Wisnu-Status Ujian Psikiatri
Wisnu-Status Ujian Psikiatri
SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun Oleh:
Sri Wisnu Wardana
03012260
Penguji :
dr. Salikur K, M.Biomed, Sp.KJ
dr. Muh. Danial Umar, Sp.KJ
I. IDENTITAS
Nama : Tn. H A
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tanah Merah, Jakarta Utara
Agama : Islam
Bangsa/ Suku : Indonesia, Sunda
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Dinas Pertamanan
Dokter yang merawat : dr. Safyuni Naswati, Sp.KJ
Ruang perawatan : Ruang Nuri
Tanggal Masuk RSJSH : 9 Juni 2019
Rujukan/datang sendiri/ Keluarga : Diantar Keluarga (Orang tua)
Alloanamnesis :
Tanggal 30 November 2018, pukul 09.30, via telephone dengan Ibu Pasien
Keluhan Utama
Pasien dibawa oleh Orang tua pasien ke IGD Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto
Heerdjan karena mendengar suara-suara sejak 1 minggu yang lalu.
Menurut ibunya, sebelumnya 3 bulan yang lalu pasien sulit tidur awal waktu
suka terbangun tengah malam, paling parah bulan puasa lalu saat pulang
bekerja tiba-tiba pasien seperti orang kesurupan, makan banyak, malas solat
dan malas melakukan kegiatan, mengamuk, sampai diruqiah dengan di
bacakan doa-doa oleh ustad setempat, pasien suka kencing sembarangan
saat bekerja karena tidak bisa izin untuk ke toilet takut dimarahi mandornya.
Sesudah sedikit mereda emosinya pasien seperti ketakutan berlebihan, dan
bercerita kepada keluarganya bahwa sudah tidak tahan, dia ingin segera
berobat kerumah sakit.
Selama pasien dirawat pasien merasa lebih tenang dan mengikuti kegiatan
setiap hari di rumah sakit sesuai arahan perawat, tertib minum obat, pasien
juga bisa berkumpul dengan pasien lain dan tidak berulah, tetapi akhir-akhir
ini pasein merasa cemas mengenai keadaannya, istrinya dan anaknya di
rumah karena terlalu lama izin bekerja takut dikeluarkan dari pekerjaannya
sehingga nantinya tidak bisa menafkahi keluarganya. Pasien terkadang juga
sering khawatir mengenai makanan yang diberikan setiap hari, apakah aman
bagi dirinya.
Pada saat terakhir bertemu di ruang nuri, keadaan pasien sudah tenang,
Pasien cukup mengikuti kegiatan, menyapu, merapikan bangku makan,
pasien berkata dia ingin segera pulang dan bekerja. Pada saat ditanyakan
kembali mengenai suara bisikan terakhir mendengar pada hari jumat jam
15.30,yang menyuruh pasien untuk membunuh, hari berikutnya sampai
sekarang pasien mengatakan sudah tidak mendengar bisikan.
Menurut pasien, saat SMP iya pernah dihujat oleh temannya bahwa
dia keterbelakangan mental, dikucilkan, dan dia merasa diguna-guna
oleh orang tapi tidak tahu siapa, yang dia yakini sampai sekarang,
pasien juga langsung sedih sampai meneteskan air mata ketika
menceritakan hal tersebut kepada pewawancara.
e. Kehidupan Beragama
Pasien beragama islam. Pasien biasa melakukan sholat dan mengaji,
pasien mengaku sholat 5 waktu secara rutin setiap harinya. Saat
mengeluh mengamuk bulan puasa lalu menurut ibunya pasien jadi malas
solat. Sekarang saat di rawat dirumah sakit kembali salat secara rutin.
f. Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual
Pasien menikah usia 30 tahun, saat istri berusia 17 tahun dan dikaruniai
seorang anak 3 perempuan. Sekarang masih tinggal bersama istri di
kontrakan.
g. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak
pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
h. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya baik-baik saja. Semenjak pasien
sakit seperti sekarang pasien tetap menjadi orang yang baik bagi
keluarganya, namun sejak 3 bulan terakhir pasien sering cemas dan
khawatir keluarga masih mendukung kesembuhan pasien.
5. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.
: Laki- laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
III. STATUS FISIK
a. Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
1. Tekanan darah : 120/80
2. Suhu : 36,7oC
3. Nadi : 82x/menit
4. Respirasi : 18x/menit
5. TB/BB : 159/68
6. BMI : 26,9kg/m2
1. Kepala
Kepala : Normochepali
Rambut : Berdistribusi normal, rambut berwarna
hitam, tidak mudah cabut.
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung
+/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas
cuping hidung (-), sekret -/-
Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+,
nyeri tekan -/-
Mulut : Bibir berwarna merah muda, sianosis (-),
trismus (-)
Lidah : Normoglossia, warna merah kehitaman,
lidah kotor (-)
Gigi geligi : Dalam batas normal
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid
tidak teraba membesar
2. Thoraks
a) Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam
keadaan statis maupun dinamis, efloresensi
primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi
abnormal (-), gerak nafas simetris, irama
teratur, retraksi suprasternal (-).
Palpasi : Gerak nafas simetris, vocal fremitus
simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang
paru
b) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur - , gallop –
3. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, efloresensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen,
shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba membesar, ballotement (-)
4. Ekstremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-),
edema (-), tidak ada bekas luka sayat di
tangan kanan atau kiri
Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-),
edema (-)
b. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-),
rigiditas (-), tonus otot (n), tremor(-),
distonia (-), disdiadokokinesis (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Saran :
Pemeriksaan Darah Lengkap
V. STATUS MENTAL
Dilakukan pemeriksaan status mental pada tanggal 28 juni 2018 di Ruang
Kenanga RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan.
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berumur 36 tahun, tampak sesuai dengan
usianya, mengenakan kaos dan celana pendek bangsal. Pasien tampak
cukup terawat. Kebersihan gigi cukup, kuku pasien tampak terawat,
rambut pendek hitam berdistribusi normal.
2. Kesadaran
Compos mentis, pasien tampak sadar penuh saat dilakukan
wawancara.
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
a) Sebelum wawancara
Pada saat pewawancara datang dan ingin mewawancarai pasien di
ruang nuri, pasien terlihat senang dan menyambut pewawancara.
Sebelum dipanggil pasien sedang duduk di teras dan mengobrol
dengan teman-temannya. Saat dipanggil pasien langsung merespon
panggilan yang dilakukan pemeriksa dan juga saat pemeriksa
menjabat tangan untuk bersalaman pasien merespon salaman yang
diberikan pemeriksa.
b) Selama wawancara
Pasien duduk selama wawancara. Kontak mata dengan pasien baik,
namun terkadang pasien pusing saat terlalu lama menatap
pemeriksa harus mengalihkan pandangnya. Pasien bergerak
normal, tidak terdapat perlambatan gerakan, gerakan kaki yang
berulang, kejang, maupun kekakuan gerakan tidak ada, pasien
terlihat cukup berenergi.
c) Sesudah wawancara
Pasien merasa senang telah dikunjungi dan diwawancara. Pasien
merasa ada teman dan merasa adanya kehangatan antara
pewawancara dengan pasien.
f. Pengendalian Impuls
Baik
g. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien mau bersosialisasi dengan teman-teman diruangan)
2. Uji Daya Nilai
Baik (Pasien menyadari bahwa mengamuk itu salah, membunuh
orang itu hukumnya )
3. Daya Nilai Realita (RTA)
Terganggu (terdapat halusinasi auditorik, halusinasi visual &
waham kejar)
h. Tilikan
Derajat 4
i. Reliabilitas
Dapat dipercaya
X. PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam (tidak ada tanda gangguan mental
organik)
Ad Functionam : Dubia Ad Bonam (selama minum obat gejala
terkontrol sehingga pasien dapat bekerja dan melakukan kegiatan).
Ad Sanationam : Dubia Ad Malam (Ibu pasien sadar harus
mengawasi minum obat dan menyempatkan waktu kontrol, namun tinggal
bersama istri yang kurang perhatian terhadap pasien, menjenguk saja semala
3 minggu pasien dirawat hanya 1 kali )