MESIN GERINDA
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000
rpm.Dengankecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan
kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan
logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda
juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam,
tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda
pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi
sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga
dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yangbukan logam, perlu juga dipastikan agar
kitamenggunakannya secara benar, karenapenggunaan mesin gerinda tangan untuk bendakerja bukan
logam umumnya memiliki resikoyang lebih besar.Untuk itu kita perlumenggunakan peralatan
keselamatan kerjaseperti pelindung mata, pelindung hidung(masker), sarung tangan, dan juga
perlumenggunakan handle tangan yang biasanyadisediakan oleh mesin gerinda. Tidak semuamesin
gerinda tangan menyediakan handletangan, karena mesin yang tidak menyediakanhandle tangan
biasanya tidak disarankan untukdigunakan pada benda kerja non-logam.
Untuk memotong kayu kita dapat menggunakanmata gergaji circular ukuran 4″ seperti
yangdisediakan oleh merk eye brand dan GMT.Untukmemotong bahan bangunan seperti bata,genteng,
beton, keramik, atau batu alam kitadapat menggunakan mata potong seperti yangdisediakan oleh merk
Bosch atau Makita.Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunanjuga dapat menggunakan mata
gerinda betonseperti yang disediakan oleh merk Benz.Untukmenggerinda kaca kita juga dapat
menggunakanbatu gerinda yang dikhususkan untuk kaca.
Tetapi selain menggunakan batu atau mata yangtepat kita juga harus dapat menggunakan
mesingerinda tangan yang tepat pula.Dari beberapa pilihan merk dan tipe mesingerinda tangan, mesin
gerinda tangan ukuran 4″adalah mesin gerinda yang banyak disediakan dipasaran.Mesin gerinda tangan
ukuran inibanyak digunakan untuk hobby dan usaha kecildan menengah, sedangkan ukuran yang
lebihbesar biasanya lebih banyak digunakan untukindustri-industri besar.
Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan rendah sehingga mengurangiresiko
rusak pada benda kerja.Selain itu karenafitur ini, mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE inijuga dapat
digunakan untuk memoles mobil.Cukup dengan menggunakan piringan karet danwol poles yang
sesuai.Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serbaguna, dapat digunakan untuk menggerinda
ataumemotong benda logam, kayu, bahan bangunan,kaca dan juga memoles mobil.
Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat makakita dapat menggunakan mesin gerinda
denganoptimal.Tetapi tak lupa kita juga perlumemperhatikan keselamatan kerja.
2. Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan.Untuk
melakukan penggerindaan, benda kerjadidekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang
berputar hingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda gerinda yang digunakan pada
mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin gerinda tangan.Mesin
gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan
permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untukmengasah mata bor, tetapi dapat jugadigunakan untuk
mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak,arit, mata bajak, dan perkakas
pisau lainnya.Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapatjuga untuk membentuk atau membuat
perkakasbaru, seperti membuat pisau khusus untukmeraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnyauntuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memotong
benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerindayang digunakan adalah piringan gerinda tipis
yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat
ataupun pipa dari bahan baja dengan cepat.
Pemeliharaan mesin dan perawatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan
bias awet dan tahan lama.
2.3Keselamatan Kerja
a. Batu gerinda
- Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan digerinda
- Periksa batu gerinda dari kerusakan
- Periksa kesetimbangan batu gerinda
- Gunakan cutting speed yang direkomendasikan
b. Mesin gerinda
- Kuasai penggunaan mesin gerinda
- Untuk pengerjaan kering harus dilengkapi dengan penghisap debu
- Untuk pengerjaan basah harus dilengkapi dengan pompa pendingin
- Untuk mesin gerinda bangku jarak antara batu gerinda dan meja harus distel sedekat
mungkin(maksimal 2mm)
c. Operator
- Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar
- Pakailah kacamata pelindung
- Pakailah masker pelindung pernafasan
- Rambut tidak boleh panjang
- Kuku tidak boleh panjang
- Bila perlu gunakan topi pelindung
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis
batu gerinda :
1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor,
dan sebagainya.
2.Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.
5.Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
6.Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan gerinda
pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu
digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan
untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll.Sebuah melihat menggorok
dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula,
dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada
umumnya terdapat warna merah muda, danputih hijau.
• Jenis Perekat Batu Gerinda
Batu gerinda tersusun dari abrasive dan perekat yang saling melengkapi dalam pembentukan sifat-
sifat batu gerinda. Karena itu ada beberapa jenis perekat dan cara perekatan yang berbeda-beda.
Diantaranya yang digunakan adalah :
1. Vitrified Bond
Perekat yang bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan sifat yang tahan air,
garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu lama ini adalahi adalah perekat
yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang
ada menggunakan perekat jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap hentakan
dan pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda mendapat beban kejut yang
tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan kwarsa.Didapat dari campuran tanah liat, feldspar
dan kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o C (disebut juga ikatan keramik, krena bahan
pengikatnya berupa keramik). Proses bembuatan batu gerindanya sendiri dengan mencampurkan bahan-
bahan tersebut dengan butiran abrasive dalam temperature tinggi kemudian didinginkan. Pengerasannya
umumnya secara kering, dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam dan diberi tekanan
tertentu secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda gerinda. Proses
pembakarannya seperti proses pembakaran keramik.
Roda gerinda dengan proses vitrified keras dan berongga namun tidak dapat digunakan untuk
membuat roda gerinda yang tipis seperti gerinda potong, karena tidak mampu menahan beban dari
samping. Prosentase dari perekat ini juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda
dicapai dengan mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.
Perekat ini terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1.) Jenis umum
Disimbolkan dengan kode V. Jenis ini biasa digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah pembuatan
banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive terhadap panas.
2. Jenis BE (VBE)
Jenis perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan alat perkakas atau
perbengkelan yang penggerindaannya tipis.
3. Jenis G
Perekat ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis VBE.Perekat ini
digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.
4. Jenis K
Khusus untuk perekat abrasive silicon carbide.
2. Silicate bond
Batu gerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan
basah.Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti air.Pembutan batu gerinda dengan
mencampurkan abrasive dan perekat kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam
suhu 260oC selama 2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya ikatnya
yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih mudah lepas. Digunakan khusus
untuk mengasah alat-alat potong dan biasa disebut “pulder Acting”
3. Shellac bond
Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa dikenal dengan nama
damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan elastis sehingga cocok untuk membuat batu
gerind yang tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur
abrasive dengan shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari
baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang beberapa jam pada suhu sekitar
150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda yang tipis yang digunakan untuk pengerjaan
halus.Kelemahannya hanya pada ketahanan panas yang kurang.
4. Rubber bond
Perekat ini dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis sekalipun. Sifat-sifat
yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu ulet dan elastis sehingga tepat untuk
membuat batu gerinda yang tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan
cara mencampur karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan
abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu dibentuk menjadi ukuran
yang pas.
Batu gerinda dengan rubber bond biasanya digunakan untuk menggerinda permukaan yang sangat
halus dan baik, seperti halnya alur dan bantalanpeluru.Digunakan juga untuk portable grinder yang
digunakan untuk menghilangkan bekas pengelasan.Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong
dengan tambahan bahan-bahan tertentu.
5. Resenoid bond
Dalam proses resenoid(bakelit) ini butiran abrasive dicampur dengan serbuk bakelit dan larutan,
secara termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda dari
proses ini mampu membersihkan bahan secara cepat.
Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk pembuangan percikan pengelasan.Kecepatan
potong (cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1.Dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang
tipis dan tiddak trpengaruh pada perubahan temperature.Namun batu gerinda ini lemah terhadap bahan
kimia dan tidak tahan lama bila disimpan.
6. Magnesium oksiklorida
Jenis perekat magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua puluh.Perekat jenis ini
tidak begitu dikenal sekarang.Magnesium oxyclorida merupakan reaksi komplek dari magnesium oxide,
magnesium chloride dan air yang dipadu dengan standar komposisi tertentu.
2.5 Alat-Alat
Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut:
Ø Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaaan, terutama
pada saat melakukan dressing.
Ø Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat
pengggerindaan.
Ø Bevel Protector, digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan
Ø Surface Plate, digunakan untuk melihat kerataan/ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang
mempunyai permukaan sangat rata dan halus.
Ø Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.
Ø Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
Ø Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.
Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau
atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping
roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek
permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil akhir dalam
bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi penggerindaan yang akan dijelaskan adalah
kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder luar dan dalam.
Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a.Pemahaman gambar kerja
b.Pencekaman benda kerja
c. Pemeriksaaan air pendingin
d. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda
e. Pengaturan putaran
f. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan
g. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)
h.Penggerindaan benda kerja
i.Pemeriksaan hasil gerinda
b. Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan dari
ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk
pemakanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan
roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material keras. Disini
kecepatan produksi bukan faktor yang penting, gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang
terbaik.
• Menggerinda Permukaan
Menggerinda permukaan adalah mengerjakan penggerindaan pada permukaan yang lurus. Jenis gerinda
permukaan antara lain :
a.Memotong atau menipiskan permukaan yang panjang dan gerinda bentuk.Benda kerja diletakkan pada
meja mesin yang diikat dengan magnit. Roda gerinda dipasang pada poros yang letaknya
horizontal.Pamakanannya bergerak menurun dan diatur antara 1/1000 sampai 5/100 mm setiap gerak
pemakanannya.
b.Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja yang dipasang pada kepala tetap
(cekam), dan diantara dua senter. Untuk benda kerja yang dijepit antara dua senter, dapat menggunakan
permukaan depan roda gerinda. Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di
truing minimum 1 derajat kearah pusat sumbu.
•Menggerinda silinder
a.Menggerinda silinder luar
Dilakukan dengan gerak memanjang untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak lurus untuk benda
yang tebalnya tidak melebihi tebal roda gerinda. Gerak tegak lurus juga dilakukan untuk gerinda
bentuk.
Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan kerja ada faktor
penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanik dan lingkungan serta kepada
manusianya sendiri. Untuk mencegah kecelakaan, penyebab-penyebab ini harus dihilangkan. Delapan
puluh lima persen (85%) dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itu, usaha –
usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik juga harus memperhatikan secara khusus
aspek manusiawi. Dalam hubungan ini, pendidikan dan penggairahan keselamatan kerja kepada tenaga
kerja merupakan sarana penting.
Kultur dan kedisiplinan dalam menggunakan perlengkapan kerja standar akan memberikan
pengaruh terhadap keselamatan kerja yang didukung latar belakang sosial ekonomis dan kultural yang
sangat luas. Tingkat pendidikan dan latar belakang kehidupan yang luas, seperti kebiasaan-kebiasaan,
kepercayaan-kepercayaan, peralatan dan perlengkapan kerja erat bersangkut paut dengan pelaksanaan
keselamatan kerja.Demikian juga, keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan
keselamatan kerja tersebut. Maka keselamatan kerja lebih tampil ke depan lagi, dikarenakan cepatnya
penerapan teknologi dengan segala seginya termasuk problematik keselamatan kerja menampilkan
banyak permasalahan, sedangkan kondisi sosial – kultural belum cukup siap untuk
menghadapinya. Bahkan kadang -kadang hilang hasil jerih payah suatu usaha dikarenakan kecelakaan.
Keselamatan kerja merupakan satu bagian dari keselamatan pada umumnya. Kecelakaan adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak
terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase
atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan, oleh
karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan
sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan
hubungan kerja pada suatu instansi. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi
dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, terdapat dua
permasalahan penting, yaitu :
a.Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan.
b.Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan
Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan
kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial jika faktor-faktor tersebut belum mendatangkan
kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata.
· Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja.
Dari pengalaman selama ini dapat diketahui bahwa penyebab kecelakaan pada garis besarnya
dapat dibagi atas dua golongan, yaitu :
a. Kecelakaan yang disebabkan oleh karena keadaan yang berbahaya, misalnya tidak ada pengamannya,
peralatan kerja yang rusak, instalasi yang tidak memenuhi syarat, lantai yang licin dan sebagainya.
b.Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan yang berbahaya, yang umumnya ditimbulkan
oleh tingkah laku manusia sewaktu bekerja.
Pada umumnya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari kedua golongan penyebab tersebut di
atas, yang kalau dianalisa secara mendalam, dapat diuraikan
lagi menjadi tiga faktor, sebagai berikut :
a.Faktor lingkungan kerja.
b.Faktor mesin dan peralatan.
c.Faktor manusia atau tenaga kerja.
Supaya pencegahan kecelakaan dapat terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan usaha-usaha
agar ketiga faktor penyebab kecelakaan tersebut di atas tidak berada pada kondisi yang memungkinkan
terjadinya kecelakaan.
a. Faktor lingkungan kerja
Faktor lingkungan kerja yang penting dan perlu diperhatikan adalah kebersihan, pertukaran
udara di dalam ruangan, penerangan, dan tata ruang dari mesin dan peralatan kerja. Jadi supaya tidak
terjadi kecelakaan perlu kita perhatikan :
1. Kebersihan, misalnya lantai tidak licin karena tidak adanya kotoran berupa minyak pelumas.
2. Pertukaran udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik sehingga tidak perlu terjadi
seseorang tenaga kerja kehilangan kesadaran karena kekurangan udara bersih (oksigen).
3. Penerangan dijaga agar kapasitasnya mencukupi, sesuai dengan sifat pekerjaan yang dilakukan.
4. Tata ruang harus dijaga agar mematuhi persyaratan, misalnya tidak terlalu sempit dan mudah bagi lalu
lintas barang atau orang.
c. Faktor manusia
Faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan biasanya adalah:
1. Kelalaian
2. Kekurangan pada keterampilan atau kecakapan dalam bekerja
3. Kekurangan yang terdapat pada fisik dan mental si tenaga kerja
Keselamatan kerja perlu mendapat perhatian utama, karena pada saat bekerja roda gerinda
berputar sangat tinggi. Pecahnya roda gerinda akibat kesalahan operasi dan pemeriksaan kondisi roda
gerinda yang tidak cermat dapat mencelakakan operator itu sendiri. Beberapa langkah keselamatan
tersebut antara lain;
Ø Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup kaca pada roda gerindanya.
Ø Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai obeng, bila
suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada keretakan
Ø Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin tersebut
Ø Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain sudah pada posisi yang benar
Ø Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
Ø Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter kemungkinan akan tertekan
dan dapat merusakkan benda kerja dan roda gerindanya
Ø Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda
Ø Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan pengasah terletak pada posisi yang kuat
dan benar
Ø Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang digerinda
Ø Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda diundurkan atau dijauhkan agar
tidak mengganggu pemasangan.
Ø Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya yang
memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda
Ø Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin mati pada saat meninggalkan.
Sedangkan alat – alat keselamatan yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah
sebagai berikut :
a. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaan, terutama
pada saat melakukan dressing.
b. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan.
c. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan
penggerindaan.
d. Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan atau ketinggian pada mata cutter, berupa
alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.
e. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.
f. Dresser,merupakanbatu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
g. Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.
Meminimalisir resiko kecelakaan kerjadapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut beberapa
cara untuk memperkecil resiko kecelakaan dalam proses kerja.
a. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai
misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis peralatan tertentu, praktek-praktek
keselamatan dan higiene umum, atau alat-alat perlindungan diri.
b. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang diwajibkan.
c.Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya, pengujian
alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau penelaahan
tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan
pengangkat lainnya.
d. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-
faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.
e.Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
f. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya ,
mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab-sebabnya.
g. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah-sekolah
atau kursus-kursus pertukangan.
h. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi operator, khususnya yang baru, dalam keselamatan kerja