1, Februari 2018
E-mail: dathin.delarosa93@gmail.com
ABSTRAK
Penggunaan daun ubi kayu (Manihot utilissima Crantz) sebagai obat luka tlah terbukti secara empiris.
Dengan adanya penelitian secara klinis terhadap daun ubi kayu sebagai obat luka bakar, semakin
memperkuat khasiat dari tanaman tersebut. Senyawa yang berkhasiat sebagai obat luka bakar pada daun
ubi kayu yaitu tanin. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menentukan konsentrasi efektif ekstrak daun
ubi kayu terhadap penyembuhan luka bakar pada marmut. Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber
informasi kepada masyarakat dan bermanfaat terhadap perkembangan pemanfaatan obat tradisional.
Telah dilakukannya penelitian formulasi dan uji efektifitas gel ekstrak etanol daun ubi kayu (Manihot
utilissima Crantz) pada konsentrasi 9% dan 11% terhadap luka bakar derajat dua dalam (2b) pada
marmut (Cavia cobaya) dengan menggunakan metode ANAVA satu arah (One Way ANAVA) program
SPSS untuk melihat efektifitas sediaan gel yang dibuat terhadap penyembuhan luka bakar. Kemudian
dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar
perlakuan. Konsentrasi 9% dan 11% mampu menyembuhkan luka bakar derajat dua dalam (2b) layaknya
bioplacenton. Konsentrasi 11% lebih cepat masa penyembuhannya terhadap luka bakar, tetapi
mengandung pH 4,2. Hal tersebut tidak sesuai dengan pH kulit. Dengan demikian, konsentrasi 9% yang
paling efektif terhadap luka bakar.
turut menentukan kecepatan penyembuhan Penyembuhan luka bakar untuk gel EDU
(Rendy, dkk., 2012). 9% hampir sama dengan penyembuhan luka
Putra (2014) telah meneliti bahwa bakar bioplacenton, gel EDU 9%
ekstrak etanol daun ubi kayu berkhasiat membutuhkan waktu 21 hari, bioplacenton
sebagai obat luka bakar derajat dua dangkal membutuhkan waktu 19 hari. Gel EDU 11%
(2a). Dengan demikian perlu dilakukan masa penyembuhan luka bakar lebih cepat
penelitian lanjutan terhadap ekstrak etanol jika dibandingkan dengan gel EDU 9% dan
daun ubi kayu terhadap luka bakar derajat bioplacenton yaitu hanya membutuhkan
dua dalam (2b). Luka bakar derajat dua waktu 17 hari. Sedangkan dasar gel
dalam (2b) ditandai dengan kerusakan yang membutuhkan waktu lebih dari 22 hari.
terjadi mencapai sebagian besar lapisan Penyembuhan luka bakar derajat dua dalam
dermis. Kulit tampak pucat dengan bercak (2b) membutuhkan waktu lebih dari 2
merah darah (Prasetyono, 2008). minggu (Moenadjat, 2009).
METODE KESIMPULAN
Hasil pengujian sediaan gel ekstrak daun Moenadjat, Y. (2009). Luka Bakar :Masalah
ubi kayu terhadap luka bakar pada marmot dan Tata Laksana. Jakarta: UI-Press.
dimana luka bakar yang dibuat adalah luka Nuraini, D. N. (2014). Daun Berkhasiat
bakar derajat dua dalam (2b), ditunjukkan Obat. Yogyakarta: Gava Media.
oleh adanya kerusakan yang mengenai Prasetyono, T. O. H. (2008). Merujuk Pasien
hampir seluruh dermis, folikel rambut, Luka Bakar : Penimbangan Praktis.
kelenjar keringat, kelenjar sebasea yang Jurnal Kedokteran Indonesia. 58. (6).
sebagian utuh, dan kerap dijumpai eskar tipis Rendy, dkk. (2012). Asuhan Keperawatan :
di permukaan. Perubahan diameter luka bakar Medikal Bedah dan Penyakit Dalam.
diukur untuk masing-masing perlakuan Yogyakarta: Nuha Medika.
sampai luka dinyatakan sembuh (diameter Rubatzky dan Yamaguchi. (1998). Sayuran
luka sama dengan nol). Dari data perubahan Dunia2 :Prinsip, Produksi, dan Gizi.
diameter luka bakar untuk masing-masing Bandung: ITB-Press.
sediaan uji, dihitung rata-rata perubahan Suseno, M. (2013). Sehat dengan Daun.
diameter luka bakar dengan interval waktu Yogyakarta: Buku Pintar Publishing.
pengukuran 3 hari.
21