Perencanaan Mix Design

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN MIX DESIGN

Menurut SNI 03-2834-2000 yang berjudul “Tata Cara Pembuatan Rencana


Campuran Beton Normal”, terdapat beberapa langkah untuk perancangan campuran
beton sebagai berikut:
1. Penetapan kuat tekan beton (f’c) sebesar 20 MPa pada umur 28 hari.
2. Standar devisiasi tidak diisi karena hasil uji tidak ada.
3. Nilai tambah (m) ditentukan sebesar 12 MPa.
4. Nilai kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan (f’cr) sebesar 20 MPa + 12 MPa
= 32 MPa
5. Jenis semen yang digunakan adalah semen PC Gresik.
6. Jenis kerikil yang digunakan batu pecah ex. Pasuruan dan pasir yang dihunakan
adalah pasir Lumajang.
7. Menentukan factor air semen. Lihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 dengan
langkah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai kuat tekan pada umur 28nhari berdasarkan jenis semen, jenis
agregat yang digunakan yaitu batu pecah serta benda uji yang digunakan
adalah silinder.

Sumber : SNI 03-2834-2000


b. Lihat gambar grafik untuk benda uji silinder

Sumber : SNI 03-2834-2000

c. Tarik garis vertikal pada factor air semen 0,5 samapi memotong kurva yang
ditentukan.
d. Tarik garis horizontal dari kuat tekan yang sudah direncanakan samapi
memotong garis vertikal untuk factor air semen 0,5. Gambarkan kurva baru
melewati titik potong tersebut.
e. Tarik garis horizontal dari kuat tekan yang direncakan hingga memotong kurva
baru. Dari titik perpotongan Tarik garis vertikal ke bawah hingga mendapatkan
factor air semen sebesar 0,54.
8. Tetapkan nilai slump sebesar 6-18 cm.
9. Ditentukan ukuran agregat maksimum sebesar 20 mm dari pengujian gradasi pasir.
10. Ditentukan ukurat agregat kasar maksimum 38 mm dari pengujian gradasi.

11. Menentukan nilai kadar air bebas sebesar 185 kg/m3.

Sumber : SNI 03-2834-2000


2 1
𝑊ℎ + 𝑊𝑘
3 3
Dimana:
Wh = jenis agregat kasar = batu pecah = 205 kg/m3
Wk = jenis agregat halus = batu tak dipecah (alami) = 175 kg/m3
2 1
Agregat gabungan = 3 𝑥 175 + 𝑥 205 = 185 kg/m3
3
12. Hitung jumlah semen yang besarnya dihitung dari kadar air bebas dibagi faktor air
semen, nilai dari langkah 11 dibagi nilai pada langkah 7.
= 185/0,54 = 343 kg/m3
13. Ditentukan jumlah susunan butir agregat halus, dari hasil analisa ayak pasir
Lumajang termasuk zona 2.
14. Ditentukan presentase jumlah agregat halus terhadap jumlah campuran beton
sebesar 36%.

Sumber : SNI 03-2834-2000

15. Menghitung berat jenis relatif dengan cara hasil langkah 14 dikali berat jenis
agregat halus SSD ditambah seratus persen dikurangi hasil langkah 14 dikali berat
jenis agregat kasar SSD
= 36% x 2,52 + (100% - 36%) x 2,72 = 2,65
16. Ditentukan berat jenis beton berdasarkan berat jenis agregat gabungan dan kadar
air bebas sebesar 2418 kg/m3.
Sumber : SNI 03-2834-2000

17. Hitung jumlah kadar agregat gabungan dengan mengurangi nilai beras jenis beton
dari langkah 16 dengan berat semen dari langkah 12 yang ditambah jumlah air dari
langkah 11. [16-(12+11)]
= 2418 – (343+185) = 1890 kg/m3
18. Hitung kadar agregat halus yang besarnya adalah kadar agregat gabungan yang
dinainya didapat pada langkah 17 dikalikan dengan presentase agregat halus dalam
campuran dalam langkah 14. [17 x 14]
= 1890 x 36% = 680,5 kg/m3
19. Hitung kadar agregat kasar, yaitu jumlah agregat gabungan yang diperoleh dari
langkah 17 dikurangi kadar agregat halus langkah 18. [17 – 18]
= 1890 – 680,5 = 1209,9 kg/m3
20. Didapatkan hasil “proporsi campuran/m3”
Agregat halus Agregat kasar Semen Air
3 3 3
680,5 kg/m 1209,9 kg/m 343 kg/m 185 liter/m3
PERHITUNGAN PROPORSI KOREKSI
21. Perhitungan proporsi koreksi untuk agregat halus didapat dari proporsi campuran
pasir ditambah kadar air pasir dikurangi penyerapan pasir dikali proposi campuran
pasir dibagi seratus. [hasil proposi pasir + (kadar air pasir – penyerapan pasir) x
(proposi pasir : seratus)
= 680.5 + (3.57%-0.92%) x (680.5/100) = 674,53 kg

22. Perhitungan proporsi koreksi untuk kerikil didapat dari proporsi campuran kerikil
ditambah kadar air kerikil dikurangi penyerapan kerikil dikali proposi campuran
kerikil dibagi seratus. [hasil proposi kerikil + (kadar air kerikil – penyerapan
kerikil) x (proposi kerikil : seratus)
= 1209.9 + (0,37%-1,8%) x (1209.9/100) = 1188,13 kg

23. Perhitungan proporsi koreksi untuk air didapat dari proporsi campuran air
dikurangi kadar air pasir dikurangi penyerapan pasir dikali proporsi campuran
pasir dibagi seratus lalu dikurangi kadar air kerikil dikurangi penyerapan kerikil
dikali proporsi campuran kerikil dibagi seratus. [hasil proposi air – ((kadar air pasir
– penyerapan pasir) x (proposi pasir : seratus)) – ((kadar air kerikil – penyerapan
kerikil) x (proposi kerikil : seratus))]
= 185 - ((3.57% - 0,92%) x (680.5/100))-((0,37%-1,8%)x(1209.9/100))
= 185 – 6,02 – 21,73 = 212.75 kg

Anda mungkin juga menyukai