SOP No. Revisi : 01 Tanggal Terbit : 15 Januari 2018 Halaman : 1/3
PUSKESMAS Kepala Puskesmas
CANDIROTO Dwi Priyanto, SKM NIP.196605101987031008 Pengertian Krio therapy adalah pengobatan IVA +. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan krio therapy. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Candiroto No 440/6 2018 Tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Candiroto. Referensi Depkes, RI. 2009. Buku Acuan Pencegahan kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Langkah – 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer antrian. Langkah 2. Dengan santun,petugas mengkonfirmasi identitas pasien dan mempersilakan duduk. 3. Petugas menjelaskan mengapa pengobatan krio therapy dianjurkan dan menjelaskan prosedurnya 4. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan 5. Petugas mempersilahkan klien untuk BAK terlebih dahulu dan melepas celana dalam 6. Petugas mempersilahkan pasien untuk tidur di meja gynaecologi 7. Petugas mencuci tangan secara merata dengan sabun dan air mengalir 8. Petugas melakukan palpasi perut 9. Petugas memakai sarung tangan 10. Petugas memasang kondom pada spekulum 11. Memasang dan menyesuaikan spekulum agar seluruh serviks dapat terlihat 12. Memindahkan lampu/senter sehingga servik dapat terlihat dengan jelas 13. Petugas menggunakan kapas lidi/kassa steril untuk membersihkan cairan yang keluar, darah atau mukosa dari serviks 14. Petugas melakukakan identifikasi cervical os, SSK serta lokasi dan ukuran lesi (bila perlu lakukan pemeriksaan IVA ulang). 15. Petugas memasang probe, membuka tabung gas N2O dengan tekanan minimal 40-70 kg/cm. 16. Arahkan probe ke atas. Tekan tombol freeze selama 1 detik lalu lepaskan. Oleskan jelly pada probe. 17. Menempelkan cryiotip pada serviks dengan memastikan ujungnya diletakkan sama rata pada os. Memastikan cryiotip tidak menempel dinding vagina. 18. Mengatur timer untuk 3 menit. Menekan tombol freeze. Menekan serviks saat gas mulai mengalir ke criyoprobe. Perhatikan saat bola es terbentuk. 19. Tekan tombol defreeze setelah 3 menit. Tutup tabung gas N2O. 20. Menunggu sampai kriotip terlepas dari serviks. Mengeluarkan krioprob dari vagina dan meletakkannya di wadah cairan sidexim. 21. Memeriksa serviks dengan teliti untuk memastikan adanya bola es putih yang keras dan benar-benar beku. 22. Memeriksa apakah serviks berdarah. Jika berdarah, tekan daerah yang berdarah dengan swab kassa bersih .Buang swab ke dalam kantong plastik. 23. Mencabut spekulum dan meletakkannya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi. 24. Melepas sarung tangan dan memasukkannya ke dalam tempat sampah infeksius. 25. Memastikan agar ibu tidak mengalami kram berlebih sebelum duduk,turun dari meja gyn dan berpakaian. 26. Mencuci ke dua tangan dengan air dan sabun sampai benar benar bersih lalu keringkan dengan tissu . 27. Memberi nasehat mengenai asuha paska pengobatan, tanda-tanda peringatan dan tindak lanjut. 28. Mencatat hasil pengobatan dan jadwal tindak lanjut pada catatan medis ibu. 29. Mengamati ibu minimal selama 15 menit.Menanyakan keadaannya sebelum membolehkan pulang Diagram Alur Memanggil Konfirmasi identitas penkes tentang krio (bila perlu) pasien sesuai pasien therapy nomer antrian
Melakukan crio Mempersiapkan alat-
therapy alat dan pasien
Tidak berhasil (tidak Mengevaluasi hasil crio Berhasil (terbentuk
terbentuk bola es di bola es di porsio) porsio)
Ulangi crio, maximal penkes post crio, beri
sampai 2x obat
Pasien pulang
Unit Terkait Ruang KB Puskesmas Candiroto
Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai dan Perubahan diberlakukan 1. Nomenklatur KOP SOP 15-01-2018 Langkah- langkah Menghilangkan kalimat 15-01-2018 “memperkenalkan diri” 2 Diagram alir Mengoreksi diagram alir, 15-01-2018 tidak harus sama dengan urutan kerja KRIO THERAPY No. Dokumen : SOP/VII/UKP/ /18 DAFTAR No. Revisi : 01 TILIK Tanggal Terbit : 15 Januari 2018 Halaman : 1/2
PUSKESMAS Kepala Puskesmas
CANDIROTO Dwi Priyanto,SKM NIP.196605101987031008 No Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku 1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomer antrian? 2 Apakah pengan santun,petugas mengkonfirmasi identitas pasien dan mempersilakan duduk? 3 Apakah petugas menjelaskan mengapa pengobatan krio therapy dianjurkan dan menjelaskan prosedurnya? 4 Apakah petugas menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan? 5 Apakah petugas mempersilahkan klien untuk BAK terlebih dahulu dan melepas celana dalam? 6 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk tidur di meja gynaecologi? 7 Apakah petugas mencuci tangan secara merata dengan sabun dan air mengalir? 8 Apakah petugas melakukan palpasi perut? 9 Apakah petugas memakain sarung tangan? 10 Apakah petugas memasukkan speculum sepenuhnya sampai terasa ada penolakan kemudian perlahan-lahan membuka cocor bebek untuk melihat serviks? 11 Apakah petugas mengamati serviks dan memeriksa apakah ada tanda-tanda infeksi, tumor, kista, atau lesi? 12 Apakah petugas membasahi kapas lidi kedalam larutan asam asetat kemudian mengoleskan pada serviks secara merata? 13 Apakah petugas melakukakan identifikasi SSK (Sambungan Squamosa Kolumner) dan area sekitarnya? 14 Apakah petugas menggunakan kapas lidi untuk membersihkan cairan yang keluar, darah atau mukosa dari serviks? 15 Apakah petugas menunggu minimal 1 menit agar dapat diserap dan sampai muncul reaksi acetowhite? 16 Apakah petugas memeriksa SSK dengan teliti apakah serviks mudah berdarah dan mencari adakah plak putih yang menebal atau epitel acetowhite? 17 Apakah petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap serviks dengan kapas lidi bersih untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris yang terjadi saat pemeriksaan dan yang mengganggu pandangan? 18 Apakah petugas menggunakan kapas lidi yang baru untuk menghilangkan asam asetat yang tersisa pada serviks dan vagina? 19 Apakah petugas melepaskan speculum secara halus, dan meletakkan kedalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit? 20 Apakah petugas mempersilahkan klien turun dari meja gynaecologi? 21 Apakah petugas mencuci tangan dalam larutan clorin dan melepas sarung tangan secara terbalik? 22 Apakah petugas mencuci tangan tujuh langkah? 23 Apakah petugas menjelaskan hasil pemeriksaan? 24 Apakah petugas menentukan waktu kunjungan, jika hasil negatif maka pemeriksaan ulang IVA dilakukan 5 tahun lagi, jika hasil positif klien segera dirujuk ke Rumah Sakit? 25 Apakah petugas melakukan pencatatan? CR :………………%. Candiroto,…………………… Pelaksana / Auditor