PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu faktor yang mempengarui keberhasilan upaya
kesehatan adalah tenaga kesehatan termasuk pembinaannya.
Salah satu prinsip yang telah ditetapkan dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN), pembinaan tenaga kesehatan diarahkan pada
penguasaan ilmu dan tehnologi serta pembentukan moral dan
akhlak sesuai dengan ajaran agama dan etika profesi yang
diselenggarakan secara berkelanjutan.
Menurut PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan,
perawat merupakan rumpun tenaga keperawatan. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No
Hk.02.02/MENKES/148/2010 tentang Ijin dan praktik perawat
kewenangan perawat adalah memberikan pelayanan/asuhan
keperawatan, sehingga pembinaannya diarahkan untuk
terwujudnya pelayanan/asuhan keperawatan yang dapat diakses
oleh setiap orang, terjangkau dan bermutu.
Dalam mendukung penyelenggarakan upaya kesehatan
strata pertama baik upaya kesehatan perorangan maupun
masyarakat, diperlukan perawat dengan kemampuan
(kompetensi) sesuai dengan kewenangannya, dimana
pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok/masyarakat lebih dititikberatkan pada upaya
peningkatan kesehatan promotif, preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dalam rangka mengatasi permasalahan kesehatan yang
cukup kompleks, pelayanan keperawatan keluarga mempunyai
peran yang strategis dan daya ungkit yang tinggi dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
keluarga kearah kemandirian dalam bidang kesehatan sehingga
tettoentuk keluarga yang sehat.
Kegiatan ini akan memberikan hasil yang optimal jika
pelayanan tersebut mempertimbangkan kesetaraan dan keadilan
1
gender. Pelayanan keperawatan keluarga yang responsif gender
diidentifikasikan bahwa laki-laki dan perempuan dapat
memperoleh akses yang sama terhadap sumber pelayanan,
memiliki peluang berpartisipasi yang sama dalam proses
pelayanan, memiliki kontrol yang sama atas sumber pelayanan,
dan memperoleh manfaat yang sama dan hasil pelayanan
keperawatan keluarga.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum:
Sebagai pedoman bagi petugas dalam memberikan arahan
dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga
yang berkualitas di UPT Puskesmas Balerejo Kabupaten
Madiun.
2. Tujuan Khusus:
Memberikan gambaran tentang konsep pelayanan
keperawatan keluarga rawan.
Memberikan acuan dan persepsi yang sama dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan pelayanan keperawatan
keluarga rawan.
Memberikan acuan dalam pembinaan, pengawasan,
evaluasi terhadap pelayanan keperawatan keluarga rawan
yang diberikan.
Memberikan acuan dalam mengembangkan jejaring kerja
yang dapat menunjang pelaksanaan pelayanan
keperawatan keluarga rawan.
Memberikan acuan dalam sistem pencatatan dan
pelaporan pada pelayanan keperawatan keluarga rawan.
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran dari Pedoman ini adalah semua yang terkait untuk
bekerja sama dalam pelaksanaan pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di UPT puskemas Balerejo.
2
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
diberikan pada pasien/penderita sepanjang rentang kehidupan
dan sesuai tahap perkembangan keluarga.
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional pedoman pelayanan Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) adalah:
1. Pedoman disusun menurut Undang-Undang, Peraturan,
Pedoman dan Kebijakan yang berlaku.
2. Isi pedoman disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
UPT Puskesmas Balerejo.
3. Pedoman diberlakukan di lingkungan UPT Puskesmas
Balerejo.
4. Semua petugas yang memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat secara langsung maupun tidak langsung harus
berpedoman pada buku pedoman ini.
5. Dapat dilakukan perubahan pada buku pedoman apabila
diperlukan dikemudian hari.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
4
7 Denny Wiyati Perawat Pustu Babadan Lor D3 Keperawatan
Murnihati Bidan Desa D3 Kebidanan
8 Khusnul K Bidan Desa Ponkesdes Gading D3 Kebidanan
Dian P Perawat D3 Keperawatan
9 Wiwik P Bidan Desa Ponkesdes Warurejo D3 Kebidanan
Partini Perawat D3 Keperawatan
10 Sri Widayati Bidan Desa Ds. Balerejo D4 Kebidanan
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) UPT
Puskesmas Balerejo dilakukan di sepuluh desa wilayah kerja UPT
Puskesmas Balerejo dengan terintegrasi program lain. Bisa
dilakukan oleh paramedis (perawat, bidan) dan non medis
(nutrisionis, promkes, sanitarian, asisten apoteker) dengan
melibatkan lintas sektor dan lintas program.
5
C. JADWAL KEGIATAN MENYESUAIKAN DENGAN KEGIATAN PIS-PK
1
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
KUNJUNGAN
RUMAH PADA
DESA :
1 Balerejo
Balerejo I
Balerejo II
Balerejo III
Balerejo IV
2 Babadan Lor
Babadan Lor I
Babadan Lor II
Babadan Lor IV
3 Glonggong
Mlaten
Plumpung
4 Gading
Satrean
Ngakar
2
Blawong
5 Garon
Bakung
Kembangan
Lembang
Garon
Sumber
Kedungmeneng
6 Jeruk Gulung
Jeruk Gulung
Balongsono
Juruk I
Juruk II
7 Kedungjati
Kedung Pelem I
Kedung Pelem II
Kedungjati I
Kedungjati II
8 Kebonagung
Kebonagung I
Kebonagung II
Sunjangan
3
Suci
9 Sumber Bening
Wates
Balong Glagah
Karang Malang
Rebahan
Kalibening
10 Warurejo
Warurejo
Templek
4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Ruang Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
UPT Puskesmas Balerejo tergabung di dalam Poli Umum dan
Ruang Promkes serta terintegrasi dengan Program PISPK
(Program Indonesia sehat melalui pendekatan Keluarga)
Ruang Ruang
Pendaftaran Poli Umum
Obat
Kamar
mandi/wc
petugas
B. STANDAR FASILITAS
Peralatan yang tersedia di Pelayanan Perkesmas mengacu kepada
Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
1
4 Gunting Iris Lurus 1 buah
5 Gunting Jaringan 1 buah
6 Gunting Verband 1 buah
7 Klem Arteri 1 buah
8 Korn Iodine 1 buah
9 Korn Kapas Steril 1 buah
10 Kam dilengkapi tutup 1 buah
11 Nierbeken 1 buah
12 Palu Reflex 1 buah
13 Peak Flow Meter 1 buah
14 Pen lancet 1 buah
15 Penlight 1 buah
16 I Pinset Anatomis 1 buah
17 Pinset Cirurgis 1 buah
18 Sphygmomanometer Dewasa dan anak 1 buah
19 Stetoskop Anak 1 buah
20 Stetoskop Dewasa 1 buah
21 Termorneter 1 buah
22 Timbangan Badan Dewasa 1 buah
2
16 Rivanol kemasan botol 300 ml 1 botol
17 Sarung 'Tangan Non Steril 1 pasang
18 Sarung Tangan Steril 1 pasang
19 Sudip Lidah 1 buah
III. Perlengkapan
1 Duk Biasa 1 buah
2 Duk Belong 1 buah
3 Meteran Gulung 1 buah
4 Perlak Besar 1 buah
5 Perlak Keci; 1 buah
6 Tas Kanvas tempat kit 1 buah
Keterangan:
Jumlah minimal Kit Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah 2
(dua) Kit untuk setiap Puskesmas,
3
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup pelayanan keperawatan keluarga mencakup:
1. Promosi Kesehatan
Perawat melakukan promosi kesehatan kepada keluarga
dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.
2. Pencegahan Penyakit
Perawat melakukan tindakan pencegahan spesifik pada
anggota keluarga agar bebas dari penyakit/cedera melalui
kegiatan: imunisasi, pencegahan merokok, kebugaran fisik,
screening dan follow up berbagai kasus seperti hipertensi,
pencegahan komplikasi Diabetes Mellitus (DM) dan screening
osteoporosis.
3. Intervensi Keperawatan untuk Proses Penyembuhan
Perawat memberikan intervensi keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia bagi anggota keluarga
melalui terapi modalitas dan komplementer keperawatan.
Terapi keperawatan antara lain pembimbingan terhadap
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan akibat prilaku
yang tidak sehat, betuk efektif, inhalasi sederhana, tehnik
relaksasi, stimulasi kognitif, latihan rentang gerak, perawatan
luka dll. Terapi komplementer antara lain: pijat bayi, herbal
terapi, meditasi dll.
4. Pemulihan Kesehatan
Perawat membantu keluarga dalam fase pemulihan kesehatan
bagi anggota keluarga setelah mengalami cedera maupun
akibat penyakit kronis yang diderita. Pemulihan ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan anggota keluarga dan
berfungsi secara optimal melalui berbagai terap modalitas,
dan terapi komplementer keperawatan.
4
B. METODA
Dalam melaksanakan kegiatan Perkesmas menggunakan
pendekatan proses keperawatan (Nursing Process) yaitu tahap
pengkajian, analisa data, penetapan diagnosa keperawatan,
penetapan rencana tindakan, implementasi tindakan
keperawatan yang direncanakan dan tahap evaluasi.
Dalam rangka akuntabilitas, baik untuk kepentingan klien
maupun kegiatan maka kegiatan yang dilaksanakan harus selalu
didokumentasikan.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
5
11. Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan keluarga.
12. Melakukan keperawatan kesehatan di rumah.
13. Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan
keperawatan keluarga rawan.
6
BAB V
LOGISTIK
7
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. PENGERTIAN
Kegiatan Perkesmas adalah bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peranserta masyarakat serta mengutamakan
pelayanan promotif preventif tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu.
Pelayanan Perkesmas adalah tindakan awal dalam upaya
meminimalkan kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan
pasien.
B. TUJUAN
Agar pasien, keluarga, kelompok rawan yang diberi pelayanan
Perkesmas terhindar dari hal-hal yang membahayakan, seperti
resiko tertular penyakit anggota keluarga yang sakit, resiko
mengalami komplikasi karena penyakit yang dialami anggota
keluarga.
8
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. DEFINISI
Keselamatan kerja adalah upaya untuk mencegah dan
mengurangi kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, penyakit
akibat kerja, pencemaran lingkungan yang pada umumnya
menimbulkan kerugian nyawa, waktu, dan harta benda bagi
pekerja dan masyarakat yang berbeda di lingkungannya (Undang-
Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja).
B. TUJUAN
Tujuan dari keselamatan kerja di pelayanan Perkesmas adalah:
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan Perkesmas di
lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan petugas terhadap resiko
terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat
kegiatan Perkesmas.
3. Menjamin mutu pelayanan Perkesmas.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan dan keselamatan kerja meliputi upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan kecelakaan atau
gangguan kesehatan petugas Perkesmas termasuk pasien dan
lingkungannya yang mendapat pelayanan kunjungan rumah.
9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
10
BAB IX
PENUTUP
11