaan klinis
dasar obstetri
1.4. Mampu menjelaskan indikasi, manfaat dan efektivitas pemeriksaan
ultrasonografi obstetri
1.5. Mampu melakukan anamnesis dan menganalisis anamnesis yang
terkait dengan riwayat obstetri secara tepat dan logis
1.6. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada pasien obstetri
1.7. Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan klinis dasar obstetri
1.8. Mampu melakukan pemeriksaan ultrasonografi dasar obstetri
1.1. Mampu menjelaskan pola gejala pada wanita yang datang dengan masalah
ginekologi
1.2. Mampu menjelaskan patofisiologi dari tanda dan gejala fisik ginekologi
1.3. Mampu menjelaskan indikasi, manfaat dan efektivitas pemeriksaan klinis dasar
ginekologi
1.4. Mampu menjelaskan indikasi, manfaat dan efektivitas pemeriksaan
ultrasonografi ginekologi
1.5. Mampu melakukan anamnesis dan menganalisis anamnesis yang terkait
dengan riwayat ginekologi secara tepat dan logis
1.6. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada pasien ginekologi
1.7. Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan klinis dasar ginekologi
1.8. Mampu melakukan pemeriksaan ultrasonografi dasar ginekologi
Modul 3 1. Memahami langkah-langkah dalam menggunakan sistem operasi komputer
2. Memahami langkah-langkah dalam menggunakan program pengolah kata
3. Memahami langkah-langkah dalam menggunakan program pembuat presentasi
4. Memahami langkah-langkah dalam menggunakan program tabulasi data
5. Memahami langkah-langkah dalam menggunakan program statistik penelitian
6. Memahami langkah penelusuran literatur melalui halaman web
7. Memahami langkah pengiriman dan penerimaan surat elektronik
8. Mampu menggunakan program pengolah kata
9. Mampu menggunakan program pembuat presentasi
10. Mampu menggunakan program tabulasi data
11. Mampu menggunakan program statistik penelitian
12. Mampu melakukan penelusuran literatur melalui halaman web
13. Mampu melakukan pengiriman dan menerima surat elektronik
9

1. Memahami mengenai siklus audit


2. Memahami mengenai praktik berdasarkan bukti
3. Memahami mengenai standar pelayanan medis dan jalur
pelayanan
4. Memahami mengenai cara pengembangan standar pelayanan
medis
5. Memahami definisi dan relevansi level of evidence
6. Memahami mengenai manajemen risiko
7. Melakukan siklus audit terhadap standar pelayanan
8. Melakukan penilaian kritis terhadap publikasi ilmiah
9. Mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan
berdasarkan bukti
10. Melakukan evaluasi terhadap jalur pelayanan
11. Menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus
obstetri dan ginekologi
1. Memahami mengenai cara penulisan makalah ilmiah
2. Memahami mengenai metodologi penelitian
3. Memahami mengenai etika penelitian
4. Menyusun sari pustaka mengenai masalah dalam obstetri dan ginekologi
5. Menyusun usulan penelitian mengenai masalah obstetri dan ginekologi
6. Melakukan penelitian yang berdasarkan etika kedokteran
7. Menerapkan temuan penelitian ke dalam praktik klinik
Modul 4 1. Memahami prinsip-prinsip etik dalam kode etik kedokteran khususnya dalam
obstetri dan ginekologi
2. Memahami langkah-langkah pengambilan keputusan etik
3. Memahami masalah-masalah etik dalam obstetri dan ginekologi
4. Mampu mengidentifikasi adanya masalah etik dalam pelayanan obstetri dan
ginekologi
5. Mampu mendiskusikan risiko klinik dan alternatif tindakan dari masalah
obstetri dan ginekologi
6. Mengetahui saat diperlukannya konsultasi dengan pihak lain dalam
penyelesaian masalah etik obstetri dan ginekologi
1. Memahami mengenai perundang-undangan bidang kesehatan khususnya pada
kesehatan reproduksi
2. Memahami dampak dan hukum yang berkaitan dengan pelecehan atau
kekerasan seksual
3. Memahami dan mampu melaksanakan pemeriksaan visum et repertum di
bidang obstetri dan ginekologi
4. Memahami pentingnya partisipasi dokter dalam upaya penegakan hukum
5. Memahami malpraktek medik
6. Mampu mengidentifikasi adanya masalah hukum dalam pelayanan obstetri dan
ginekologi
7. Mampu melengkapi sertifikat/dokumen/surat keterangan medis terkait
kehamilan, persalinan, kelahiran, surat keterangan sakit, keterangan aborsi,
kematian
8. Mampu melaksanakan pemeriksaan dan memberikan penjelasan terkait visum
atau otopsi dan kasus kematian maternal atau neonatal, kekerasan seksual
9. Mampu bekerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan aspek hukum praktek
obstetri dan ginekologi
10

1. Memahami hak hak kesehatan reproduksi, hak pasien akan privasi serta
kerahasiaan
2. Memahami cara memakai dan berbagi informasi dengan baik dengan tetap
menjaga kerahasiaan data informasi pasien
3. Memahami mengenai potensi terbukanya rahasia pada pasien anak-anak,
pasien remaja dan pasien dengan kebutuhan khusus
4. Memahami tentang prinsip-prinsip perlindungan data-data termasuk dalam
sistem administrasi, catatan medis dan elektronik
5. Mampu memastikan privasi dan kerahasiaan pasien terjaga dengan baik
6. Mampu memakai dan berbagi informasi medis secara tepat
7. Mampu mengelola dan mewaspadai terbukanya kerahasiaan pasien
1. Memahami prinsip-prinsip, isu etika dan hukum tentang informed consent
2. Memahami implikasi etik dan hukum informed consent pasien usia di
bawah 16 tahun, remaja dan kelompok yang rentan
3. Memahami potensi dampak etik dan hukum praktek obstetri dan
ginekologi termasuk kekerasan dan pelecehan seksual
4. Memahami potensi adanya perbedaan pendapat dan pandangan terhadap
informasi dalam informed consent, dan pasien bisa memiliki harapan dan
pandangan yang berbeda dengan petugas medis
5. Mewaspadai dampak hukum kasus bayi yang belum dilahirkan
6. Memahami informed consent pada kasus postmortem
7. Mampu melakukan dan mendapatkan informed consent yang baik dengan
menggunakan berbagai material pendukung dengan tepat
8. Mampu memberikan informasi, mendiskusikan berbagai risiko klinik
dalam berbagai tindakan obstetri dan ginekologi
9. Mampu menilai dan melakukan konsultasi etik atau hukum kepada pihak
lain untuk mendapat second opinion termasuk dengan layanan sosial atau
kepolisian

Modul 5 1. Mampu menjelaskan indikasi dan kontra indikasi prosedur pembedahan


2. Mampu menjelaskan potensi komplikasi prosedur pembedahan
3. Mampu menjelaskan masalah hukum seputar persetujuan prosedur
pembedahan
4. Mampu menjelaskan dan Mampu menjelaskan teknik komunikasi yang baik
(mengacu pada modul 19)
5. Mampu menjelaskan etika pembedahan dalam bidang obstetri dan ginekologi
6. Mampu menjelaskan konsep oksigenasi jaringan
7. Mampu menjelaskan prinsip monitoring hemodinamik
8. Mampu menjelaskan prinsip kebutuhan cairan, nutrisi dan keseimbangan
asam-basa dalam prosedur pembedahan
9. Mampu menjelaskan jenis cairan dan produk darah untuk transfusi
10. Mampu menjelaskan dan Mampu menjelaskan faktor risiko sebelum prosedur
pembedahan, meliputi:
a. Fungsi kardiovaskular
b. Fungsi ginjal
c. Fungsi hepar
d. Fungsi organ endokrin (diabetes mellitus dan kelenjar tiroid)
e. Fungsi hemostasis
11. Melakukan pemeriksaan khusus sebelum mengikuti prosedur pembedahan
12. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan sebelum prosedur pembedahan
13. Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga sebelum prosedur
pembedahan, mengenai:
a. Indikasi pembedahan
b. Potensi komplikasi pembedahan
c. Prosedur pembedahan
11

d. Penanganan komplikasi selama pembedahan


e. Perawatan pasca pembedahan
14. Melakukan konsultasi serta bekerja sama dengan sejawat disiplin ilmu lain
dalam mempersiapkan dan melakukan prosedur pembedahan
15. Melakukan perawatan intensif pada kasus obstetri dan ginekologi
1. Mampu menjelaskan penyebab dan patogenesis kegawatdaruratan
2. Mampu menjelaskan prosedur bantuan hidup dasar dan lanjut
3. Mampu melakukan bantuan hidup dasar dan lanjut
1. Mampu menjelaskan anatomi dan histologi organ reproduksi
2. Mampu menjelaskan prinsip pencegahan infeksi
a. Definisi
b. Prinsip kewaspadaan universal
c. Cara pencegahan infeksi
d. Cara mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan gaun operasi
e. Antiseptik dan desinfektan
3. Mampu menjelaskan konsep benang dan jarum bedah
a. Definisi benang dan jarum bedah
b. Jenis benang dan jarum bedah
c. Indikasi penggunaan jenis benang dan jarum bedah
d. Keuntungan dan kerugian masing-masing jenis benang dan jarum
bedah
4. Mampu menjelaskan jenis instrumen bedah dan cara penggunaannya
5. Mampu menjelaskan jenis simpul bedah dan indikasi penggunaannya
6. Mampu menjelaskan teknik insisi dan penjahitan
7. Mampu menjelaskan teknik hemostasis dan diseksi
8. Mampu menjelaskan teknik episiotomi dan perineorafi
9. Mampu menjelaskan prinsip penggunaan electrosurgery dalam pembedahan
10. Melakukan pencegahan infeksi
a. Cuci tangan
b. Menggunakan gaun operasi dan sarung tangan
11. Memilih serta menggunakan benang dan jarum bedah
12. Menggunakan instrumen bedah
a. Pinset
b. Gunting
c. Klem (pean)
d. Pemegang jarum (needle holder)
13. Melakukan simpul bedah
a. Reef knot
b. Surgeon’s knot
c. Slip knot
d. Deep tying
14. Melakukan insisi dan penjahitan
a. Insisi linier dan elips
b. Teknik penjahitan
i. Satu-satu (interrupted)
ii. Jelujur (continues)
iii. Subkutikuler
iv. Matras vertikal dan horizontal
15. Melakukan tindakan hemostasis dan diseksi
16. Melakukan tindakan episiotomi dan perineorafi
17. Melakukan tindakan electrosurgery dalam pembedahan
12

Modul 6 1. Memahami fisiologi penyembuhan luka


2. Memahami keseimbangan cairan
3. Memahami kebutuhan nutrisi pasca operasi
4. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan perubahan kondisi keadaan umum,
hemodinamik dan luka operasi pasca operasi
5. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan keseimbangan cairan pasca operasi
6. Melakukan perencanaan pemeriksaan penunjang pasca operasi
7. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan asupan nutrisi pasca operasi
1. Memahami indikasi, lamanya pemasangan, monitoring dan komplikasi
pemasangan kateter dan drain intraabdomen
2. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan kateter intravena pasca
operasi
3. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan kateterisasi pasca operasi
4. Melakukan evaluasi dan penatalaksanaan drain intraabdomen pasca
operasi
1. Memahami patofisiologi terjadinya komplikasi pasca operasi berupa luka
operasi, tromboemboli, infeksi
2. Melakukan penatalaksanaan dan evaluasi komplikasi pasca operasi berupa
luka operasi, tromboemboli, infeksi
3. Memahami patofisiologi terjadinya komplikasi pasca operasi berupa
cedera vesika dan ureter
4. Melakukan penatalaksanaan dan evaluasi komplikasi pasca operasi berupa
cedera vesika dan ureter
5. Memahami patofisiologi terjadinya perdarahan pasca operasi
6. Melakukan penatalaksanaan dan evaluasi perdarahan pasca operasi
Modul 7 1. Memahami anatomi, fisiologi dan patologi daerah vulva, vagina, dan serviks
2. Mampu melakukan tindakan bedah ginekologi minor :
a. Marsupialisasi kista Bartholin
b. Dilatasi dan Kuretase / biopsi endometrium
c. Ekstirpasi Polip
d. Eksisi lesi jinak Vulva
Modul 8 1. Memahami fisiologi kehamilan
2. Memahami latar belakang asuhan antenatal : sejarah dan konsep asuhan
antenatal
3. Memahami bukti yang mendasari praktik asuhan antenatal
4. Memahami model asuhan antenatal WHO
5. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dalam
asuhan antenatal
6. Melakukan konseling dan edukasi antenatal
1. Memahami anatomi janin dan plasenta
2. Memahami fisiologi janin
3. Memahami mengenai kelainan kongenital mayor
4. Memahami prinsip pemeriksaan kardiotokografi
5. Memahami peranan dan penggunaan ultrasonografi dalam
obstetri
6. Memahami peranan dan penggunaan dopler dalam
pemeriksaan antenatal
7. Memahami cara penilaian volume air ketuban
8. Melakukan pemeriksaan ultrasonografi obstetri
9. Melakukan interpretasi KTG dan USG
13

1. Memahami epidemiologi, etiologi, pathogenesis, diagnosis, pencegahan


penanganan, persalinan dan komplikasi dari
 Anemia dalam kehamilan
 Kehamilan lewat waktu
 Perdarahan antepartum
 Ketuban pecah dini preterm prapersalinan
 Pertumbuhan janin terhambat
 Kehamilan ganda
 Malpresentasi
 Hemolisis pada janin
 Malformasi kongenital
 Faktor sosial dan budaya
2. Mampu menatalaksana anemia dalam kehamilan
3. Mampu menatalaksana kehamilan lewat waktu
4. Mampu menatalaksana perdarahan antepartum
5. Mampu menatalaksana ketuban pecah dini preterm prapersalinan
6. Mampu menatalaksana pertumbuhan janin terhambat
7. Mampu menatalaksana kehamilan ganda
8. Mampu menatalaksana kehamilan dengan malpresentasi
9. Mampu menatalaksana kehamilan dengan hemolisis pada janin
10. Mampu menatalaksana kehamilan dengan malformasi kongenital
11. Mampu menatalaksana kehamilan dengan penyulit faktor sosial dan
budaya
Modul 9 1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan hipertensi, preeklampsia
dan eklampsia
2. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan hipertensi, preeklampsia dan
eklampsia
3. Mampu menatalaksana kehamilan dengan hipertensi, preeklampsia dan
eklampsia
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan penyakit jantung
2. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan penyakit
jantung rematik
3. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan penyakit
jantung bawaan
4. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan penyakit
jantung iskemik
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan hipertensi, preeclampsia
dan eklampsia
2. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan diabetes mellitus gestasional
3. Mampu menatalaksana kehamilan dengan diabetes mellitus gestasional
14

1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor


prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan
 Hemoglobinopati maternal
 Tromboembolisme
 Gangguan koagulasi dan trombositopenia
2. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan
hemoglobinopati maternal
3. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan
tromboembolisme
4. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan
gangguan koagulasi dan trombositopenia
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan hepatitis, kolestasis dan
AFLP
2. Memahami metode diagnostik hepatitis
3. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan hepatitis, kolestasis dan
AFLP
4. Mampu menatalaksana kehamilan dengan hepatitis, kolestasis dan AFLP
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan tuberkulosis
2. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan tuberkulosis
3. Mampu menatalaksana kehamilan dengan tuberkulosis
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan malaria
2. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan malaria
3. Mampu menatalaksana kehamilan dengan malaria
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan demam berdarah
2. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan demam berdarah
3. Mampu menatalaksana kehamilan dengan demam berdarah
1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor
prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan infeksi
 Varicella zoster
 Herpes simplex
 Rubella
 Cytomegalovirus
2. Memahami metode diagnostik infeksi herpes simplex, rubella dan
cytomegalovirus.
3. Mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan infeksi
 Varicella zoster
 Herpes simplex
 Rubella
 Cytomegalovirus
4. Mampu menatalaksana kehamilan dengan infeksi
 Varicella zoster
 Herpes simplex
 Rubella
 Cytomegalovirus
15

1. Memahami epidemiologi, etiologi, patofisiologi, karakteristik klinis, faktor


prognostik dan penatalaksanaan kehamilan dengan penyakit tiroid
2. Memahami metode diagnostik hipotiroid dan hipertiroid
3. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan
hipotiroid
4. Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana kehamilan dengan
hipertiroid
Modul 10 1. Memaham mekanisme persalinan normal
2. Memahami struktur dan penggunaan partograf
3. Memahami keseimbangan cairan saat persalinan
4. Memahami kesejahteraan janin dan compromise
5. Mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pada pasien dalam persalinan
6. Mampu melakukan pemantauan persalinan dengan partograf
7. Menatalaksana nyeri pada persalinan
8. Membuat prioritas masalah dan pembagian tugas di kamar bersalin
9. Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan kardiotokografi
1. Memahami tentang induksi dan augmentasi persalinan
2. Memahami tentang obat-obat yang bekerja pada miometrium
3. Memahami persalinan yang memanjang
4. Memahami macam-macam produk darah dan penggunaannya
5. Memahami anestesia regional, analgesia dan sedasi
6. Memahami tentang kebijakan gawat darurat/Kolaps sirkulasi maternal/
perdarahan
7. Memahami tentang persalinan preterm/ketuban pecah dini
8. Memahami tentang serklase serviks
9. Memahami tentang persalinan pada kehamilan multipel
10. Memahami tentang persalinan pada preeklampsia berat dan eklampsia
11. Memahami tentang kematian janin intrauterin, termasuk masalah tuntutan
hokum
12. Memahami tentang nyeri/akut abdomen
13. Melakukan induksi persalinan
14. Menatalaksana distosia pada persalinan
15. Menatalaksana persalinan pada bekas sesar
16. Menatalaksana persalinan kembar pervaginam
17. Menatalaksana persalinan sungsang
18. Menatalaksana persalinan preterm dan transfer in utero
19. Menatalaksana persalinan preeklampsia berat
20. Menatalaksana kematian janin intrauterine
21. Melakukan konseling mengenai pemeriksaan postmortem pada kasus dengan
kematian janin
22. Menatalaksana perdarahan obstetrik
23. Melakukan persiapan dan penggunaan produk darah yang tepat
16

Modul 11 1. Memahami mengenai persalinan normal


2. Memahami indikasi, kontraindikasi, syarat, komplikasi dan teknik dari :
 Ekstraksi forsep
 Ekstraksi vakum
 Versi ekstraksi
 Penanganan distosia bahu
 Pertolongan persalinan bokong
 Pertolongan persalinan gemelli
3. Memahami mengenai retensio placentae
4. Melakukan persalinan normal
5. Melakukan versi ekstraksi
6. Melakukan ekstraksi vakum
7. Melakukan ekstraksi forsep
8. Menatalaksana distosia bahu
9. Melakukan persalinan pervaginam pada gemelli
10. Melakukan persalinan pervaginam pada presentasi bokong
11. Melakukan persalinan pada janin dengan malpresentasi
1. Memahami tentang teknik-teknik seksio sesarea
2. Memahami tentang komplikasi seksio sesarea
3. Memahami tentang anestesi umum dan regional
4. Melakukan seksio sesarea
1. Memahami tentang pendarahan genitalia interna
2. Memahami prinsip hemostasis
3. Memahami prinsip dan teknik ligasi arteri dalam penanganan perdarahan
obstetric
4. Memahami prinsip dan teknik jahitan b-lynch
5. Memahami prinsip dan teknik histerektomi obstetric
6. Menatalakasana ruptura uteri
7. Melakukan jahitan b-lynch
8. Melakukan ligasi arteri uterina asendens
9. Melakukan histerektomi obstetri
Modul 12 1. Memahami fisiologi nifas
2. Mampu melakukan asuhan nifas normal
3. Mampu menatalaksana kelainan payudara pada masa nifas
4. Mampu menatalaksana sepsis puerpuralis
5. Mampu menatalaksana kelainan psikiatri pasca persalinan
1. Memahami etiologi, patofisiologi dan penatalaksanaan perdarahan pasca
persalinan
2. Memahami etiologi, patofisiologi dan penatalaksanaan retensio plasenta
3. Memahami jenis-jenis syok dan penanganannya
4. Mampu melakukan penjahitan robekan jalan lahir
5. Mampu melakukan manual plasenta
6. Mampu menatalaksana perdarahan pasca persalinan primer
7. Mampu menatalaksana perdarahan pasca persalinan sekunder
8. Mampu menatalaksanan syok pasca persalinan
1. Memahami fisiologi neonatus
2. Memahami langkah-langkah resusitasi neonatus
3. Memahami permasalahan neonatus umum
4. Melakukan resusitasi neonatus
5. Menatalaksana kelainan neonatus umum
Modul 15 1. Menjelaskan karakteristik berbagai jenis kontrasepsi
2. Menjelaskan kelaikan medik, cara pemakaian, dan cara pemasangan berbagai
jenis kontrasepsi
3. Melakukan konseling pemilihan kontrasepsi
17

4. Melakukan konseling pelayanan metode kontrasepsi alamiah, pil, suntik, dan


kontrasepsi darurat
5. Melakukan pemasangan dan pencabutan implan
6. Melakukan pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
7. Melakukan tindakan kontrasepsi mantap pada wanita (tubektomi)
1. Menjelaskan patogenesis infeksi menular seksual dan
HIV/AIDS
2. Menjelaskan penilaian risiko HIV/AIDS dan transmisi
HIV/AIDS
3. Menjelaskan tatalaksana gejala-gejala klinik infeksi
genital non-IMS (vaginosis bacterial, kandidiasis genital)
4. Menegakkan diagnosis infeksi menular seksual dan
HIV/AIDS
5. Melakukan tatalaksana pasien dengan infeksi menular
seksual dan HIV/AIDS
6. Melakukan konseling mengenai infeksi menular seksual
dan HIV/AIDS
7. Mengelola program pencegahan infeksi menular seksual
dan HIV/AIDS
8. Melakukan tatalaksana tim multidisipliner : konselor,
pekerja sosial, spesialis kulit kelamin, spesialis kontrasepsi, pelayanan primer,
sektor relawan, kepolisian.
1. Menjelaskan berbagai risiko HIV/AIDS terhadap janin
2. Menjelaskan rencana terapi untuk bayi baru lahir
3. Melakukan konseling tentang transmisi vertikal HIV/AIDS dari ibu ke janin
4. Melakukan penatalaksanaan wanita hamil dengan HIV/AIDS positif selama
kehamilan, persalinan, dan masa nifas
5. Melakukan perencanaan tatalaksana pada bayi baru lahir dari ibu dengan
HIV/AIDS positif
6. Melakukan konseling kepada pasangan suami-istri tentang faktor risiko
terinfeksi HIV/AIDS, cara penularannya, serta risiko terhadap janin
Modul 16 1. Memahami definisi keguguran serta definisi dari berbagai jenis keguguran
spontan
2. Mengetahui epidemiologi dari keguguran spontan
3. Memahami etiologi dan patogenesis dari keguguran spontan
4. Mengetahui gambaran klinis dari masing-masing jenis keguguran spontan
5. Mengetahui penganan konservatif pada kasus keguguran spontan
6. Mengetahui penanganan medisinal pada kasus keguguran spontan
7. Mengetahui penanganan pembedahan pada kasus keguguran spontan
8. Mampu mendemonstrasikan tindakan kuret tajam pada kasus keguguran spontan
9. Mampu mendemonstrasikan tindakan aspirasi vakum manual pada kasus
keguguran spontan
1. Memahami definisi kehamilan ektopik
2. Mengetahui epidemiologi dari kehamilan ektopik
3. Memahami faktor-faktor risiko dan patogenesis dari kehamilan ektopik
4. Mampu mendemonstrasikan tindakan kuldosentesis pada kehamilan ektopik
5. Melakukan pemeriksaan USG pada kasus kehamilan ektopik
6. Mengetahui penanganan medisinal kehamilan ektopik
7. Mengetahui jenis-jenis tindakan pembedahan pada kasus kehamilan ektopik
8. Mampu mendemonstrasikan tindakan reseksi parsial tuba
9. Mampu mendemonstrasikan tindakan salfingotomi dan salfingostomi
18

Modul 18 1. Mengenal gejala dan tanda prolaps organ panggul (POP)


2. Menguasai cara melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada prolaps
organ panggul
3. Menentukan pemeriksaan (untuk menunjang diagnosis) yang diperlukan
4. Mengetahui faktor risiko setiap kasus
5. Membuat keputusan klinik dan memilih penatalaksanaan yang paling tepat
terhadap kasus prolaps organ panggul
6. Mengetahui komplikasi POP yang mungkin terjadi
1. Memahami anatomi dan fungsi saluran kemih bawah
2. Memahami faktor risiko dan patofisiologi inkontinensia urin
3. Mengenal gejala dan tanda Inkontinensia urin
4. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus Inkontinensia urin
5. Menentukan pemeriksaan penunjang diagnosis yang diperlukan, melakukan
pemeriksaan serta menginterpretasi hasil pemeriksaan ( daftar harian
berkemih, tes pad, tes biru metilen, tes Boney, tes pesarium, dan sistoskopi)
6. Membuat keputusan klinik dan memilih penatalaksanaan yang paling tepat
terhadap kasus Inkontinensia urin
7. Melakukan penatalaksanaan konservatif berupa terapi perilaku, latihan otot
dasar panggul, latihan otot saluran kemih, medikamentosa, dan kateterisasi.
8. Melakukan konseling penatalaksanaan operatif dan melakukan rujukan pada
fasilitas yang kompeten untuk kasus yang membutuhkan terapi operatif dan
gagal terapi konservatif
1. Memahami anatomi dan fungsi saluran cerna bawah ( perineum dan anorektal )
2. Memahami faktor risiko dan patofisiologi inkontinensia fekal
3. Mengenal gejala dan tanda Inkontinensia fekal
4. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus Inkontinensia fekal
5. Menentukan pemeriksaan penunjang diagnosis yang diperlukan(ultrasonografi
dan anuskopi)
6. Membuat keputusan klinik dan memilih penatalaksanaan yang paling tepat
terhadap kasus Inkontinensia fekal
7. Melakukan penatalaksanaan konservatif berupa terapi perilaku, latihan otot
dasar panggul
8. Melakukan konseling penatalaksanaan operatif dan melakukan rujukan pada
fasilitas yang kompeten untuk kasus yang membutuhkan terapi operatif dan
gagal terapi konservatif
9. Melakukan reparasi ruptura perinei derajat III dan IV baru dan perawatan
pasca tindakan
1. Memahami embriologi, anatomi dan fungsi organ genitalia
2. Mengenal gejala dan tanda kelainan bawaan organ genitalia
3. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus kelainan bawaan
organ genitalia
4. Menentukan pemeriksaan penunjang diagnosis yang diperlukan (ultrasonografi
dan radiologi)
5. Membuat keputusan klinik dan memilih penatalaksanaan yang paling tepat
terhadap kasus kelainan bawaan organ genitalia
6. Melakukan konseling dan melakukan rujukan untuk kasus yang membutuhkan
7. Melakukan penatalaksanaan operatif eksisi himen pada kasus himen
imperforata
8. Melakukan penatalaksanaan operatif eksisi septum vagina rendah
19

1. Memahami anatomi dan fungsi saluran kemih bawah


2. Memahami faktor risiko dan patofisiologi infeksi saluran kemih bawah
3. Mengenal gejala dan tanda Infeksi saluran kemih bawah
4. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus Infeksi saluran kemih
bawah
5. Menentukan pemeriksaan penunjang diagnosis yang diperlukan(urinalisis,
kultur urin, radiologi)
6. Membuat keputusan klinik dan memilih penatalaksanaan yang paling tepat
terhadap kasus Infeksi saluran kemih bawah
7. Melakukan konseling penatalaksanaan dan melakukan rujukan untuk kasus
infeksi berulang
Modul 19 1. Memahami prinsip-prinsip dasar komunikasi
2. Memahami unsur-unsur komunikasi
3. Memahami bentuk-bentuk komunikasi
4. Memahami dampak dan hambatan komunikasi
5. Memahami komunikasi kesehatan
6. Memahami pemasaran sosial
7. Memahami prinsip-prinsip konseling
8. Mampu berkomunikasi efektif secara verbal dan tertulis dengan pasien,
keluarga dan masyarakat
9. Mampu menyampaikan berita buruk dengan bijaksana
10. Mampu berkomunikasi efektif secara verbal dan tertulis dengan kolega dan tim
kesehatan lainnya
11. Mampu memberikan konseling kepada pasien, keluarga dan kolega
1. Memahami dinamika kelompok
2. Memahami prinsip-prinsip kepemimpinan
3. Memahami teori motivasi dan produktifitas
4. Memahami hubungan antar manusia dalam manajemen
5. Memahami Management By Objectives
6. Mampu bekerja secara efektif dalam tim
7. Mampu menunjukkan ketrampilan kepemimpinan
8. Mampu berkolaborasi dengan profesi lain
20

KURIKULUM PRODI SPESIALIS 1


OBSTETRI & GINEKOLOGI

I. KURIKULUM
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil
belajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
perguruan tinggi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.

1.1. Struktur Kurikulum


Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi dibagi dalam empat (4) tahap
pendidikan, dengan masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan keterampilan .
Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan
tahun, melainkan merupakan tahapan semester :
Tahap I : Pada Tahap I dimana untuk Semester I adalah
Semester I dan II Obstetri Ginekologi Dasar dan Semester II
adalah Feto Maternal
21

Tahap II : Pada Tahap II dimana untuk semester III dan


Semester III dan IV IV di Divisi Feto Maternal

Tahap III : Pada Tahap III dimana untuk semester V dan


Semester V dan VI VI berada di Divisi Fertilitas Endokrinologi
Reproduksi

Tahap IV : Pada Tahap IV dimana semester VII dan VIII


Semester VII dan VIII berada di Divisi Onkologi Ginekologi

Jumlah beban seluruhnya adalah 106 SKS, sedangkan jumlah modul yang harus dipelajari
ada 19 modul.

Tahap I: Diikuti oleh peserta didik Sm I, dan Sm II


Semester I dimana untuk Obstetri Ginekologi dasar dengan isi kurikulum menyangkut bidang
dasar (teori) perkuliahan.
Semester II Isi kurikulum meliputi seluruh bidang Obstetri (Feto-maternal,FM)

Tahap II: Diikuti oleh peserta didik Sm III dan Sm IV.


Isi kurikulum meliputi seluruh bidang Obstetri (Feto-maternal,FM)

Tahap III: Diikuti oleh peserta didik Sm IV dan Sm V.


Isi kurikulum meliputi bidang ginekologi umum, Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi
(FER).

Tahap IV: Diikuti oleh peserta didik Sm VII dan VIII


Isi kurikulum meliputi seluruh bidang onkologi.
Isi kurikulum meliputi seluruh aspek obstetri dan ginekologi dan bidang-bidang lain yang
terkait, serta pendidikan kepemimpinan dan tanggung jawab, kemandirian dan cara mendidik.

Peserta didik semester  VIII kegiatannya diatur oleh KPS.


22

Adapun proses pendidikan di Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran USU dapat di
jabarkan sebagai berikut :

No Semester Keterangan Tugas

1 Semester I Obstetri & Ginekologi Dasar


2 Semester II Divisi Feto Maternal 1 Journal Reading
1 Journal Reading
3 Semester III Divisi Feto Maternal 2 Laporan Kasus
4 Semester IV Divisi Feto Maternal
2 Laporan Kasus

1 Mini Referat Feto Maternal


2 Ujian Keterampilan
(SC, EV)
5 Semester V Divisi Fertilitas Endokrinologi 2 Journal Reading
Reproduksi
2 Laporan Kasus
6 Semester VI Divisi Fertilitas Endokrinologi 2 Journal Reading
Reproduksi
2 Laporan Kasus
1 Mini Referat FER
1 Ujian Hysterektomy
7 Semester VII Luar Kota
8 Semester VIII Onkologi Ginekologi 1 Journal Reading
1 Laporan Kasus
1 Mini Referat Onko

1. Perpindahan tugas antar Divisi / Semester


Dilaksanakan setiap tanggal 1 Februari, 1 Mei, 1 Agustus dan 1 November.
23

Masing-masing semester dijalani minimal 5 bulan sejak ke pindahan semester tersebut (bulan
ke 6 adalah ujian semester)

2. Masa pendidikan
PPDS mempunyai waktu pendidikan paling lama adalah 1,5 kali dari
semester yang telah ditentukan. Bagian pendidikan akan mengajukan
surat pertimbangan ke Divisi jika PPDS belum menyelesaikan masa
pendidikan yang ditentukan.

3. Ujian Semester
A. Syarat :
- Telah menjalani kegiatan masing masing divisi secara penuh.
- Telah menyelesaikan tugas-tugas masing-masing divisi.
- Tidak dalam masa hukuman / sanksi.
- Menyelesaikan SPP dan lainnya

B. Pelaksana
1) Ujian dilaksanakan pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober
2) Ujian semester diselenggarakan oleh panitia dengan melibatkan seluruh divisi
3) Seluruh hasil ujian setiap divisi dikirim ke pendidikan PPDS.
4) Ujian ulangan untuk PPDS yang kalah pada semester yang sama diuji kembali 3 (tiga)
bulan kemudian.
5) Ketentuan waktu ujian semester, ujian semester dilaksanakan bersamaan
a. FM : minggu III
b. FER : minggu III
c. Onko : minggu III
6) Pengumuman ujian semester dilakukan serentak pada minggu ke IV oleh Bag.
Pendidikan & Ketua Divisi berdasarkan hasil dari masing-masing Divisi

C. Ketentuan
 PPDS yang kalah ujian sebanyak 2 kali pada semester yang sama maka yang
bersangkutan dirapatkan antara Ketua Divisi, KPS dan SPS serta Ka.Dep dan Sek.Dep.

 Khusus PPDS semester I ( satu ) yang kalah sebanyak 3 kali akan di kembalikan ke
TKP PPDS FK-USU karena dianggap tidak berbakat.
24

SKEMA UJIAN

Ujian Hasil
Pendidikan
Semester Pengumuman
PPDS
(Panitia Ujian)

Serentak
(KPS, Ketua,
Divisi)
D. Tipe Ujian E. Penilaian Ujian.
1. Ujian tulis (bobot 60%) Nilai kelulusan ujian > 70 (tujuh puluh)
2. Ujian lisan (bobot 40%)

4. Tesis.
4.1. Penunjukkan Pembimbing dan Penguji
1. Pembimbing Spesialis diharapkan satu dari Divisi dan satu ditentukan dari KPS serta
2. Pembimbing Magister diharapkan satu dari Divisi dengan kualifikasi S3 dan Satu
ditentukan Oleh KPS dengan kualifikasi S3
4.2. Pelaksanaan Usulan
1) Usulan tesis boleh diajukan kapanpun dan Judul tesis diberikan kepada KPS.
2) Usulan tesis diajukan kepada tim penilai usulan proposal tesis melalui KPS
3) Tim penilai usulan proposal akan bersidang setiap 2 minggu pada hari selasa
4) Usulan tesis yang diterima akan diteruskan ke Divisi untuk membahas usulan proposal
yang bersangkutan untuk ditetepkan pembimbing utama
25

5) Usulan tesis yang ditolak akan diteruskan ke Divisi yang bersangkutan untuk penggantian
judul penelitian/perbaikan atau dikembalikan kepada PPDS untuk perubahan judul
6) Usulan tesis yang diterima dan telah ditetapkan pembimbingnya oleh Divisi akan
dikembalikan ke KPS untuk menetapkan Tim 5
7) Pembacaan tesis dilaksanakan setelah lulus ujian pada semua Divisi dan dilaksanakan
setiap hari Kamis
8) Pembacaan tesis magister dan referat magister dilakukan setiap hari Selasa

5. Stase luar kota.


Pengiriman PPDS ke Rumah Sakit di luar kota (Tugas Mandiri) dilaksanakan setelah lulus
ujian Divisi FER.

6. Ujian Nasional.
A. Syarat.
1. Nama terlampir ( sesuai surat edaran )
2. Pendaftaran terakhir 1 (satu) bulan sebelum jadwal ujian
Nasional dengan ketentuan :
a. Telah menjalankan stase Divisi FM/ FER/Onko
b. Telah selesai membacakan Tesis.
c. Telah lulus ujian ketrampilan.
d. Telah selesai pendidikan ≥ 8 semester.
e. Telah selesai stase Departemen Anestesi 1 bulan
f. Telah selesai stase Departemen Patologi Anatomi 1 bulan
g. Telah selesai tugas mandiri luar kota 6 bulan
h. Telah menyelesaikan administrasi
- Bebas Pustaka USU
- Sumbangan Resmi FK- USU
- SPP
- Iuran Kolegium @Rp. 100.00,-/ bln di hitung mulai masuk
Pendidikan (dpt berubah)
- Uang Ujian Nasional @ Rp. 1.000.000,-
i. Telah lulus ujian Komprehensif
26

KURIKULUM OBSTETRI & GINEKOLOGI


(BERDASARKAN BUKU PANDUAN OBGIN)
obginham@yahoo.com

NO KODE MK MATA KULIAH SKS


SEMESTER I
1. SOG0101 Teknologi Informasi, Upaya Peningkatan Praktik Klinik dan 7
DL
Penelitian
2. SOG0102 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi HSS 3
3. SOG0103 Keterampilan Bedah Inti MRT 3
13
SEMESTER II
4. SOG0201 Keterampilan Klinik Dasar DE 3
5. SOG0202 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 3
6. SOG0203 Keterampilan Bedah Inti IA 5
7. SOG0204 Asuhan Antenatal MPL 3
8. SOG0205 Asuhan Persalinan HPP 1
9. SOG0206 Asuhan Kelahiran SN 1
16
SEMESTER III
10. SOG0301 Pengajaran, Penilaian Proses pembelajaran, Telaah DL 1
11. SOG0302 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 3
12. SOG0303 Asuhan Pasca Operasi EAS 2
13. SOG0304 Asuhan Antenatal JM 2
14. SOG0305 Asuhan Persalinan HLH 2
15. SOG0306 Asuhan Kelahiran DA 3
16. SOG0307 Masalah Nifas Dan neonatus LSL 1
14
SEMESTER IV
17. SOG0401 Ketarampilan Klinik Dasar RR 1
18. SOG0402 Pengajaran, Penilaian Proses pembelajaran, Telaah IHE 1
19. SOG0403 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi HSS 1
20. SOG0404 Asuhan Pasca Operasi FGS 2
21. SOG0405 Asuhan Antenatal MS 1
22. SOG0406 Kedokteran Maternal HPP 2
27

23. SOG0407 Asuhan Persalinan SN 1


24. SOG0408 Asuhan Kelahiran JM 1
25. SOG0409 Masalah Nifas dan Neonatus MS 1
26. SOG0410 Kesehatan Reproduksi dan Seksual MRT 1
12
SEMESTER V
27. SOG0501 Ketarampilan Klinik Dasar IA 1
28. SOG0502 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi MR 1
29. SOG0503 Prosedur Bedah Ginekologi DL 2
30. SOG0504 Masalah Ginekologi Umum IGM 2
31. SOG0505 Kesehatan Reproduksi dan Seksual EAS 1
32. SOG0506 Penanganan Masalah Kehamilan Dini FGS 1
33. SOG0507 Uroginekologi dan Masalah Dasar Panggul MRT 4
12
SEMESTER VI
34. SOG0601 Ketarampilan Klinik Dasar IA 1
35. SOG0602 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 1
36. SOG0603 Prosedur Bedah Ginekologi MOP 1
37. SOG0604 Masalah Ginekologi Umum FGS 1
38. SOG0605 Subfertilitas HSS 4
39. SOG0606 Kesehtan reproduksi dan Seksual EAS 1
40. SOG0607 Penanganan Masalah Kehamilan Dini CAA 1
41. SOG0608 Uroginekologi dan Masalah Dasar Panggul MRT 2
12
SEMESTER VII
42. SOG0701 Ketarampilan Klinik Dasar DE 1
43. SOG0702 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 1
44. SOG0703 Onkologi Ginekologi MFS 8
45. SOG0704 Pengembangan Profesionalisme CAA 1
11

SEMESTER VIII
46. SOG0801 Etika dan Hukum Dalam Obstetri & Ginekologi IHE 1
47. SOG0802 Pengembangan Profesionalisme RR 4
48. SOG0803 Tugas Mandiri IHE 6
49. SOGO804 Penelitian Tesis HSS 5
16
TOTAL 106
28

PROFIL LULUSAN DAN LEARNING OUTCOME


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Profil Spesialis Obstetri dan Ginekologi


1. Ahli obstetri dan ginekologi
2. Peneliti
3. Narasumber

A. Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
29

9. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang Obstetri &


Ginekologi secara mandiri;
10. Komunikasi terhadap kolega, pasien dan keluarganya, paramedis dan staf pengajar
yang dilakukan dengan jujur, terbuka dan bersikap baik;
11. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter, perawat, karyawan kesehatan, pasien dan
keluarga pasien dan bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk
pelayanan secara optimal; dan
12. Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety antara lain: IPSG 1-6 (Identifikas, cuci
tangan, time out, komunikasi efektif, pencegahan infeksi, dan pemberian obat)

B. Keterampilan
Keterampilan Umum Lulusan Program Spesialis 1
1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik
dan kompleks, serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi profesi tersebut yang berlaku secara nasional/internasional;
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk
publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya
desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan
kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. Mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi
yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, kewirausahaan, dan kemaslahatan
manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada
masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
atau sistem institusinya;
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional;
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategisorganisasi;
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang
profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya;
30

9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang
dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang
profesinya;

10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;
11. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode
etik profesinya;
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
13. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan ke bijakan nasional dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional
pada bidang profesinya;
14. Mampu mendokumentasikan,menyimpan,mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.

Dikutip dari http://belmawa.ristekdikti.go.id/dev/wp-content/uploads/2015/11/6A-Panduan-Penyusunan-CP.pdf


31

Keterampilan Khusus dan Penguasaan Pengetahuan


Profil Lulusan PPDS
Obstetri dan Keterampilan Khusus Penguasaan Pengetahuan
Ginekologi
1) Menguasai teori-teori di bidang
1) Mampu melaksanakan
Obgyn untuk mendukung pelaksaan
tatalaksana pada pasien mulai
Ahli Obstetri dan tatalaksana pasien mulai dari
dari anamnesis, pemeriksaan
Ginekologi anamnesis, pemeriksaan fisik
fisik diagnostik, pemeriksaan
diagnosis, pemeriksaan penunjang
penunjang, penegakan
dalam mendiagnosis dan
diagnosis dan diagnosis
penatalaksanaan pasien secara
banding dan penatalaksanaan
komprehensif
secara komprehensif.
2) Menguasai teori-teori Obgyn dan
2) Mampu melakukan interpretasi
komunikasi yang efektif dengan
dan menerima rujukan serta
sejawat.
konsultan yang efektif bagi
3) Menguasai tat acara komunikasi
sejawat lain.
yang baik dan efektif sehingga dapat
3) Mampu melakukan hubungan
memberikan informed consent yang
interpersonal, komunikasi yang
baik dan komunikasi yang efektif
efektif.
dengan pasien.
4) Mampu mengembangkan etika,
4) Menguasai etika kedokteran dan
profesionalisme dan integritas
profesionalisme sehingga integritas
profesi dalam pelaksanaan
profesi dapat terjaga
praktek klinis
5) Menguasai ilmu pengetahuan dan
5) Mampu menguasai ilmu
teknologi informasi terkini
pengetahuan dan teknologi
dibidangnya serta mampu
informasi terkini dalam
menguasai teknologi pendukung
pelaksanaan praktek klinis.
untuk meningkatkan kinerja praktek
klinis.
Peneliti Mampu melakukan penelitian
Menguasai metode-metode penelitian
mandiri maupun bersama sesuai
dengan baik yang dikerjakan mandiri
dengan perkembangan ilmu
maupun bersama dalam tim.
pengetahuan dan teknologi
Narasumber 1) Mampu membuat publikasi 1) Menguasai teknologi dan tata cara
ilmiah hasilpenelitian pada penulisan publikasi ilmiah pada jurnal
jurnal terakreditasi bertaraf nasional maupun internasional.
nasional maupun internasional.

2) Mampu mempresentasikan 2) Menguasai teknik-teknik presentasi


ilmu pengetahuan Obgyn ilmiah dan teknologi yang mendukung
maupun hasil publikasi pada kegiatan tersebut.
forum ilmiah nasional maupun
internasional.

3) Mampu memberikan informasi 3) Menguasai teknik-teknik presentasi


edukatif kepada masyarakat dan ceramah umum dan teknologi
awam sesuai dengan yang mendukung kegiatan tersebut.
keahliannya.
32

TATA TERTIB DAN SANKSI

Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :


1. Pusat Pendidikan/Tempat Pendidikan Dokter Spesialis adalah program studi yang
menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis
2. Peserta PPDS adalah peserta PPDS yang terdaftar dan sedang mengikuti Program Pendidikan
Dokter Spesialis di tempat Pendidikan
3. Tata Tertib Peserta PPDS di tempat pendidikan adalah peraturan yang mengatur sikap,
perilaku dan tata cara yang wajib dipatuhi oleh setiap PPDS didalam mengikuti dan
menjalankan proses belajar mengajar di tempat pendidikan

Tata Tertib PPDS ini secara umum bertujuan untuk :


1. Menciptakan proses belajar mengajar yang tertib , teratur dan suasana kondusif untuk
pengembangan individu PPDS maupun Tempat Pendidikan
2. Membentuk PPDS dan alumni yang berilmu, patuh pada hokum dan peraturan yang berlaku
dan diharapkan mampu untuk menjadi anggota masyarakat yang baik, serta bertanggung
jawab pada dirinya dan asyarakat
3. Diharapkan mampu menjadi PPDS yg bertaqwa, berkarakter dan berakhlak mulia, produktif,
inovatif serta berbudi luhur

Dilingkungan Tempat Pendidikan, disamping melaksanakan peraturan dan tata tertib secara
umum, juga berlaku peraturan tata tertib yang bersifat khusus sebagai berikut :

I. Akademik
1. Mentaati peraturan akademik yang berlaku
2. Wajib minimal hadir 75% dalam setiap kegiatan akademik dari jumlah keseluruhan waktu
pendidikan dalam setiap semesternya
3. Mengembangkan sikap dan perilaku ilmiah
4. Tidak boleh terlambat dalam mengikuti kegiatan pendidikan atau pulang sebelum
kegiatan berakhir tanpa ijin.
5. Harus mengirimkan surat ijin bila tidak dapat mengikuti kegiatan pendidikan (tidak
hadir)
6. Harus mengirimkan surat sakit bila tidak dapat mengikuti kegiatan pendidikan dengan
alas an sakit yang ditandatangani oleh dokter dari rumah sakit pemerintah yang memiliki
surat izin praktik (SIP). Dalam hal peserta PPDS tidak dapat mengikuti kegiatan
pendidikan dikarenakan sakit selama lebih dari 2 (dua) semester maka TKP-PPDS akan
membentuk tim khusus terkait status peserta PPDS tersebut
7. Tidak diperkenankan berbuat curang dalam ujian atau tugas-tugas akademik lainnya.
33

II. Tata Pergaulan


1. Bersikap dan berprilaku hormat pada staf pengajar, staf administrasi, staf Rumah Sakit
Pendidikan, dan sesame peserta PPDS
2. Sopan, saling menghargai dan menghindari perbuatan yang tidak bermoral
3. Membina kerjasama sesama peserta PPDS

III. Penampilan
1. Bertata rias yang rapi dan sopan
2. Berpakaian bersih, rapi, sopan dan menggunakan tanda pengenal
3. Tidak diperkenankan memakai bahan pakaian kaos dan denim
4. Mengenakan sepatu yang menutupi, terawat dan dikenakan secara wajar
- Khusus Pria
1. Tidak diperkenankan berambut gondrong
2. Tidak diperkenankan menggunakan anting-anting, tindik hidung dan asesoris
tidak wajar lainnya.
- Khusus Wanita
1. Tata rias dan rambut harus rapi dan tidak menyolok
2. Tidak diperkenankan berpakaian ketat atau memakai rok diatas lutut
3. Tidak diperkenankan menggunakan cadar

IV.Lain-Lain
1. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan serta ketenangan lingkungan
pendididikan
2. Penyaluran aspirasi PPDS harus melalui jalur yang telah ditentukan
3. Tidak diperkenankan membawa senjata api dan senjata tajam
4. Tidak diperkenankan membawa dan/atau memakai narkotika, obat-obatan terlarang
dan minuman keras
5. Tidak diperkenankan merokok ditempat kegiatan pendidikan
6. Menghindari pornografi

Sewaktu mengikuti Pendidikan dan melakukan Pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan atau
Rumah Sakit Tempat Pendidikan para peserta PPDS harus mengikuti peraturan dan tata tertib di
Rumah Sakit tersebut.

Peserta PPDS tidak dibenarkan melakukan perbuatan penentangan atau pengingkaran terhadap
norma, ketentuan atau peraturan-peraturan yang berlaku, pelanggaran hukum dan etika.
Pelanggaran dapat berubah pelanggaran terhadap norma (attitude), akademik dan administrasi
34

Pelanggaran norma (Attitude)


1. Berlaku tidak jujur termasuk ketidakjujuran dalam kegiatan-kegiatan akademis seperti :
membeli/ menjual soal yang diujikan, mencontoh sewaktu ujian dan melakukan
kecurangan lainnya
2. Member dan/atau menerima uang/barang kepada sesama peserta PPDS staf administrasi
maupun staf pengajar
3. Menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang
lain dalam kegiatan akademik secara tidak sah atas permintaan orang lain atau kehendak
sendiri
4. Melakukan plagiat (penjiplakan) karya-karya akademis
5. Memberikan informasi palsu kepada Tempat Pendidikan/ Staf Pengajar/ Tenaga
administrasi
6. Menghalangi, menganggu proses pengajaran, penelitian, administrasi pendisiplinan
peserta PPDS, atau pelayanan lainnya atau aktivitas yang diberikan atau didukung oleh
Tempat Pendidikan
7. Secara tidak sah memasuki, merusak, mencuri, menggunakan, memalsukan mengubah :
harta/fasilitas, dokumen-dokumen, arsip, identitas peserta PPDS dan lain sebagainya
milik Tempat Pendidikan ataupun yang dikuasai oleh Tempat Pendidikan.
8. Mengancam baik terang-terangan atau terselubung, menganggu secara fisik atau berbuat
yang dapat menimbulkan terjadinya cedera atau membahayakan keselamatan atau
kesehatan siapa saja yang berada dalam lingkungan Tempat Pendidikan.
9. Berbuat diluar batas kewajaran atau berbuat tidak senonoh atau menyuruh orang lain
berbuat hal tersebut
10. Membuat, memproduksi, menggunakan, menyimpan, menjual, memiliki
barang/tanaman/material terlarang/ narkoba dan obat berbahaya didalam tempat
pendidikan kecuali untuk kepentingan Tempat Pendidikan.
11. Memiliki, membawa senjata tajam, senjata api, mesiu, bahan peledak, bahan kimia
berbahaya didalam Tempat Pendidikan.
12. Meminum minuman keras, atau menggunakan narkotika atau bermain judi didalam
Tempat Pendidikan.
13. Tidak mematuhi petunjuk atau ketentuan tempat pendidikan atau petugas di tempat
pendidikan yang sedang menjalankan kewajibannya atau kegiatan yang diawasi oleh
Tempat Pendidikan.
14. Berbuat atau memperagakan hal-hal yang melanggar norma perilaku seksual dalam
berbagai bentuk
15. Tidak dibenarkan berpraktek pada saat jam kerja
35

Pelanggaran akademik
1. Tidak mentaati peraturan.jadwal kegiatan akademis yang berlaku
2. Meminta orang lain membuat karya tulis ilmiah/ tesis untuk dirinya sendiri atau membuat
karya tulis ilmiah/skripsi.tesis.disertasi untuk peserta PPDS lain.
3. Melakukan plagiarism terhadap karya tulis ilmiah/skripsi/tesis/disertasi milik orang lain.
Plagiarism adalam penjiplakan/pengambilan karangan milik orang lain lebih dari 20% isi
karangan tersebut yang melanggar hak cipta dan menjadikannya sebagai
karangan/pendapat sendiri

Pelanggaran administrasi
1. Tidak membayar uang pendidikan tepat waktu
2. Meninggalkan tempat tanpa izin dari KPS atau orang yang ditunjuk untuk itu

Apabila telah terjadi dugaan pelanggaran tata tertib oleh peserta PPDS, maka terhadap pelaku
pelanggarannya dilakukan :
1. Pemeriksaan oleh KPS
2. Dalam hal pelanggaran adalah terhadap peraturan rumah sakit pendidikan/ tempat
pendidikan maka pemeriksaan dilakukan oleh KPS, ketua departemen, kepala SMF dan
diklit RS terkait
3. Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti telah terjadi pelanggaran, KPS menilai apakah
pelanggaran yang terjadi memang merupakan tanggung jawab peserta PPDS terkait,
sehingga dapat diproses secara internal atau diajukan kepada Dekan melalui TKP-PPDS
untuk diproses lebih lanjut
4. Apabila KPS menilai pelanggaran tersebut diproses secara internal maka kepada peserta
PPDS yang terbukti melakukan pelanggaran diberikan sanksi berupa
4.1. Peringatan secara lisan atau tulisan
4.2. Peringatan dengan percobaan
5. Dalam hal peserta PPDS yang diberikan sanksi berkeberatan, yang bersangkutan dalam
mengajukan banding kepada TKP-PPDS untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan
lanjutan,
6. Apabila KPS dan TKP-PPDS menilai pelanggaran tidak dapat diselesaikan secara
internal, maka TKP-PPDS mengusulkan kepada Dekan untuk diproses lebih lanjut oleh
komisi disiplin.
36

SANKSI

Jenis sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran tata tertib dapat berupa peringatan sampai
pemecatan, yaitu :
1. Peringatan secara lisan atau tertulis oleh Ketua Departemen untuk diteruskan kepada
Dekan
2. Peringatan dengan percobaan oleh Dekan
3. Pembatalan seluruh kegiatan akademik pada semester yang sedang berjalan oleh
TKP-PPDS
4. Skorsing, pencabutan status kemahasiswaannya untuk sementara, sejumlah satu
semester atau dua semester oleh Dekan.
5. Pemecatan dari Tempat Pendidikan oleh Rektor
6. Sanksi bila dianggap melakukan pelanggaran berat dapat diusulkan tindakan skorsing,
pencabutan status kemahasiswaannya untuk sementara, sejumlah satu semester atau
lebih bahkan drop out tanpa melakukan peringatan terlebih dahulu. Hal yang
termasuk pelanggaran berat ditentukan oleh Komisi Disiplin

Ketentuan Izin
Izin untuk tidak mengikuti kegiatan pendidikan di Prodi PPDS hanya diberikan apabila :
1. Peserta didik yang bersangkutan sakit (disertai Surat Keterangan Dokter).
2. Anggota keluarga inti meninggal (disertai bukti tertulis dan surat izin yang ditandatangani
orangtua).
3. Menikah (dibuktikan dengan undangan dan surat izin yang ditandatangani orang tua).
4. Menjadi utusan/wakil Fakultas/universitas dalam suatu kegiatan kemahasiswaan (disertai
surat tugas dari PD-3 dan surat izin yang ditandatangani oleh PD-1).
5. Menunaikan ibadah Haji atau ibadah Umroh
6. Lama izin diberikan dan ditentukan oleh masing-masing Prodi

Ketentuan izin
1. Izin diberikan kepada Peserta didik yang sedang hamil dan menjelang persalinan.
2. Lama Izin maksimal 3 bulan.
3. Izin diajukan ke PD-1, diketahui Ketua Prodi PPDS dan ditembuskan ke Bakordik.
4. Peserta didik yang mengambil izin tetap diwajibkan membayar SPP semester yang
bersangkutan.
5. Selesai izin yang bersangkutan lapor secara tertulis kepada Ketua Prodi PPDS ditembuskan
ke PD-1 dan Bakordik.
37

Hak Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
1. Mendapatkan kesempatan yang sama selama proses pendidikan.
2. Mengetahui kompetensi yang akan diperoleh selama proses pendidikan.
3. Mendapatkan bimbingan dari pendidik klinik selama menjalankan pembelajaran klinik.
4. Mendapatkan semua kompetensi klinik sesuai dengan program pendidikan dokter
spesialis obstetri dan ginekologi
5. Mendapatkan dosen pembimbing klinik.
6. Mengetahui aspek-aspek yang akan dinilai.
7. Mengikuti ujian setelah memenuhi segala persyaratan.
8. Mendapatkan penilaian yang adil dan obyektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Mengetahui hasil penilaian.
10. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan peraturan akademik
yang berlaku dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
11. Mendapat izin akademis sesuai dengan peraturan Universitas Padjadjaran
1. Peraturan izin
Selama pendidikan, peserta PPDSI dapat menjalani izin sakit, izin hamil maupun izin
atas alasan mendesak.
2. Izin.
a. Hak izin diberikan setelah menyelesaikan 2 semester pertama.
b. Peserta PPDS-I dapat mendapatkan izin selama 6 hari kerja dengan maksimum
hari izin yang diambil sejumlah 6 (enam) hari dalam setiap paket izinnya setiap
semester.
c. Surat permohonan izin diajukan 1 bulan sebelumnya pada tanggal 1.
d. Yang bersangkutan diwajibkan mencarikan pengganti selama menjalani izin.
e. Izin yang bersangkutan dapat ditolak oleh Ketua Program Studi sebagai hak
prerogratif Ketua Program Studi
3. Izin sakit.
1. Apabila peserta PPDSI sakit, maka yang bersangkutan harus menyerahkan surat
sakit dari dokter spesialis terkait kepada Ketua Program Studi dan apabila izin
sakit lebih dari 3 hari akan diperhitungkan dengan jatah izin tahunan
2. Sakit lebih dari 2 minggu akan diperpanjang masa pendidikannya selama 1-2
bulan dan bila sakit lebih 2 bulan, yang bersangkutan perlu mengambil izin
akademik selama 6 bulan.
3. Bila peserta PPDS sakit lebih dari tiga (3) bulan maka akan dimintakan
pertimbangan medis untuk menentukan yang bersangkutan dapat melanjutkan
pendidikan.
o Bila peserta PPDS sakit (tidak masuk) lebih dari tiga (3) bulan maka akan
mengikuti prosedur KPS
o Pendidikan akan dikembalikan ke semester pertama, setiap semester /
tahapan pendidikan yang telah dilalui selama satu (1) bulan / tahapan.
o Setiap akhir tahapan harus melalui uji kompetensi.
38

o Selama proses dalam kedua point diatas maka tidak mengurangi masa
studi, kecuali bila peserta PPDS dinyatakan tidak lulus uji kompetensi atau
dinyatakan mengulang sirkulasi pada tahap yang sama.
o Bila peserta PPDS dinyatakan tidak kompeten dan telah mengikuti dua (2)
kali bimbingan khusus maka akan diajukan dan diputuskan dalam rapat
pendidikan.
4. Izin yang dimintakan residen akan mengurangi masa izin residen yang
bersangkutan.
4. Izin Hamil
1. Masa Izin hamil 3 bulan, dimulai pada 34 minggu kehamilan dan yang
bersangkutan mengambil izin akademik 3 bulan.
2. Bila sejak awal kehamilan terdapat komplikasi maka dapat mengajukan izin hamil
selama 1 tahun. 6 bulan masa izin dimasukkan ke dalam izin akademik sedangkan
6 bulan berikutnya tidak memperpanjang masa akhir pendidikan.
3. Untuk izin hamil selanjutnya, peserta PPDSI diberikan izin yang sama, tetapi
memperpanjang masa akhir pendidikan.
5. Izin karena alasan mendesak

Meninggalkan tempat tugas sesaat


1. Apabila peserta terpaksa harus meninggalkan tempat tugas sesaat pada jam kerja untuk
keperluan pribadi, peserta tersebut diwajibkan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada
atasan langsung (bila sedang bertugas di Ruangan, IGD, Poliklinik, Bedah Sentral, Divisi
dan RS Satelit).
2. Apabila peserta meninggalkan tugas karena harus menghadiri kegiatan ilmiah di bagian,
sebelumnya peserta tersebut harus memberitahukan kepada Ketua Program
Studi/Sekretaris Program Studi
3. Apabila peserta tidak dapat menghadiri kegiatan ilmiah/konferensi di departemen oleh
karena masih ada pekerjaan di tempat tugas yang tidak dapat ditinggalkan atau karena
ada keperluan pribadi yang mendesak sekali, maka peserta diwajibkan
memberitahukan/minta izin kepada moderator kegiatan ilmiah tersebut atau Pimpinan
konferensi.
4. Meninggalkan tempat tugas selama satu hari
1. Apabila peserta tidak dapat hadir selama satu hari
penuh karena keperluan pribadi, maka peserta tersebut harus meminta izin kepada
atasan langsung ditempatnya bertugas.
2. Apabila peserta tidak dapat hadir selama satu hari penuh karena mendapat tugas,
peserta tersebut tetap diwajibkan memberitahukan kepada atasan langsung.
3. Apabila tidak dapat hadir selama satu hari penuh karena sakit harus segera
memberitahukan atasan langsung secara tertulis atau melalui telepon.
39

5. Meninggalkan tempat tugas lebih dari satu hari


Apabila peserta PPDS akan meninggalkan tempat tugas lebih dari satu hari untuk
keperluan pribadi, maka peserta tersebut diwajibkan mengajukan permohonan tertulis
yang ditujukan kepada Koordinator Pendidikan PPDS/Kepala Program Studi, setelah
terlebih dahulu meminta izin dan mendapat persetujuan tertulis dari atasan langsung
ditempatnya bertugas.
1. Sikap
a. Kesalahan ringan :
1. Tidak mengikuti atau terlambat mengikuti kegiatan klinik seperti pagi klinik, visite
besar, konferensi ilmiah atau bimbingan tanpa alasan yang sah.
2. Terlambat masuk ke tempat tugas (ruangan, IGD, poliklinik) atau dinas jaga tanpa
alasan yang sah.
3. Melakukan hal-hal yang dianggap melanggar etik, profesi, moral atau sopan santun
(derajat kesalahannya ditentukan oleh KPS atas rekomendasi tim pendidikan/audit
medik
4. Kurang dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan sesama peserta PPDS,
mahasiswa, paramedik atau staf pengajar.
b. Kesalahan sedang :
1. Tidak masuk kerja atau dinas jaga tanpa alasan yang sah.
2. Tidak melaksanakan tugas dengan baik ditempat kerja.
3. Melakukan hal-hal yang dianggap melanggar etik, profesi, moral atau sopan santun
(derajat kesalahannya ditentukan oleh KPS atau rekomendasi tim pendidikan/audit
medik)
4. Tidak mengisi rekam medik dengan baik dan sebenarnya.
5. Memberikan terapi yang membahayakan pasien tanpa konsultasi dengan supervisor.
c. Kesalahan berat :
1. Tidak melaksanakan tugas dengan baik ditempat kerja sehingga menyebabkan
kematian pasien atau cacat menetap.
2. Melakukan hal-hal yang dianggap melanggar etik, profesi, moral atau sopan santun
(derajat kesalahannya ditentukan oleh KPS atas rekomendasi tim pendidikan/audit
medik)
3. Melakukan bullying kepada sesama peserta PPDS.
4. Memalsukan data dan rekam medik.

Anda mungkin juga menyukai