Anda di halaman 1dari 50

FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI
Oleh :
SYIFA RAHMI FADHILA
(1718011090)
SISTEM
REPRODUKSI

PRIA WANITA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Genitalia Masculina

1. Eksterna : - Penis
- Scrotum

2. Interna : - Testis dan Epididimis


- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
Organ Genitalia
Eksterna

-Penis (Di lewati


urethra)
-Skrotum (Berisi : testis,
epididimis, dan
sebagian vas deferens)
Organ Genitalia
Eksterna

-Testis dan Epididimis


- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
Perkembangan embriologi pria
• Embriologi berkembang (tidak ada peran
testosteron sebelum gonad berdiferensiasi
menjadi testis)
• Testis terbentuk -> 3 hormon mensekresi
• Sel sertoli -> glikoprotein (Hormon anti-
Mulleri/ AMH)
• Sel Leydig -> testosteron dan turunnya
dihidrostestosteron (DHT)

TESTIS

• Organ primer untuk reproduksi pria dan homolog ovarium


• Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui kanalis
inguinalis ke dalam skrotum
• Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
• Fungsi :
• Kelenjar endokrin : hormon testosteron
• Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
• Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & struktur
dalam; pembatas dengan epididimis disebut tunika vaginalis.
• Sel Sertoli (cellulae sustentacularis). Fungsi: memberi nutrisi
bagi spermatosit, blood-testis barrier
• Sel Leydig (endocrinocytus interstitialis). Fungsi: penghasil
hormon testosteron
EPIDIDIMIS
• Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-
lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus
epididimis
• Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm.
Duktus ini berawal dari puncak testis (kepala
epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian
berakhir pada ekor epididimis yang kemudian
menjadi vas deferens.
Epididymis

• Saluran transport sperma pertama


• caput, corpus dan cauda
• Mempunyai 4 fungsi :
a. Transpor sperma Transport
b.Konsentrasi sperma
c. Penyimpanan sperma
d.Maturasi/pematangan sperma (khususnya di
daerah cauda)
VAS DEFERENS

• Vas deferens merupakan lanjutan


langsung dari epididimis.
• Panjangnya 45 cm
C. Kelenjar Aksesoris Pria

1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostat
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis →
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata →
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,
spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi kehidupan
spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra (Kelenjar Cowperi): lubrikan uretra
dan menetralkan asam dari urin yang terdapat
sepanjang uretra
4. Kelenjar Littre (kelenjar uretra): membasahi bagian
pangkal uretra.
Hormon pada Laki-laki

a. FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk
memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik
laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital
eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi
c. Pertumbuhan dan pematangan organ
reproduksi
d. Penting dalam spermatogenesis
Fungsi reproduksi pada pria dapat dibagi
menjadi tiga subdivisi utama :
1. Spermatogenesis (pembentukan sperma)
2. Kinerja kegiatan seksual pria
3. Pengaturan reproduksi dengan hormonal
SPERMATOGENESIS
Fase – fase :
- Proliferasi Mitotik
- Meiosis
- Pengemasan

• Waktu spermatogenesis 64 hari (spermatogenia -


> sperma matang)
• Setiap hari ratusan juta sperma mencapai
kematangan.
SPERMATOGENESIS
• Spermatogonium yang terletak di lapisan luar tubulus
secara terus menerus membelah secara mitosis -> 2
Spermatogonia -> 46 kromosom yang identik dengan sel
induk
• - Salah satu sel anak tetap berada di tepi luar tubulus (tidak
berdiferensiasi) untuk mempertahankan sel geminativum,
• Sementara sel anak yang lain bergerak kerarah lumen
mengalami tahapan membentuk sperma yg akan
dikeluarkan dari lumen
• 1 spermatogonia -> membelah secara mitosis 2 kali untuk
menghasilkan 4 Spermatid Primer (46
• kromosom ganda)
SPERMATOGENESIS
• Meosis I : Setiap spermotosit primer (46 kromosom
ganda) membentuk 2 spermatositsekunder
(masingmasing 23 kromosom ganda)

• - Meosis II : Spermatosit sekunder membelah menjadi


spermatid (masingmasing 23 kromosom tunggal

• Setelah ini tidak lagi ada pembelahan, setiap spermatid


mengalami modifikasi menjadi sebuah spermatozoa
SPERMATOGENESIS
• Pengemasan (remondeling spermatid)
Merupakan pembentukan sperma yang dapat
bergerak dan bersifat sangat spesifik.

• Spermatozoa ada 4 bagian : 1. Kepala, 2.


Akrosom, 3. Bagian tengah (badan), 4. Ekor.
Gambaran Sperma

• Kepala terdiri dari nukleus, yang


mengandung informasi genetik
sperma
• Akrosom : suatu vesikel berisi
enzim yang berguna sebagai bor
untuk menembus ovum
• Bagian tengah mengandung
mitochondria dan menghasilkan
energi untuk bergerak
• Ekor untuk mobilitas sperma yg
berbentuk seperti pecut
Mekanisme Ereksi
• Reseptor: glans penis oleh stimuli taktil dan tekanan
• Serabut afferen:
N. dorsalis penis → N. pudendus → cornu posterior segmen
S2-S4 → interneuron → centrum
• Centrum (pusat): nuclei intermedii segmen S2-S4,
disebut centrum genitospinale
• Serabut efferen:
Nuclei intermedii segmen S2-S4 → Nn. errigentes → plexus
cavernosus
• Efektor:
Vasodilatasi arteriolae → cavernae terisi → tunica
albuginea tegang → vena terjepit
EREKSI, EMISI dan EJAKULASI

Ereksi merupakan peristiwa neurofisiologis yang


kompleks. Peristiwa ini terjadi ketika darah
dengan cepat mengalir kedalam penis dan
terperangkap di dalam rongga spongiosum.
Terdapat 3 sistem yang terlibat langsung dengan
ereksi penis :
Corpus Cavernosum yang memiliki struktur
menyerupai spons (busa)
Persarafan otonom penis
Pasokan darah ke penis
Kekakuan penis terutama akibat perananan corpus
cavernosum
Corpus Spongiosum juga kencang saat ereksi namun
tidak kaku
Fisiologi dasar ereksi yang paling mudah difahami
adalah dengan memperhatikan bahwa setiap corpus
cavernosum dibayangkan sebagai ruang lakunar
secara terpisah
Mekanisme Ejakulasi
• Saat ejakulasi hampir terjadi, turgor penis
meningkat lebih kuat. Otot polos dalam
prostat, vas deferen dan vesikula seminalis
berkontraksi secara berurutan untuk
mengeluarkan cairan semen dan spermatozoa
kedalam urethra pada suatu proses yang
disebut emisi
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Fungsi sitem reproduksi wanita dikendalikan/
dipengaruhi oleh hormon-hormon gonadotropin/
steroid dari poros hormonal thalamus –
hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.
Terdiri atas organ genitalia eksterna dan interna,
sebagian besar terletak dalam rongga panggul
GENITALIA EKSTERNA
Vulva :
• Mons pubis / mons
veneris
• Labia mayora
• Labia minora
• Clitoris
• Vestibulum
• Orificium vagina
• Perineum
Genitalia Eksterna
Vagina (liang
kemaluan)
Uterus
Salping / tuba
falopii
Ovarium
UTERUS
Uterus (fisiologis :
antefleksi)
 Fundus uteri
Korpus uteri
 Serviks uteri
SALPING / TUBA FALOPII
 Pars intersisialis  bagian
yang terdapat di dinding
Uterus
 Pars Isthmica (proksimal
/isthmus)  bag yang sempit
seluruhnya
 Pars ampularis
(medial/ampula)  bagian
yang agak lebar (t4 konsepsi)
 Pars infundibulum (distal) 
ujung tuba yg terbuka kearah
abdomen dan memiliki fimbria
OVARIUM
PENGATURAN HORMON WANITA

• Hypothalamus menghasilkan Gonadotrophin


releasing factor, merangsang hypophyse untuk
melepaskan gonadotropin & Prolactin Inhibitory
hormone u/ menekan produksi prolaktin
• Hypophyse anterior, menghasilkan 3 hormon
– FSH (Follicle stimulating hormon)
– LH (Luteinizing hormon)
– Prolactin
Estrogen
a.Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum
b. Vagina : perubahan selaput lendir vagina dan
memperbanyak sekresi
c. Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks,
sehingga memicu pergerakan sperma
d. Payudara : proliferasi pada mammae, memicu
pertumbuhan rambut pubis dan ketiak
Progesteron
a. Endometrium : perubahan sekresi endometrium
b. Serviks : mengurangi sekret, peningkatan
viskositas
c. Miometrium : mengurangi tonus, sehingga uterus
tenang
d. Payudara : pembentukan lobulus dan alveolus-
alveolus
e.Ovarium : mencegah pertumbuhan folikel dan
terjadinya ovulasi
Siklus Menstruasi
Hormon yang mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA
• Guyton AC, Hall JE.2006. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah: Irawati,
Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: EGC
• Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia :
Dari Sel Ke Sistem (Edisi 8). Jakarta : EGC
• Silverthorn, DEE Unglaub. 2012. Fisiologi
Manusia Sebuah Pendekatan Terintegrasi
(Edisi 6). Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai