Anda di halaman 1dari 8

PERANAN ILMU KIMIA DI BIDANG INDUSTRI

Disusun oleh:
MUHAMMAD KHOIRI ANWAR
KELAS: X.TKJ1

Guru Pembimbing:
Fitria Purti Ambarsari, S.T.

SMK NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
PERANAN ILMU KIMIA

A. PERANAN ILMU KIMIA DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI

Sebelum membahas lebih jauh tentang andil besar ilmu kimia di dalam kehidupan
khususnya bidang industri, akan sangat lebih baik jika kita mengenal lebih dulu lagi tentang
ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat
zat maupun materi dari skala atom hingga molekul serta transformasinya dalam membentuk
materi baru Lalu menerapkannya di tingkat makroskopik (level pengimplementasian dalam
bentuk benda). Menrut ilmu kimia, sifat fisik dari suatu materi ditentukan oleh struktur tingkat
atom atau lebih dikenal dengan ikatan kimia. Perintis dari ilmu kimia sendiri adalah Abu
Musa Jabir Bin Hayyan, Paracelus, dan Robert Boyle. Robert Boyle dikenal sebagai sang
perintis dari ilmu kimia modern. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier mengemukakan suatu
hukum kekekalan massa dan disempurnakan dengan terciptanya table periodik unsur kimia
oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1863. Dan Pada awal abad ke-20, ilmu mekanika
kuantum muncul dan menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Tidak lama setelah itu,ilmu kimia
berkembang pesat dan mampu melebar kebidang biologi yang kemudian cabang ilmu ini
diberi nama biokimia.

Ilmu kimia dibagi menjadi 5 cabang utama, yaitu


a) Kimia Analitik
b) Biokimia
c) Kimia Anorganik
d) Kimia Industri
e) Kimia Fisik

Selain kelima cabang diatas, ada beberapa cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia
material, kimia teori, termokimia, teknik kimia, fitokimia, elektrokimia, geokimia, fotokimia
serta kimia kuantum, kimia komputasi, dan nanoteknologi.
Tidak hanya itu saja, ilmu kimia juga dapat dikombinasikan dengan ilmu-ilmu lainnya
seperti ilmu bahan dalam pengimplementasiannya. Maka jelaslah andil ilmu kimia dalam
perkembangan kehidupan manusia khususnya bidang industri. Karena dengan dapat
berkaitannya ilmu kimia dengan ilmu bahan, pihak perindustrian dapat menciptakan barang-
barang seperti semen, polimer, aluminium, genteng, dan cat. Yang dimana jelas barang-barang
tersebut sangat diperlukan manusia dalam menuju kehidupan era modern.
Tidak hanya bahan-bahan itu saja, setiap hari dapat dipastikan bahwa kita
menggunakkan produk hasil pengimplementasian dari ilmu kimia, seperti Sabun, deterjen,
pasta gigi, dan kosmetik. Selain itu, penggunaan polimer pengganti untuk peralatan rumah
tangga dari penggunaan bahan baku logam menjadi bahan baku plastic polivynil clorida
(PVC) juga menggunakkan implementasi dari ilmu kimia. Tidak hanya berupa barang,
implementasi dari ilmu kimia juga banyak digunakkan dalam kebutuhan makanan seperti
makanan olahan, pengawetan, dan kemasan dari makanan.
Contoh lainnya dari pengimplementasian ilmu kimia oleh pihak Industri adalah adanya
penggunaan pupuk di bidang pertanian baik itu pupuk kimia maupun pupuk non kimia,
walaupun berbeda tetap saja kedua jenis pupuk ini menggunakkan konsep ilmu kimia.
Penggunaan pupuk benar-benar suatu terobosan yang luar biasa karena mampu meningkatkan
hasil panen, melindungi hasil panen dari hama dan penyakit serta mampu meningkatkan
kualitas hasil panen.

Untuk bidang kesehatan, pihak Industri melalui pengimplementasian ilmu kimia telah
membuat berbagai macam obat-obatan sekaligus peralatan kesehatan. Contoh dari obat-obatan
itu seperti suplemen, obat flu, obat sakit kepala.
Menilik dari banyaknya hal yang dapat diimplementasikan dari ilmu kimia dan
banyaknya aktivitas manusia dalam menggunakkan produk-produk implementasi ilmu kimia
jelas akan semakin membuat pihak perindustrian semakin berkembang. Tidak hanya dalam
memproduksi jumlah barang, kualitas dari barang-barang tersebut juga akan semakin
meningkat. Hal ini juga akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bukan hanya itu saja, keterikatan ilmu kimia dengan beberapa ilmu lainnya seperti
dengan ilmu kelingkungan akan membuat pihak industri mampu meminimalisir dari akibat
industri dari produk-produk hasil buatannya. Hal ini dapat dilihat secara jelas dari upaya-
upaya daur ulang yang dilakukan. Contoh: Pengembalian baterai yang rusak, dan pengurangan
penggunaan zat-zat kimia dalam deterjen yang mampu merusak lingkungan. Karena pada
dasarnya saat terjadi kerusakan lingkungan akibat industri yang mengimplementasikan ilmu
kimia, jelas itu bukan salah dari ilmu kimianya melainkan dari pengolahan produk-produk
yang menyimpang dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah ilmu kimia. Dapat juga berasal dari
kelalaian-kelalaian yang seharusnya tidak dilakukan.
Terlepas dari hal-hal industri yang mungkin dapat terjadi dalam pengimplementasian
ilmu kimia, perindustrian benar-benar mampu berkembang dengan membuat produk-produk
hasil implementasi kimia. Dan membantu memajukan kesejahteraan masyarakat. Karena
industri berbasis kimia mewakili aktivitas ekonomi yang sangat penting. Tercatat pada tahun
2004, produsen bahan kimia 50 teratas secara global memiliki penjualan mencapai 587 triliun
dollar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan
sebesar 2,1% dari total penjualan. Maka secara otomatis, semakin besar penguasaan terhadap
ilmu kimia maka semakin berkembanglah suatu industri yang dimana notabene diharapkan
mampu merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang direkrut
maka secara otomatis akan meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat.

B. PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM INDUSTRI

Berikut kami lampirkan daftar beberapa bahan kimia yang sering dipakai dalam
industri kimia berkut keterangan singkat (sifat, kegunaan, dll).
 A.B.S. Singkatan Alkyl Benzene Sulphonic acid, atau NANSA 1870 (Albright) bahan
berbentuk cairan kental warna coklat tua dan panas digunakan untuk bahan pembersih
seperti deterjen.
 Aceton, atau Dimetilketon atau Propanon-2. Berbentuk cairan jernih yang mudah
terbakar, berbau cukup menyengat dan mudah menguap. Digunakan untuk pelarut
lemak, lilin, plastik. Penerapan : sebagai bahan pembuatan nailpaint remover
(penghapus pewarna kuku).
 Aceton peroxide sebagai pemutih dan pematang tepung dengan dosis seperlunya.
 Acid Blue = pewarna , Acid blue1 =Food Blue, collor index=no 422051 dan Acib Blue
3 = Sulphan Blue, no index 42045
 Acid Green = pewarna hijau (C.I. no 44090)
 Aquadestilata = air suling
 Borax, nama lain: Biboras Natricus / sodium borate/ sodium tetraborate / sodium
biborate/ sodium pyroborate.
Bentuk fisik ada 2 : kristal (decahidrat) larut dalam air.
Serbuk (anhidrat) sukar larut dalam air.
Kegunaan: bahan pengkilap logam, bahan pelembut tekstil, menyolder. Dalam bidang
medis, sebagai astringen dan antiseptic
 Broxo-salt garam broxo. Bentuk seperti kacang.
 Bucrylateberupa cairan, titik didih 170 derajat celcius, sering digunakan sebagai
perekat sel.
 Butylalcohol , nama lain: 1-butanol atau normal butilalcohol ( N-butylalcohol)
Cairan bersifat racun, sebagai pelarut ,penghapus cat
 C.M.C. Carboxy-Methyl-Cellulose Butiran/granul putih yang bila basah mengembang
membentuk cairan kental. Sebagai bahan baku pembuatan deterjen, plester,tekstil, tinta
cetak, pengeboran. Dalam kesehatan sebagai suspending agent.
 cadmium oxide bubuk/kristal warna coklat tua larut dalam asam encer. Digunakan
dalam industri gelas/batere,campuran logam perak, elektro plating. Dalam medis
sebagai unsur obat cacing nematocide dan ascaricide pada babi.
 canada balsem sebagai perekat barang dari kaca
 cera alba malam(lilin) putih atau Bees-wax White. Bentuknya padat berwarna putih
kekuningan larut dalam minyak atsiri/lemak dan chloroform dengan titik leleh berkisar
62-64 derajat Celcius.
 diammonium phospate nama lainnya : Diamonium H-phospat, Ammonium fosfat
sekunder/dibasic atau disingkat DAP.
Digunakan dalam pembuatan tekstil dan bahan lain yang tahan api. Warna dasar untuk
bahan celup pabrik kain.
 E.B.B. Emulsi Benzyl Benzoat biasanya kadar 25 persen. Sebagai bahan obat Scabies
(kudis).
 Ethylene glycol Nama lainnya: Glycolalcohol, Glycol, etilenglycol.
Berupa cairan agak kental, manis tapi beracun. Untuk minyak rem , pelarut tinta
ballpoint, tinta stempel, cat. Bahan pemadam kebakaran. Bahan anti beku
 Ethyl Hexanediolcairan untuk mengusir serangga/hama, dicampur dengan
Dimethylphtalat.
 Ferri oxydemeni besi
 FormaldehydesolutionNama lain: Formalin, formol dengan kadar sekitar 37 persen
Formaldehyde.
Untuk desinfektan pakaian, ruangan, kapal. Untuk bahan tinta warna putih, pengawet
jenazah/mayat, bahan pembersih kaca, bahan campuran bedak. Untuk mencegah
polimerisasi sering ditambah methanol 10-15 persen. Berbentuk cairan yang jernih
dengan bau menyengat.
 Gelatindari tulang hewan yang digiling sebagai bahan industri lem kayu.
 Glyserin nama lain: Glycerol , berupa cairan jernih berfungsi agar campuran tidak
lekas kering, misalnya untuk tinta stempel.
 gom/gum gum atau kak dalam bahasa jawa, ada 4 macam:
1.Gom arab (arabian/acacia gum)
2.Guar Gum
3.Veegum
4.Tragacanth
Untuk membuat gelasan/pelapis beling tumbuk pada benang layangan,
biasa digunakan arabic gum, demikian juga untuk membuat lem cair.

1. Penggunaan Asam Nitrat (HNO3) Pada Bidang Industri Logam

Asam nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3 adalah asam
kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat dikelompokkan sebagai salah satu
bahan kimia berbahaya atau B3.
Asam nitrat memiliki banyak kegunaan di bidang industri. Berdasarkan pengalaman
saya selama hampir 10 tahun bekerja di pabrik kimia, salah satu kegunaan utama HNO3
adalah untuk passivation baja atau stainless steel setelah proses fabrikasi selesai, sebelum
digunakan untuk menyimpan bahan kimia tertentu.

Dengan proses passivation ini oksida logam yang terbentuk selama pengelasan
(welding), kontaminan dan partikel logam lain dibersihkan dari permukaan baja. Nantinya
akan terbentuk pula lapisan tipis (film) oksida logam yang akan melindungi baja dari proses
oksidasi lanjutan.

Berikut ini adalah kegunaan lain dari asam nitrat di bidang industri.

Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak,
diantaranya trinitrotoluena atau TNT.Digunakan pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai
contoh platina, emas dan perak.

HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan
kuningan.

Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan perbandingan 3:1,
biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina. Campuran tersebut biasa
disebut dengan Aqua Regia atau air raja.

HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dari
kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.

2. Penerapan ilmu kimia di bidang industri gula

Peranan ilmu kimia berperan pada proses kristalisasi gula dari nira tebu, misal
pengaturan kinetika kristalisasi untuk pengaturan ukuran kristal, membantu proses pemutihan
warna gula (bleaching). Termasuk dalam hal ini ilmu kimia juga berperan untuk aplikasi
pengolahan limbah cair dari hasil pengolahan gula, untuk pengolahan alkohol dari hasil
samping tetes yang dihasilkan, dan lain sebagainya.
C. KESIMPULAN

Dengan dapat berkaitannya ilmu kimia dengan ilmu bahan, pihak perindustrian dapat
menciptakan barang-barang seperti semen, polimer, aluminium, genteng, dan cat. Yang
dimana jelas barang-barang tersebut sangat diperlukan manusia dalam menuju kehidupan era
modern.

Anda mungkin juga menyukai