Anda di halaman 1dari 2

VARIABEL YANG DINILAI NILAI

0 1 2
PERALATAN
1. Spuit tuberculin 1 ml dengan jarum ukuran 25 atau 27
2. Kapas alcohol
3. Cairan/antibiotic untuk skin test
4. Sarung tangan disposable
5. Pulpen
6. Kartu rekam medis

PENGKAJIAN
1. Lihat kembali lembaran status pasien dan pastikan instruksi
yang diberikan meliputi nama obat, dosis, waktu dan rute pemberian yang
benar.
2. Cek dan periksa status kembali adanya riwayat alergi terhadap obat
tertentu.
3. Kaji pengetahuan klien tentang tindakan tes alergi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dapat ditegakkan karena beberapa masalah dibawah ini :
1. Ansietas
2. Takut
3. Nyeri (Akut)

RENCANA KEPERAWATAN
1. Kriteria Hasil :
• Pasien merasa terbakar didaerah area penyuntikan selama proses injeksi,
tetapi akan hilang setelah tindakan selesai dilakukan.
• Muncul gelembung tipis dengan diameter kurang lebih 6 mm (¼ inchi)
yang lama kelamaan akan menghilang
• Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda reaksi alergi pada kulit.
2. Cuci tangan
3. Persiapkan obat sesuai dosis
4. Identifikasi klien dengan menanyakan nama klien dan melihat kembali
identitas klien pada kartu status atau kardek.
5. Jelaskan prosedur tindakan kepada klien, serta rasa sakit yang akan
dialami klien slama proses injeksi.

IMPLEMENTASI
1. Jaga Privasi Klien
2. Pilih lokasi injeksi yang tepat, inspeksi adanya inflamasi atau edema
didaerah penyuntikan, bila memungkinkan, pilihlah lokasi penyuntikan tiga
atau empat kali dibawah antecubital. Satu telapak tangan dibawah
pergelangan tangan satunya. Jika lengan bawah tidak dapat digunakan
sebagai lokasi injeksi bias menggunakan punggung lengan.
3. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman rentangkan dan beri alas
pada siku dan lengan bawah.
4. Kemudian cuci tangan lalu gunakan handscon steril
5. Bersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol, lakukan mulai dari
area tengah dengan pola sirkuler (melingkar) keluar area penyuntikan
sekitar 5 cm (2 Inchi).
6. Tempelkan kapas alcohol menggunakan jari tengah dan manis dengan
tangan satunya.
7. Buka tutup niddle
8. Pertahankan spuit antara jari jempol dan telunjuk dengan tangan
dominan dengan ujung niddle berada dibawah.
9. Dengan tangan yang tidak dominan regangkan kulit pada area
penyuntikan dengan jari telunjuk dan jempol.
10. Injeksikan dengan kemiringan 3-15 derajat dengan kedalaman kira-kira
3 mm (1/8 inchi) dibawah permukaan kulit.
11. Injeksikan obat dengan perlahan, pada keadaan normal akan terasa
adanya tahanan, jika tidak dapat berarti jarum masuk terlalu dalam.
12. Setelah selesai melakukan tindakan, pastikan muncul benjolan
berukuran 6 mm (1/4 inchi) pada permukaan kulit.
13. Cabut jarum sambil mengusapkan kapas alcohol didaerah penyuntikan.
14. Jangan mengusap daerah yang baru saja di injeksi.
15. Posisikan pasien kembali dengan senyaman mungkin.
16. Buang jarum pada tempat pembuangan seperti septibox.
17. Tandai area penyuntikan dengan pola melingkar menggunakan pulpen,
spidol ataupun penanda yang disediakan.

EVALUASI
1. Observasi keadaan pasien mengenai tanda-tanda infeksi.
2. Gunakan pulpen/pensil kulit untuk menandai area penyuntikan.
3. Diskusikan dengan pasien tujuan dan rasional prosedur serta tanda-tanda
yang muncul ketika hipersesitivitas.

DOKUMENTASI
1. Catat jenis dan dosis pemberian injeksi skin test, waktu serta tanggal
pemberian.
2. Catat area penyuntikan dan reaksi alergi dikulit.
3. Catat Laporkan adanya reaksi alergi dari obat yang diberikan.
Referensi : Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Singkawang,
............................
Dosen Penguji

(
.............................................. )

Anda mungkin juga menyukai