PEMROSESAN LOGAM
• sifat logam dapat diubah melalui pemanasan yang
disusul dengan pendinginan.
• Pande besi mengenal berbagai proses laku panas,
meski tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi
didalam logam itu,
• Perubahan struktur mikro sekarang telah diketahui
secara menyeluruh.
• Proses temal dan perubahan struktur mikro dilakukan
dengan prosedur tertentu dan optimal, supaya dapat
mengendalikan sifat-sifat akhir dari bahan dengan baik.
• Dengan mengontrol energi panas, yaitu dengan
mengatur cara pemberian dan penghentian panas,
gerakan atom-atom dapat dikontrol juga.
• Seni dan ilmu untuk menontrol energi panas untuk
memodifikasi sifat-sifat logam dan paduannya, disebut
proses termal atau perlakuan panas.
• Pertama-tama akan dibahas tentang pemrosesan logam dan
paduan logam fasa tunggal. Proses permulaan yang dialami
sebagian besar logam adalah pengecoran.
• Dalam keadaan cair, logam dimurnikan secara kimia untuk
menghilangkan impuritasnya. Pada paduan logam, kedua jenis
logam dicampurkan dalam keadaan cair, supaya mudah larut dan
bercampur merata.
• Langkah berikutnya, logam cair dituang kedalam cetakan dan
dibiarkan membeku. Cetakan yang berbentuk benda akhir,
misalkan keran, valve, yang telah membeku hanya memerlukan
sedikit permesinan lebih lanjut. Cetakan dapat juga berbentuk
ingot (balok logam), yang kemudian memerlukan pemrosesan
lanjutan berupa pengerjaan mekanik menjadi batangan, kawat,
pipa, pelat, benda tempa dan sebagainya.
• Pengerjaan mekanik dilakukan pada suhu tinggi, karena pada suhu
tinggi energi deformasi yang diperlukan lebih rendah, dan
kemungkinan terjadi perpatahan selama prosea pembentukan,
sedikit. Pencanaian, penempaan dan ekstrusi adalah proses
deformasi suhu tinggi yang lazim dijumpai.
• Gambar 5.1 Pengerjaan mekanik primer. a) Pencanaian b)
Tempa c) Ekstrusi. Selama proses ini terjadi
deformasi plastik yang besar pada suhu tinggi.
Penarikan kawat, pemutaran (gambar 5.2 dibawah ini),
merupakan contoh deformasi sekunder yang dpat dilakukan
pada suhu ruang .
• Perlu diperhatikan
– kenaikan suhu berakibat pertumbuhan butir, sehingga butiran menjadi lebih
besar;
– tetapi penurunan suhu hanya akan memperlambat pergerakan batas butir,
tetapi tidak dapat membalikkan arah.
• Satu-satunya jalan untuk mengurangi ukuran butir adalah dengan cara
deformasi plastik yang disusul dengan pembentukan kristal baru melalui
rekristalisasi
Sifat logam yang mengalami deformasi plastik
• Deformasi plastik merubah struktur intern logam, oleh karena itu
deformasi dapat merubah sifat-sifat logam.
• Logam yang mengalami deformasi plastik menjadi lebih kuat dan
lebih keras, tetapi kurang ulet.
• Pertambahan kekerasan sebagai akibat deformasi plastik disebut
pengerasan regangan.
• Pengerjaan dingin adalah jumlah regangan plastik kaarena
deformasi yang terjadi selama proses pembentukan; dinyatakan
dalam % penyusutan luas penampang.